AN ANALISYS OF TEACHER PROFESSIONAL COMPETENCE OF THE STATE PRIMARY SCHOOL CLUSTER II MARPOYAN DAMAI DISTRICT OF PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI GUGUS I SDN KECAMATAN MARPOYAN DAMAI

THE FACTOR THAT INFLUENCES APPLICATION OF LEARNING IN THE KINDERGARDEN OF MARPOYAN DAMAI SUBDISTRICT IN PEKANBARU

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Unnes Physics Education Journal

BAB V PENUTUP. yang bersertifikat pendidik di Kabupaten Kulon Progo dilihat dari segi. kesimpulan yang lebih rinci sebagi berikut:

BAB I PENDAHULUAN. profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGAJAR TEMATIK DI KELAS RENDAH DENGAN KEGIATAN PEER TEACHING PADA GURU DI SDN 27 PANGIAN

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN, DAN PRODUKTIVITAS GURU SMA NEGERI

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

EXPECTANCY BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI SMA NEGERI DAN SWASTA KABUPATEN PRINGSEWU. (Artikel Ilmiah) Oleh NUR HAYATI

KAJIAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISASI GURU. Lala Jelita Ananda Surel :

STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PEKANBARU

PERSEPSI GURU PENJASORKES TERHADAP PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI GURU DI SMP SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015

PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalitas Guru Ekonomi dan Keberadaan... (Ana Setyowati & Bambang Ismanto)

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BAHASA INDONESIA BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMP NEGERI KOTA BATU. Diajukan oleh Bambang Irawan NIM

Artikel Jurnal. Oleh : Diaz Wiryawan NIM

BAB IV PENUTUP. jumlah skor rata-rata berada pada klasifikasi sedang, yakni antara

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SEDERAJAT SE KECAMATAN KEPENUHAN KABUPATEN ROKAN HULU

STUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

Universitas Syiah Kuala Vol. 2 No.4, April 2016, hal 1-9 ISSN:

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH. Sulaiman 1), Hasmiana 2), Asmaini 3)

PENDAPAT GURU FISIKA TERHADAP PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL SE-SMA NEGERI DI KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD NEGERI 462 MENTANG MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertfikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 45

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Matematika SMP Negeri di Malang

IMPLEMENTASI STANDAR PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SMA SE-KABUPATEN TORAJA UTARA

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA

BAB V PENUTUP. statistik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

Sogi Hermanto Program Studi Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Palangka Raya Kampus Unpar Tunjung Nyaho Jl. H.

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

Diajukan Oleh: Friska Tiananda A

KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

Siti Mawaddah, Raihanatul Jannah

HUBUNGAN BUDAYA SEKOLAH DAN PEMBENTUKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR JURNAL. Oleh CITRA PUSPITA SARI RISWANDI RISWANTI RINI

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

PENERAPAN TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh. FITRI YANI Mugiadi Sulistiasih

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO

THE MAPPING OF KINDERGARDEN TEACHER S SOFT SKILLS AT PAYUNG SEKAKI DISTRICT OF PEKANBARU CITY

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

KOMPETENSI SOSIAL GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI SE KABUPATEN PASAMAN BARAT. Aida Fitri 1

BAB I PENDAHULUAN. pustakawan, komite sekolah dan lain-lain yang satu sama lain harus saling. meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal pula.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

THE ANALYSIS OF POEM IN WRITING ABILITY OF FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 187 PEKANBARU

TEACHER JOB SATISFACTION MDA (MADRASAH DINIYAH AWALIYAH) SUB TUAH KARYA TAMPAN DISTRICT OF PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

THE ROLES OF THE PRINCIPAL AS MANAGER IN KINDERGARTEN IN DISTRICT OF TAMPAN IN PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam upaya membantu siswa untuk mencapai tujuan, maka guru harus

STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU SEBELUM DENGAN SESUDAH BERSERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN 1 TABANAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

