Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam kekayaan mereka tersedia hak peminta-minta dan orang-orang yang hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (PNS), sejauh penelusuran penulis terhadap kajian terdahulu, sudah ada yang

RELASI ZAKAT DAN PAJAK PASCA UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DATA DAN ANALISIS DATA

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,

BAB IV PEMBAHASAN. Departemen Agama) setelah dikeluarkannya keputusan Kepala Kantor. tentang Susunan Pengurus Badan Amil Zakat, Infaq dan shadaqah.

BAB 1 PENDAHULUAN. zakat sama dengan perintah sholat. Namun dalam kenyataannya rukun

BAB I PENDAHULUAN. Zaman sekarang bentuk pendapatan yang paling menonjol adalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikaruniai keberhasilan dalam bekerja atas melimpahnya harta benda.

BAB IV ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARDHAWI TENTANG ZAKAT INVESTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Zaka, berarti

ANALISIS PERLAKUAN ZAKAT PROFESI TERHADAP PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI (PEGAWAI TETAP)

PENGAMALAN ZAKAT PROFESI DI KOTA BANJARMASIN

BAB III PENYAJIAN DATA. Profesi Di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru. Adapun tekhnik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Infaq. Zakat. Shadaqoh. Apa Bedanya? #yukzakat. Zakat Bukti Tanda Cinta Cinta Allah, Cinta Sesama. Oleh :

BAB V PEMBAHASAN. berpengaruh terhadap minat membayar zakat di Badan Amil. Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gresik.

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Sebaliknya seseorang dianggap tidak berhasil bila ia

الز كاة. وحج البيت. وصىم رمضان. 1

PENDAHULUAN. muslim kini sedikit banyak mengetahui cara-cara baru untuk tetap bisa. memilih zakat yang dianggap mudah menurut keyakinan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. Allah. Zakat telah ditentukan oleh Allah dengan dalil-dalil syara secara

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB II ZAKAT PROFESI

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PENERIMAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI

PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG ZAKAT PROFESI

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghilangkan kesenjangan sosio-ekonomi masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. satu firman-nya yakni Q.S. at-taubah ayat 60 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB I PENDAHULUAN. harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.sunnah Rasulullah-lah yang menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu ibadah yang paling penting. Dalam Al-Qur an kerap kali

ZAKAT TANAH YANG DISEWAKAN DALAM PANDANGAN YUSUF QARADHAWI. (Studi Terhadap Kitab Fiqh Al-Zakah) SKRIPSI. Diajukan Oleh NURHALIMAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan harta yang dimiliki oleh seseorang yang tergolong dalam ibadah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 14 TAHUN 2013 TENT ANG

BAB I PENDAHULUAN. harta dan dilarang untuk memubazirkan dan menyia-nyiakannya, karena

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Islam. Dalam kajian yang lebih luas dan sistematis, zakat bagian

PERAN STRATEGIS ORGANISASI ZAKAT DALAM MENGUATKAN ZAKAT DI DUNIA 1. Didin Hafidhuddin. Sekretaris Jenderal World Zakat Forum (WZF) Ketua Umum BAZNAS

BAB I PENDAHULUAN. karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang tidak

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

KESADARAN HUKUM UMAT ISLAM DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA UNTUK MEMBAYAR ZAKAT MELALUI AMIL ZAKAT *

BAB I PENDAHULUAN. tingkat manusia dan memperlakukannya sesuai dengan tingkatannya masingmasing.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT PROFESI. dari zakat yang berarti berkah, tumbuh, bersih dan baik. 1 Secara istilah zakat

Definisi Keuangan Negara

BAB I PENDAHULUAN. untuk kesejahteraan masyarakat, selain itu juga dapat berupa shodaqoh

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. mereka berusaha dengan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB IV DASAR PENARIKAN DAN PENYALURAN ZAKAT PROFESI DIBERIKAN OLEH BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA BENGKULU DALAM

BAB I PENDAHULUAN. antara orang-orang kaya dengan orang-orang miskin adalah mengeluarkan

