BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel merupakan suatu simbol yang nilainya dapat bervariasi, yaitu berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2013). Berikut ini merupakan variabel yang terlibat dalam penelitian ini. 1. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior (OCB) 2. Variabel Bebas : a. Motivasi Kerja Intrinsik b. Kepuasan Kerja B. Definisi Operasional 1. Organizational Citizenship Behavior Organizational citizenship behavior adalah kontribusi karyawan di luar dari deskripsi kerja formal, yang dilakukan secara sukarela, spontan, dan tidak diakui oleh sistem reward, namun memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi fungsi organisasi. Skala organizational citizenship behavior disusun berdasarkan lima aspek OCB yang dikemukakan oleh Organ, dkk. (200), yaitu: a) Altruism (perilaku menolong), b) Conscientiousness (kepatuhan) c) Sportmanship (sportifitas), dan d) Courtessy (kesopanan), e) Civic virtue (tanggung jawab 5
sebagai anggota organisasi). Semakin tinggi skor yang diperoleh menyatakan subjek memiliki perilaku OCB semakin tinggi, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh menyatakan subjek memiliki perilaku OCB yang semakin rendah. 2. Motivasi Kerja Intrinsik Motivasi kerja merupakan suatu hal yang timbul dari dalam diri seseorang yang mampu mendorong orang tersebut untuk berusaha bertindak ke arah setiap tujuan, terutama tujuan organisasi sebagai cerminan dalam perilaku yang berkaitan dengan kerja. Skala Motivasi Kerja diadaptasi dari skala milik Rahmi (2013) dengan jumlah 0 butir aitem mengacu pada aspek yang dikemukakan Thomas (2000) yang dijabarkan ke dalam aspek. Semakin tinggi skor yang diperoleh menyatakan subjek memiliki motivasi kerja yang semakin tinggi, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh menyatakan subjek memiliki motivasi kerja yang semakin rendah. 3. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan persepsi seorang karyawan pada pekerjaannya berdasarkan keadaan yang terdapat dalam lingkungan kerja sekaligus merupakan suatu perasaan positif tentang suatu pekerjaan yang merupakan hasil evaluasi dari beberapa karakteristik. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan aspek-aspek diri individu, maka ada kecenderungan semakin tinggi tingkat kepuasan kerjanya.
7 Skala kepuasan kerja diadaptasi dari skala Gumilar (2010) berjumlah 3 butir aitem yang mengacu pada aspek kepuasan kerja dari Spector (dalam Lumley, 2011) yang dijabarkan ke dalam 9 aspek. Semakin tinggi skor yang diperoleh menyatakan semakin tinggi kepuasan kerja yang dimiliki subjek, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh menyatakan semakin rendah kepuasan kerja yang dimiliki subjek. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah suatu kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian (Azwar, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Joglosemar Surakarta. Karyawan yang berada di PT. Joglosemar Surakarta berjumlah 0 orang. Peneliti tidak membuat adanya kriteria untuk menentukan sampel, karena seluruh orang dalam populasi tersebut akan digunakan sebagai sampel penelitian karena adanya keterbatasan jumlah subjek. 2. Sampel Ada beberapa rumus yang dapat digunakan dalam menentukan banyaknya sampel yang diambil dari suatu populasi. Walaupun demikian, jumlah populasi yang dimiliki perusahaan ini berjumlah hanya 0 orang sehingga peneliti memutuskan untuk menggunakan seluruh populasi menjadi sampel penelitian. Atau dengan kata lain, penelitian ini merupakan sebuah
8 studi populasi. D. Metode Pengumpulan Data Alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga skala, yaitu Skala OCB, Skala Motivasi Kerja Intrinsik, dan Skala Kepuasan Kerja. Tiap-tiap skala menggunakan aitem pernyataan favorable dan unfavorable dengan model skala Likert yang telah dimodifikasi, yaitu menghilangkan pilihan ragu-ragu sehingga subjek dapat menentukan jawaban secara pasti ke arah yang sesuai atau tidak sesuai dengan dirinya, sehingga terdapat empat jawaban, yaitu: sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Penilaian aitem pernyataan favorable bergerak dari skor (sangat sesuai), skor 3 (sesuai), skor 2 (tidak sesuai), dan skor 1 (sangat tidak sesuai). Pada aitem pernyataan unfavorable bergerak dari skor 1 (sangat sesuai), skor 2 (sesuai), skor 3 (tidak sesuai), dan skor (sangat tidak sesuai). Penelitian ini menggunakan cara tryout terpakai dalam penyebaran instrumen penelitiannya. 1. Skala Organizational Citizenship Behavior Skala organizational citizenship behavior pada penelitian ini menggunakan skala OCB yang disusun sendiri oleh peneliti. Skala OCB ini terdiri dari 2 aitem, masing-masing terdiri atas 21 aitem favorable dan 21 aitem unfavorable. Skala OCB disusun berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Organ, dkk. (200), yaitu: a) Altruism (perilaku menolong), b) Conscientiousness