ANALYTICAL UNDERSTANDING OF PRIMARY SCHOOL TEACHERS IN IMPLEMENTING THE CURRICULUM IN 2013 SE PEKANBARU

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki peserta didik tersebut. Guru adalah orang yang paling berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat, karena dengan pendidikan, manusia dapat

VOL. 5 NO. 1 MARET 2016 ISSN:

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Bin Ismail, Imam Abi, Hadist Shokhih Bukhori juz 1, Semarang : Toha Putra, tt

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KEBERHASILAN BELAJAR SISWA. Oleh: Yayah Pujasari Nurdin. Abstrak

ANALISIS KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG

Transkripsi:

1 AN ANALISYS OF TEACHER PROFESSIONAL COMPETENCE OF THE STATE PRIMARY SCHOOL CLUSTER II MARPOYAN DAMAI DISTRICT OF PEKANBARU Peni Darmawan, Eddy Noviana, Otang Kurniaman darmawanpeni@gmail.com, eddy.noviana@lecturer.unri.ac.id, otang.kurniaman@gmail.com 082171192337 Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau Abstract: The purpose of this research was to determine the professional competence of the State Primary School Teachers' Cluster II Marpoyan Damai District Pekanbaru. This type of research was descriptive with quantitative approach that provides an overview of the state of progress on the object of research was analysis of Professional Competence State Primary School Teachers Cluster II Marpoyan Damai District Pekanbaru. The sample was used in this research that teachers are stratified S1 as many as 46 teachers. The research instrument used in the form of a questionnaire. The research was concluded that the professional competence of public elementary school teachers Cluster II Marpoyan Damai District Pekanbaru overall indicator reached 58.96% with a good enough category. Key Words: Teacher Professional Competence

2 ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS II KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU Peni Darmawan, Eddy Noviana, Otang Kurniaman darmawanpeni@gmail.com, eddynoviana82@gmail.com, otang.kurniaman@gmail.com 082171192337 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi profesional Guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Jenis penelitian adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang memberikan gambaran tentang keadaan yang sedang berlangsung pada objek penelitian yaitu Analisis Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu guru yang berstrata S1 sebanyak 46 orang guru. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru secara keseluruhan indikator mencapai 58,96% dengan kategori cukup baik. Kata kunci: Kompetensi Profesional Guru

3 PENDAHULUAN Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Dalam melakukan pelayanan pendidikan dan pengajaran, guru sebagai pemimpin dan manajer yang memiliki kemampuan khusus dalam bidang pengajaran. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Oemar Hamalik (2004) bahwa guru merupakan agen kognitif, guru sebagai agen moral dan politik, guru selaku inovator, guru berperan secara kooperatif, dan guru sabagai agen persamaan sosial dan pendidikan Tugas guru dalam proses pembelajaran meliputi tugas pedagogis, profesional, kepribadian, dan sosial. Sardiman (2007) mengemukakan bahwa untuk mampu melaksanaakan tugas mengajar dengan baik, guru harus memiliki kemampuan profesional, yaitu terpenuhinya sepuluh kompetensi guru, yang meliputi (1) menguasai bahan; (2) mengelola program belajar mengajar; (3) mengelola kelas; (4) penggunaan media atau sumber; (5) menguasai landasan-landasan pendidikan; (6) mengelola interaksi belajar mengajar; (7) menilai prestasi siswa untuk kepentingan pelajaran; (8) mengenal fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah; (9) mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, dan (10) memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang ditentukan pada pasal 10 menjelaskan bahwa kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: a) kompetensi pedagogik, b) kompetensi kepribadian, c) kompetensi sosial, dan d) kompetensi profesional. Semua kompetensi harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat menjadi guru yang profesional. Seorang guru yang berkompeten dapat menguasai dan melaksanakaan kegiatankegiatan yang terdapat di dalam aspek-aspek kompetensi. Menurut Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru menjelaskan bahwa guru pada Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), sedangkan standar uji kompetensi profesional guru dikembangkan dari Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru secara utuh dari empat indikator inti kompetensi profesional yaitu: a) menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu; b) mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; c) mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; dan d) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan menengah. Kemudian menurut Sardiman (2007), guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar yang turut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.