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu instrumen kebijakan fiskal yang sangat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berdimensi sosial ekonomi dan dengan zakat, di samping ikrar tauhid (syahadat)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat, kemiskinan menjadi suatu problem

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},

Diajukan. Oleh: Rahmat NIM: I

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN PASAL 106 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI TANAH MILIK ANAK YANG DILAKUKAN OLEH WALINYA

BAB I PENDAHULUAN. Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi. yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA PEKALONGAN. Analisis manajemen pengumpulan dana zakat di BAZNAS Kota Pekalongan

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. SWT. 1 Zakat juga merupakan bagian dari sistem ekonomi Islam. Perintah

Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Nurul Hikmah

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. terencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat atau pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

الحكمة ضالة الموافي انما وجدها اخذها "

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materil dan mental

BAB I PENDAHULUAN. kefakiran. Karena itu seperti sabda Nabi yang menyatakan bahwa kefakiran

Transkripsi:

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159 Analisis Pemikiran Yusuf Qardhawi tentang Zakat Profesi dalam Kitab Fiqhuz Zakat terhadap Pelaksanaan di Baznas Provinsi Jawa Barat Yusuf Qardhawi Thought Analysis of Zakat Profession in The Book Fiqhuz Zakah towards Implementation in Baznas of West Java Province 1 Siti Salimah, 2 M. Zainuddin, 3 Titin Suprihatin 1,2,3 Prodi Keuangan & Perbankan Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 email: 1 sitisalimah789@gmail.com Abstract. Currently, professional workers earn relatively much bigger than the income of a farmer who working in the fields. Unlike agricultural zakat, zakat profession is the zakat that does not exist at the time of the Prophet Muhammad. Yusuf Qaradawi is contemporary scholars who require zakat profession. In Indonesia, zakat profession sourced from professional Civil workers administered by Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). In West Java, the profession zakat was managed by BAZNAS West Java Province. In practice, there are some differences related to determination of zakat profession that includes expending time, standard of nisab, standard of amount, and way of expending zakat profession analogous to the agricultural zakat and zakat of gold, which can cause confusion among the public. The purpose of this study was to determine the thought Yusuf Qaradawi of zakat profession in the book fiqhuz zakat, the implementation of zakat profession in Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) West Java Province, and analytical thought Yusuf Qaradawi towards the implementation of zakat profession in Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) West Java province. The method used in this research is analytical descriptive. Source of this research is the primary data of documentation and interviews with the chief executive BAZNAS West Java Province. The data collection technique is litelatur studies, documentation and interviews. Data analysis technique used is descriptive qualitative analysis. The final conclusion is that zakat profession in thought Yusuf Qaradawi, the zakat issued at a time as they accepted, the standard of nisab analogous to the zakat of gold is equal to 85 grams, the standard of amount is 2.5% and was confirmed that the expending taken from net income. Implementation in West Java province BAZNAS zakat profession issued per month, the nisab is 91.92 grams of gold and issued 2.5% of gross income. Implementation of zakat profession in BAZNAS West Java Province in determining standard of nisab and how to spend their zakat are different from the thought Yusuf Qaradawi. Keywords: Zakat, Zakat Profession. Abstrak. Saat ini, pekerja profesi memiliki penghasilan yang relatif jauh lebih besar dari pada penghasilan seorang petani yang bekerja di ladang. Tidak seperti zakat pertanian, zakat profesi merupakan zakat yang belum ada pada masa Rasulullah SAW. Berdasarkan ijtihadnya, Yusuf Qardhawi adalah ulama kontemporer yang mewajibkan zakat profesi. Di Indonesia, zakat profesi yang bersumber dari pekerja profesi Negeri Sipil dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Di Jawa Barat, zakat profesi ini dikelola oleh BAZNAS Provinsi Jawa Barat. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa perbedaan terkait ketentuan zakat profesi yang mencakup waktu pengeluaran, takaran nisab, kadar dan cara pengeluaran zakat profesi yang dianalogikan pada zakat pertanian dan zakat emas, sehingga dapat menimbulkan kerancuan fiqih di kalangan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran Yusuf Qardhawi tentang zakat profesi dalam kitab fiqhuz zakat, pelaksanaan zakat profesi di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat, dan analisis pemikiran Yusuf Qardhawi terhadap pelaksanaan zakat profesi di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif analitis. Sumber penelitian ini adalah data primer dokumentasi dan hasil wawancara dengan ketua pelaksana BAZNAS Provinsi Jawa Barat. Teknik pengumpulan data adalah studi litelatur, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian disimpulkan bahwa zakat profesi dalam pemikiran Yusuf Qardhawi zakatnya dikeluarkan pada waktu dierima, nisab yang dianalogikan pada zakat emas adalah sebesar 85 gram, kadarnya 2,5% dan ditegaskan pengeluarannya diambil dari penghasilan bersih. Pelaksanaan di BAZNAS Provinsi Jawa Barat zakat profesi dikeluarkan per bulan, nisabnya sebesar 91,92 gram emas dan dikeluarkan 2,5% dari penghasilan kotor. Pelaksanaan zakat profesi di BAZNAS provinsi Jawa Barat dalam penentuan takaran nisab dan cara pengeluaran zakatnya berbeda dengan pemikiran Yusuf Qardhawi. Kata Kunci: Zakat, Zakat Profesi. 168

