DESKRIPSI TARI KONTEMPORER BIOTA LAUT Produksi ISI Denpasar dipergelarkan dalam rangka Pembukaan Festival Kesenian Indonesia (FKI) V Di Pantai Sanur Denpasar 21 Nopember2007 Oleh : I Gede Oka Surya Negara, SST.,M.Sn. JURUSAN SENI TARI FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2007
KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, maka skrip Tari Kontemporer Biota Laut dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Tari ini digarap dalam rangka Pembukaan Festival Kesenian Indonesia (FKI) V tanggal 21 Nopember 2007 di Pantai Sanur Denpasar. Didalam mewujudkan garapan tari ini, sudah tentu banyak diperoleh bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini, disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Bapak Prof. Dr. I Wayan Rai, S MA selaku Rektor ISI Denpasar, atas ijin dan tugas yang diberikan sehingga garapan ini bisa berjalan dengan lancar. 2. Panitia FKI V, atas segala dukungannya. 3. Para pendukung tari dan tabuh atas tanggung jawabnya dengan penuh disiplin di dalam mengikuti latihan-latihan, sampai kepada pementasan berlangsung dengan lancar. Akhirnya, deskrip karya ini dipersembahkan semoga ada manfaatnya. Denpasar, Nopember 2007 Penata
PENDAHULUAN Latar Belakang Garapan: Perguruan Tinggi Seni di Indonesia merupakan lembaga yang mengemban misi pembentukan sumber daya manusia yang tidak hanya dibuat kreatif, cerdas daya nalar dan logikanya, melainkan juga diperkaya jiwanya, sehingga memiliki tanggung jawab serta mampu menampilkan pesannya untuk kesejahteraan dan perdamaian global dalam dinamika jaman yang berubah sangat cepat ini. Sesuai dengan fungsinya, perguruan tinggi seni telah melakukan berbagai upaya selain tugas pokoknya yaitu Tridarma Perguruan Tinggi, juga terus menerus membangun kesadaran baru akan nilai-nilai kemanusiaan bagi anak-anak bangsa dalam kehidupan global dewasa ini. Kerjasama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSI) merupakan perwujudan yang bisa dirasakan manfaatnya bagi perguruan tinggi seni Indonesia dalam membentuk ruang kreatif dan dialogis guna memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Penyelenggaraan Festival Kesenian Indonesia (FKI) V tahun 2007 dari hasil rapat Dewan Pengarah yang terdiri dari para pemimpin perguruan tinggi dalam BKS-PTSI di Bandung bulan November 2005, disepakati bahwa ISI Denpasar ditunjuk sebagai panitia pelaksana FKI V yang dilaksanakan pada bulan November 2007. Dengan ditunjuknya ISI Denpasar sebagai pelaksana, maka dibuatlah sebuah karya tari yang bertemakan lingkungan dalam rangka Pembukaan FKI V, yang mengambil tempat di Pantai Sanur Denpasar, pada tanggal 21 Nopember 2007. Dipilihnya lingkungan pantai karena menjadi sebuah kritik reflektif bagi kehidupan manusia yang memiliki sisi beda dibandingkan dengan kehidupan organisme yang lain. Kehidupan biota laut terancam punah oleh keserakahan manusia, mengambil kekayaan laut yang semena-mena, pencemaran laut dan lain-lain. Melalui karya ini, diharapkan mampu mendongkrak kesadaran kita dalam menempatkan diri pada hubungan keselarasan hidup seluruh mahluk.
Sinopsis Diceritakan kehidupan binatang laut yang hidup dalam keresahan. Sampahsampah berserakan ikut menghiasi pantai. Deburan ombak dengan hamparan yang luas ikut menjerit akibat ulah kecerobohan manusia. Pantai sanur dijadikan sebagai tujuan wisata semata-mata untuk mengais rupiah. Manusia sangat membutuhkan laut beserta isinya untuk menopang hidup. Namun sebaliknya, butuhkah ikan, tumbuhan laut, terumbu karang, air dan lain-lain menopang kehidupan mereka? Manusia terlalu manja untuk selalu dicukupi hidupnya oleh ketersediaan alam. Sudahkan manusia menyadari akan ruang disekitar kita? Sehingga tidak lagi mengeruk pasir, meracun ikan, merusak terumbu karang demi rupiah. Pementasan Tari Kontemporer Biota Laut ini dibagi dalam beberapa adegan, yaitu: Adegan I : Adegan II : Adegan III : Adegan IV: - Di tengah laut beberapa perahu dan boat sedang hilir mudik mengisahkan para touris yang yang dipandu oleh penduduk lokal. - 80 orang penari putra dan putri yang tubuhnya di body painting merayap dari pasir menuju kelaut mengisahkan kegelisahan biota laut dengan mengeksplor pasir dan air laut. - Di tengah laut, mereka bermain mengisi ruang sampah kayu. - Datang pemain gamelan Bali yang memainkan musik bertalu-talu di atas perahu mengexpresikan kegelisahan dan ketakutan biota laut. - Datang tiga perahu yang ditumpangi oleh Suku Asmat (Irian Jaya), menyanyi sambil memainkan musik. - Semua penari dan pemain gambelan dari laut menuju pantai, mereka menari berjingkrak-jingkrak mengikuti tari dan musik Suku Asmat yang sangat akrab dan kental dengan nuansa persahabatan dengan alam (Ending).
ADEGAN, POLA LANTAI, DAN SUASANA