PENGARUH PENGGUNAAN POLLARD DAN ASAM AMINO SINTETIS DALAM PAKAN AYAM PETELUR TERHADAP KONSUMSI PAKAN, KONVERSI PAKAN, DAN PRODUKSI TELUR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN POLLARD DENGAN ASAM AMINO SINTESIS DALAM PAKAN AYAM PETELUR TERHADAP UPAYA PENINGKATAN KUALITAS FISIK TELUR

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

PENGARUH SUPLEMENTASI ASAM AMINO DL-METIONIN DAN L-LISIN KADALUARSA DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

PEMANFAATAN STARBIO TERHADAP KINERJA PRODUKSI PADA AYAM PEDAGING FASE STARTER

PERBEDAAN JUMLAH PEMBERIAN RANSUM HARIAN DAN LEVEL PROTEIN RANSUM TERHADAP PERFORMAN AYAM PETELUR UMUR MINGGU

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM SITRAT DALAM RANSUM SEBAGAI ACIDIFIER TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN BOBOT BADAN AKHIR PADA ITIK JANTAN LOKAL

NILAI ENERGI METABOLIS RANSUM AYAM BROILER PERIODE FINISHER YANG DISUPLEMENTASI DENGAN DL-METIONIN SKRIPSI JULIAN ADITYA PRATAMA

Pengaruh Penggunaan...Trisno Marojahan Aruan

TEPUNG UBI JALAR SEBAGAI SUMBER ENERGI PAKAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KARKAS AYAM PEDAGING

KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH AYAM PETELUR YANG DIBERI AIR REBUSAN DAUN SIRIH SKRIPSI TEFI HARUMAN HANAFIAH

I. Mangisah, I. Estiningdriati, dan S. Sumarsih Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

Yosi Fenita, Irma Badarina, Basyarudin Zain, dan Teguh Rafian

PENGARUH PENAMBAHAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

ENERGI METABOLIS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI RANSUM AYAM BROILER YANG MENGANDUNG LIMBAH RESTORAN SEBAGAI PENGGANTI DEDAK PADI

PENGARUH PENAMBAHAN DL-METIONIN TERHADAP NILAI ENERGI METABOLIS RANSUM AYAM BROILER STARTER BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI SKRIPSI ZINURIA WAFA

PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

PEMBERIAN PAKAN TERBATAS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERFORMA AYAM PETELUR TIPE MEDIUM PADA FASE PRODUKSI KEDUA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

Kususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Kususiyah, Urip Santoso, dan Rian Etrias

KUALITAS KIMIA DAGING AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

LAPORAN PENELITIAN. PROFIL ASAM LEMAK PADA TELUR AYAM YANG DIBERI TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus L.Merr) DALAM RANSUM

PERFORMA AYAM SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

Performans Produksi Telur Itik Talang Benih pada Fase Produksi Kedua Melalui Force Moulting

Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah

PENGARUH TINGKAT PROTEIN DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMAN ENTOK LOKAL (Muscovy Duck) PADA PERIODE PERTUMBUHAN. W. Tanwiriah, D.Garnida dan I.Y.

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

PENGARUH PENAMBAHAN FITASE DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA BURUNG PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica)

EFFECT OF ADDITION PROBIOTICS Lactobacillus sp. POWDER IN FEED ON THE LAYING HENS PERFORMANCES.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

EFEK PENAMBAHAN TEPUNG KULIT NANAS (Ananas comosus (L) Merr.) DALAM PAKAN TERHADAP JUMLAH TELUR DAN KUALITAS TELUR ITIK

Pengaruh Penambahan Lisin dalam Ransum terhadap Berat Hidup, Karkas dan Potongan Karkas Ayam Kampung

Potensi Nutrisi Tepung Azolla microphylla dalam Memperbaiki Performan Itik Manila (Cairina moschata)

Kombinasi Pemberian Starbio dan EM-4 Melalui Pakan dan Air Minum terhadap Performan Itik Lokal Umur 1-6 Minggu

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

VI. TEKNIK FORMULASI RANSUM

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) TERHADAP PERFORMANS PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

PEMANFAATAN TEPUNG PUPA ULAT SUTRERA (Bombyx mori) UNTUK PAKAN PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) JANTAN