Direktorat Tenaga Kepmendiknas (2003), menyebutkan kompetensi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Sementara itu, kompetensi menurut Kepmendiknas 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Menurut Kunandar (2010) kompetensi profesional adalah kemampuan dalam penguasaan akademik (mata pelajaran atau bidang studi) yang diajarkan dan terpadu dengan kemampuan mengajarnya sekaligus sehingga guru itu memiliki wibawa akademis. Kompetensi profesional merupakan salah satu kompetensi yang menjadi landasan seorang guru dalam menjalankan profesi mengajarnya, karena mengajar memerlukan sebuah kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran, serta pemahaman akan landasan-landasan kependidikan. Seperti halnya guru mampu melaksanakn pembelajaran apabila mampu merencanakan, begitu juga guru dapat mnegevaluasi apabila mampu menggunakan teknik evaluasi yang tepat. Hal tersebut dapat menjadi gambaran bahwa tinggi rendahnya kompetensi professional sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. Kewajiban bagi guru untuk memiliki kompetensi profesional sebenarnya sudah jelas, mengingat hal ini sudah ada dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005, yaitu bahwa setiap guru wajib memiliki kompetensi profesional. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi profesional guru memang sudah dilaksanakan, seperti adanya penataran, pendidikan lanjutan melalui program beasiswa, dan uji sertifikasi guru. Akan tetapi upaya tersebut belum menjadikan jaminan terhadap peningkatan kompetensi profesional guru secara signifikan. Beberapa upaya tersebut perlu kiranya didukung oleh kesadaran dari diri guru itu sendiri untuk senantiasa berusaha meningkatkan kompetensi profesionalnya secara berkelanjutan. Menurut Hamka Lodang; dkk (2013), guru yang profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki banyak pengalaman dalam bidangnya. Guru yang bermutu niscahaya mampu melaksanakan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang efektif dan efisien. Guru yang profesional diyakini mampu memotivasi siswa untuk mengoptimalkan potensinya dalam rangka pencapaian standar pendidikan yang ditetapkan. Dari uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian. Dalam rangka mengetahui kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru, khususnya pada kompetensi profesional untuk mengetahui jika kompetensi profesional guru baik maka dalam menunjang kegiatan atau aktivitas proses pembelajaran akan baik. Maka kompetensi profesional sangat penting untuk diteliti dalam mengetahui pengaruh dan kontribusinya. Oleh sebab itu, dilakukan suatu penelitian dengan judul Analisis Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. 4

5 METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru pada bulan Januari sampai dengan Juni 2016. Jenis penelitian adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan memberikan gambaran secara sistematis tentang keadaan yang sedang berlangsung pada objek penelitian yaitu tentang Analisis Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh guru S1 di Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru sebanyak 46 orang guru. Peneliti menetapkan guru S1 sebagai sampel penelitian menurut Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Data dalam penelitian ini adalah data tentang kompetensi profesional guru diambil langsung dari guru SDN Gugus II di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru yaitu 46 orang guru dari 2 Sekolah Dasar Negeri di Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Data ini dikumpulkan dengan menggunakan angket mengenai kompetensi profesional guru Teknik analisis data yang digunakan melalui beberapa tahapan yaitu: mengolah data dan memverifikasi data. Kemudian analisa data dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut: Dimana: P = Angka persentase f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) 100% = Bilangan Tetap (Anas Sudijono, 2010) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah data kompetensi profesional guru dianalisis dan dihitung, selanjutnya penyajian dan analisa data kompetensi profesional guru di Sekolah Dasar Neger Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Pada indikator pertama Kompetensi Professional (KP 1) menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu, indikator kedua (KP 2) menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu, indikator ketiga (KP 3) mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, dan indikator keempat (KP 4) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Untuk lebih jelasnya dideskripsikan sebagai berikut: Indikator Kompetensi Profesional (KP 1) Berdasarkan teknik analisa data kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai ditinjau dari indikator menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu, dapat diketahui dari tanggapan responden penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1 Rekapitulasi Indikator Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran atau Bidang Pengembangan yang Diampu No Item Pernyataan % Selalu % Sering Jumlah Kategori 1 Merencanakan kegiatan proses 69,57% 13,04% 82,61%

