BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source),

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN ASPEK EDITING DALAM TRAILER KAMPUNG SENI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

REVIEW KARYA AUDIO VISUAL

- Menyusun, memotong dan memadukan kembali (film/rekaman) menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap. (kamus besar bahasa indonesia, P&K 1994)

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program

SOFTWARE TERBAIK UNTUK VIDEO EDITING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

Gambar 5.1 Logo INDO COMMUNITIES

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II REVIEW KARYA AUDIO VISUAL TAUHID DALAM HATI

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

Tahapan Editing & Teknik Dasar Editing

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI. Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara luas. Tidak dapat dipungkiri lagi, televisi saat ini telah

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya atau penerapan. perancangan karya pada proses pembuatan karya.

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti

LAPORAN ASPEK EDITING DALAM TRAILER KAMPUNG SENI

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT. Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III LANDASAN TEORI

PROSES PRODUKSI PROGRAM HOT SPOT DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

LAPORAN PRODUKSI TEASER KAMPUNG SENI ISI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses pernyataan manusia yang dinyatakan dalam bentuk pikiran atau

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB 5 PASCA PRODUKSI

Modul ke: EDITING II EDITING LINIER DAN NON LINIER. Fakultas Ilmu Komunikasi. Bagus Rizki Novagyatna. Program Studi Broadcasting.

SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

BAB 5 EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing


BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB III KONSEP PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PULAU ONRUST

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan masyarakat akan pemahaman dan pengertian terhadap

Transkripsi:

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya Berkembangnya tekhnologi yang semakin canggih, juga mempengaruhi program televisi yang semakin beragam seperti feature. Program feature itu sendiri memiliki pengemasan keunikan yang mampu menarik masyarakat untuk menontonnya. NO NAMA PROGRAM 1 ilook (tayang setiap sabtu dan minggu, pukul 10:30 11:00 2 D TUTORIAL Tayang setiap senin, pukul 07:00 WIB. (Trans TV) ISI PROGRAM Program ilook ini adalah tayangan yang memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia mengenai fashion yang menjadi trend masa kini. Program ini juga bisa menjadikan acuan untuk masyarakat indonesia dalam mencari informasi menganai dunia fashion. ilook menampilkan tentang fashion pakaian, tips gaya hidup, makeup, dan lain-lain, ilook memiliki tema berbeda disetiap episodnya. Memberikan tips dan trik dalam bentuk tutorial dikaitkan dengan urban fenomena dan trend terkini di masyarakat. Setiap tutorial diproduksi sendiri oleh talent dan dikemas menarik supaya pemirsa bisa lebih mudah PERBEDAAN DENGAN PROGRAM YANG AKAN DIBUAT ilook ini lebih memfokuskan kepada semua jenis fashion, mulai dari mix and match fashion, tutorial nails, sampai ricycle barang bekas. Konten dalam program ini lebih kepada tutorial fashion dan hijab.

melakukan tutorial sendiri dirumah. Program berdurasi 30 menit ini dibagi kedalam segmen kecantikan, fashion, kesehatan dan gaya hidup. 3 Get It Beauty (Korean Channel) Program Talkshow yang memiliki 6 host, 1 make up artist dan 1 talent. Setiap tutorial akan mendatangkan make up artist terkenal di korea. Talent yang dipakai pun juga dari kalangan aktris. Tutorial yang disajikan lebih fokus pada make up korea, hairstyle korea dan aksesoris korea. Memberikan tutorial make up dan membahas hair style yang menjadi tren di korea. 4 Sweet 20 s Program drama korea yang Program drama yang di berdurasi sekitar 20 menit. gabungkan dengan tutorial Program ini gabungan antara make up korea. drama dan pengaplikasian make up dengan judul yang berbeda di setiap episode. 5 Pony s Beauty Program Korea dimana acara ini Program ini lebih seperti Diary hanya membutuhkan 1 make up sebuah tayangan diary artist yang menjadi pembawa kecantikan sang make up acara. Mengajak penonton artist. Dimana tutorial make mengikuti kesehariannya sambil up di jelaskan sang make up menggajarkan tutorial make up artist yang di aplikasikan dan yang di aplikasikan pada dirinya dijelaskan pada dirinya sendiri. sendiri. TABEL 2.1 Perbandingan program

