BAB I PENDAHULUAN. lebih bebas. Oleh karena itu, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) akan bersaing. negara ASEAN (Purwaningsih dan Kusuma, 2015).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. tukar tereskalasi menjadi krisis multi dimensi yang dimulai akhir tahun 1997.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

I. PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan persaingan pada dunia bisnis di era globalisasi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian. karena sektor ini akan banyak menyerap tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dan terus berkembang di tengah krisis, karena pada umumnya

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

PENTINGNYA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nida Afifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN memiliki tujuan yang mulia yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN ,83 % , ,10 13,15 % Sumber :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 merupakan momen yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Monica (2013), menyatakan bahwa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. jumlah asset maksimal 0 sampai Rp 50 juta dan omzet total 0 sampai 300 juta.

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan regional, pengembangan jiwa kewirausahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesa. Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia diakui

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi yang terjadi

2015 PENGARUH KREATIVITAS, INOVASI DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Latar Belakang. Furnitur kayu Furnitur rotan dan bambu 220 Furnitur plastik 17 Furnitur logam 122 Furnitur lainnya 82 Sumber: Kemenperin 2012

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I. berbagai cara seperti melakukan inovasi produk dengan meningkatkan kualitas

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (shareholder). Pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. parah bagi perekonomian nasional. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald

BAB I PENDAHULUAN. keluar untuk mengatasi masalah perekonomian di Indonesia. UMKM di. ditampung sehingga tingkat pengangguran semakin berkurang.

EVALUASI PERTUMBUHAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI SURAKARTA TAHUN

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Ketahanan ekonomi merupakan syarat mutlak bagi kemakmuran sebuah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berskala kecil, menengah, dan besar yang diharapkan untuk bisa maju

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak sumber dana dalam membiayai berbagai pengeluaran negara. Pada era Orde

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan UMKM di Indonesia dari tahun telah. Tabel 1.1. Jumlah Unit UMKM dan Industri Besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sajikan data-data yang terkait dengan sektor - sektor yang akan di teliti,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lokal dan proses produksi sederhana yang produknya dijual secara lokal telah

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka silih berganti masalah dan

KLASIFIKASI IKM (INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH) MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB DI KOTA GORONTALO

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. kota ataupun kabupaten untuk berlomba-lomba mengembangkan daerahnya di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Negara-negara di ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. sektor manufaktur dalam beberapa dekade terakhir. Industri tekstil dan garmen

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah ketika diberlakukannya Kawasan Perdagangan Bebas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. tahan yang kuat dalam kondisi krisis. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan merupakan suatu kebutuhan individu dalam memenuhi. perekonomiannya, bermacam-macam pekerjaan telah menjadi pilihan setiap

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

BAB V PENUTUP. peneliti untuk peneliti selanjutnya, pemerintah dan pemilik UKM dalam. didapatkan kesimpulan seperti yang akan dijelaskan dibawah ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 mendefiniskan Dunia Usaha. sebagai Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu pelaku usaha yang memiliki peran penting dalam kebijakan perekonomian negara adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Persaingan pada sektor UKM akan semakin ketat dengan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan memberi perubahan pada ASEAN untuk menjadi kawasan dengan sistem aliran bebas barang, jasa, investasi dan tenaga kerja terampil, serta aliran modal yang lebih bebas. Oleh karena itu, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) akan bersaing tidak hanya di dalam negeri saja namun juga bersaing dengan industri di seluruh negara ASEAN (Purwaningsih dan Kusuma, 2015). Pengembangan UKM di Indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional.hal ini selain karena usaha tersebut merupakan tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar pelaku usaha, ataupun pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu, pengembangannya mampu memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan konstribusi yang signifikan dalam mempercepat perubahan struktural, yaitu meningkatnya perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional (Minuzu,2010).Terbukti pada tahun 2013 UKM menyerap lebih dari 6 juta tenaga kerja diseluruh Indonesia (Kementrian Koperasi dan UKM) maka diharapkan 1

