BAB I PENDAHULUAN. negara asal merupakan salah satu dampak globalisasi terhadap dunia bisnis. Jumlah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini iklim kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. yang berorientasi pada kesenangan. Selain itu, kesibukan masyarakat di kota-kota

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada para konsumen, Sehingga perusahaan harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pengusaha dapat melihat hal ini sebagai prospek dalam berbisnis, sesuai dengan adanya

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba di Indonesia kini semakin berkembang. mengembangkan jaringan bisnis dengan tidak menghilangkan karakter

BAB I PENDAHULUAN. tentunya tidak luput akan pentingnya peranan marketing public relations dalam

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mempertahankan dan merebut pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dicoba ada di Indonesia mulai dari makanan tradisional, chinese food,

BAB I PENDAHULUAN. oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di luar, dan jumlah penduduk

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARALABA. waralaba dapat diartikan sebagai usaha yang memberikan untung lebih atau

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. akan barang-barang konsumsi. Oleh sebab itu produksi barang-barang. yang selanjutnya akan melahirkan persaingan di pihak produsen.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dahulu, usaha di bidang industri kuliner banyak diminati oleh para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai jenis kuliner yang bermacam-macam, berbagai macam jenis

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi niat pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pengeluaran per kapita masyarakat Indonesia per bulan kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. FISH HOUSE adalah sebuah bisnis kuliner yang menjual

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala

BAB 1 PENDAHULUAN. Dijaman yang berkembang pesat ini sudah banyak restaurant cepat fastfood

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyerahkan fee dari keuntungan yang diperoleh ke pemilik lisensi. Jenis

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran cepat saji. Makanan asing yang disajikan oleh restoran-restoran

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi serta

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini persaingan dunia bisnis semakin ketat, dari sekian

I. PENDAHULUAN. beberapa pihak yang berkompeten menyatakan bahwa sukses usaha di bidang

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari waktu ke waktu bisnis di bidang makanan mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Fastfood Indonesia, Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun Tahun Jumlah Pertumbuhan (%)

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor industri yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin pesat membuat orang berpikir lebih

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Bisnis kuliner merupakan salah satu peluang bisnis yang. menjanjikan. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap manusia. Pada umumnya kebutuhan makan dilakukan di rumah,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

2016 MODEL KEMITRAAN BISNIS DONAT MADU CIHANJUANG

BAB I PENDAHULUAN. lebih pintar dalam memilih beberapa makanan. Banyak outlet yang menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. banyak aspek yang perlu menjadi pusat perhatian setiap perusahaan karena

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Bisnis ritel modern di Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan di

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di

I. PENDAHULUAN. pemasaran untuk merancang program pemasarannya. Konsep pemasaran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan disertai dengan selera konsumsi mereka yang semakin meningkat,

BAB 1 PENDAHUALAN. melepas kepenatan rutinitasnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC)

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam

I. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia semata. Pangan saat ini menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dapat membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. ke suatu negara untuk mengekspansi pasarnya. Di Indonesia, sudah terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh negara lain mulai dari. ekonomi, globalisasi dapat diketahui dari satu pihak yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, mulai dari produk makanan, minuman, fashion, maupun

Strategi Pemasaran Makanan Cepat Saji Di Kentucky Fried Chicken Cabang Pancoran, Nama : Ayu Purnama Dewi NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006, p. 13). Berbagai outlet yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum PT Fastfood Indonesia, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Usaha retail atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya taraf kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha atau bisnis ritel di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Makanan sangat erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Sementara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kawasan wisata, kearifan budaya lokal yang mampu melestarikan tradisi

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah satu hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Waralaba (franchise) merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia lahir, ada dengan segala kebutuhannya. Pada awal. peradaban manusia, kebutuhan ini terbatas dan bersifat sederhana.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Restoran-restoran cepat saji yang membuka cabangnya di negara lain selain negara asal merupakan salah satu dampak globalisasi terhadap dunia bisnis. Jumlah populasi dan budaya konsumsi masyarakat yang cukup tinggi menjadikan Indonesia sebagai pasar sangat potensial bagi restoran-restoran cepat saji. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 245 juta jiwa atau meningkat rata-rata sebesar 1,51% per tahun sejak tahun 2000. 1 Indonesia termasuk negara dimana restoran cepat saji tumbuh menjamur. Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara yang sedang berkembang. Layaknya sebuah negara yang sedang berkembang, tidak sedikit industri-industri yang berdiri di Indonesia, baik industri manufaktur maupun industri kuliner dalam hal ini industri restoran cepat saji. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhan primernya, dan salah satu kebutuhan primer tersebut adalah makanan. Pada zaman modern saat ini dan semakin pesatnya kemajuan teknologi, maka kehadiran restoran cepat saji semakin memanjakan manusia dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Di Indonesia restoran cepat saji dapat ditemui dimana saja terutama di kota-kota besar. Makanan cepat saji digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan, mulai anak-anak hingga orang lanjut usia. Hal tersebut dikarenakan makanan cepat saji tersebut praktis, cepat dan harganya pun 1 Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Energi. Outlook Energi Indonesia. 2014 hal 10. 1

