EVALUASI KEGIATAN PBL MENURUT PERSEPSI MAHASISWA FK UKWM DENGAN ANALISIS IMPORTANCE AND PERFORMANCE MODEL TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PRIOR KNOWLEDGE TERHADAP KEEFEKTIFAN KELOMPOK PADA METODE BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIK IMMANUEL

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Problem-Based Learning (PBL) diperkenalkan pertama kali di

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 September 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jadi, yang tinggal dipindahkan ke orang lain dengan istilah transfer of knowledge.

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. manajemen waktu dapat dilakukan dengan metode Problem Based. pendekatan SCL adalah metode pembelajaran dengan Problem Based

BAB I PENDAHULUAN. didik. Belajar tidak hanya menerima informasi dari orang lain. Belajar yang

Naskah Publikasi Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta SRI MUHARNI

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Suatu metode pembelajaran digunakan sesuai dengan. tujuan dan materi pembelajaran, serta karakteristik

Gambaran Pelaksanaan Problem-Based Learning Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP IMPLEMENTASI PBL PADA KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran ABDULLAH AL-HAZMY G

: FAHRIZAL KUSUMA WIJAYA NIM:

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Situasi pembelajaran merupakan pertimbangan utama sekolah kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada era global

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN MOTIVASI MENJADI BIDAN MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi yang berkembang cepat sangat mendukung optimalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Metode pendidikan di perguruan tinggi mulai mengalami pergeseran dari

ABSTRAK. Ibnu Katsir Machbub, 2009 : Pembimbing I : Dr. Slamet Santosa dr., M.Kes. Pembimbing II : July Ivone dr., M.S.MpdKed.

ABSTRAK. Kata Kunci : teacher centered learning, student centered learning, minat, karir, akuntan publik

Keywords: PBL, constructive, self-directed, collaborative, contextual learning, FM UGM

ABSTRACT. Rita Endriani 1, Elda Nazriati 2

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Problem-Based Learning (PBL) pelajaran (Sudarman, 2007).

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM

PROBLEM BASED LEARNING SEBAGAI METODE PERKULIAHAN KEDOKTERAN YANG EFEKTIF. Tita Menawati Liansyah Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNIN (PBL) DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

BAB V PEMBAHASAN. aktif dalam proses pembelajaran. Metode PBL adalah salah satu dari beberapa

Adult Learning dan Berpikir Kritis. By : Kelompok 6

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. corrected item-total correlation yang lebih besar dari 0,349 angka

HUBUNGAN KUALITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING

Manual Prosedur. Pembelajaran Metode Problem Based Learning PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

PERBEDAAN PENILAIAN DIRI KINERJA TUTOR ANTARA DOSEN DENGAN RIWAYAT MENGAJAR SAAT PARADIGMA TEACHER CENTERED LEARNING DAN STUDENT CENTERED LEARNING

Tesis Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta S U T I K NIM

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai model telah banyak ditemukan oleh para peneliti pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan eksperimen semu (quasy-experiment) yang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR KB METODE SEDERHANA

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS METODE SEVEN JUMPS DENGAN METODE INTERACTIVE SKILL STATION (ISS) PADA MAHASISWA PSIK FK UNSYIAH

PENGALAMAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN DALAM METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

HUBUNGAN PERSEPSI PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE TUTORIAL DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA SEMESTER II DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

DARI PETA KURIKULUM Sampai Ke BUKU BLOK : PANDUAN STEP By STEP. (tim kurikulum UGM)

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi

Fahrizal Kusuma Wijaya 1, Sri Sundari 2. Abstract

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENJUALAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSIK FK UMY) menggunakan

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB V PEMBAHASAN. prodi D III Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta, pembelajaran dilakukan pada

Problem Based Learning (PBL) dalam KBK dan Pencapaian Prestasi Akademik: Evaluasi Implementasi PBL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Smartphone atau telepon pintar adalah telepon genggam yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. merupakan individual discovery, proses pembelajaran yang sebelumnya lebih

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

TINJAUAN PUSTAKA. mahasiswa dapat berbagi ide dengan kelompoknya, mengidentifikasi isuisu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan kedokteran diharapkan dapat berperan serta dalam Sistem

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Tutor PBL dengan Kemampuan Membimbing Mahasiswa untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. jenis kelamin sama, yaitu jumlah responden mahasiswa perempuan lebih

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN DI AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant. Hibah Internal Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

Peran Problem Based Learning dalam Proses Belajar Mengajar

Kata Kunci: Sekolah Engagement, metode deskriptif, Convenience sampling.