2.2 Teori atau Konsep yang Berkaitan dengan Proses Pembuatan Tugas Karya Akhir 2.2.1 Proses Produksi Televisi 2.2.1.1 Pra Produksi Pra-produksi adalah salah satu tahap awal dan yang paling penting dalam pembuatan sebuah program. Pada tahap ini dilakukan sejumlah persiapan, di antaranya meliputi penulisan naskah, menentukan jadwal pengambilan gambar, mencari lokasi, menyusun anggaran biaya, membuat perjanjian dengan pihak terkait, menentukan kru produksi, mengurus penyewaan peralatan produksi film, dan juga mengatur persiapan menjelang produksi serta pasca produksi. 2.2.1.2 Produksi Produksi merupakan proses setelah tahap pra produksi, seperti pengambilan gambar untuk program acara. 2.2.1.3 Paska Produksi Sebuah tahap penyelesaian dalam produksi sebuah program. Editor sangat berperan penting dalam tahap paska produksi ini. Selanjutnya melakukan evaluasi guna memperbaiki kesalahan agar tidak terjadi di proses produksi selanjutnya. Pada tahap ini sangat menentukan proses penyelesaian sebuah hasil gambar menjadi sebuah cerita utuh yang dilakukan editor menggunakan software khusus editing video yaitu Final Cut Pro, Adobe Premiere dan software pendukung lainnya. Proses editing yang menggunakan software komputer, merupakan sebuah proses editing non linear, dikarenakan proses editing yang tidak dilakukan secara berurutan. (Zelttl, 2012). Penulis lebih memilih menggunakan aplikasi Final Cut pro karena lebih menguasai dari segi pemakaian dibandingkan dengan software lainnya. Final Cut Pro adalah aplikasi editing video yang dikenal hanya berjalan di sistem operasi Mac OS X, sedangkan Adobe Premier pada awalnya hanya berjalan di sestem operasi Windows namun sekarang sudah tersedia dalam sistem operasi OS. Kedua aplikasi editing ini dapat berkerja lebih baik apabila digunakan sesuai dengan sistem operasi masing-masing aplikasi. Selain Final Cut Pro lebih mudah dalam cara pemakaian, Final Cut Pro juga merupakan aplikasi editing video yang sangat powerful, bekeja sangat responsif dan sangat stabil dari segi kualitas video HD yang keluarkan saat proses editing selesai. Adobe Premier dan Final Cut Pro sama-sama memiliki sound effect editing, hanya saja aplikasi Final Cut Pro lebih beragam dan lebih lengkap.

2.2.1.4 Editing Televisi Editing televisi adalah proses menyusun, memanipulasi dan merangkai ulang rekaman video menjadi sebuah rangkaian cerita yang baru sesuai dengan naskah. Memberikan penambahan tulisan, gambar dan suara sehingga menarik dan audien juga dapat mudah mengerti. Pada stasiun televisi, profesi yang bertugas dalam bidang penyuntingan gambar disebut seorang editor. Menurut kamus dalam Bahasa Roma kuno, editor adalah seseorang yang memainkan sesuatu di dalam sebuah panggung. (Fachruddin, 2014) Editing adalah suatu proses mengatur dan menyusun rangkaian shoot menjadi sebuah scene, rangkaian scene menjadi sebuah sequence, rangkaian sequence menjadi suatu cerita yang utuh. Tujuan dasar dari proses editing adalah menyajikan suatu cerita dan jelas kepada penonton. (Sarwo Nugroho, 2014:215) Sebelum memulai proses editing, Seorang editor harus memahami keseluruhan dari cerita yang akan disajikan : - Tema dasar cerita - Plot/alur cerita - Pesan utama dari program - Memahami target audien - Memilih mana yang penting dan tidak untuk dimasukan dalam video. Audien melihat sebuah program dan tidak merasakan bahwa yang disaksikan itu berasal dari potongan-potongan video yang disambung. Editing sangat berkaitan erat dengan hasil gambar yang baik akan membantu seorang editor menyusun shot-shot secara mudah dan baik. (Sarwo Nugroho, 2014) Pada dasarnya, dalam melakukan penyutingan gambar harus memiliki tujuan yang pasti. Tujuan tersebut yang membawa dan mengatur seorang penyuting agar memiliki hasil yang baik. (Fachruddin 2014) 1. Menghilangkan audio dan footage atau klip yang tidak diinginkan. 2. Memilih audio dan footage yang terbaik. 3. Menghasilkan sebuah alur cerita. 4. Menambahkan efek, grafik dan musik. 5. Mengubah gaya, ritme, dan mood dari video. 6. Melihat video dari sudut pandang tertentu.