UMKM ini mampu menjadi roda penggerak yang akan membangkitkan dan menghidupkan kembali perekonomian Indonesia. Menurut Purwaningsih dan Kusuma (2015) Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satuprioritas dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Hal ini selain karena usaha tersebut merupakan tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditujukanuntuk mengurangi masalah kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar pelaku usaha, ataupun pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Persaingan pada sektor UKM akan semakin ketat dengan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Program dan kegiatan yang dilakukan pemerintah dalam upaya mengembangkan sektor UKM selama ini sungguh menggembirakan.peningkatan peran dan kegiatan usaha sektor ini semakin nampak khususnya sejak era krisis ekonomi dan keuangan pada tahun 1998. Ditengah-tengah proses restrukturisasi sektor korporat dan BUMN yang berlangsung lamban, sektor ini telah menunjukkan perkembangan yang terus meningkat dan bahkan mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional (Minuzu,2010) Ketika terjadi krisis ekonomi 1998, hanya sektor UKM yang bertahan dari kolapsnya ekonomi, sementara sektor yang lebih besar justru tumbang oleh krisis. Krisis ini telah mengakibatkan kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah. Usaha besar satu per satu pailit karena bahan baku impor meningkat secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat dari nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menurun dan berfluktuasi. Sektor perbankan yang ikut terpuruk turut memperparah sektor industri dari sisi permodalan. Banyak perusahaan yang tidak 2

mampu lagi meneruskan usaha karena tingkat bunga yang tinggi.berbeda dengan UKM yang sebagian besar tetap bertahan dan bahkan cenderung bertambah(departemen Koperasi, 2008). Pengembangan yang dijalankan di suatu negara merupakan bagian dari mempercepat pertumbuhan dan perekonomian di negara tersebut.hal ini tentunya tidak lepas dari peran pengusaha besar maupun wirausaha.peran wirausaha dalam pembangunan negara adalah dapat menyerap tenaga kerja dan perputaraan uang yang dilakukan dalam usaha ini cukup besar dan cepat.dapat dikatakan pengusaha pada sektor UKM atau wirausaha merupakan pejuang bangsa di bidang pembangunan ekonomi (Fatimah, 2015). Awal 2012, Kementerian Perindustrian Indonesia menargetkan ekspor bernilai $ 200 milyar rupiah di mana UKM adalah sektor yang paling berharga (Irjayanti dan Aziz, 2013). Namun, menurut Kementerian Perindustrian 2011, diperkirakan bahwa akan ada banyak kendala yang harus dihadapi, seperti akses informasi, pemahaman pasar, motivasi kewirausahaan, dan modal, yang menjadi tantangan dalam mencapai target tersebut.menurut Salikin at.al banyak literatur telah diterbitkan pada isu-isu manajemen UKM, sebaliknya hanya sedikit penelitian yang berfokus pada manajemen keuangan, meskipun telah diketahui bahwa, manajemen keuangan memainkan fungsi penting dalam pengelolaan bisnis. UKM adalah jenis usaha yang sangat berkembang di Indonesia, provinsi Sumatera Barat adalah salah satunya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan menengah dan besar di provinsi Sumatera Barat hanya 0,74 % dari total 3

keseluruhan perusahaan yang ada, itu berarti jumlah UMKM sebesar di Sumatera Barat adalah 99,26% (BPS Sumatera Barat, 2011). Data dari dinas Koperasi dan UKM terdapat 74 ribu UKM dan usaha mikro yang ada di kota Padang pada tahun 2016. Pertumbuhan UKM di kota Padang diupayakan dengan melakukan pemetaan di 104 kelurahan yang ada di kota Padang agar pemerintahan dapat memantaunya secara merata dan sesuai potensi masing-masing UKM sehingga usaha yang dijalankan tersebut tidak tutup begitu saja. Karena kurangnya manajemen yang baik dalam suatu UKM sehingga menyebabkan UKM cepat tutup oleh sebab itu diadakan pemetaan agar UKM di kota Padang terpantau dengan baik perkembangannya. Menurut Lia, Hidayat dan Zahroh (2015) perkembangan UKM tidak lepas dari manajemen keuangannya karena manajemen keuangan yang baik memerlukan keterampilan mengenai keuangan tersebut yang mana tidak semua orang memilikinya. Akan tetapi banyak pelaku UKM yang berfikiran bahwa tidak perlu melakukan penilain pada keuangan UKM yang dijalankan karena dianggap rumit dam membuang waktu. Para pelaku UKM tidak mempertimbangkan perputaran keuangan yang dialami usaha yang mereka jalani. Akibatnya pelaku UKM tersebut tidak mengetahui kemampuan melunasi hutang jangka pendek, berapa banyak kontribusi penjualan terhadap laba dan berapa perputaran UKM dalam setahun yang bisa membuat UKM tersebut menjadi tidak efektif dan efisisen dalam memanajemen keuangannya sehingga bisa menimbulkan kerugian. Menurut Robbins (2004) penilaian yang jelas terhadap sumber daya internal suatu usaha atau organisasi itu mampu mengungkapkan kemampuan usaha tersebut 4

