BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: b. Kecerdasan Adversitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 2. Variabel Bebas : Pola Asuh Orangtua

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. b. Kepribadian Narsisme. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data yang dapat dihitung yang berwujud nilai atau skor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN. variable dioperasionalkan dengan memakai instrument. Tehnik pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel merupakan suatu simbol yang nilainya dapat bervariasi, yaitu berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2013). Berikut ini merupakan variabel yang terlibat dalam penelitian ini. 1. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior (OCB) 2. Variabel Bebas : a. Motivasi Kerja Intrinsik b. Kepuasan Kerja B. Definisi Operasional 1. Organizational Citizenship Behavior Organizational citizenship behavior adalah kontribusi karyawan di luar dari deskripsi kerja formal, yang dilakukan secara sukarela, spontan, dan tidak diakui oleh sistem reward, namun memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi fungsi organisasi. Skala organizational citizenship behavior disusun berdasarkan lima aspek OCB yang dikemukakan oleh Organ, dkk. (200), yaitu: a) Altruism (perilaku menolong), b) Conscientiousness (kepatuhan) c) Sportmanship (sportifitas), dan d) Courtessy (kesopanan), e) Civic virtue (tanggung jawab 5

sebagai anggota organisasi). Semakin tinggi skor yang diperoleh menyatakan subjek memiliki perilaku OCB semakin tinggi, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh menyatakan subjek memiliki perilaku OCB yang semakin rendah. 2. Motivasi Kerja Intrinsik Motivasi kerja merupakan suatu hal yang timbul dari dalam diri seseorang yang mampu mendorong orang tersebut untuk berusaha bertindak ke arah setiap tujuan, terutama tujuan organisasi sebagai cerminan dalam perilaku yang berkaitan dengan kerja. Skala Motivasi Kerja diadaptasi dari skala milik Rahmi (2013) dengan jumlah 0 butir aitem mengacu pada aspek yang dikemukakan Thomas (2000) yang dijabarkan ke dalam aspek. Semakin tinggi skor yang diperoleh menyatakan subjek memiliki motivasi kerja yang semakin tinggi, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh menyatakan subjek memiliki motivasi kerja yang semakin rendah. 3. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan persepsi seorang karyawan pada pekerjaannya berdasarkan keadaan yang terdapat dalam lingkungan kerja sekaligus merupakan suatu perasaan positif tentang suatu pekerjaan yang merupakan hasil evaluasi dari beberapa karakteristik. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan aspek-aspek diri individu, maka ada kecenderungan semakin tinggi tingkat kepuasan kerjanya.

7 Skala kepuasan kerja diadaptasi dari skala Gumilar (2010) berjumlah 3 butir aitem yang mengacu pada aspek kepuasan kerja dari Spector (dalam Lumley, 2011) yang dijabarkan ke dalam 9 aspek. Semakin tinggi skor yang diperoleh menyatakan semakin tinggi kepuasan kerja yang dimiliki subjek, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh menyatakan semakin rendah kepuasan kerja yang dimiliki subjek. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah suatu kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian (Azwar, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Joglosemar Surakarta. Karyawan yang berada di PT. Joglosemar Surakarta berjumlah 0 orang. Peneliti tidak membuat adanya kriteria untuk menentukan sampel, karena seluruh orang dalam populasi tersebut akan digunakan sebagai sampel penelitian karena adanya keterbatasan jumlah subjek. 2. Sampel Ada beberapa rumus yang dapat digunakan dalam menentukan banyaknya sampel yang diambil dari suatu populasi. Walaupun demikian, jumlah populasi yang dimiliki perusahaan ini berjumlah hanya 0 orang sehingga peneliti memutuskan untuk menggunakan seluruh populasi menjadi sampel penelitian. Atau dengan kata lain, penelitian ini merupakan sebuah