ABSTRACT. Rita Endriani', Elda Nazriati^

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN. PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama :

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pelaksanaan Pembelajaran Mandiri Menurut Persepsi Mahasiswa Angkatan 2012 di PSPD, FKIK UNJA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Bab I tentang Sistem Pendidikan Nasional: pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Persepsi Responden terhadap Lingkungan Pembelajaran. dan nilai konsistensi menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah 0,735 yang

KEGIATAN DOSEN MAGANG DIKTI UNPAD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Problem-based learning (PBL) berbasis teknologi informasi (ICT)

BAB 3 METODOLOGI PENELTIAN. yang diukur adalah tingkat kepuasan penggunalibrary & Knowledge Centeryang

III. METODE PENELITIAN

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

VALIDASI MODEL KOMPETENSI DOSEN STUDENT CENTERED LEARNING. Wahyu Widhiarso. Disampaikan pada seminar hasil penelitian

Bab 1 KURIKUKULUM BERBASIS KOMPETENSI DAN PROBLEM-BASED LEARNING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Metode pembelajaran PiTBL berdampak positif terhadap nilai student

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN JASA SURAT KILAT KHUSUS (SKH) PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BATAM

Transkripsi:

EVALUASI KEGIATAN PBL MENURUT PERSEPSI MAHASISWA FK UKWM DENGAN ANALISIS IMPORTANCE AND PERFORMANCE MODEL TAHUN 2014 Lukas Slamet Rihadi * Abstract Problem-Based Learning Methods which well known as the PBL is a teaching method that is currently widely applied in various medical faculties in Indonesia even in the world. The main characteristics of PBL is an approach that focuses on student learning (student centered learning). Students use a trigger material form of cases or scenarios for discussion in small groups, while the lecturer acts as facilitator and learning knowledge transmission. Discussion in PBL tutorials using the Seven Steps or commonly called seven jumps which was developed by Maastricht, The Netherlands. The purpose of this study is to analyze problems in PBL activities and that are the top priority for improved according to student perceptions. This study uses Importance and performance models approach and involves 9 students of the Faculty of Medical Widya Mandala Catholic University, odd semester (semesters seven, five and three) academic year 2014-2015. The results showed 96.13% of the students stated strongly agree and agree that PBL activities useful in the learning process in FK UKWM. Variables to be a problem in PBL activities and become a high priority for enhanced or improved according to student perception is variable scenario, tutors, and students (three critical elements of PBL) and the variable effectiveness of the plenary discussion. Key word : Problem-Based Learning (PBL); Importance and performance model approach Abstrak Metode Problem-Based Learning yang lebih dikenal dengan sebutan PBL merupakan metode pembelajaran yang saat ini banyak diterapkan diberbagai fakultas kedokteran di Indonesia bahkan di dunia. Ciri-ciri utama dari PBL adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada siswa (student centered learning). Mahasiswa menggunakan trigger material berupa kasus atau skenario untuk didiskusikan dalam kelompok kecil, sedangkan dosen berperan sebagai learning fasilitator dan knowledge transmission. Diskusi tutorial dalam PBL menggunakan metode tujuh langkah atau yang biasa disebut seven jumps yang dikembangkan Maastricht, Belanda. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis masalah yang ada pada kegiatan PBL serta yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan menurut persepsi mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan Importance and performance model dan melibatkan 9 mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala semester gasal * Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 88

Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.2 No.2 Oktober 2014 (semester tujuh, lima dan tiga) tahun akademik 2014-2015. Hasil penelitian menunjukkan 96,13 % mahasiswa menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa kegiatan PBL bermanfaat dalam proses pembelajaran di FK UKWM. Variabelvariabel yang menjadi masalah pada kegiatan PBL dan menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan atau diperbaiki menurut persepsi mahasiswa adalah variabel skenario, tutor, dan mahasiswa (three critical elements of PBL) serta variabel efektifitas dari diskusi pleno. Kata kunci : Problem-Based Learning (PBL); pendekatan Importance and performance Model A. LATAR BELAKANG Metode Problem-Based Learning yang lebih dikenal dengan sebutan PBL merupakan metode pembelajaran yang saat ini banyak diterapkan diberbagai fakultas kedokteran di Indonesia bahkan di dunia.. Ciri-ciri utama dari PBL adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada siswa (student centered learning). Mahasiswa menggunakan trigger material berupa kasus atau skenario untuk didiskusikan dalam kelompok kecil, sedangkan dosen berperan sebagai learning fasilitator dan. knowledge transmission. Tutorial yang aktif dicirikan dengan dinamika kelompok yang baik, tutor yang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, mahasiswa berpartisipasi secara aktif, memiliki minat terhadap kelompok serta kualitas skenario yang baik sebagai trigger material sehingga dapat memotivasi belajar mahasiswa (Tams, 2006 dalam Maulinar,2011). Selain itu PBL merupakan pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran. Kurikulum PBL menuntut kemahiran mahasiswa dalam pengetahuan yang kritis, keahlian memecahkan masalah, strategi pembelajaran mandiri, dan kemampuan berpartisipasi dalam tim melalui masalah yang dipilih dan didisain dengan hati-hati. Sedang proses pembelajaran PBL merupakan tiruan dari pendekatan sistemik yang biasa digunakan untuk memecahkan masalah atau menjawab tantangan dalam kehidupan dan karier profesi (Nurcahyani, 2008). Tuntutan pendidikan kedokteran yang semakin bersifat student-centered, dan memiliki kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia, serta tuntutan kurikulum yang lebih interaktif menjadi pertimbangan digunakan metode PBL sebagai salah satu metode pembelajaran di fakultas kedokteran (Rukmini, 2006). Pergeseran dari metode konvensional dengan konsep teacher-centered learning menjadi student-centered learning menuntut kehatihatian dalam penerapannya. Pergeseran tersebut berdampak pada perubahan aspek pembelajaran, disain kurikulum, pemilihan strategi belajar, peran dosen dan mahasiswa, serta lingkungan belajar sampai dengan pengukuran hasil belajar (Prihatanto, 2008). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Rukmini (2006) terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atmajaya (FK UAJ), lebih dari 60% mahasiswa berpendapat bahwa PBL 89

bermanfaat dalam pemahaman kasus serta membantu pemahaman terhadap ilmu dasar, mahasiswa tidak merasa sulit untuk menilai peningkatan pengetahuannya. Hanya 20% mahasiswa yang merasa bahwa PBL ini membosankan. Hasil penelitian lain yang dilakukan Nurcahyani (2008) terhadap prestasi belajar mahasiswa FK UGM. Pada blok 16 yang menerapkan metode PBL, dari 70 mahasiswa 19% memperoleh hasil sangat memuaskan, 46% mendapat hasil memuaskan, dan sisanya 35 % mendapat hasil cukup. Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala yang sejak berdirinya 3 tahun yang lalu telah menerapkan metode PBL dalam proses belajar mengajarnya, tetapi sampai saat ini belum pernah dilakukan evaluasi sampai sejauh mana efektivitas pembelajaran dengan pendekatan PBL. Nachamma sockalingam dan Henk G. Schmidt dalam artikelnya Characteristics of Problems for Problem-Based Learning: The Students Perspective yang dimuat di Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning (2011) menyebutkan three critical elements of PBL yaitu 1) Scenario (skenario PBL), 2) Tutor (dosen yang bertindak sebagai fasilitator), dan 3) Student (mahasiswa) dalam PBL. Penulis tertarik untuk menganalisa three critical elements of PBL mana yang dianggap penting serta performance nya menurut persepsi mahasiswa dengan menggunakan Importance and Performance Model. B. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif 2. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran semester 3; 5 dan 7 tahun akademik 2014/2015 Universitas Katolik Widya Mandala. b. Sampel dan besar sampel Sampel penelitian ini adalah semua mahasiswa fakultas kedokteran semester 3; 5 dan 7 tahun akademik 2014/2015 Universitas Katolik Widya Mandala sebanyak 9 mahasiswa. c. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling 3. Identifikasi variabel penelitian Variabel dalam penelitian ini, adalah a. Persepsi mahasiswa tentang : Importance/pentingnya variabel skenario, tutor, mahasiswa dan diskusi pleno/kuliah pakar dalam PBL Performance/kinerja variabel skenario, tutor, mahasiswa dan diskusi pleno/kuliah pakar dalam PBL b. Persepsi mahasiswa tentang : Manfaat PBL dalam proses belajar di program pendidikan dokter. 4. Metode pengumpulan data a. Sumber data Data yang dikumpulkan adalah data primer yang terdiri dari persepsi mahasiswa tentang : Importance/pentingnya variabel skenario, tutor, mahasiswa dan diskusi pleno/kuliah pakar dalam PBL 90

Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.2 No.2 Oktober 2014 Performance/kinerja variabel skenario, tutor, mahasiswa dan diskusi pleno/kuliah pakar dalam PBL Manfaat PBL dalam proses belajar di program pendidikan dokter b. Instrumen penelitian Instrumen peneltian digunaka adalah kuesioner yan diisi sendiri oleh responden (self administered questionnaire) dengan menggunakan skala Likert (data ordinal) 5. Validitas dan Reliabilitas alat ukur a. Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan dan diuji menggunakan Pearson product moment dan diproses menggunakan program SPSS. Dengan menggunakan responden sebanyak 20 mahasiswa maka didapat nilai r hitung > r tabel ( pada ά 5% =0,378) sehingga valid b. Uji reliabilitas dilaksanakan dengan melihat nilai Cronbach s Alpha, jika nilai Apha > 0,60 maka kontruk pertanyaan yang merupakan butir-butir dalam daftar pertanyaan adalah reliable. Nilai Cronbach s Alpha dari perhitungan didapat 0,875, jadi > 0,60 maka reliable C. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik responden Penelitian ini melibatkan 9 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala semester gasal tahun akademik 2014-2015. 0.1 Jumlah responden berdasarkan semester dan jenis kelamin Tabel 1 : Jumlah responden berdasarkan semester dan Jenis Kelaminserta frekuensi mengikuti PBL, tahun akademik 2014-2015 No Semester Jenis kelamin Jumlah mahasiswa Lakilaki Perempuan Frekuensi mengikuti PBL 1 7 (tujuh) 13 29 42 23,46% 30x 2 5 (lima) 15 32 47 26.26% 21x 3 3 (tiga) 34 56 90 50,28% 12x Jumlah 70 109 9 100% Catatan : setiap sesi PBL terdiri dari 2 kali diskusi kelompok dan satu kali diskusi pleno Dari tabel 1 terlihat jumlah responden terbanyak adalah mahasiswa semester 3 yaitu sebanyak 90 orang (50,28%) dan mahasiswa pada setiap jenjang semester (3,5,7) mempunyai perbedaan pengalaman mengikuti PBL sebanyak 9 kali atau 18 kali pertemuan diskusi kelompok dan 9 kali diskusi pleno Harapan 34.00 32.00 30.00 28.00 2. Hasil evaluasi kegiatan PBL 2.1 Hasil evaluasi kegiatan PBL masing-masing semester dengan pendekatan analisis Importance and Performance Model 2.1.1 Evaluasi kegiatan PBL menurut mahasiswa semester tujuh 8 I 18 15 III 12 7 4 11 5 6 10 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 Kenyataan Gambar 2.1.1 : Diagram Cartesius analisis Kegiatan PBL menurut persepsi mahasiswa semester tujuh dengan pendekatan Importance and Performance Model 14 13 Dari gambar 2.1.1 terlihat : 2 1 9 II IV 16 19 3 Variabel 5; 6; berada di kuadran I yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester tujuh merupakan varia- 91

bel dengan kenyataan rendah tapi harapan mahasiswa tinggi, dan menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan prioritasnya. Variabel 1; 3; 13; 16; 19 berada di kuadran II yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester tujuh merupakan variabel dengan kenyataan tinggi dan harapan mahasiswa juga tinggi, dan perlu untuk tetap dipertahankan prestasinya. Variabel 4; 7; 8; 10; 11; 12; 15; 18 berada di kuadran III yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester tujuh merupakan variabel dengan kenyataan rendah dan harapan mahasiswa juga rendah, dan merupakan prioritas rendah untuk ditingkatkan prestasinya Variabel 2; 9; 14 berada di kuadran IV yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester tujuh merupakan variabel dengan kenyataan tinggi, tapi harapan mahasiswa rendah dan dikatagorikan berlebihan dan diabaikan saja. 2.1.2 Evaluasi kegiatan PBL menurut mahasiswa semester lima 42.00 5 3 19 Dari gambar 2.1.2 terlihat : Tidak ada variabel yang berada di kuadran I yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester lima tidak ada variabel dengan kenyataan rendah tapi harapan mahasiswa tinggi, dan tidak ada prioritas utama untuk ditingkatkan prioritasnya. Variabel 1; 2; 3; 4; 5; 6; 7; 8; 13; 16; ; 19 berada di kuadran II yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester lima merupakan variabel dengan kenyataan tinggi dan harapan mahasiswa juga tinggi, dan perlu tetap dipertahankan prestasinya. Variabel 15 berada di kuadran III yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester lima merupakan variabel kenyataan rendah dan harapan mahasiswa juga rendah, dan merupakan prioritas rendah untuk diingkatkan prestasinya. Variabel 9;10;11;12;14;18 berada di kuadran IV yang artinya menurut persepsi mahasiswa kenyataan tinggi, tapi harapan mahasiswa rendah dan dikatagorikan berlebihan dan diabaikan saja. 2.1.3 Evaluasi kegiatan PBL menurut mahasiswa semester tiga Harapan 40.00 38.00 36.00 I 15 18 II 13 2 6 9 8 7 11 4 16 1 harapan 75.00 70.00 I 18 4 5 13 2 15 II 7 1 16 19 3 34.00 32.00 III 12 10 14 IV 65.00 III 8 11 6 14 9 10 IV 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 Kenyataan 60.00 12 Gambar 2.1.2 : Diagram Cartesius analisis Kegiatan PBL menurut persepsi mahasiswa semester lima dengan pendekatan Importance and Performance Model 68.00 70.00 72.00 74.00 76.00 78.00 80.00 kenyataan Gambar 2.1.3 : Diagram Cartesius analisis Kegiatan PBL menurut persepsi mahasiswa semester tiga dengan pendekatan Importance and Performance Model 92

Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.2 No.2 Oktober 2014 Dari gambar 2.1.3 terlihat : Variabel 13; ; 18 berada di kuadran I yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester tiga merupakan variabel dengan kenyataan rendah tapi harapan mahasiswa tinggi dan merupakan prioritas utama untuk ditingkatkan prioritasnya. Variabel 1; 2; 3; 4; 5; 7; 16; 19 berada di kuadran II yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester tiga merupakan variabel dengan kenyataan tinggi dan harapan mahasiswa juga tinggi, dan perlu untuk tetap dipertahankan prestasinya. Variabel 6; 8; 9; 10; 11; 12; 15 berada di kuadran III yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester tiga merupakan variabel dengan kenyataan rendah dan harapan mahasiswa juga rendah, dan merupakan prioritas rendah untuk diingkatkan prestasinya. Tidak ada variabel berada di kuadran IV yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester tiga tidak ada variabel dengan kenyataan tinggi, tapi harapan mahasiswa rendah dan dikatagorikan berlebihan dan diabaikan saja. 2.2 Hasil evaluasi gabungan semua variabel kenyataan dan harapan kegiatan PBL oleh mahasiswa semester tujuh, lima dan tiga dengan pendekatan analisis Importance and Performance Model Harapan 150.00 140.00 130.00 120.00 8 12 I 6 18 14 15 11 III 9 10 13 5 2 4 7 II IV 1 16 19 3 Gambar 2.2 : Diagram Cartesius analisis semua variabel kegiatan PBL menurut persepsi mahasiswa semester tujuh, lima dan tiga dengan pendekatan Importance and Performance Model Dari gambar 2.2 terlihat : Variabel 2; 5; 6; 8; 11; 13; 15; 18 berada di kuadran I yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester tujuh, lima dan tiga merupakan variabel dengan kenyataan rendah tapi harapan mahasiswa tinggi dan merupakan prioritas utama untuk ditingkatkan prioritasnya. Variabel 1; 3; 4; 7; 16; ; 19 berada di kuadran II yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester tujuh, lima dan tiga merupakan variabel dengan kenyataan tinggi dan harapan mahasiswa juga tinggi, dan perlu untuk tetap dipertahankan prestasinya. Variabel 9; 10; 12; 14 berada di kuadran III yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester tujuh, lima dan tiga merupakan variabel dengan kenyataan rendah dan harapan mahasiswa juga rendah, dan merupakan prioritas rendah untuk diingkatkan prestasinya. Tidak ada variabel berada di kuadran IV yang artinya menurut persepsi mahasiswa semester tujuh, lima dan tiga tidak ada variabel dengan kenyataan tinggi, tapi harapan mahasiswa rendah dan dikatagorikan berlebihan dan diabaikan saja. Tabel 2 : Variabel yang berada di kuadran I, II, III dan IV menurut persepsi mahasiswa semester tujuh, lima dan tiga 145.00 150.00 155.00 160.00 165.00 Kenyataan 93