PENGARUH PENAMBAHAN BAKTERI ASAM LAKTAT DAN VITAMIN E DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN PROTEIN, RETENSI KALSIUM DAN FOSFOR PADA AYAM KEDU

KANDUNGAN LEMAK KASAR, BETN, KALSIUM DAN PHOSPOR FESES AYAM YANG DIFERMENTASI BAKTERI Lactobacillus sp

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari April 2014, di peternakan

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DI PELIHARA PADA FLOCK SIZE YANG BERBEDA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

PENGARUH PENAMBAHAN JENIS PROBIOTIK TERENKAPSULASI TERHADAP KONSUMSI PAKAN, PRODUKSI TELUR DAN EFISIENSI PAKAN BURUNG PUYUH

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN CAMPURAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN ONGGOK TERFERMENTASI OLEH

PENGARUH PENAMBAHAN VITAMIN C PADA PAKAN NON KOMERSIAL TERHADAP EFISIENSI PAKAN PUYUH PETELUR

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) TERHADAP PERFORMANS AWAL PENELURAN BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

EFEKTIVITAS PENYERAPAN Ca DAN P, KADAR AIR DAN KANDUNGAN AMONIA MANUR AYAM PETELUR DENGAN RANSUM BERZEOLIT DAN RENDAH Ca SKRIPSI SUSILAWATI

PENGARUH DUA JENIS PAKAN KOMERSIAL DAN PAKAN RASIONAL TERHADAP PENAMPILAN AYAM KAMPUNG

Respon Broiler terhadap Pemberian Ransum yang Mengandung Lumpur Sawit Fermentasi pada Berbagai Lama Penyimpanan

Pengaruh Pemberian Pakan Terbatas terhadap Produktivitas Itik Silang Mojosari X Alabio (MA): Masa Pertumbuhan sampai Bertelur Pertama

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMAKAIAN ONGGOK FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM BURAS PERIODE PERTUMBUHAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi 4 : METODE UNTUK MENENTUKAN AVAILABILITAS ASAM AMINO PADA UNGGAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia berasal dari Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto Propinsi Jawa

Ade Trisna*), Nuraini**)

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

RESPON PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. Merr.) DALAM RANSUM TERHADAP KOLESTEROL ITIK LOKAL SKRIPSI ALFIAN PUTRA DHIMAR NUGRAHA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

Pengaruh Pemberian Mikrokapsul Minyak Ikan dalam Ransum Puyuh terhadap Performa Produksi

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

RESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK. Muharlien

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

Pengaruh Pemberian Tepung Buah Mengkudu Rizki

T. Widjastuti dan R. Kartasudjana Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Bandung ABSTRAK. ); 85% ad libitum (R 4

PEMANFAATAN TEPUNG LIMBAH ROTI DALAM RANSUM AYAM BROILER DAN IMPLIKASINYA TERHADAP EFISIENSI RANSUM SERTA

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

Transkripsi:

Buana Sains Vol 6 No 2: 199-203, 2006 199 PENGARUH PENGGUNAAN POLLARD DAN ASAM AMINO SINTETIS DALAM PAKAN AYAM PETELUR TERHADAP KONSUMSI PAKAN, KONVERSI PAKAN, DAN PRODUKSI TELUR Nonok Supartini PS Produksi Ternak, Fak. Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Abstrak This objective of the experiment was to measure the effect of pollard utilization on the layer diets and the addition of critical amino acid to produce the consumption, eggs production and feed conversion with layers. The experiment used 315 Lohmann strains that comprising 7 treatments in 7 replications with 15 birds each. The treatments were: RO (control diet without pollard and without critical of AA), R1 (10% pollard + 50% critical of AA), R2 (10% pollard + 100% critical of AA), R3 (20% pollard + 50% critical of AA), R4 (20% pollard + 50% critical of AA), R5 (30% pollard + 50% critical of AA), R6 (30% pollard + 100% critical of AA). The results showed that the utilization of pollard with amino acid addition gave no significant different on consumption, egg production (%HAD) and feed conversion with layers. Key words: pollard, production traits, critical amino acid, cholesterol Pendahuluan Produk ternak yang berkembang dan banyak dikonsumsi adalah telur, yang merupakan sumber makanan bergizi bagi manusia. Telur ayam diibaratkan sebagai kapsul gizi alami yang padat akan gizi dan lengkap susunannya. Oleh karena itu telur seringkali digunakan sebagai tolak ukur bagi protein lainnya (Anonymous, 1997). Saat ini kebutuhan telur meningkat sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebutuhan protein hewani.telur dianggap sumber protein hewani harganya relatif murah dibanding sumber protein lainnya. Faktor mahalnya biaya pakan menjadi kendala utama dalam pemeliharaan ayam petelur. Peternak yang tidak cukup memiliki modal pada akhir-akhir ini banyak yang gulung tikar dan beralih kepada usaha lain. Hampir 70% biaya produksi terbanyak untuk pembelian pakan. Apalagi peternak ketergantungan terhadapak pakan konsentrat tanpa memanfaatkan pakan lokal Didalam Proses pemeliharaan ternak terlebih dalam strategi pemberian yang murah tanpa mengurangi nilai kebutuhan gizi untuk ayam petelur. Pollard merupakan limbah industri pangan yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak unggas. Kandungan serat kasar yang tinggi dan protein yang rendah menjadi pembatas dalam penggunaannya sebagai bahan pakan. Salah satu cara untuk meningkatkan protein yang terkandung dalam pollard adalah dengan jalan meningkatkan kadar