Analisis Pemikiran Yusuf Qardhawi tentang Zakat Profesi dalam... 169 A. Pendahuluan Pada era modern ini, persoalan zakat menjadi signifikan bukan saja karena dimensi mahdah (ibadah semata) dan sosial yang dimilikinya, melainkan juga terjadinya perluasan dan perkembangan pada sektor-sektor yang dikenai wajib zakat. Pada masa awal-awal Islam, sektor jasa bukan hal yang dominan, berbeda dengan masa globalisasi sekarang ini, sektor jasa merupakan lahan strategis dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Sehingga tidak ragu lagi para ulama muta akhirin mengidentifikasi hasil pendapatan dari jual jasa ini terkena wajib zakat. 1 Pekerja di sektor jasa atau yang lebih di kenal sebagai pekerja profesi memiliki penghasilan yang relatif jauh lebih besar dari pada penghasilan seorang petani yang bekerja di ladang. Tidak seperti zakat pertanian, zakat profesi merupakan zakat yang belum ada pada masa Rasulullah SAW. Berdasarkan ijtihadnya, Yusuf Qardhawi adalah ulama kontemporer yang mewajibkan zakat profesi. Di Indonesia, zakat profesi yang bersumber dari pekerja profesi Negeri Sipil dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Di Jawa Barat, zakat profesi ini dikelola oleh BAZNAS Provinsi Jawa Barat. Selama ini, kewajiban mengeluarkan zakat profesi hanya sebatas pada kesadaran dari individu masing-masing dengan menggunakan ijtihad hukum masingmasing pula, seperti batas nisab zakat profesi yang disandarkan pada zakat emas, tetapi waktu pengeluaran zakatnya setiap kali mendapat penghasilan (setiap panen). Hal ini dapat menimbulkan kerancuan fiqih di kalangan masyarakat. Untuk mengkaji dan meneliti tentang kewajiban zakat profesi, ada beberapa pertanyaan mendasar yang nantinya akan dibahas dalam karya ilmiah ini ini, yakni siapakah pekerja profesi itu? Kapan kewajiban zakat dikenakan dan berapakah besarnya? Apa dasar hukumnya? Bagaimna qiyas (analogi) dalam menentukan hukumnya? Apakah disamakan dengan pengambilan hukum zakat hasil pertanian, zakat emas atau yang lainnya? Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu ditelaah bagaimana relevansi pemikiran Yusuf Qardhawi tentang zakat profesi dalam kitab Fiqhuz Zakat terhadap pelaksanaan di Badan Amil Zakat (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat sebagai cara bagaimana menyikapi perbedaaan pendapat mengenai zakat profesi dan guna meningkatkan kesadaran muzaki untuk berzakat melalui badan amil zakat. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pemikiran Yusuf Qardhawi tentang zakat profesi dalam kitab fiqhuz zakat. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan zakat profesi di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat. 3. Untuk mengetahui analisis pemikiran Yusuf Qardhawi terhadap pelaksanaan zakat profesi di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat. B. Landasan Teori Zakat profesi terdiri dari dua suku kata yakni zakat dan profesi. Zakat ialah nama atau sebutan dari sesuatu hak Allah Ta ala yang dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin. Dinamakan zakat karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa, dan memupuknya dengan berbagai 1 Muhammad, Zakat Profesi: Wacana Pemikiran Zakat dalam Fiqih Kontemporer, Salemba Diniyah, Jakarta, 2002, hlm. 46. Keuangan dan Perbankan Syariah, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