8 studi populasi. D. Metode Pengumpulan Data Alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga skala, yaitu Skala OCB, Skala Motivasi Kerja Intrinsik, dan Skala Kepuasan Kerja. Tiap-tiap skala menggunakan aitem pernyataan favorable dan unfavorable dengan model skala Likert yang telah dimodifikasi, yaitu menghilangkan pilihan ragu-ragu sehingga subjek dapat menentukan jawaban secara pasti ke arah yang sesuai atau tidak sesuai dengan dirinya, sehingga terdapat empat jawaban, yaitu: sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Penilaian aitem pernyataan favorable bergerak dari skor (sangat sesuai), skor 3 (sesuai), skor 2 (tidak sesuai), dan skor 1 (sangat tidak sesuai). Pada aitem pernyataan unfavorable bergerak dari skor 1 (sangat sesuai), skor 2 (sesuai), skor 3 (tidak sesuai), dan skor (sangat tidak sesuai). Penelitian ini menggunakan cara tryout terpakai dalam penyebaran instrumen penelitiannya. 1. Skala Organizational Citizenship Behavior Skala organizational citizenship behavior pada penelitian ini menggunakan skala OCB yang disusun sendiri oleh peneliti. Skala OCB ini terdiri dari 2 aitem, masing-masing terdiri atas 21 aitem favorable dan 21 aitem unfavorable. Skala OCB disusun berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Organ, dkk. (200), yaitu: a) Altruism (perilaku menolong), b) Conscientiousness

9 (kepatuhan) c) Sportmanship (sportifitas), dan d) Courtessy (kesopanan), e) Civic virtue (tanggung jawab sebagai anggota organisasi) koefisien reliabilitas sebesar 0,915. Skala ini menggunakan model skala Likert terdiri dari aitem favorable dan unfavorable dengan empat alternatif jawaban, yaitu: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Penskoran yang digunakan dalam aitem favorable adalah SS =, S = 3, TS = 2, dan STS = 1. Sedangkan penskoran yang digunakan dalam aitem unfavorable adalah SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS =. Distribusi aitem Skala Organizational Citizenship Behavior dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel. 1 Blue print Skala Organizational Citizenship Behavior Nomor Aitem Aspek Indikator Perilaku Fav. Unfav. Jumlah Altruism Menolong rekan kerja yang sedang kesulitan secara sukarela 1, 7, 2 1, 21, 27 Conscientiou sness Menerima dan mematuhi aturan dan prosedur yang ada di dalam perusahaan 8, 22, 30 2, 15, 35 Sportmanship Tidak banyak mengeluh dalam menjalankan pekerjaannya 23, 29, 38 3, 1, 12

50 Mengesampingkan masalahmasalah kecil yang menggangu pekerjaan, 10, 3 17, 33, 1 Courtessy Menjaga hubungan baik dengan rekan kerja dan perusahaan 11, 2, 31 5, 18, 3 Civic Virtue Menjalankan tanggung jawab sebagai anggota organisasi dengan baik 28, 32, 37 19, 25, 0 Aktif dalam perusahaan, 13, 39 9, 20, 2 F 21 21 2 2. Skala Motivasi Kerja Intrinsik Skala motivasi kerja intrinsik diadaptasi dari skala milik Rahmi (2013) dengan jumlah 0 butir aitem mengacu pada aspek yang dikemukakan Thomas (2000) yang dijabarkan ke dalam aspek dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,733. Skala ini menggunakan model skala Likert terdiri dari aitem favorable dan unfavorable dengan empat alternatif jawaban, yaitu: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Penskoran yang digunakan dalam aitem favorable adalah SS =, S = 3, TS = 2, dan STS = 1. Sedangkan penskoran yang digunakan dalam aitem unfavorable adalah SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS =. Distribusi aitem Skala Motivasi Kerja Intrinsik dapat dilihat pada Tabel 2.

51 Aspek Tabel. 2 Blue print Skala Motivasi Kerja Intrinsik Nomor Aitem Indikator Fav. Unfav. Jumlah Pilihan Mampu menyeleksi kegiatan yang menjadi prioritas Mampu menetapkan tujuan yang berkaitan dengan pekerjaan Kompetensi Berusaha meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan Sukarela mengikuti pelatihan atau program bimbingan dari organisasi 1 7, 12 8, 31 19 2, 3, 9 10, 2 1, 21, 38 28, 3, 39 11 Penuh Arti Menetapkan visi dan misi diri sendiri yang sesuai dengan organisasi, 11 17, 25, 2 11 Mengupayakan untuk mengejar target sasaran 18, 22, 27 35, 3, 37 Kemajuan Menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan peraturan baru organisasi 5,, 13 15, 23, 29 Ikut serta menciptakan kondisi kerja yang kolaboratif dengan karyawan lainnya 1, 20, 0 30, 32, 33 12 F 20 20 0 3. Skala Kepuasan Kerja