9 (kepatuhan) c) Sportmanship (sportifitas), dan d) Courtessy (kesopanan), e) Civic virtue (tanggung jawab sebagai anggota organisasi) koefisien reliabilitas sebesar 0,915. Skala ini menggunakan model skala Likert terdiri dari aitem favorable dan unfavorable dengan empat alternatif jawaban, yaitu: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Penskoran yang digunakan dalam aitem favorable adalah SS =, S = 3, TS = 2, dan STS = 1. Sedangkan penskoran yang digunakan dalam aitem unfavorable adalah SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS =. Distribusi aitem Skala Organizational Citizenship Behavior dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel. 1 Blue print Skala Organizational Citizenship Behavior Nomor Aitem Aspek Indikator Perilaku Fav. Unfav. Jumlah Altruism Menolong rekan kerja yang sedang kesulitan secara sukarela 1, 7, 2 1, 21, 27 Conscientiou sness Menerima dan mematuhi aturan dan prosedur yang ada di dalam perusahaan 8, 22, 30 2, 15, 35 Sportmanship Tidak banyak mengeluh dalam menjalankan pekerjaannya 23, 29, 38 3, 1, 12
50 Mengesampingkan masalahmasalah kecil yang menggangu pekerjaan, 10, 3 17, 33, 1 Courtessy Menjaga hubungan baik dengan rekan kerja dan perusahaan 11, 2, 31 5, 18, 3 Civic Virtue Menjalankan tanggung jawab sebagai anggota organisasi dengan baik 28, 32, 37 19, 25, 0 Aktif dalam perusahaan, 13, 39 9, 20, 2 F 21 21 2 2. Skala Motivasi Kerja Intrinsik Skala motivasi kerja intrinsik diadaptasi dari skala milik Rahmi (2013) dengan jumlah 0 butir aitem mengacu pada aspek yang dikemukakan Thomas (2000) yang dijabarkan ke dalam aspek dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,733. Skala ini menggunakan model skala Likert terdiri dari aitem favorable dan unfavorable dengan empat alternatif jawaban, yaitu: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Penskoran yang digunakan dalam aitem favorable adalah SS =, S = 3, TS = 2, dan STS = 1. Sedangkan penskoran yang digunakan dalam aitem unfavorable adalah SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS =. Distribusi aitem Skala Motivasi Kerja Intrinsik dapat dilihat pada Tabel 2.
51 Aspek Tabel. 2 Blue print Skala Motivasi Kerja Intrinsik Nomor Aitem Indikator Fav. Unfav. Jumlah Pilihan Mampu menyeleksi kegiatan yang menjadi prioritas Mampu menetapkan tujuan yang berkaitan dengan pekerjaan Kompetensi Berusaha meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan Sukarela mengikuti pelatihan atau program bimbingan dari organisasi 1 7, 12 8, 31 19 2, 3, 9 10, 2 1, 21, 38 28, 3, 39 11 Penuh Arti Menetapkan visi dan misi diri sendiri yang sesuai dengan organisasi, 11 17, 25, 2 11 Mengupayakan untuk mengejar target sasaran 18, 22, 27 35, 3, 37 Kemajuan Menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan peraturan baru organisasi 5,, 13 15, 23, 29 Ikut serta menciptakan kondisi kerja yang kolaboratif dengan karyawan lainnya 1, 20, 0 30, 32, 33 12 F 20 20 0 3. Skala Kepuasan Kerja
52 Skala kepuasan kerja diadaptasi dari skala Gumilar (2010) berjumlah 3 butir aitem yang mengacu pada aspek kepuasan kerja dari Spector (1977) yang dijabarkan ke dalam 9 aspek yang dianalsis menggunakan Lisrel 8.3 dengan t-value>1,9. Skala ini menggunakan model skala Likert pada skala ini seluruh aitemnya terdiri dari aitem favorable dengan empat alternatif jawaban, yaitu: SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), dan STS (Sangat Tidak Sesuai). Penskoran yang digunakan untuk skala ini adalah SS =, S = 3, TS = 2, dan STS = 1. Distribusi aitem Kepuasan Kerja dapat dilihat pada Tabel 3. Aspek Tabel. 3 Blue print Skala Kepuasan Kerja Nomor Aitem Indikator Fav. Unfav. Jumla h Gaji/Upah Kepuasan pada gaji dan kenaikan gaji baik dalam segi jumlah maupun rasa keadilannya. Promosi Kepuasan pada peluang promosi dan keadilan untuk mendapatkan promosi. Atasan Kepuasan pada atasan langsung orang tersebut dalam kompetensi penugasan managerial. 1, 28 10, 19 11, 20, 33 2 3, 30 12, 21 Tunjangantunjangan Kepuasan pada tunjangantunjangan berupa asuransi, liburan, dan bentuk fasilitas 13, 22, 29