dalam melaksanakan berbagai kegiatan fungsional dalam usaha tersebut.penilaian internal dari suatu usaha dapat berupa analisis strength atau kekuatandan weakness atau kelemahan dari usaha itu sendiri. Pemahaman akanstrength dan weakness dalam suatu usaha dapat menjadi penentu keberhasilan yang lebih baik lagi dalam menjalankan suatu usaha. Penelitian terdahulu mengenai strength dan weaknessdari perspektif manajemen keuangan pada UKM yang dilakukan di Malaysia mendapatkan hasil bahwa modal adalah elemen yang paling penting dalam strength dan weakness pada UKM, penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa menjalankan bisnis tanpa pinjaman dapat mengurangi risiko keuangan dari bisnis tersebut, dan juga pada UKM untuk mendapatkan pinjaman tersebut juga mengalami kesulitan. Namun manajemen keuangan tetap sangat penting untuk menghadapi tantangan bisnis yang baru serta kelangsungan bisnis tersebut di masa depan. Sumatera Barat terkenal dengan kulinernya yang enak dan punya cita rasa yang tinggi.berbagai macam jenis kuliner telah berkembang di Sumatera Barat. Terdapat banyak resep dan variasi masakan yang ada di kota ini. Orang Minang tidak hanya bisa memasak makanan Padang tetapi juga berbagai jenis makanan lainnya yang ada di Indonesia.Oleh sebab itu peneliti ingin meneliti UKM bidang kuliner yang dimiliki oleh orang Minang asli di Kota Padang. Dari uraian tersebut peneliti tertarik untuk meneliti strength dan weakness tersebut pada UKM bidang kuliner dikota Padang tepatnya di Kecamatan Pauh Kota Padang. Peneliti memilih Kecamatan Pauh untuk kemudahan akses dalam 5

melakukan penelitian dan memilih objek UKM pada bidang kuliner karena semakin banyaknya pengusaha memilih investasi pada bidang ini.dengan klasifikasi dan pengertian UKM yang berbeda, lokasi yang berbeda dan banyak perbedaan lainnya akankah strengthdan weaknessnya sama. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui strength dan weakness yang dimiliki UKM bidang kuliner dari sudut pandang manajemen keuangan.maka judul penelitian ini adalah Strength dan Weakness Usaha Kecil Menengah (UKM) Bidang Kuliner dari segi Perspektif Manajemen Keuangan di Kecamatan Pauh Kota Padang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apa saja yang menjadi strengthpada sektor UKM bidang kuliner yang ditinjau dari segi perspektif manajemen keuangannya? 2) Apa saja yang menjadi weakness pada sektor UKM bidang kuliner yang ditinjau dari segi perspektif manajemen keuangannya? 1.3 Tujuan Penelitian Dari uraian pokok di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Menginvestigasistrength pada sektor UKM yang ditinjau dari segi perspektif manajemen keuangan. 6

2) Menginvestigasiweakness pada sektor UKM yang ditinjau dari segi perspektif manajemen keuangan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian dapat dilihat dari manfaat teoritis dan manfaat praktisnya yang dapat dilihat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Memberikanilmu pengetahuan mengenaistrength dan weakness yang dihadapi UKM.Dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan sebagai pertimbangan untuk memilih investasi pada sektor UKM, jenis usaha apa yang akan dipilih, dan manfaat dari pengelolaan manajemen keuangan yang baik terhadap suatu usaha.manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada para pencari kerja bahwa investasi di sektor UKM memiliki prospek yang bagus apabila dikelola dengan baik. 2. Manfaat Praktis Sebagai bahan pertimbangan untuk para investor UKM bahwa manajemen keuangan dalam sebuah usaha sangat penting, serta sebagai acuan bagi UKM tentang strength dan weakness apa saja yang paling berpengaruh terhadap UKM, dan dapat menjadi referensi yang bagus bagi pemilik UKM yang telah diwawancarai untuk mempertahankan strength pada usaha mereka serta merubah cara kerja UKM yang menjadi weakness bagi UKM tersebut. 1.5 Sistematika Penulisan 7

BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan judul penelitian. BAB III : METODOLOGI Pada BAB III menjelaskan tentang metodologi yang digunakanterkait judul. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan terkait dengan judul. BAB V :PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya. 8