52 Skala kepuasan kerja diadaptasi dari skala Gumilar (2010) berjumlah 3 butir aitem yang mengacu pada aspek kepuasan kerja dari Spector (1977) yang dijabarkan ke dalam 9 aspek yang dianalsis menggunakan Lisrel 8.3 dengan t-value>1,9. Skala ini menggunakan model skala Likert pada skala ini seluruh aitemnya terdiri dari aitem favorable dengan empat alternatif jawaban, yaitu: SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), dan STS (Sangat Tidak Sesuai). Penskoran yang digunakan untuk skala ini adalah SS =, S = 3, TS = 2, dan STS = 1. Distribusi aitem Kepuasan Kerja dapat dilihat pada Tabel 3. Aspek Tabel. 3 Blue print Skala Kepuasan Kerja Nomor Aitem Indikator Fav. Unfav. Jumla h Gaji/Upah Kepuasan pada gaji dan kenaikan gaji baik dalam segi jumlah maupun rasa keadilannya. Promosi Kepuasan pada peluang promosi dan keadilan untuk mendapatkan promosi. Atasan Kepuasan pada atasan langsung orang tersebut dalam kompetensi penugasan managerial. 1, 28 10, 19 11, 20, 33 2 3, 30 12, 21 Tunjangantunjangan Kepuasan pada tunjangantunjangan berupa asuransi, liburan, dan bentuk fasilitas 13, 22, 29

53 yang lain. Penghargaan Kepuasan pada penghargaan yang diberikan untuk kinerja baik sebagai bentuk rasa hormat, diakui, dan aspresiasi. 5 1, 23, 32 Kebijakan/pros edur Kepuasan pada aturan, prosedur, dan kebijakan. 15, 2, 31 Rekan kerja Kepuasan pada rekan kerja yang menyenangkan dan kompeten. 7, 25 1, 3 Pekerjaan itu sendiri Kepuasan pada pekerjaan yang dilakukan dapat dinikmati atau tidak. 17, 27, 35 8 Komunikasi Kepuasan komunikasi dalam organisasi dalam hal berbagi informasi didalam organisasi 9 18, 2, 3 F 17 19 3 E. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Azwar (2013) mengungkapkan bahwa validitas alat ukur dikonsepkan sebagai sejauh mana tes mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur.

5 Skala dalam penelitian ini akan diuji validitasnya menggunakan review professional judgment oleh pembimbing. Selain itu, skala juga akan diuji daya beda aitemnya dengan menggunakan Corrected Item-Total Corelation pada program SPSS versi 18.0 Pengujian validitas awal dapat menggunakan analisis rasional yang dilakukan oleh professional judgement, yaitu pembimbing sebagai pihak yang berkompeten untuk menganalisis skala tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 18.0 for windows. Aitem skala akan dinyatakan valid apabila memenuhi ketentuan bahwa signifikansi 0,05 diperoleh nilai korelasi aitem-total (r) 0,25 (Azwar, 2010). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat ukur dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf signifikansi skor yang diperoleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda (Sugiyono, 2010). Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan internal consistency, yaitu dengan cara mengujicobakan instrumen sekali saja kemudian diperoleh analisis dengan formula Alpha Cronbach untuk dapat mendeteksi indicator yang tidak konsisten melalui program SPSS versi 18,0. 3. Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas, yaitu motivasi kerja dan kepuasan kerja serta satu variabel tergantung yaitu OCB. Teknik analisis

55 data yang digunakan dalam menguji dan membuktikan hubungan antar variabel tersebut adalah teknik analisis regresi berganda. Teknik analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel tergantung dengan variabel bebas yang jumlahnya lebih dari satu (Dahlan, 2009) Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam analisis dua prediktor adalah uji asumsi yang meliputi uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik, yaitu: a. Uji Asumsi Dasar 1) Uji Normalitas, digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal adalah jika signifikansinya lebih besar dari 0,05. Pengujian normalitas ini dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov- Smirnov. 2) Uji Linearitas, bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel tergantung mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Dua variabel dikatakan linear apabila signifikansi kurang dari 0,05 dan signifikansi pada kolom Deviation from Linearity) lebih dari 0,05 (Sarjono dan Julianita, 2011). b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji multikolinearitas Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

5 hubungan yang linear antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lain. Syarat harus terpenuhinya dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. 2) Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Syarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya heteroskedastisitas. 3) Uji autokorelasi Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi di antara residual pada satu data pengamatan dengan pengamatan lain. Syarat dapat dipenuhinya model regresi adalah tidak ada autokorelasi. Apabila asumsi dasar telah terpenuhi dan terbebas dari asumsi klasik tersebut di atas, maka dalam penelitian ini dapat menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui korelasi antara motivasi kerja dan kepuasan kerja dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan PT. Joglosemar Surakarta. Guna mempermudah perhitungan, maka digunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 18.0 for windows.