Kuadran I variabel Uraian atribut Prioritas utama 2 PBL membantu meningkatkan interaksi mahasiswa-dosen 5 Skenario mengarah pada pembelajaran berbasis masalah 6 Learning objective/ tujuan pembelajaran skenario jelas 8 Skenario PBL dan materi ajar terintegrasi dengan baik 11 Tutor mendorong partisipasi anggota kelompok dalam PBL 13 Mahasiswa disiplin dalam mengikuti PBL 15 Mahasiswa belajar mandiri / self-study untuk mencapai learning objective 18 Diskusi pleno efektif dalam mencerminkan penguasaan akan materi oleh mahasiswa Kuadran II variabel Uraian atribut Dipertahankan 1 PBL membuat lebih mengerti akan permasalahan dalam materi ajar 3 PBL melatih kemampuan untuk berpikir kritis 4 PBL membuat retensi materi ajar lebih lama dan kuat 7 Skenario mendorong mahasiswa lebih mengerti dan mamahami / Kuadran IV Berlebih/ abaikan variabel Uraian atribut Tidak ada 3 Hasil evaluasi manfaat kegiatan PBL Tabel 3 : Manfaat kegiatanpbl menurut persepsi mahasiswa semester tujuh, lima dan tiga No Kegiatan PBL bermanfaat 1 Membuat lebih mengerti masalah materi ajar 2 Meningkatkan interaksi dosenmahasiswa 3 melatih kemampuan untuk berpikir kritis 4 membuat retensi materi ajar lebih lama dan kuat Sangat setuju Hasil (dalam %) Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju 54.14 41,99 3,87 0,00 37,57 59,12 3,31 0,00 60,77 38,67 0,55 0.00 44,75 47,51 7,73 0,00 Rata-rata 49,31 46,82 3,87 0.00 Kuadran III Perioritas rendah 16 19 variabel materi ajar PBL dapat membangkitkan cara berfikir kritis dan kreatif Diskusi pleno penting karena membatu pemahaman terhadap skenario dan materi ajar Kuliah pakar / nara sumber berperan penting dalam diskusi pleno PBL Uraian atribut 9 Tutor mampu melaksanakan tugas sebagai fasilitator dengan baik 10 Persiapan tutor saat memberikan tutorial baik 12 Mahasiswa mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengikuti PBL 14 Mahasiswa berpartsispasi aktif dalam diskusi Dari tabel 3, terlihat 96,13 % mahasiswa menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa kegiatan PBL bermanfaat dalam proses pembelajaran di FK UKWM D. PEMBAHASAN Metode pembelajaran PBL adalah metode yang terpusat pada mahasiswa (studentcentered), dimana mahasiwa tidak lagi tergantung kepada dosen dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Tetapi mahasiswa menjadi lebih aktif dalam mengakses dan mempelajari semua sumber yang ada, baik itu melalui buku ajar, jurnal, artikel ilmiah, maupun pakar sebagai nara sumber. Metode ini menuntut mahasiswa untuk belajar mandiri 94

Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.2 No.2 Oktober 2014 secara aktif (self-directed learning atau active learning) dalam mengidentifikasi masalah, menentukan tujuan pembelajaran, mencari sumber ajar, menyusun penjelasan masalah serta menganalisa penjelasan tersebut. Dalam penelitian ini, dengan menggunakan pendekatan Importance and Performance Model diketahui adanya perbedaan persepsi mahasiswa semester tujuh, lima dan tiga tentang variabel-variabel yang dirumuskan dalam kegiatan PBL yang menjadi prioritas utama maupun yang harus dipertahankan prestasinya seperti terlihat pada tabel 8 berikut: Tabel 4 : Variabel kegiatan PBL yang menjadi prioritas dan yang harus dipertahankan menurut mahasiswa per semester Semeter Tujuh (7) Lima (5) Yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan Variabel kegiatan PBL Yang harus dipertahankan 5, 6, 1; 3; 13; 16; 19 ------ 1;2;3;4;5;6;7;8;13;16; Tiga (3) 13; ; 18 1;2;3;4;5;7;16;19 Hal ini dimungkinkan karena penelitian ini menanyakan persepsi mahasiswa, dimana ada kondisi motivasional yang mempengaruhi persepsi mahasiswa tentang variabel-variabel kegiatan PBL yaitu: 1) perhatian (attention); 2) relevansi (relevance); 3) kepercayaan diri (self confidence); dan 4) kepuasan (satisfaction) yang dialaminya pada saat mengikuti kegiatan PBL, disamping adanya perbedaan lamanya waktu (pengalaman) mengikuti kegiatan PBL (lihat tabel 1) yang kesemuanya itu akan mempengaruhi persepsi mahasiswa. Sementara itu, bila dilakukan analisa variabel kegiatan PBL dengan pendekatan Importance and Performance Model pada semua mahasiswa (semester 7; 5 dan 3) didapat gambaran bahwa variabel yang menjadi masalah pada kegiatan PBL dan juga menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan atau diperbaiki meliputi variabel skenario, tutor, mahasiswa (three critical elements of PBL) serta variabel efektifitas dari diskusi pleno/kuliah pakar. Variabel skenario meliputi: 1). skenario PBL mengarah (baca: belum mengarah) pada pembelajaran berbasis masalah; 2). learning objective/tujuan pembelajaran skenario PBL jelas (baca: belum jelas) dan 3). skenario PBL terintegrasi baik (baca: belum terintegrasi dengan baik) dengan materi ajar. Pada hal PBL merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai pemicu yang harus dipecahkan oleh mahasiswa, meskipun hanya sebagai pemicu, masalah yang digunakan dalam PBL hendaknya realitis, sering dijumpai, yang sesuai dengan konteks masalah yang sesungguhnya yang akan dihadapi mahasiswa kelak menjadi dokter pelayanan primer (Bhisma Murti, 2013). Variabel tutor meliputi: Tutor mendorong (baca: kurang mendorong) partisipasi anggota kelompok dalam PBL, pada hal untuk dapat menjalankan perannya dengan baik sebagai seorang fasilitator harus memiliki 1) kompetensi/kemampuan intelektual, 2) kompetensi/kemampuan teknik bimbingan dan 3) kompetensi/kemampuan 95