200 asam amino kritis yang terdiri dari metionin, lisin, triptopan dan treonin Berdasar pemikiran tersebut perlu penelitian mengenai penggunaan pollard di dalam pakan ayam petelur terhadap kinerja produksi, ayam petelur Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran tentang Konsumsi psksn, prduksi yang dihasilkan dan konversi pakan yang rendah sebagai bentuk efesiensi dalam pemanfaatan pakan.. Bahan dan Metode Penelitian menggunakan Ayam petelur strain Loghman produksi Multi Breeder farm sebanyak 180 ekor yang berumur 20 minggu, dibagi kedalam 3 perlakuan setiap ulangan menggunakan ayam 15 ekor. Perlakuan pakan penelitian yang digunakan sebagai berikut: R0 : R1 : R2 : R3 : R4 : R5 : R6 : (pakan kontrol 0 % tanpa pollard dan tanpa ditambah A.A. kritis) (10 % pollard + separuh bagian dari kandungan A.A kritis R0) (10 % pollard + satu bagian penuh dari kandungan A.A kritis R0) (20 % pollard + separuh bagian dari kandungan A.A kritisnya R0) (20 % pollard + satu bagian penuh dari kandungan A.A kritis R0) (30 % pollard + separuh bagaian dari kandungan A.A kritisnya R0) (30 % pollard + satu bagian penuh dari kandungan A.A kritis R0) Komposisi pakan untuk penelitian bahan pakan ransum penelitian tercantum pada tabel berikut ini. Tabel 1. Ransum perlakuan yang digunakan dalam penelitian Bahan % R0 R1 R2 R3 R4 R5 R6 Bekatul 21,00 27,88 27,88 30,00 30,00 29,00 29,00 Jagung 46,00 31,94 31,94 23,64 23,64 18,29 18,29 Pollard 0,00 10,00 10,00 20,00 20,00 30,00 30,00 Bk.Kedelai 15,50 11,5 11,50 8,00 8,00 4,00 4,00 PMM 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 Pasir 1,47 1,57 0,51 1,25 0,19 1,60 0,54 Kapur 7,03 7,03 7,03 7,03 7,03 7,03 7,03 Asam amino 1,08 2,14 1,08 2,14 1,08 2,14 Metionin 0 0,16 0,32 0,16 0,32 0,16 0,32 Treonin 0 0,35 0,69 0,35 0,69 0,35 0,69 Triptopan 0 0,33 0,66 0,33 0,66 0,33 0,66 Lisin 0 0,24 0,47 0,24 0,47 0,24 0,47 Jumlah Total 100 100 100 100 100 100 100 Kandungan Nutrien % E.M (kcal/kg) 2777,95 2777,95 2740,56 2740,56 2765,44 2785,02 2785,02 PK 17,80 17,80 17,80 17,89 17,89 17,64 17,64 Kalsium 3,00 3,03 3,03 3,05 3,05 3,07 3,07 Phospor 0,33 0,37 0,37 0,39 0,39 0,39 0,39 SK 4,90 5.79 5,79 6,41 6,41 6,82 6,82 Metionin 0,32 0,48 0,64 0,48 0,64 0,48 0,64 Treonin 0,69 1,04 1,38 1,04 1,38 1,04 1,38 Triptopan 0,66 0,99 1,32 0,99 1,32 0,99 1,32 Lisin 0,47 0,71 0,94 0,71 0,94 0,71 0,94 Keterangan: EM : Energi Metabolisme, SK : Serat kasar