170 Siti Salimah, et al. kebaikan. 2 Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi bidang pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya. Profesional adalah yang bersangkutan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. 3 Yusuf Qardhawi menjelaskan pekerjaan profesi yang menghasilkan uang ada dua macam. Pertama adalah pekerjaan yang dikerjakan sendiri tanpa tergantung kepada orang lain, berkat kecekatan tangan ataupun otak. Penghasilan yang diperoleh dengan cara ini merupakan penghasilan profesional, seperti penghasilan seorang doktor, insinyur, advokat seniman, penjahit, tukang kayu dan lain-lainnya. Yang kedua, adalah pekerjaan yang dikerjakan seseorang buat pihak lain-baik pemerintah, perusahaan, maupun perorangan dengan memperoleh upah, yang diberikan, dengan tangan, otak, ataupun kedua-duanya. Penghasilan dari pekerjaan seperti itu berupa gaji, upah, ataupun honorarium. 4 Dari pengertian profesi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa zakat profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari harta yang diperoleh melalui pekerjaan dan profesinya, baik itu pekerjaan yang dikerjakan sendiri tanpa tergantung kepada orang lain, berkat kecekatan tangan atau otak, maupun pekerjaan yang dikerjakan seseorang terhadap pihak lain, baik itu pemerintah, perusahaan, maupun perorangan dengan memperoleh upah, gaji atau honorarium. Yusuf Qardhawi dalam menetapkan kewajiban zakat profesi berdasarkan pada nash yang bersifat umum, yakni firman Allah dalam Al-Qur an Surat Al-Baqarah [2]: 267, yang berbunyi: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. 5 Adapun ketentuan mengenai waktu pengeluaran, nisab, kadar dan cara pengeluaran zakat profesi menurut Yusuf Qardhawi adalah sebagai berikut; 1. Zakat profesi dikeluarkan setelah diterima. Hal ini dikarenakan orang-orang yang memiliki profesi itu memperoleh dan menerima pendapatan mereka tidak teratur, kadang-kadang setiap hari seperti pendapatan seorang dokter, kadangkadang pada saat-saat tertentu seperti advokat dan kontraktor serta penjahit atau sebangsanya, sehingga pekerja menerima upah mereka setiap minggu atau dua minggu, dan kebanyakan pegawai menerima gaji mereka setiap bulan. 6 2. Nisab zakat profesi apabila dianalogikan pada zakat pertanian adalah lima wasaq (50 kail Mesir) atau 653 kg, dari yang terendah nilainya yang dihasilkan tanah seperti gandum, dan apabila dianalogikan pada zakat emas 2 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Jilid 3, Terjemahan Mahyuddin Syaf, PT. Al-Ma arif, Bandung, 1987, hlm. 5. 3 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud R.I., Balai Pustaka, Jakarta, 1991, hlm. 789, artikel profesi. 4 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, Terjemahan Salman Harun dkk, cet. ke-5, Pustaka Litera Antar Nusa, Bogor, 2006, hlm. 459. 5 Al-Qur an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, Syaamil quran, Bandung, 2009, hlm. 35. 6 Yusuf Qardhawi, Op. Cit., hlm. 482. Volume 3, No.1, Tahun 2017