6 pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2 Membuat perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dicapai 3 Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator yang terukur 4 Mengembangkan tujuan pembelajaran sesuai Kompetensi Dasar yang akan dicapai 5 Membuat kaitan antara Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dipelajari 6 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan kata-kata operasional 7 Mengembangkan materi pelajaran yang akan diajarkan 8 Tidak memilih kata-kata operasional yang sesuai dengan tujuan pembelajaran pada lima mata pelajaran Sekolah Dasar 50,00% 30,43% 80,43% 54,35% 34,78% 89,13% 56,52% 39,13% 95,65% 17,39% 60,87% 78,26% 45,65% 28,26% 73,91% Cukup 50,00% 43,48% 93,48% 6,52% 8,70% 15,22% Tidak Rata-rata 76,09% Berdasarkan data pada tabel 1 diketahui rekapitulasi analisis kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai ditinjau dari indikator menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu, diperoleh rata-rata persentase sebesar 76,09%. Berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa analisis analisis kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai Ditinjau dari indikator menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu tergolong baik. Indikator Kompetensi Profesional (KP 2) Berdasarkan hasil analisis data kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai ditinjau dari indikator mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, dapat diketahui dari tanggapan responden penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Rekapitulasi Indikator Mengembangkan Materi Pembelajaran yang Diampu Secara Kreatif No Item Pernyataan % Selalu % Sering Jumlah Kategori 1 Menjabarkan materi pelajaran Sekolah Dasar dari sumber yang berbeda sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik 23,91% 39,13% 63,04% Cukup 2 Menggunakan media 13,04% 45,65% 58,70% Cukup

7 pembelajaran yang menarik dalam menjelaskan materi pelajaran 3 Mencari informasi terkait materi pelajaran dari berbagai sumber yang relevan 4 Menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajarana 5 Memilih dan menyesuaikan metode atau strategi pembelajaran dengan materi yang akan diajarkan 6 Tidak mengembangkan materi pelajaran dari sumber yang berbeda 7 Tidak melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran kelompok dengan menggunakan media dan alat bantu yang menarik dan bervariasi 23,91% 50,00% 73,91% 21,74% 43,48% 65,22% Cukup Cukup 32,61% 56,52% 89,13% 6,52% 6,52% 13,04% Tidak 13,04% 0,0% 13,04% Tidak Rata-rata 53,73% Kurang Berdasarkan data pada tabel 2 diketahui rekapitulasi analisis kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai ditinjau dari indikator mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, didapatkan rata-rata persentase sebesar 53,73%. Berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa analisis analisis kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai ditinjau dari indikator mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif tergolong baik. Indikator Kompetensi Profesional (KP 3) Berdasarkan analisis data tentang kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai ditinjau dari indikator mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, dapat diketahui dari tanggapan responden penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 3 berikut ini: Tabel 3 Rekapitulasi Mengembangkan Keprofesionalan Secara Berkelanjutan dengan Melakukan Tindakan Reflektif No Item Pernyataan % Selalu % Sering Jumlah Kategori 1 Mengembangkan alat evaluasi pembelajaran dengan standar keprofesionalan 30,43% 45,65% 76,09% 2 Melakukan perbandingan aktivitas yang sudah dilakukan dan kinerja yang dicapai dengan standar 4,35% 47,83% 52,17% Cukup keprofesionalan 3 Merefleksi kinerja sendiri secara terus 17,39% 56,52% 73,91% Cukup

