Kuliah ke-2. R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam

dokumen-dokumen yang mirip
Dosen Pengampu: R. SOEDRADJAD, Ir., M.Sc. Jurusan Budidaya Pertanian Pertanian. Prof.Dr. Ir. SOETRIONO, M.P.

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

Perkembangan Ekonomi Makro

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

hasil tanaman seperti yang diharapkan. Syarat tumbuh tanaman dari faktor teknologi budidaya tanaman (T) meliputi: (a) jenis dan varietas tanaman; (b)

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

Programa Penyuluhan Kab.Bangka

IV. KEDAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110 o sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

POTENSI PENGEMBANGAN USAHATANI KELAPA DI SUMATERA BARAT BERDASARKAN PETA ZONA AGRO-EKOLOGI SKALA 1:

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi dalam pengusahaan tanah-tanah miring. berlereng adalah erosi. Untuk itu dalam usaha pemanfaatan lahan-lahan

TANAMAN SEBAGAI UNIT EKOLOGI

PELUANG PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN PEMANFAATAN PETA ZONA AGRO-EKOLOGI (ZAE) DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH PENDAHULUAN

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kesesuaian Lahan Potensial

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EKOLOGI MANUSIA : PERTANIAN DAN PANGAN MANUSIA. Nini Rahmawati

I. PENDAHULUAN. bercocok tanam. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem, peluang

I. PENDAHULUAN. Adalah penting bagi Indonesia untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan

4.1. Letak dan Luas Wilayah

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

Materi 04 Pertimbangan dalam Pemilihan Komoditas. Benyamin Lakitan

KAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG

I. PENDAHULUAN. masyarakat dengan memperhatikan tiga prinsip yaitu secara ekologi tidak merusak. waktu, aman dan terjangkau bagi setiap rumah tangga.

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR

I. PENDAHULUAN. A. LatarBelakang. Lahan gambut di dunia mencapai luas 400 juta ha. Sekitar350 juta ha dari

Kuliah ke-2. R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam

A. Realisasi Keuangan

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pekarangan. Pekarangan merupakan sebidang tanah yang mempunyai batas-batas tertentu,

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH JULI 2009 SEBESAR PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011

PENDAHULLUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. kelapa sawit terluas di dunia. Menurut Ditjen Perkebunan (2013) bahwa luas areal

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

I. PENDAHULUAN. di lahan sawah terus berkurang seiring perkembangan dan pembangunan di

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

II. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. sekitar 500 mm per tahun (Dowswell et al., 1996 dalam Iriany et al., 2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

10/03/58 PENYIMPANAN BIJI. Kebun Sehabat ECHO, Propensi Chiang Mai, Thailand

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Batanghari. Kecamatan yang terletak di Kabupaten Lampung Timur dengan luas wilayah

BAB III METODE PENELITIAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dan luar negeri terhadap tanaman selada, komoditas ini mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. daerah bersangkutan (Soeparmoko, 2002: 45). Keberhasilan pembangunan

Perkembangbiakan Tanaman

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat di Desa Kalimulyo

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian dan Perkebunan

TUGAS TUTORIAL MATA KULIAH : PERTANIAN BERLANJUT

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :

Lampiran 4. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kehutanan Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan (1)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eva Tresnawati, 2013

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

ANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) AGROPOLITAN PONCOKUSUMO

Karakteristik Lahan dan Arahan Komoditas Berdasarkan Agroekologi Zone untuk Pengembangan Pertanian di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, Indonesia merupakan bagian dari negara

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Asal Terjadinya Tanah. 4. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Sifat Dan Bentuk Tanah

Prosiding BPTP Karangploso No. 02 ISSN: PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

Perkembangan luas panen buah-buahan di Indonesia dalam. lain disebabkan terjadinya peremajaan tanaman tua yang tidak produktif

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Gambut

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan salah satu tindakan yang mendukung untuk

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan sumber bahan makanan ketiga setelah padi dan jagung.

