BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf perekonomian masyarakat. Namun pengembangan sektor pariwisata juga membawa pengaruh lain, yaitu terancamnya lingkungan hidup dan kebudayaan masyarakat. Pada hal kemajuan sektor pariwisata sedikit banyak ditentukan oleh kualitas kebudayaan masyarakat. Karena lingkungan budaya ini yang menjadi daya tarik terbesar dunia pariwisata. Jika hal tersebut tidak segara diatasi, lama-kelamaan dua sektor tersebut akan sama sama mengalami kemerosotan karena lingkungan budaya tidak menarik lagi. Sektor kebudayaan akan mengalami kemerosotan karena masyarakat terpengaruh oleh budaya lain atau budaya barat. Solusinya adalah mengembangkan pariwisata yang berwawasan dan untuk menciptakan pengembangan pariwisata yang berwawasan lingkungan ada lima hal yang dapat ditempuh. Pertama : pembangunan fisik memperhatikan kekhasan kebudayaannya. Kedua : menghidupkan wisata tradisional. Ketiga : memberikan pendidikan budaya generasi muda. Keempat : penghargaan terhadap warisan nenek moyang. Kelima : pengelokasian dana untuk pengembangan kebudayaan.
Jika pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan budaya berhasil diciptakan tercapailah simbiosis mutualisma antara sektor pariwisata dan sektor lingkungan budaya. Oleh karena itu marilah kita lestarikan dan tingkatkan budaya kepariwisataan di daerah kita. Pembangunan nasional dilaksanakan secara merata diseluruh tanah air dan tidak hanya untuk suatu golongan atau sebagian masyarakat, serta harus benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh rakyat sebagai bagian untuk memperbaiki tingkat hidup yang berkeadilan sosial yang menjadi tujuan dan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Kegiatan pembangunan juga dilaksanakan diberbagai sektor termasuk diantaranya sektor pariwisata ditingkat daerah yang memperhatikan potensi dan prioritas tiap-tiap daerah. Keinginan untuk meningkatkan pengembangan pariwisata di Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh faktorfaktor seperti berkurangnya peranan migas sebagai penghasil devisa, karena itu pariwisata industri jasa merupakan salah satu yang potensinya menjanjikan harapan terciptanya kesejahteraan masyarakat pada masa mendatang. Selain itu pariwisata dirasakan cukup adil dalam pengembangan ekonomi, sehingga mendapat prioritas cukup tinggi untuk meningkatkan penghasilan negara. Untuk mencapai keberhasilan program kepariwisataan yang dimaksud, diperlukan langkah-langkah yang serasi antar semua pihak terkait, baik pemerintah maupun masyarakat, sehingga terwujud keterpaduan lintas sektoral. Banyak kegiatan yang terkait dengan industri pariwisata. Hal ini berarti banyak industri lain yang dapat digerakkan oleh industri pariwisata seperti kegiatan biro perjalanan, transportasi, perhotelan, restoran, kesenian dan budaya daerah, kerajinan rakyat, guide untuk memandu wisatawan mancanegara, pameran dan olah raga internasional yang diselenggarakan di daerah-daerah, dan kegiatan - kegiatan lainnya.
Matarantai kegiatan yang terkait dengan industri pariwisata akan mampu menghasilkan devisa dan dapat juga digunakan sebagai sarana untuk menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan angka kesempatan kerja di Indonesia. Selain itu industri pariwisata akan mampu meningkatkan pendapatan nasional Indonesia. Dalam mengelolah industri pariwisata dapat digunakan berbagai wahana diantaranya teknologi informasi dan telekomunikasi. Menurut teknologi informasi dan telekomunikasi adalah alat yang strategi untuk menambah keindahan dan manfaat ekonomi, sosial, kebudayaan, dan lingkungan dari suatu daerah tujuan wisata. Dengan demikian pengelolaan industri pariwisata tidak hanya sekedar memelihara dan mempromosikan daerah tujuan wisata, dan mengundang wisatawan nusantara (wisnu) dan wisatawan mancanegara (wisman) untuk mengunjungi daerah tujuan wisata, tetapi juga harus mengemas segala upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang mengunjungi Indonesia sebagai daerah tujuan wisata dengan ramuan informasi dan teknologi agar diperoleh hasil optimal dan akhirnya wisatawan akan memperoleh kepuasan. 1.2 Tujuan Penulisan Ada beberapa tujuan penulisan kertas karya ini yang dapat dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut : a. Untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Bidang Keahlian Usaha Wisata yang diwajibkan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. b. Untuk memperkenalkan Pulau Berhala sebagai objek wisata sehingga dapat dikenal secara luas.
c. Sebagai bahan kajian dan masukan untuk masyarakat setempat serta pihak pihak yang berkepentingan dalam sektor pariwisata dan proses pengembangan daerah tujuan wisata. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Adapun pembatasan masalah adalah untuk membatasi penelitian maksud dan tujuan dalam penulisan mengingat luasnya ruang lingkup kepariwisataan oleh sebab itu penulis membuat rumusan masalah dari judul ini sebagai berikut : 1. Agar suatu objek wisata yang belum terkenal dimasyarakat luas menjadi terkenal, bagaimana solusinya untuk menyikapi masalah ini? 2. Potensi yang dimiliki oleh Pulau Berhala untuk dapat menjadi salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi? 3. Upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan Pulau Berhala sehingga dapat dikenal secara luas? 1.4 Metode Penulisan Dalam penulisan Kertas Karya ini, penulis mengumpulkan data dengan cara : a. Penelitian pustaka (Library Research) penulis mencari dan mengumpulkan data dari bahan bahan pustaka seperti buku, diktat, berhubungan dengan judul. b. Penelitian lapangan, penulis melaksakan penelitian langsung ke objek dan wawancara dengan pihak pihak yang dianggap tahu tentang objek penulisan. 1.5 Sistematika Penulisan Dalam penulisan Kertas Karya ini dibagi dalam beberapa BAB dan Sub BAB, yaitu sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN Pada Bab ini merupakan pendahuluan yang meliputi pembahasan mengenai Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Penulisan Ruang Lingkup Permasalahan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan. BAB II : LATAR BELAKANG KONSEP DAN DEFENISI WISATA BAHARI Bab ini menjelaskan tentang asal mula dinamakan Pulau Berhala, defenisi wisata bahari, panorama yang menjual, menjaga kelestarian alam, memperkenalkan Pulau Berhala lebih luas, meningkatkan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM), meningkatkan daya tarik objek wisata tersebut. Agar tidak vacum, memberikan dampak keuntungan ekonomi secara langsung bagi konservasi, adanya penghargaan terhadap objek tersebut. BAB III : GAMBARAN UMUM KAWASAN PULAU BERHALA Keberadaan pariwisata dalam suatu daerah bisa dikatakan merupakan suatu gejala yang kompleks didalam masyarakat. Disini terdapat suatu keterkaitan antara daerah objek wisata yang memiliki daya tarik masyarakat/penduduk setempat dan wisatawan itu sendiri. BAB IV : POTENSI PULAU BERHALA Dalam pembahasan ini akan lebih dijelaskan tentang Pulau Berhala yang memiliki pesona dan daya tarik tersendiri seperti pantainya, keadaan hutan rimbanya, berwisata sambil belajar, memahami prasasti sejarahnya dan pelanggaran hukum.
BAB V : PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA Lampiran