2.2.1.5 Editing non linear Setiap produksi selalu melalui tahapan dan proses pelaksanaan yang sudah ditentukan, sehingga pekerjaan dapat tersusun sesuai dengan perencanaan dan berjalan lancar. Pengertian dari editing televisi adalah proses menyusun, memanipulasi, dan merangkai rekaman video menjadi suatu rangkaian cerita yang sesuai dengan naskah yang di tentukan. Memberikan penambahan berupa tulisan, grafis, suara sehingga dapat menarik para penikmat video tersebut. Pola Editing seorang Editor dibagi menjadi 2, yaitu linear editing dan non linear editing. Penulis akan memaparkan penjelasan dari proses editing non linear karena proses ini lebih digunakan dalam produksi tugas karya akhir ini. Non linear dalam proses editing adalah pola kerja editing yang tidak harus secara berurutan, seorang Editor tidak ditentukan dari mana harus memulai. Pada program tapping, editor harus menyesuaikan dengan jadwal shooting. Pola kerja Non linear editing sangat tepat pada program ini, karena editor mengerjakan bagian video yang sudah ada dan menunda video yang masih dalam proses syuting. Software yang diperlukan dalam Non linear editing terbilang beragam, seperti; Adobe Premiere, Velocity, imovie, Final Cut Pro, dan masih banyak lainya. (Fachruddin, 2014) Dalam proses editing non linear terdapat 3 tahapan yang harus dilakukan : 1. Editing offline Menyusun hasil shot sesuai dengan keinginan/gagasan dari sutradara sesuai dengan sinopsis dan juga treatment. Proses penyusunan tdak harus terurut, bisa dimulai dari mana saja, akhir, awal, maupun tengah. 2. Editing online Tahap kelanjutan dari editing offline, yaitu menyempurnakan hasi editing. Memasukan dan menata suara asli, ilustrasi musik, sound effect ke dalam file gambar pada track yang berbeda-beda sehingga gambar yang sudah di tata tidak akan terganggu. Setelah hasilnya sempurna dan memuaskan selanjutnya dilakukan pengubahan format yang sesuai dengan player yang akan di gunakan. 3. Mixing

Mixing adalah percampuran antara gambar dan suara. Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam lalu dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk yang ada dalam naskah editing. Keseimbangan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik, dan sound effect sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis dan terdengar dengan jelas. Suara backsound adalah 1/3 dari suara normal. Setelah selesai lakukan preview dan program siap ditayangkan/disiarkan ke publik. 2.2.1.6 Fungsi Dasar Editing Zettl mengungkapkan, ada 3 fungsi dasar editing antara lain: Combine, Trim, dan Build. (Zettl, 2009): 1. Menggabungkan (combine) Dalam proses editing mempunyai persoalan tentang menggabungkan atau menyatukan shot to shot, sehingga tercapai suatu cerita sesuai naskah, yang bersifat logis dan selaras dari bahan yang diambil. Suatu kreativitas, nilai seni, faktor pengalaman, dan dasar acuan mempengaruhi proses penggabungan yang kontinuitas dari gambar yang disusun. 2. Memotong (trim) Salah satu pekerjaan editor yaitu memotong (trimming) bahan yang ada untuk membuat sebuah video yang sesuai dengan penempatan waktu, memotong gambar yang memang tidak diperlukan. 3. Merancang (build) Selain menggabungkan dan memotong gambar, seorang Editor juga harus merancang sebuah cerita dengan baik. Seorang editor tidak boleh asal memilih dan menggabungkan shot dalam sequence, tetapi seorang editor harus memilih beberapa shot dan transisi yang efektif untuk merancang sebuah cerita menjadi cerita yang utuh. 2.2.1.7 Jenis Transisi dalam Editing Ada beberapa jenis transisi yang dapat digunakan untuk editing video (Nugroho, 2014) : 1. Cut