2 terjangkau. Fenomena restoran cepat saji sepertinya telah menjelma menjadi alat konsumsi baru. Pergerakan masyarakat ke ranah yang lebih modern menyebabkan fokus produksi telah bergeser kepada konsumsi. Restoran cepat saji seolah merasionalkan kegiatan konsumsi dalam pemenuhan kebutuhan makanan menjadi lebih instan, cepat, dan praktis. Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya selera masyarakat, banyak perusahaan-perusahaan berusaha mencari siasat untuk tetap mengembangkan usahanya dan menambah omset keuntungannya. Salah satunya adalah dengan melakukan program komunikasi pemasaran untuk terus mempromosikan produk mereka. Perkembangan zaman di abad ke-21 menuntut berbagai perubahan di banyak aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam hal komunikasi pemasaran. Dunia yang semakin global dan persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk dapat bertahan dan bersaing di tengah banyaknya perusahaan-perusahaan lain. McDonalds merupakan salah satu contoh perusahaan di bidang restoran cepat saji yang mampu berkembang, bersaing dan memperoleh keuntungan yang besar ditengah tengah pasar global. McDonald's merupakan salah satu restoran cepat saji yang banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia. Produk yang ditawarkan berupa makanan dan minuman siap saji. Sejak beroperasi pada 1991, McDonald s Indonesia telah memberikan kontribusi besar terhadap industri makanan di Indonesia. 2 McDonald's memiliki visi menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan 2 McDonald s 25 Tahun Melayani Masyarakat Indonesia: http://www.mcdonalds.co.id/media/pr/25?ref=47. Diakses pada 26 september 2016.

3 terbaik di dunia. Untuk mencapai visi ini, McDonald s selalu menjamin mutu produk-produknya, memberikan pelayanan yang memuaskan, menawarkan kebersihan dan keamanan produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya. 3 Lisensi McDonald s Indonesia dimiliki oleh PT Rekso Nasional Food (RNF), salah satu anak perusahaan Rekso Group. Pada tahun 2009, PT Rekso Nasional Food menandatangani Master Franchise Agreement dengan McDonald s International Property Company (MIPCO) yang memberikan izin untuk mengoperasikan semua restoran dengan brand McDonald s dan membuka restoran baru di seluruh Indonesia. RNF adalah McDonald s Indonesia. Di bawah manajemen RNF, McDonald s Indonesia melakukan pengembangan restoran ke berbagai wilayah di Indonesia. Hingga saat ini, McDonald s telah memiliki 168 restoran di 32 kota di seluruh Indonesia, dan masih akan terus mengembangkan layanan dengan membuka gerai-gerai baru di berbagai wilayah di Indonesia. 4 Empat tantangan utama bagi restoran-restoran cepat saji yakni persaingan bisnis usaha restoran cepat saji yang semakin ketat, regulasi mengenai restoran cepat saji yang juga semakin ketat untuk menciptakan iklim usaha yang sehat dan tidak mematikan bisnis usaha lokal, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta pola konsumsi masyarakat Indonesia yang berkembang saat ini mendorong restoran-restoran cepat saji untuk berlomba-lomba mengembangkan aktivitas komunikasinya. Keempat hal tersebut merupakan tantangan yang dihadapi 3 Tentang perusahaan: http://www.mcdonalds.co.id/tentang-mcdonalds/info-perusahaan/visi-misi. Diakses pada 28 september 2016. 4 McDonald s 25 Tahun Melayani Masyarakat Indonesia: http://www.mcdonalds.co.id/media/pr/25?ref=47. Diakses pada 26 september 2016.