Transkripsi:

Kuliah ke-2 R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam

terdiri dari 3 kata: 1. Agro ( pertanian), 2. Eco ( lingkungan), dan 3. Logos (ilmu). artinya Agroekologi adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip ekologi untuk produksi pertanian (pangan, pakan, bahan bakar, serat, tumbuhan obat, ternak, kayu) dan pengelolaan agroekosistem.

merupakan unit dasar studi bagi ahli Agroekologi dalam skala ruang dimana masing-masing komponen (biotik dan abiotik) kegiatan pertanian saling berkaitan secara fungsional. Penyimpanan Biomas dan nutrien Cahaya Matahari Kehilangan Gas Seresah Serapan Nutrien Dekomposisi Bahan Organik Tanah Mineralisasi Presipitasi Kelembaban Udara Di Atas Permukaan Suhu Udara Tanah Di Bawah Permukaan Tanah Pelindihan (leaching)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN POTENSI HASIL TANAMAN FAKTOR IKLIM 1. Presipitasi (Hujan): Jumlah Distribusi 2. Suhu Udara 3. Kelembaban Relatif 4. Cahaya: Jumlah Kualitas Intensitas Durasi 5. Ketinggian/Garis Lintang 6. Angin: Kecepatan Distribusi 7. Konsentrasi CO 2 FAKTOR TANAH 1. Bahan Organik 2. Tekstur 3. Struktur 4. Kapasitas Tukar Kation 5. Kejenuhan Basa 6. Kemiringan dan Topografi 7. Suhu Tanah 8. Pengelolaan Tanah: Pengolahan Drainase Dan lain-lain 9. Kedalaman (zona perakaran) FAKTOR TANAMAN 1. Species/Varietas Tanaman 2. Waktu Tanam 3. Laju Perkecambahan dan geomatri: 4. Jarak Tanam 5. Kualitas Biji 6. Evapotranspirasi 7. Ketersediaan Air 8. Nutrisi 9. Organisme Pengganggu: Serangga Penyakit Gulma 10. Efisiensi Panen

Agroecologists mempelajari berbagai AGROEKOSISTEM, tetapi: a. tidak terkait dengan satu metode pertanian tertentu, apakah itu pertanian organik, konvensional, intensif atau ekstensif. b. tidak terkait oleh praktek-praktek manajemen tertentu, seperti pertanian monokultur atau polikultur.

Agroecologist mempelajari empat sifat Agroekosistem secara terintegrasi, yaitu: 1. Produktivitas sesuai dengan daya dukung agroekosistem. 2. Stabilitas dapat berproduksi secara konstan dari waktu ke waktu. 3. Keberlanjutan dapat berproduksi secara terus menerus tanpa menurunkan daya dukung agroekosistem. 4. Keseimbangan dapat menyeimbangkan antara kebutuhan lingkungan, ekonomi serta sosial-budaya.

1. Pengalaman mengelola Agroekosistem selama ini menjadikan manusia mengenal SIFAT dan PRINSIP Agroekosistem berfungsi. 2. AGROEKOLOGI muncul sebagai disiplin ilmu yang mempelajari prinsipprinsip dasar ekologi untuk memahami bagaimana mempelajari, merancang dan mengelola Agoekosistem. TUJUAN UTAMANYA adalah: agar Agroekosistem dapat lebih produktif, terjaga fungsi ekologisnya dan berkeadilan secara Sosial-Ekonomi-Budaya.

Bagaimana praktek mempelajari Agroekologi? 1. Seperti halnya ekologi, agroekologi berkembang sebagai ilmu yang menjadi landasan untuk merancang sistem pertanian berkelanjutan. 2. Salah satu konsep dalam mempelajari agroekologi adalah Zona Agroekologi, yaitu suatu konsep pewilayahan komoditas pertanian dengan memperhatikan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan.