201 Variabel yang diamati dalam penelitian ini: Konsumsi Pakan, Produksi Telur (%HDA) dan konversi Pakan. Analisa data menggunakan analisa variansi dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah, apabila menunjukkan perbedaan dilanjutkan dengan Uji Duncan s Multiple Range Test (DMRT) menggunakan program komputer SPSS versi 10,00 Hasil dan Pembahasan Konsumsi pakan Hasil analisis variansi terhadap penggunaan pollard yang ditambah asam amino sintetis terhadap konsumsi pakan ayam petelur selama penelitian (umur 20 32 Minggu), Hasil rerata masing perlakuan ditampilkan pada Tabel 3. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap konsumsi pakan. Secara angka ada indikasi bahwa penambahan asam amino kritis setara asam amino pakan yaitu pada kelompok pakan kontrol, R2, R4 dan R6 cenderung lebih banyak dibanding R0, R1, R3, dan R5. Peningkatan konsumsi pakan pada R2, R4, dan R6 menggambarkan ketidakseimbangan kandungan asam amino dalam ransum. Hal ini karena konsumsi asam amino (metionin, lisin, dan treonin) berlebihan pada R2, R4, R6 akibat penambahan asam amino satu bagian dari kontrol pada pakan perlakuan. Tabel 3. Rerata konsumsi pakan total selama penelitian (g/ekor/hari) Ulangan Perlakuan R0 R1 R2 R3 R4 R5 R6 1 102,25 110,05 109,90 94,45 96,91 109,34 110,22 2 103,57 97,27 115,69 105,11 105,15 102,74 104,74 3 95,52 92,13 102,35 100,16 99,50 102,62 107,78 Rerata tn 100,45 99,82 109,31 99,91 100,52 104,90 107,58 tn:tidak nyata Menurut NRC (1994), konsumsi protein, asam amino metionin, lisin, treonin dan triptosin secara berurut adalah sebesar 0,21, 0,49, 0,44, 0,11. Ekses atau kelebihan asam amino dapat menyebabkan meningkatnya konsumsi pakan karena akan mempengaruhi keseimbangan asam amino yang lain. Menurut Baker yang disitasi oleh Gill (1989) menyatakan bahwa kelebihan lisin pada unggas akan menghambat pertumbuhan, hal yang sama juga terjadi apabila kelebihan treonin sebesar 4%. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan asam amino sintetis satu bagian penuh pada pakan cenderung meningkatkan konsumsi pakan dibanding penambahan asam amino separuh bagian pada prosentase pollard yang sama. Konsumsi pakan juga cenderung meningkat dengan bertambahnya prosentase penggunaan pollard dalam pakan yang ditambah asam amino satu bagian. Menurut NRC (1994) kebutuhan serat kasar untuk ayam petelur adalah 6%, meskipun kelebihannya konsumsi serat kasar pada ransum perlakuan tidak nyata tetapi berpengaruh terhadap peningkatan konsumsi pakan. Sauer dan Ozimek (1986) menyatakan bahwa bahan pakan berserat yang terkandung didalam pakan akan meningkatkan proses pergantian