4 oleh retoran-restoran cepat saji, sehingga mendorong restoran-restoran cepat saji untuk meningkatkan dan menyusun strategi aktivitas komunikasinya masingmasing. Seperti yang dilansir oleh Merdeka.com, restoran cepat saji di Indonesia saat ini mayoritas dikuasai oleh waralaba, terutama waralaba asing. Kekuatan konsumsi masyarakat Indonesia yang tinggi menjadi lahan yang menggiurkan bagi pemilik waralaba restoran cepat saji. Dengan penduduk sebanyak 240 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar menggiurkan untuk restoran cepat saji. Dalam lima tahun terakhir saja, pertumbuhan konsumsi makanan olahan tercatat meningkat hingga 41 persen. 5 Berdasarkan laporan Merdeka.com, lima restoran cepat saji yang terbesar di Indonesia saat ini antara lain: McDonald s, Kentucky Fried Chicken, Dunkin Donuts, Pizza Hut, dan Hoka Hokabento. Hingga saat ini, KFC mempunyai 426 gerai di seluruh Indonesia dan hingga kuartal ketiga tahun lalu, KFC berhasil membukukan laba Rp 139 miliar dengan total penjualan Rp 2,6 triliun. Pada tahun 2011 Dunkin Donuts telah membukukan laba hingga USD 8,3 miliar atau sekitar Rp 80 triliun. Kini, restoran tersebut telah mempunyai lebih dari 200 restoran yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia. Sedangkan Hoka Hoka Bento memiliki 120 gerai di seluruh Indonesia hingga tahun 2010. 6 Pada tahun 2013 menteri perdagangan Gita Wirjawan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 07/M-DAG/PER/2/2013 tentang Pengembangan Kemitraan dalam Waralaba Jenis Usaha Jasa Makanan dan 5 Lima Resoran Cepat Saji di Indonesia: https://www.merdeka.com/uang/lima-restoran-cepat-sajiterbesar-di-indonesia.html, diakses pada 10 Februari 2017. 6 Ibid

5 Minuman. Melalui peraturan ini, baik pemilik waralaba maupun penerima waralaba hanya dibolehkan mendirikan gerai restoran dan kafe maksimal 250 gerai. Pembatasan gerai ini berlaku lima tahun sejak peraturan ini berlaku, artinya peraturan ini akan berlaku hingga tahun 2018. 7 Selain membatasi kepemilikan pribadi satu investor tunggal, Permendag 07/2013 tersebut juga mengatur soal kewajiban sektor usaha ini agar menggunakan 80 persen produksi dalam negeri ketika menjalankan usahanya. Tidak hanya berlaku untuk waralaba restoran lokal, tapi juga restoran asing semisal Kentucky Fried Chicken (KFC), McDonalds (McD), dan lainnya. Dalam pasal 4 disebutkan, gerai yang boleh dimiliki dan dikelola sendiri maksimal 250 unit. Bila sudah melebihi jumlah tersebut, investor atau pemilik waralaba restoran wajib mewaralabakan gerai berikutnya ke pihak ketiga. Hingga saat ini, menurut emarketer pengguna internet Indonesia menduduki peringkat nomor 6 dunia. 8 Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) pada 2016 mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke internet. Survei yang dilakukan tersebut menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet dari total penduduk Indonesia sebanyak 256,2 juta orang. Hal ini mengindikasikan kenaikan 51,8 persen dibandingkan jumlah pengguna internet 7 Dibatasi jumlah gerai, mampukah KFC dan McD ekspansi:https://www.merdeka.com/uang/dibatasi-jumlah-gerai-mampukah-kfc-dan-mcdekspansi.html, di akses pada 11 Februari 2017. 8 Pengguna Internet Indonesia Nomor 6 Dunia: https://www.kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomor-enamdunia/0/sorotan_media, diakses pada 10 Februari 2017.

6 pada 2014 lalu. Survei yang dilakukan APJII pada 2014 hanya ada 88 juta pengguna internet. Penyebabnya adalah perkembangan infrastruktur dan mudahnya mendapatkan smartphone. 9 Menurut survei dari MasterCard yang bertajuk Consumer Purchasing Priorities, sebanyak 80 persen orang Indonesia lebih memilih untuk bersantap di outlet cepat saji. Sisanya diikuti oleh pusat jajanan/food court yang menempati urutan kedua dengan 61 persen, dan restoran/kafe kelas menengah sebanyak 22 persen. Sementara itu, hanya sekitar 1 persen konsumen di Indonesia yang memilih mengunjungi restoran untuk jamuan makan resmi (fine dining). Group Country Manager Indonesia Malaysia and Brunei and Group Head, Islamic Payments, South East Asia, MasterCard Safdar Khan, menyatakan bahwa survei ini mengungkapkan hasil yang menarik bahwa saat memilih tempat untuk makan, masyarakat Indonesia lebih memilih casual dining seperti di outlet-outlet cepat saji (80 persen), food court (61 persen) dan restoran/kafe kelas menengah (22 persen). Hasil penelitian tersebut dinilai sejalan dengan tren industri kuliner di Indonesia yang menyajikan berbagai menu makanan yang unik dan lezat serta memberikan beragam penawaran menarik yang semakin menambah minat untuk makan diluar rumah. 10 Berbagai tantangan-tantangan diatas mendorong Mcdonald untuk mengembangkan aktivitas komunikasinya. Dalam hal ini, yang menjadi persoalan 9 2016, Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta: http://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.internet.di.indonesia.capai.1 32.juta, diakses pada 11 Februari 2017. 10 Restoran Cepat Saji Masih Tempat Favorit Makan Orang Indonesia: https://lifestyle.sindonews.com/read/1081019/166/restoran-cepat-saji-masih-tempat-favoritmakan-orang-indonesia-1453988977