8 menerus 4 Meminta guru lain untuk memberikan saran terhadap kinerja saya secara continue 5 Meminta bantuan kepada kepala sekolah sebagai penilai dalam menentukan tingkat ke profesionalan dalam mengajar 6 Mengembangkan alat evaluasi pembelajaran dengan standar keprofesionalan 7 Tidak berusaha mengembangkan keprofesionalan dalam penggunaan metoda mengajar secara berkelanjutan 8 Tidak berusaha meningkatkan keprofesionalan secara berkelanjutan berdasarkan hasil refleksi dan informasi 6,52% 28,26% 34,78% 17,39% 28,26% 45,65% Tidak Kurang 17,39% 52,17% 69,57% Cukup 6,52% 2,17% 8,70% Tidak 8,70% 6,52% 15,22% Tidak Rata-rata 47,01% Kurang Berdasarkan data pada tabel 3 diketahui rekapitulasi analisis kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai ditinjau dari indikator mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, dapat diketahui bahwa rata-rata persentase mencapai 47,01%. Berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa analisis analisis kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai ditinjau dari indikator mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif tergolong kurang baik. Indikator Kompetensi Profesional (KP 4) Berdasarkan hasil analisis kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai ditinjau dari indikator memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri, dapat diketahui dari tanggapan responden penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 4 di bawah ini: Tabel 4 Rekapitulasi Indikator Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Berkomunikasi dan Mengembangkan Diri No Item Pernyataan % Selalu % Sering Jumlah Kategori 1 Memanfaatkan teknologi informasi dalam berkomunikasi dalam pengembangan materi pembelajaran 2 Memanfaatkan teknologi informasi untuk pengembangan diri 3 Memanfaatkan teknologi komunikasi untuk pengembangan kemampuan keprofesionalan 39,13% 28,26% 67,39% Cukup 36,96% 30,43% 67,39% Cukup 43,48% 43,48% 86,96%

9 4 Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam menyampaikan materi pelajaran 5 Mencari informasi tentang teknologi yang menunjang materi pelajaran yang akan disampaikan 6 Tidak menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengembangan alat evaluasi 7 Tidak berusaha mencari dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya pengembangan diri melalui proses kegiatan belajar mengajar Rata-rata 26,09% 54,35% 80,43% 30,43% 54,35 84,78% 4,35% 10,87% 15,22% Tidak 8,70% 2,17% 10,87% Tidak 59,01% Cukup Berdasarkan data pada tabel 4 diketahui rekapitulasi analisis kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai ditinjau dari indikator memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri, diperoleh rata-rata persentase 59,01%. Berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa analisis analisis kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai ditinjau dari indikator memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri, tergolong cukup baik. Analisis kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai secara keseluruhan disesuaikan dengan hasil angket penelitian perindikator dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini: Tabel 5 Rekapitulasi Rata-rata Persentase Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai No Indikator Persentase Kategori 1 Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan 76,09% yang diampu 2 Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif 3 Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif 4 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri 53,73% 47,01% Kurang Kurang 59,01% Cukup Rata-rata 58,96% Cukup Berdasarkan data pada tabel 5 diketahui bahwa kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru secara keseluruhan dari masing-masing aspek dilihat dari persentase rata-rata pada indikator menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu memperoleh persentase sebesar 76,09% dengan kategori baik. Pada indikator mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,

