SOSIOSFIR Sosiosfir Lingkungan yang tercipta akibat interaksi antar manusia secara menalar. Pola pikir seseorang: Sikap, pengetahuan, kepercayaan dan norma. Pola pikir menentukan perilaku 1 2 Perilaku juga dipengaruhi oleh: sumber daya dan pendapat panutan masy. Pengalaman dan sumber daya terus berubah perilaku berubah Kemampuan sosial hewan diturunkan secara genetis berupa instink Manusia: perilaku sosial tidak diturunkan secara genetis, tetapi didapat setelah lahir karena kontak sosial Sosiosfir dan Kesehatan Penyakit kejiwaan Budaya dan penyakit: Menunjang kesehatan Netral: penggunaan ornamen untuk menjaga kesehatan Tidak menunjang kesehatan: perilaku tidak higienis 3 4 1
Demografi Membahas ttg: Jumlah penduduk (sensus) Pertumbuhan penduduk laju pertumbuhan penduduk (r: rata2 pertumb. pend/tahun) Faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk Alamiah: angka kelahiran > angka kematian Non Alamiah: perpindahan penduduk Piramida penduduk Penyebaran penduduk 5 6 Piramida Penduduk Komposisi penduduk: Sumber daya manusia Dasar pengambilan kebijakan Studi komparatif antar daerah Proses demografi Urbanisasi Penyebaran Penduduk Transmigrasi 7 8 2
Parameter Sosiofir CDR (Crude Death Rate): Indonesia: thn 1980: 7,9/1000 penduduk thn 1990: 7,5/1000 penduduk Kondisi pelayanan kesehatan CBR (Crude Birth Rate): Indonesia: thn 1980: 28,7/1000 penduduk thn 1990: 25,3/1000 penduduk IMR (Infant Mortality Rate): Indonesia: thn 1980: 112/1000 kelahiran hidup thn 1990: 74/1000 kelahiran hidup thn 2001: 50/1000 kelahiran hidup Kualitas lingkungan tempat tinggal bayi, sanitasi dan pelayanan air bersih, pemukiman, gizi, kesejahteraan ibu, imunisasi Usia harapan hidup (eo): Indonesia: thn 1980: 50 th laki2 54 th perempuan thn 2001: 65,92 th laki2 69,90 th perempuan 9 10 Penyakit Bawaan Sosiosfir Karena kebiasaan atau budaya: Pencegahan Penyakit Bawaan Sosiosfir Perubahan perilaku Penyakit Menular Kesadaran Stimulasi Penyakit tidak menular Perubahan Perilaku Motivasi 11 12 3
Peran Wanita Berperan besar dalam pendidikan di rumah Wanita perlu pengetahuan yang baik Pengelolaan Sosiosfir Usaha yang dapat dilakukan: Administratif: peraturan Pendidikan Pelayanan 13 14 Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Fasilitas Air Minum Perdesaan Sendiri Bersama Umum Tidak ada 80,60 7,90 4,28 7,21 51,38 14,31 20,90 13,42 Jumlah Propinsi Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Sendiri 46,70 24,27 10,13 Bersama 22,81 38,89 27,28 Perdesaan Umum Tidak ada 15,17 15,33 30,42 6,42 48,72 13,87 Jumlah Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu 52,82 48,75 52,64 48,05 70,83 21,53 8,20 14,95 19,03 15,94 13,12 7,02 5,03 4,31 5,98 12,53 36,04 27,39 28,61 7,25 Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur 15,68 23,51 35,06 41,64 3,71 7,10 15,19 7,56 4,59 2,75 16,61 9,34 76,02 66,64 33,14 41,46 Lampung Bangka Belitung 75,05 