Analisis Pemikiran Yusuf Qardhawi tentang Zakat Profesi dalam... 171 adalah sebesar 85 gram emas. 7 3. Kadar zakat profesi 2,5% sudah menjadi kesepakatan semua ulama dari mulai sahabat, tabi in, dan para fuqaha. Diantaranya, Abdullah Ibnu Masud, Muawiyah, Umar bin Abdul Aziz, dan pemikir Islam modern yaitu Yusuf Qardhawi. 8 4. Cara pengeluaran zakat profesi (zakat atas gaji, upah, dan sejenisnya) hanya diambil dari pendapatan bersih. Pengambilan dari pendapatan atau gaji bersih dimaksudkan supaya hutang bisa dibayar bila ada dan biaya hidup terendah seseorang dan yang menjadi tanggungannya bisa dikeluarkan karena biaya terendah kehidupan seseorang merupakan kebutuhan pokok seseorang, sedangkan zakat diwajibkan atas jumlah senisab yang sudah melebihi kebutuhan pokok. 9 C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat BAZNAS merupakan lembaga pemerintah non-struktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri. 10 BAZNAS Provinsi Jabar merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat di wilayah Provinsi Jawa Barat. Zakat profesi menurut Tjetjep Komarudin adalah bagian tertentu yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari suatu keahlian, seperti dokter, pegawai negeri, arsitek, dan yang lainnya. 11 Zakat profesi yang dihimpun di BAZNAS Provinsi Jawa Barat adalah zakat yang bersumber dari penghasilan profesi di lingkungan pegawai pemerintah atau yang disebut dengan istilah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk saat ini, terdapat 63 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang telah melakukan kerjasama dengan BAZNAS Provinsi Jawa Barat dalam penghimpunan zakat profesi yang bersumber dari pegawai instansi-instansi pemerintah atau PNS. 12 Adapun pelaksanaan zakat profesi dalam menentukan waktu, nisab, kadar dan cara mengeluarkannya adalah sebagai berikut 13 : 1. Zakat profesi itu dianalogikan pada zakat pertanian, maka tidak ada ketentuan haul. Penghasilan profesi sifatnya seperti pertanian yaitu mendapatkan hasilnya ketika panen, dan panennya pegawai negeri adalah setiap bulan. Hal ini juga selaras dengan salah satu syarat zakat bahwa zakat itu harus disegerakan. Zakat profesi dikeluarkan setiap bulan (ta jil). 2. BAZNAS menganalogikan zakat profesi kepada zakat pertanian yaitu dibayarkan ketika mendapatkan hasilnya, demikian pula dengan nisabnya yaitu sebesar 524 kg makanan pokok yakni beras, dan dibayarkan dari pendapatan kotor. Namun dalam pelaksanannya, selain dianalogikan pada zakat pertanian, nisab zakat profesi juga dianalogikan dengan nisab emas yaitu 91,92 gram emas. Keduanya digunakan sesuai dengan kesepakatan antara BAZNAS dan muzakki. 7 Ibid, hlm. 482. 8 Muhammad, Op. Cit., hlm. 66. 9 Yusuf Qardhawi, Op. Cit., hlm. 486. 10 Undang-Undang No. 23 Tahun 2011, Pasal 5 ayat (3). 11 Wawancara dengan Tjetjep Komarudin di Bandung, 27 Juli 2016. 12 Ibid. 13 Ibid. Keuangan dan Perbankan Syariah, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