10 diperoleh 53,73% dengan kategori kurang baik. Pada indikator ketiga yaitu mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, hanya memperoleh 47,01% dengan kategori kurang baik. Sedangkan pada indikator memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri memperoleh 59,01% dengan kategori cukup baik. Rata-rata persentase untuk keseluruhan indikator mencapai 58,96% dengan kategori cukup baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang Nada (2014), bahwa perhitungan statistik diperoleh rata-rata persentase penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran IPA sebesar 73,48% kategori cukup baik, penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPA 61,74% kategori cukup baik, pengembangan materi pembelajaran IPA 81,30% kategori baik, pengembangan keprofesionalan berkelanjutan oleh guru mata pelajaran IPA 70,00% kategori cukup baik, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh guru mata pelajaran IPA 79,57% kategori baik. Dengan demikian, diperoleh rata-rata persentase kompetensi profesional guru IPA kelas V yaitu 73,22% kategori cukup baik. Sedangkan hasil penelitian Nurhayati (2015), disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru geografi masih kurang, dengan indikator (1) memiliki kemampuan penguasaan materi dengan kriteria cukup, (2) memiliki kemampuan pengembangan profesional berkelanjutan dengan criteria kurang, (3) memiliki kemampuan pemanfaatan TIK dengan kriteria cukup, (4) memiliki kemampuan penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan kriteria kurang, (5) memiliki kemampuan pengembangan materi dengan kriteria kurang. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional Guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru tergolong baik. Hal ini ditunjukkan berdasarkan indikator sebagai berikut: 1. Kompetensi profesional guru ditinjau dari indikator menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu tergolong baik dengan perolehan persentase sebesar 76,09%. 2. Kompetensi profesional guru ditinjau dari indikator mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif tergolong kurang baik dengan perolehan persentase sebesar 53,73%. 3. Kompetensi profesional guru ditinjau dari indikator mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif tergolong kurang baik dengan perolehan persentase sebesar 47,01%. 4. Kompetensi profesional guru ditinjau dari indikator memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri tergolong cukup baik dengan perolehan persentase sebesar 59,01%. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka pada bagian ini perlu diberikan saran kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini : 1. Disarankan untuk mendukung dan memberikan motivasi pada guru-guru agar memiliki kemampuan profesionalisme dalam melakasanakan tugasnya.

11 2. Disarankan untuk memantau dan membimbing guru dalam meningkatan kompetensi profesionalan. 3. Disarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan lembar observasi dan wawancara agar lebih dalam analisisnya tentang Kompetensi Profesional Guru dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. DAFTAR PUSTAKA Abdul Wahab dan Umiarso. 2011. Kepemimpinan pendidikan dan kecerdasan spiritual. Jakarta: Ar-Ruzz Media Anas Sudijono. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Ciechanowska, D. 2010. Teacher Competence and its Importance in Academic Educationfor Prospective Teachers. General and Profesional Educaion Vol 1. Depdiknas Dirjen Dikdasmen Direktorat Tenaga Kependidikan. 2003. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar Emzir, 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press Fachruddin Saudagar. 2009. Pengembengan Profesionalisme Guru. Jakarta: Gaung Persada Hamka Lodang, Andi A. Azis, Muhiddin Palenhari, dan Rachmayani Ardiansyah. 2013. Analisis Kompetensi Profesional Guru Biologi Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Makassar. Jurnal Bionature. Volume 14(1): 25-32 Hamzah B. Uno. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta : Bumi Aksara Junawi. 2011. Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Jakarta: Alfabeta Keputusan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Nomor 045/U/2002. Tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajwali Press. 2010. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajwali Press Moh. Uzer Usman. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda Karya N. A. Ametembun. 2000. Kepegawaian Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Suatu Refleksi Bagi Para Penilik, Pengawas, Kepala-Kepala Sekolah Dan Guru-Guru. Bandung: Suri Nada, 2014. Kompetensi Profesional Gur IPA Kelas V di Sekolah Dasar Negeri Se- Kecamatan Pontianak Selatan. Artikel Penelitian. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tanjungpura. Pontianak Nurhayati, 2015. Ananlisis Kompetensi Profesional Guru Geografi SMA Negeri dan Swasta Kabupaten Pringsewu. Artikel Ilmiah. Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung. Lampung Oemar Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Peraturan Mentri Pendidikan Nasional. 2014. Undang-Undang Sistem Pendidkan Nasional UU RI No. 20 Tahun 2003. Jakarta: Sinar Grafika Peraturan Mentri Pendidikan Nasional. 2015. Undang-Undang Guru dan Dosen UU RI No. 14 Tahun 2005. Jakarta: Sinar Grafika

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hiayat Syaiful Sagala. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta 12