Cut adalah perpindahan langsung secara tegas dari suatu shot ke shot berikutnya. Cut paling sering digunakan dalam penyambungan shot. 2. Dissolve Dissolve adalah adalah perpindahan shot secara berangsur-angsur. Akhir dari suatu shot berikutnya, shot pertama hilang secara perlahan-lahan dan akhirnya jelas sama sekali penggunaan dissolve ini lebih daripada cut. Pada umumnya, dissolve digunakan untuk jembatan penghubung atau transisi dari shot action, pergantian tempat dan waktu,dan menunjukan hubungan yang erat antara dua shot. 3. Fade Fading biasanya digunakan pada awal dan akhir suatu adegan atau sebuah program. - Fade in: suatu shot secara perlahan muncul dari kegelapan (layar hitam), dari redup makin lama akan menjadi terang sepenuhnya - Fade out: suatu shot secara perlahan hilang dalam kegelapan - Fade from black: muncul dari layar hitam selalu menunjukan permulaan adegan - Fade to Black : hilang dalam kegelapan menunjukan bahwa adegan selesai. 4. Wipe Wipe adalah suatu shot disapu oleh shot sehingga shot yang pertama Nampak terdorong keluar dari bingkai layar. Seperti halnya dengan fade, wipe biasanya digunakan sebagai permulaan adegan. Kecuali itu ada bermacam-macam konfigurasi efek wipe yang bisa digunakan untuk menampilkan kesan tertentu. 5. Split Screen Efek dimana layar dibagi menjadi dua bagian atau lebih yang masing bagian menampilkan shot atau adegan yang berbeda. 6. Chromakey Sebuah objek yang ditempatkan didepan background dengan warna tertentu (biasanya biru), bisa dipotong dan dimasukan ke dalam latar belakang yang lain.

2.3 Teori atau Konsep yang menjadi kaitan antara Tugas Karya Akhir dengan Penontonnya 2.3.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communications) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi (Wiryanto, 2000). Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi menjadi sebuah kebutuhan mutlak setiap individu tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial. Setelah melewati zaman industrialisasi, saat ini beralih menjadi zaman informasi (information age). Kebutuhan akan informasi meningkat seiring dengan semakin bekembangnya kemajuan teknologi. Hal ini merupakan latar belakang munculnya media yang mampu menyebarkan informasi kepada masyarakat luas, seperti media cetak dan elektronik. Definisi sederhana menurut Bittner (1980) yaitu, Mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people (Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Berdasarkan definisi tersebut, dapat diartikan bahwa komunikasi massa merujuk pada pesan. Menurut Wiryanto (2000) komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Berasal dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah bentuk komunikasi yang memanfaatkan media massa untuk menyebarkan pesan kepada khalayak luas pada saat yang bersamaan. Bitner mendefinisikan komunikasi massa sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Rakhmat, 2003). Menurut definisi ini, dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa sebagai medium, sehingga dapat dikatakan komunikas massa karena disampaikan keoada khalayak yang banyak. Menurut Gerbner (1976), komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Rakhmat, 2003). Menurut definisi Gerbner dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa menghasilkan suatu produk yang berupa pesan-pesan

komunikasi. Produk (pesan) tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jangka waktu yang tetap. Proses memproduksi sebuah pesan tidak dapat dilakukan perorangan, harus darisebuah lembaga, dan juga membutuhkan teknologi tertentu. 2.3.2 Televisi Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berarti melihat tayangan televisi melalui saluran frekuensi yang di tayangkan melalui media masa yang disebut Televisi. (Ilham Z, 2010) Sedangkan menurut Adi Badjuri (2010) Televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar (audio-visual), yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Televisi merupakan salah satu media massa elektronik yang dapat menyiarkan siarannya dalam bentuk gambar atau video serta suara yang berfungsi memberikan informasi dan hiburan kepada khalayak luas. 2.3.2 Karakteristik Televisi Setiap jenis media massa memiliki karakteristik baik secara fisik maupun dampa yang diakibatkanya. Karena penelitian yang dilakukan adalah dari media massa televisi, maka pentingnya untuk memahami televisi secara fisik, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: (Elvinaro, 2007) 1. Media televisi adalah media elektronik Medium televisi bekerja secara elektris. Bermula dari sinar yang dikenakan pada objek/benda, terbentuklah sinar panul. Sinar pantul dilewatkan dengan system lensa sehingga terbentuklah gambar proyeksi (gejala sinar) di ubah menjadi signal listrik/ gelombang elektromagnetik (gejala listrik) melalui pendekatan photo elektrik cell. 2. Media televisi adalah media audio visual gerak Media televisi mengutamakan setiap gambar yang disajikan di pilih yang mengandung unsur gerak. 3. Media televisi adalah media transitor

Media televisi hanya meneruskan isi pesan yang berarti isi pesan yang berarti isi pesan hanya didengar atau di lihat sekilas, maka penyusun naskah untuk karya jurnalistik harus tepat.