172 Siti Salimah, et al. 3. Kadar zakat profesi yang di-qiyas-kan dengan emas dan perak, yaitu 2,5% dari penghasilan yang kotor. Hal ini dikarenakan penghasilan profesi dari segi wujudnya berupa uang, ia berbeda dengan tanaman, dan lebih dekat dengan emas dan perak. 4. Mekanisme pembayaran zakat profesi dari Pegawai Negeri Sipil yang sudah melakukan perjanjian bersedia untuk mengeluarkan zakatnya dari masing-masing Dinas/Instansi adalah dengan cara setiap awal bulan mendapat gaji. Dari gaji tersebut dipotong (withholding) untuk zakatnya 2,5%. Adapun alasan zakat profesi diambil dari gaji kotor 14 : 1. Keinginan orang itu tidak terbatas, untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan, sehingga dikhawatirkan gajinya itu habis di jalan dan tidak mencapai nisab. 2. Untuk mendidik kaum pegawai, kaum buruh dan sebagainya untuk bermental zakat terlebih dahulu. 3. Kebanyakan kaum karyawan, hidupnya lebih mewah daripada kaum tani kecil yang pada tiap panen harus mengeluarkan zakat pertanian. 4. Kewajiban membayar zakat dari penghasilan kotor dapat mengurangi besaran beban pajak yang harus dibayar oleh seorang muslim sebagai Warga Negara Indonesia. Dengan menyerahkan Bukti Setor Pajak dari BAZNAS, muzakki dapat memanfaatkannya untuk pengurangan penghasilan bruto atas pajak penghasilan tersebut. 5. Banyak kaum karyawan yang mempunyai usaha di luar gaji, upah dan honor. Dan justru masukan dari luar gaji atau honor itu lebih besar daripada masukan berupa gaji atau honor, dan lebih dari cukup untuk kebutuhan pokok sekeluarga. Hal demikian menunjukkan bahwa penghasilan yang berupa gaji atau honor itu sudah di luar kebutuhan pokok sekeluarga. Adapun perhitungan zakat profesi yang nisabnya dianalogikan pada zakat emas adalah yang pertama mengetahui harga emas saat ini, kemudian dikalikan 91,92 gram (nisab emas) dan dibagi 12 bulan, sehingga hasilnya nisab minimal per bulan dikali 2,5%. Contoh: Jika pada saat ini harga emas per gram sebesar Rp. 550.000,- (Harga Emas Hari Ini: Selasa, 19 Juli 2016) 15, maka cara menghitungnya adalah 16 : 1. Rp. 550.000,00 X 91,92 gram = Rp. 50.556.000,00 2. Rp. 50.556.000,00 : 12 bulan = Rp. 4.213.000,00 3. Rp. 4.213.000,00 X 2,5 % = Rp. 105.325,00 4. PNS yang gaji perbulannya sama dengan atau lebih dari Rp. 4.213.000,00 sudah wajib zakat. 5. Bagi PNS yang belum mencapai nishab agar ber-infaq atau shadaqah. Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap PNS yang mendapat gaji lebih dari Rp. 4.213.000,00 per bulan maka sudah berkewajiban membayar zakat (muzakki). Analisis pemikiran Yusuf Qardhawi terhadap pelaksanaan zakat profesi di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut. 1. Waktu Pengeluaran Zakat Profesi Dalam menentukan waktu pengeluaran zakat profesi keduanya memiliki kesamaan, yaitu zakat profesi bisa dibayarkan per bulan, Yusuf Qarhdawi berlandaskan pada urf dimana penghasilan upah, gaji atau honorarium itu 14 Wawancara dengan Tjetjep Komarudin di Bandung, 29 April 2016. 15 Harga Logam Mulia, http://harga-emas.org. Diakes tanggal 19 Juli 2016 pukul 10:27 wib. 16 Wawancara dengan Tjetjep Komarudin di Bandung, 27 Juli 2016. Volume 3, No.1, Tahun 2017