Contoh mempelajari Zonasi Agroekologi Kabupaten Situbondo: Mewakili Rejim Suhu (Isoperthermic, isothermic, isomesic)

Tabel 1. Potensi Tanaman Berdasarkan Ketinggian Tempat (Rezim Suhu) di Kabupaten Situbondo No. Rezim Suhu Tanaman Potensi 1. Isothermic Tanaman Pangan:.? Tanaman Sayuran:.? Tanaman Buah:.? Tanaman Perkebunan:.? Catatan: 1. Harus dijelaskan hubungan antara Rezim Suhu dan tanaman yang cocok tumbuh dalam kondisi tersebut. 2. Perlu dukungan pustaka tentang Budidaya Tanaman.

Mewakili rejim kebasahan : Perudic (kurang 2 bulan kering berturutan/tahun; tipe A dan B1) Udic (2-4 bulan kering berturutan/tahun; tipe B2, C2, D2) Ustic (lebih 4 bulan kering berturutan/tahun; tipe C3, D3, E)

Tabel 2. Potensi Tanaman Berdasarkan Iklim (Rezim Kebasahan) di Kabupaten Situbondo No. Rezim Kebasahan Tanaman Potensi 1. Perudic Tanaman Pangan:.? Tanaman Sayuran: Tanaman Buah: Tanaman Perkebunan:.?.?.? Catatan: 1. Harus dijelaskan hubungan antara iklim dan tanaman yang cocok tumbuh dalam kondisi tersebut. 2. Perlu dukungan pustaka tentang Budidaya Tanaman.

Tabel 3. Potensi Tanaman Berdasarkan Jenis Tanah di Kabupaten Situbondo No. Jenis Tanah Tanaman Potensi 1. Alfisol Tanaman Pangan:? Tanaman Sayuran: Tanaman Buah: Tanaman Perkebunan:??? Catatan: 1. Harus dijelaskan hubungan antara jenis tanah dan tanaman yang cocok tumbuh dalam kondisi tersebut. 2. Perlu dukungan pustaka tentang Budidaya Tanaman.

Overlay Peta Ketinggian Tempat, Iklim dan Jenis Tanah Peta Ketinggian Tempat Peta Iklim Peta Jenis Tanah Peta Zona Agroekologi

Tabel 4. Potensi Tanaman Kabupaten Situbondo No. Zona Tanaman Potensi 1. Alf.3.1. Tanaman Pangan: padi, jagung, tales, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah Tanaman Sayuran: Tanaman Buah: Tanaman Perkebunan: kacang panjang, kecipir, sawi, cabe, tomat, mentimun, terong, bayam, bawang merah nenas, sirsat, rambutan, durian, pisang, papaya, duku, jambu biji, jambu air, kuini, manggis, nangka cempedak, salak jute, kenaf, rosella, abaca, kakao, kelapa, kelapa sawit 3. And.3.1. Tanaman Pangan: padi gogo, jagung, tales, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah Tanaman Sayuran: Tanaman Buah: Tanaman Perkebunan: kacang panjang, kecipir, sawi, cabe, tomat,mentimun, terong, onion Nenas, sirsak, rambutan, durian, pisang, papaya, duku, jambu biji, manggis, kuini, nangka, cempedak, jambu air, salak jute, kenaf, rosella, abaca, kelapa, kelapa sawit, kakao, karet

Peta Agroekologi juga dapat dibuat dalam unit Kecamatan:

Mananam di Atas Gedung Bank Indonesia, Jember

Suhu di Atas Gedung (⁰C) Hasil pengamatan Suhu Udara di atas Gedung Sebelum dan Setelah ditanami Padi (Oriza sativa L.) 42,00 41,00 40,00 39,00 38,00 37,00 36,00 35,00 34,00 41,14 40,4340,57 40,17 40,14 40,13 39,86 39,86 39,71 38,00 38,14 37,29 37,29 37,00 36,86 36,57 Minggu Sebelum dan Sesudah Tanam Suhu udara rerata sebelum ditanami 40,03 O C dan setelah ditanami 38,45 O C, sehingga dalam waktu sekitar 3 bulan suhu turun 1,58 O C.

Salah Satu Pustaka + BAHAN LAIN Bab-2 2011 Tema Persentasi: Arti Penting Agroekologi bagi Pembangunan Pertanian 1. Persenter: Kelompok 4 & 7 tanggal 20 September 2016