53 yang lain. Penghargaan Kepuasan pada penghargaan yang diberikan untuk kinerja baik sebagai bentuk rasa hormat, diakui, dan aspresiasi. 5 1, 23, 32 Kebijakan/pros edur Kepuasan pada aturan, prosedur, dan kebijakan. 15, 2, 31 Rekan kerja Kepuasan pada rekan kerja yang menyenangkan dan kompeten. 7, 25 1, 3 Pekerjaan itu sendiri Kepuasan pada pekerjaan yang dilakukan dapat dinikmati atau tidak. 17, 27, 35 8 Komunikasi Kepuasan komunikasi dalam organisasi dalam hal berbagi informasi didalam organisasi 9 18, 2, 3 F 17 19 3 E. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Azwar (2013) mengungkapkan bahwa validitas alat ukur dikonsepkan sebagai sejauh mana tes mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur.
5 Skala dalam penelitian ini akan diuji validitasnya menggunakan review professional judgment oleh pembimbing. Selain itu, skala juga akan diuji daya beda aitemnya dengan menggunakan Corrected Item-Total Corelation pada program SPSS versi 18.0 Pengujian validitas awal dapat menggunakan analisis rasional yang dilakukan oleh professional judgement, yaitu pembimbing sebagai pihak yang berkompeten untuk menganalisis skala tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 18.0 for windows. Aitem skala akan dinyatakan valid apabila memenuhi ketentuan bahwa signifikansi 0,05 diperoleh nilai korelasi aitem-total (r) 0,25 (Azwar, 2010). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat ukur dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf signifikansi skor yang diperoleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda (Sugiyono, 2010). Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan internal consistency, yaitu dengan cara mengujicobakan instrumen sekali saja kemudian diperoleh analisis dengan formula Alpha Cronbach untuk dapat mendeteksi indicator yang tidak konsisten melalui program SPSS versi 18,0. 3. Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas, yaitu motivasi kerja dan kepuasan kerja serta satu variabel tergantung yaitu OCB. Teknik analisis
55 data yang digunakan dalam menguji dan membuktikan hubungan antar variabel tersebut adalah teknik analisis regresi berganda. Teknik analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel tergantung dengan variabel bebas yang jumlahnya lebih dari satu (Dahlan, 2009) Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam analisis dua prediktor adalah uji asumsi yang meliputi uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik, yaitu: a. Uji Asumsi Dasar 1) Uji Normalitas, digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal adalah jika signifikansinya lebih besar dari 0,05. Pengujian normalitas ini dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov- Smirnov. 2) Uji Linearitas, bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel tergantung mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Dua variabel dikatakan linear apabila signifikansi kurang dari 0,05 dan signifikansi pada kolom Deviation from Linearity) lebih dari 0,05 (Sarjono dan Julianita, 2011). b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji multikolinearitas Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
5 hubungan yang linear antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lain. Syarat harus terpenuhinya dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. 2) Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Syarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya heteroskedastisitas. 3) Uji autokorelasi Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi di antara residual pada satu data pengamatan dengan pengamatan lain. Syarat dapat dipenuhinya model regresi adalah tidak ada autokorelasi. Apabila asumsi dasar telah terpenuhi dan terbebas dari asumsi klasik tersebut di atas, maka dalam penelitian ini dapat menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui korelasi antara motivasi kerja dan kepuasan kerja dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan PT. Joglosemar Surakarta. Guna mempermudah perhitungan, maka digunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 18.0 for windows.