Analisis Pemikiran Yusuf Qardhawi tentang Zakat Profesi dalam... 173 diperoleh per bulan maka zakatnya dikeluarkan ketika diterima, sedangkan BAZNAS berdasarkan pada metode ta jil dan penganalogian pada zakat pertanian yang dikeluarkan ketika panen. 2. Nisab Zakat Prfesi Yusuf Qardhawi menganalogikan nisab zakat profesi pada pertanian sebesar 653 kg dari nilainya yang terendah yang dikeluarkan bumi seperti gandum, dan BAZNAS Provinsi Jawa Barat mengkonversikan nisab tersebut pada makanan pokok yang digunakan di Indonesia yaitu beras sehingga nisabnya adalah sebesar 524 kg beras. Dan apabila dianalogikan pada zakat emas, Yusuf Qardhawi menetapkan nisabnya sebesar 85 gram emas, sedangkan BAZNAS Provinsi Jawa Barat menetapkan nisabnya sebesar 91,92 gram emas. 3. Kadar dan Cara Pengeluaran Zakat Profesi Baik Yusuf Qardhawi atau pun BAZNAS menentukan besarnya adalah dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar 2,5%. Namun, dalam cara pengeluaran zakat profesi Yusuf Qardhawi menegaskan bahwa zakat atas gaji, upah, dan sejenisnya hanya diambil dari pendapatan bersih. Sedangkan, BAZNAS Provinsi Jawa Barat menetapkan zakat profesi diambil dari pendapatan dan gaji kotor. D. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Pemikiran Yusuf Qardhawi tentang zakat profesi dalam kitab fiqhuz zakat adalah Yusuf Qardhawi menetapkan zakat profesi dikeluarkan ketika harta diterima, tidak menunggu masa kepemilikan satu tahun (haul). Nisab zakat profesi dianalogikan pada zakat pertanian dan zakat emas, apabila dianalogikan pada pertanian nisabnya sebesar 653 kg dari nilainya yang terendah yang dikeluarkan bumi seperti gandum dan apabila dianalogikan pada emas nisabnya sebesar 85 gram. Kadar zakat profesi dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar 2,5% dan ditegaskan bahwa zakat atas gaji, upah, dan sejenisnya hanya diambil dari pendapatan bersih. 2. Pelaksanaan zakat profesi di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat adalah BAZNAS Provinsi Jawa Barat menegaskan bahwa zakat profesi tidak ada ketentuan haul, zakat profesi dikeluarkan setiap bulan (ta jil). BAZNAS menganalogikan zakat profesi kepada zakat pertanian yaitu dibayarkan ketika mendapatkan hasilnya. Nisab zakat profesi apabila dianalogikan pada pertanian adalah sebesar 524 kg makanan pokok (beras), dan apabila dianalogikan pada emas nisabnya sebesar 91,92 gram. Kadarnya dianalogikan pada zakat emas dan perak yaitu sebesar 2,5% dan dikeluarkan dari pendapatan kotor. 3. Analisis pemikiran Yusuf Qardhawi terhadap pelaksanaan zakat profesi di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat adalah zakat profesi dalam pemikiran Yusuf Qardhawi zakatnya dikeluarkan pada waktu dierima, nisab yang dianalogikan pada zakat emas adalah sebesar 85 gram, kadarnya 2,5% dan ditegaskan pengeluarannya diambil dari penghasilan bersih. Pelaksanaan di BAZNAS Provinsi Jawa Barat zakat profesi dikeluarkan per bulan, nisabnya sebesar 91,92 gram emas dan dikeluarkan 2,5% dari penghasilan kotor. Pelaksanaan zakat profesi di BAZNAS provinsi Jawa Barat dalam penentuan takaran nisab dan cara pengeluaran zakatnya berbeda dengan Keuangan dan Perbankan Syariah, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

174 Siti Salimah, et al. pemikiran Yusuf Qardhawi. Daftar Pustaka Al-Qur an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, Syaamil quran, Bandung, 2009. Harga Logam Mulia, http://harga-emas.org. Diakes tanggal 19 Juli 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud R.I., Balai Pustaka, Jakarta, 1991. Muhammad, Zakat Profesi: Wacana Pemikiran Zakat dalam Fiqih Kontemporer, Salemba Diniyah, Jakarta, 2002. Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Jilid 3, Terjemahan Mahyuddin Syaf, PT. Al-Ma arif, Bandung, 1987. Undang-Undang No. 23 Tahun 2011, Pasal 5 ayat (3). Wawancara dengan Tjetjep Komarudin di Bandung. Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, Terjemahan Salman Harun dkk, cet. ke-9, Pustaka Litera Antar Nusa, Bogor, 2006. Volume 3, No.1, Tahun 2017