7 pokok yang tidak dapat dihindari oleh Mcdonald adalah mempertahankan citra dan eksistensinya. Dengan berbagai tantangan yang ada dan pesatnya usaha restoran cepat saji di Indonesia, restoran-restoran cepat saji di Indonesia saling berlomba untuk menonjolkan keunikannya masing-masing untuk dapat bertahan dan berkembang dalam persaingan terbuka dengan bisnis usaha restoran-restoran cepat saji lainnya. Salah satu cara untuk dapat terus bertahan dan berkembang dalam persaingan terbuka dengan bisnis usaha restoran-restoran cepat saji lainnya, yakni menjalin komunikasi dengan publik eksternal untuk membangun citra perusahaan di mata publik. Sebagai salah satu restoran cepat saji terbesar yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 1991, McDonald s perlu menjalankan komunikasi organisasi. komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah ubah. 11 Komuninkasi organisasi terbagi menjadi dua yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Public Relations berperaan penting dalam upaya McDonald s menjalankan komunikasi kepada publik ekternal. Tugas Public Relations menurut Jefkins antara lain, Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik dan tepat atas perusahaan, Memantau pendapat eksternal mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra, kegiatan, reputasi maupun kepentingan-kepentingan organisasi/perusahaan, dan menyampaikan setiap informasi yang penting langsung kepada pihak 11 Ibid, hal 67

8 manajemen atau pimpinan puncak untuk segera ditanggapi atau ditindak lanjuti, memberikan nasihat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai berbagai masalah komunikasi yang penting, berikut teknik-teknik untuk mengatasinya, menyediakan berbagai informasi kepada khalayak perihal kebijakan organisasi, kegiatan, produk, jasa, dan personalia selengkap mungkin demi menciptakan suatu pengetahuan yang maksimal dalam rangka menjangkau pengertian khalayak. 12 Aktivitas komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations McDonald s kepada publik eksternal akan berpengaruh terhadap reputasi McDonald s. Berbagai aktivitas komunikasi yang dilakukan tersebut berpengaruh terhadap reputasi McDonald s di mata publik. Penelitian ini akan mengkaji komunikasi McDonald s kepada publik eksternal untuk mampu berkompetisi dengan restoran cepat saji lainnya. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, Penulis akan memfokuskan permasalahan dalam penelitian yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, sebagai berikut: 1. Bagaimana aktifitas komunikasi restoran cepat saji McDonald s untuk dapat mampu berkompetisi dengan restoran cepat saji lainnya? 2. Bagaimana pengaruh aktifitas komunikasi restoran cepat saji McDonald s terhadap reputasi McDonald s? 12 J. C, Seidel. Public Relations. National Retail Merchants Associations Inc. 2003 hal 31.

9 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, Penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Persaingan bisnis usaha restoran cepat saji di Indonesia semakin kompetitif sehingga restoran-restoran cepat saji saling berlomba untuk meningkatkan dan mengembangakan aktifitas komunikasi 2. Regulasi mengenai waralaba yang ada saat ini menghambat ekspansi usaha restoran cepat saji yang membatasi gerai restoran cepat saji 3. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi peluang bagi restoran cepat saji McDonald s untuk berkomunikasi dengan konsumen dalam menyampaikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat demi menciptakan dan menjaga citra restoran cepat saji 4. Pola hidup masyarakat saat ini lebih tertarik untuk mengkonsumsi makanan cepat saji sehingga menjadi peluang bagi restoran-restoran cepat saji termasuk McDonald s

10 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis aktivitas komunikasi restoran cepat saji McDonald s dalam berkompetisi dengan restoran cepat saji lainnya. 2. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas komunikasi restoran cepat saji McDonald s terhadap reputasi McDonald s. 1.5 Manfaat Penelitian Dalam melaksanakan penelitian, selalu ada manfaat yang diharapkan oleh Penulis, maka manfaat peneilitian ini antara lain: 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam Studi Ilmu Komunikasi dan menjadi salah satu referensi bagi penelitian lainnya khususnya yang membahas mengenai aktifitas komunikasi restoran cepat saji McDonald s. 2. Manfaat Praktis Dapat memberikan masukan yang berarti bagi McDonald s dalam menghadapi kompetisi dengan bisnis usaha restoran cepat saji lainnya. 3. Manfaat Sosial Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai aktifitas komunikasi restoran cepat saji McDonald s dalam berkompetisi dengan restoran cepat saji lainnya, dan pengaruh aktifitas komunikasi tersebut terhadap reputasi McDonald s.