41,76 16,75 34,99 2,40 18,54 5,80 4,71 Sulawesi Utara Sulawesi Tengah 41,51 44,17 29,88 21,47 22,17 19,47 6,44 14,89 Sulawesi Selatan 35,03 33,53 18,43 13,02 DKI Jakarta Jawa Barat 52,39 20,82 21,18 5,61 Sulawesi Tenggara Gorontalo 40,77 27,19 28,07 41,90 20,82 21,15 10,34 9,76 Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten 50,71 52,03 50,22 46,69 28,37 25,04 28,01 23,50 14,56 6,48 15,03 17,92 6,37 16,45 6,74 11,89 Maluku 16,34 18,42 Maluku Utara 26,31 33,46 Papua 19,88 15,19 Sumber: BPS: Statistik Kesejahteraan Rakyat 2004 57,18 29,57 15,35 8,06 10,66 49,58 Sumber: BPS: Statistik Kesejahteraan Rakyat 2004 15 16 4
Sumber Air Minum di Kalimantan Barat (2006) Metoda pembuangan tinja setempat (Depkimpraswil, 2005) Tangki Kolam/Sawah sungai/danau Lobang tanah pantai/kebon lainnya Jumlah Wilayah Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003 Sumatera 31,26 41,00 42,57 3,29 3,31 3,29 17,87 18,13 15,98 26,27 28,01 29,04 4,97 6,36 6,41 5,88 3,19 2,72 89 100 100 Jawa + Bali 52,86 52,44 54,13 5,32 5,35 5,44 18,57 17,30 15,37 16,39 18,24 18,81 4,48 5,48 5,07 2,38 1,19 1,17 100 100 100 Kalimantan 31,06 29,95 36,99 1,13 0,79 1,01 31,44 32,56 25,32 27,96 29,77 31,09 5,41 4,28 3,09 3,02 2,66 2,51 100 100 100 Sulawesi 37,73 36,51 47,48 1,10 1,32 0,97 12,76 15,27 11,48 23,33 22,47 21,88 20,13 17,47 14,50 4,95 6,96 3,70 100 100 100 NTT, NTB, Maluku, Papua 16,94 52,30 37,22 1,25 0,52 1,45 8,95 10,86 12,21 15,83 22,04 25,11 10,48 8,75 18,88 6,56 5,52 5,13 60 100 100 Indonesia Barat 38,78 42,79 45,50 3,57 3,52 3,59 20,83 20,73 17,63 23,15 24,94 25,87 4,89 5,64 5,28 3,99 2,38 2,14 95 100 100 Indonesia Timur 27,33 44,41 42,35 1,18 0,92 1,21 10,86 13,06 11,84 19,58 22,26 23,49 15,31 13,11 16,69 5,76 6,24 4,41 80 100 100 Indonesia 40,06 39,65 43,87 6,02 5,79 5,52 23,48 22,93 20,12 21,81 23,83 23,32 5,19 5,55 5,12 3,44 2,25 2,05 100 100 100 17 18 Cakupan pelayanan Sarana dan Prasarana Air Limbah Domestik di Indonesia Tahun 2000 (Depkimpraswil, 2005) Fasilitas pembuangan tinja di Kalimantan Barat (2006) TIDAK TERDETEKSI (25,98%) Tanpa diolah (8,16%) AKSES KE PS&S AL NASIONAL 100% PERKOTAAN (37,52%) Onsite (28,10%) Offsite (1,26%) Sebagian besar tidak berfungsi dengan baik karena pemeliharaannya belum memadai misalnya: belum secara reguler disedot lumpurnya Onsite (21,96%) PERDESAAN (36,50%) Tanpa diolah (14,54%) Offsite (0%) CATATAN: RASIO PENDUDUK KOTA DAN DESA MENURUT BPS 2000 ADALAH 42% :58%\ (*) KONDISI TAHUN 2000 19 20 5
Peran Serta Masyarakat (Belajar dari Bangkok, Maret 2006) RECYCLING BANK Dikembangkan di pemukiman kelas menengah bawah Organisasi: Kelompok masyarakat (umumnya ibuibu) Keuntungan: penghasilan tambahan bagi masyarakat s.d 400 bath (Rp.100.000)/minggu bagi setiap KK RECYCLING BANK 21 22 RECYCLING BANK 23 24 6
Sampah Organik EM (Effective Microrganism) EM skala besar 25 26 Perbaikan kualitas air kanal dengan EM 27 7