sebagai motivator. Karena itu kehadiran seorang dosen sebagai tutor/fasilitator dalam kegiatan PBL tidak cukup hanya memahami bidang keilmuan yang berkaitan langsung dengan masalah yang dibahas, tetapi juga harus aktif memberi motivasi dan bimbingan agar tujuan pembelajaran tercapai. Variabel mahasiswa meliputi: 1) mahasiswa disiplin (baca kurang disiplin) dalam mengikuti PBL; 2) mahasiswa belajar secara mandiri/self study (baca: belajar mandiri/self study belum optimal) untuk mencapai learning objective. Seperti diketahui PBL adalah salah satu metode pembelajaran Student Center Learning (SCL) dimana kunci utama dari belajar mandiri/self study adalah pengetahuan yang telah dimiliki seorang mahasiswa (Prior Knowledge atau PK), hanya PK yang dimiliki oleh mahasiswa banyak yang masih bersifat fragmentaris, dan miskonsepsi yang dapat mengganggu proses belajar mahasiswa, sehingga mahasiswa diharapkan disiplin dalam belajar mandiri dengan mencari dan menggali pengetahuan baru melalui berbagai kepustakaan, internet dan diskusi kelompok. Dengan belum optimalnya belajar mandiri tentu akan berpengaruh terhadap pencapaian learning objective. Variabel efektifitas dari diskusi pleno meliputi: diskusi pleno efektif (baca: kurang efektif) dalam mencerminkan penguasaan akan materi oleh mahasiswa. Seperti diketahui diskusi pleno merupakan pertemuan atau diskusi yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang sama dari mahasiswa terhadap skenario pemicu yang dibahas, hanya kebanyakan mahasiswa tidak mengacu pada langkah-langkah PBL yang terfokus pada skenario pemicu,. hal ini mengakibatkan kerancuan, sehingga apa yang dipresentasikan dalam sidang pleno menjadi terlalu banyak dan sebenarnya tidak ada kaitannya dengan PBL terhadap kasus pemicu sehingga kurang mencerminkan penguasaan akan materi oleh mahasiswa serta pencapian dari tujuan pembelajaran. Meskipun masih banyak masalah dalam kegiatan PBL tetapi secara umum 96,13 % mahasiswa menyatakan PBL bermanfaat khususnya dalam hal lebih mengerti tentang materi ajar; lebih meningkatnya interaksi dosen-mahasiswa dan kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis. Kondisi ini jauh lebih baik dari pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Rukmini (2006) terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atmajaya (FK UAJ), lebih dari 60% mahasiswa nteraksi dosen-mahasiswa dan kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis. Kondisi in berpendapat bahwa PBL bermanfaat dalam pemahaman kasus serta membantu pemahaman terhadap ilmu dasar, D. KESIMPULAN 1. 96,13 % mahasiswa menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa kegiatan PBL bermanfaat dalam proses pembelajaran di FK UKWM 2. Variabel skenario, tutor, dan mahasiswa (Three (critical) Elements of PBL- Nachamma Sockalingam, 2011) serta variabel efektifitas diskusi pleno/kuliah pakar adalah masalah pada kegiatan PBL dan menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan atau diperbaiki 3. Masalah skenario yang menjadi masalah dan merupakan prioritas 96

Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.2 No.2 Oktober 2014 utama untuk ditingkatkan atau diperbaiki adalah: 1). skenario PBL belum mengarah pada pembelajaran berbasis masalah; 2). learning objective/tujuan pembelajaran skenario PBL belum jelas dan 3). skenario PBL belum terintegrasi dengan baik dengan materi ajar. 4. Masalah Tutor yang menjadi masalah dan merupakan prioritas utama untuk ditingkatkan atau diperbaiki adalah: Tutor kurang mendorong partisipasi anggota kelompok dalam PBL 5. Masalah mahasiswa yang menjadi masalah dan merupakan prioritas utama untuk ditingkatkan atau diperbaiki adalah: 1) mahasiswa kurang disiplin dalam mengikuti PBL; 2) mahasiswa belum optimal belajar mandiri/self study untuk mencapai learning objective. 6. Masalah efektifitas dari diskusi pleno/ kuliah pakar yang menjadi masalah dan merupakan prioritas utama untuk ditingkatkan atau diperbaiki adalah: diskusi pleno kurang efektif dalam mencerminkan penguasaan akan materi oleh mahasiswa. E. SARAN 1. Karena keterbatasan dari penelitian ini maka disarankan untuk dilakukan peneltian yang lebih mendalam dengan metode Delphi dengan melibatkan para pakar. 2. Perlu adanya peningkatkan dari beberapa atribut variabel yang masuk dalam kuadran pertama yang merupakan masalah dari kegiatan PBL dan perlu diperhatikan, sebaiknya segera dilakukan usulan perbaikan, karena pada kuadran tersebut atributatribut yang ada dianggap oleh mahasiswa sangat penting akan tetapi kurang perhatian lebih dari pihak fakultas 3. Perlu adanya pelatihan tutor untuk meningkatkan kompetensi keilmuan, kompetensi tehnik pembimbingan (coaching) dan sebagai motivator & sitimulator, sehingga mampu menjaga proses diskusi, dan mampu melakukan evaluasi proses pembelajaran setiap mahasiswa secara efektif. F. DAFTAR PUSTAKA Maulinar I (2011) PBL sebagai metode perkuliahan kedokteran yang efektif, Terdapat pada : http://turtlemumblejumblewordpress.com (diunduh pada Mei 2014). Sockalingam N. Schmidt HG.(2011). Characteristics of Problems for Problem- Based Learning: Students Perspective. The Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning. Terdapat pada: docs.lib.purdue.edu. (diunduh pada tanggal 25 Mei 2014) Nurcahyani,N.,Marchira,C.R.,Sumarni. (2008) Hubungan persepsi mahasiswa terhadap tutorial dengan prestasi belajar blok 16 Endocrine and Metabolism di Fakultas Kedokteran Gajah Mada, Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia, Vol 1. No 3:115-122. Rukmini, Elisabeth (2006) Evaluation of pilot PBL implementation at the faculty of medicine Atma Jaya Catholic University, Jurnal Pendidikan Kedoketaran dan Profesi Kesehatan Indonesia, vol 1. No 3: 69-76. Prihantanto,F.S.I (2008) Hubungan antara latar belakang dosen dan persepsi mahasiswa tentang peran dosen sebagai tutor, jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia, Vol 3. No 3: 109-114. Tim penyusun Pusat Pengembangan Pendidikan UGM (2010) Buku panduan panduan pelaksanaan student centered learning (SCL) dan teacher aesthethic role aharing (STAR). yogyakarta: Pusat Pengembangan Pendidikan UGM. 97

Lidinillah DAM (2012) Pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning), Terdapat pada: file.upi.edu (diunduh pada: 25 Juni 2014). Murti B (2014) Kurikulum berbasis kompetensi dan problem-based learning, Terdapat pada: ml.scribd. com (diunduh pada: 19 May 2014). Harsono (2005) Kurikulum Terpadu, edisi pertama. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gajah Mada Yogyakarta Wianti Aisyah W., Desnera Y., Amelia R (2008) Pembelajaran melalui metode PBL (Problem based Learning) dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, Terdapat pada: wianti.blogspot. com (diunduh pada: 23 June 2014). KKI (2012) Standar kompetensi dokter, Edisi ke 2, Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia. Rangkuti F (2002) Measuring customer Satifaction, edisi pertama, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sujarweni W. (2014) SPSS untuk penelitian, edisi pertama, Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Simatupang H (2011). Penilaian pada pembelajaran Problem- Based Learning. Terdapat pada halimsimatupang.blogspot.co. (diunduh pada 20 Oktober 2014) 98