202 sel mukosa intestinal dan produksi mukus, hal ini akan meningkatkan hilangnya asam amino endogenous. Tingkat lignifikasi serat akan menentukan banyaknya asam amino yang diserap oleh usus. Konsumsi pakan yang dihasilkan dalam penelitian ini lebih rendah dibanding penelitian Murad (1997) yang menggunakan wheat pollard sampai 30% dalam ransum pengganti dedak halus, konsumsi pakan mencapai 119 sampai 126 g/ekor/hari. Produksi telur (% HDA) Produksi telur harian yang dihasilkan dalam penelitian sebesar 51,16 sampai 63,87% hasil rerata. Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap produksi telur (%HDA). Walau demikian tampak bahwa % HDA dari perlakuan R1, R2, R3 dan R4 memberi indikasi lebih tinggi dibanding R5 dan R6. Hal ini karena ada ketidakseimbangan nutrisi yang terkandung ransum perlakuan terutama kandungan asam amino. Penggunaan pollard sampai level 30% yang ditambah asam amino pada perlakuan R5 dan R6 disamping memberikan peningkatan konsumsi dan konversi pakan juga tingkat produksi telur yang lebih rendah dibanding perlakuan lain. Hal ini dapat disebabkan oleh kandungan serat kasar yang tinggi dalam perlakuan R5 dan R6 mencapi 6,82% sehingga mengganggu absorbsi nutrien dari pakan yang dikonsumsi. Hasil penelitian ini memberikan nilai yang lebih rendah dari penelitian yang dilakukan oleh Murad (1997) dengan menggunakan wheat pollard sampai aras 30% sebagai pengganti dedak halus memberikan perbedaan yang tidak nyata. Dilaporkan pula dalam penelitian Petterson et al. (1988) bahwa ayam petelur yang mendapat ransum dengan menggunakan wheat pollard sampai 43% ternyata memberikan hasil yang berbeda tidak nyata dibandingkan dengan menggunakan pollard 20% wheat pollard terhadap tingkat produksi telur Tabel 4. Rerata hasil produksi telur (%HDA) selama Penelitian Ulangan Perlakuan R0 R1 R2 R3 R4 R5 R6 1 33,25 51,69 70,08 50,83 52,219 49,87 42,87 2 60,60 57,29 53,86 52,33 62,899 54,55 54,55 3 59,71 64,03 57,27 52,53 54,486 44,35 53,89 Rerata tn 51,16 59,85 63,87 55,01 58,333 552,27 48,49 tn:tidak nyata Konversi pakan Konversi pakan pada ayam petelur umur 20 sampai 32 Minggu berkisar 3,31 sampai 4,34 rerata hasil disajikan pada Tabel 5. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap konversi pakan yang dihasilkan pada Tabel 5. Meningkatnya level pollard dalam ransum serta penambahan asam amino

203 kritis diperoleh nilai konversi pakan yang tinggi pada R6. Nilai konversi pakan penelitian ini lebih tinggi dibanding hasil penelitian Murad (1997) yang menggunakan dedak gandum (wheat pollard) pada level yang sama yaitu 10, 20 dan 30% sebagai pengganti dedak halus meskipun tanpa penambahan asam amino kritis yang menghasilkan nilai konversi pakan kisaran 2,50 Tabel 5. Rerata konversi pakan ayam petelur selama penelitian Ulangan Perlakuan R0 R1 R2 R3 R4 R5 R6 1 6,70 4,34 3,46 4,08 4,51 4,76 5,92 2 3,77 3,65 4,86 4,52 3,64 4,29 5,52 3 3,34 3,13 3,63 4,12 4,05 5,21 4,33 Rerata tn 4,08 3,31 3,38 3,58 3,48 4,06 4,34 tn:tidak nyata Kesimpulan Penggunaan pollard dengan penambahan asam amino terhadap ayam petelur tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsp pakan, produksi telur dan konversi pakan. Daftar Pustaka Anonymous. 1997. Teknik Merekayasa Telur. www. Indomedia. Com. Malik, A. 2002. Pengaruh Imbangan Protein-Energi Terhadap Produktivitas Ayam Petelur Periode Pertumbuhan. Protein No.17.Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah.Malang Murad, M.A. 1997. Pengaruh Gandum (Wheat Pollard) dalam ransum Ayam Petelur Terhadap Kinerja Produktivitas Dan Kualitas Telur. Thesis. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. NRC. 1994. Nutrient Requiment of Poultry. Ninth Revised Edition National Academy Press. Washington, D.C Petterson, P. H., Sunde, M.L., Sheeber, E.M. and White, W.B. 1988. Wheat Middling as an Alternatif Feedstuff for Laying Hens. Poultry Sci. 67 : 1328-1337. Sauer, W. C. and Ozimek, L. 1986. The Digestibility of Amino acids in studies With Swine and Poultry, Ajinomoto Co., Inc. Tokyo. Gill, C. 1989. Amino Acid Revolution. Feed Int., 10(11):12-16.

204 -Redaksi: Halaman ini sengaja dikosongkan-