BAB I PENDAHULUAN. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk disingkat PGN adalah sebuah

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perser

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 01 Mar :10:03

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Lainnya: Keterbukaan Informasi - Press Release PGN Memenuhi Kebutuhan Gas Untuk Industri di Jawa Timur

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Lainnya: Press Release - PGN Jamin Pasokan Gas PLTGU Muara Tawar

Dukung Pemanfaatan Gas Bumi, PGN-ASDP Sepakat Operasikan Kapal Berbahan Bakar Ganda di Merak-Bakauheni

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 30 Nop :28:04 Laporan Hasil Public Expose

POKOK-POKOK DALAM PENGATURAN PEMANFAATAN GAS BUMI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK (Peraturan Menteri ESDM No. 11 Tahun 2017) Jakarta, 10 Februari 2017

BAB III POSISI DAN EKSISTENSI PGN SEBAGAI BUMN SEKTOR GAS INDONESIA

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

5^nu MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Lainnya: Keterbukaan Informasi: PGN dan Hoegh-Rekind Tandatangani Kontrak LO&M dan EPCIC Medan LNG FSRF

POTENSI GAS ALAM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Minyak dan Gas Bumi, industri migas terdiri dari usaha inti (core business)

PGN Umumkan Pemenang Kompetisi Jurnalistik PGN 2014

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi..., Andiek Bagus Wibowo, FT UI, Universitas Indonesia

POTENSI GAS ALAM DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. berusaha mendapatkan pemenuhan kebutuhan primer maupun sekundernya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya alam. Salah satunya adalah gas bumi.

Perusahaan Gas Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NATURAL GAS TO LIQUIFIED NATURAL GAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2009 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di banyak tempat dan beberapa lokasi sesuai dengan kebutuhan

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 29 Agust :25:30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Gas bumi merupakan sumber energi yang kandungannya berlimpah di tanah air.

2 Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4436) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

PERAN INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK BUMI MELALUI PEMBANGUNAN KILANG MINI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

BAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS

OPTIMASI NILAI GAS ALAM INDONESIA

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Gas Bumi. Pipa. Transmisi. Badan Usaha. Wilayah Jaringan. Kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. Industri minyak dan gas bumi merupakan salah satu sektor penting dalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk. merupakan perusahaan. terbukayang mempunyai bidang usaha utama dalam pemanfaatan gas bumi

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

SIDANG TUGAS AKHIR. Studi Kebutuhan dan Kapasitas CNG Carrier pada Distribusi CNG dari FSRU ke End Costumer dengan Pendekatan Simulasi

MENlERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

DIREKTORAT PEMBINAAN USAHA HILIR MIGAS

COMPANY PROFILE PT GAGAS ENERGI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kebutuhan Energi Domestik (5) Sumatera 22,6% Jawa 56,9% Kalimantan 9% Sulawesi Bali & NT.

PGN Menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Buku 2014

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia

RWUBLIK INDONESIA. MENERI EfJERGl PAN SUMBER DAYA MINERAL

RINGKASAN EKSEKUTIF INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2008

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Saham perusahaan yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia memiliki

SOLUSI KEBIJAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GAS DOMESTIK

transformasi untuk pertumbuhan masa depan

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

INFRASTRUKTUR BAB PERHUBUNGAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Medan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KODE KEAHLIAN SDM BPPT BIDANG ENERGI

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi

Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi dalam bentuk investasi berwujud seperti emas, tanah ataupun rumah. Akan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

IV. GAMBARAN UMUM. Badak, dan kilang Tangguh. Ketiga kilang tersebut tersebar di berbagai pulau

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Tata Cara

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN KRISIS ENERGI DAN/ATAU DARURAT ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. dengan tambang mineral lainnya, menyumbang produk domestik bruto (PDB)

PLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FORUM ENERGIZING INDONESIA Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Domestik untuk Ketahanan Energi Nasional

Perbandingan antara Utang dan Modal Perusahaan untuk Penghitungan Pajak Penghasilan sesuai PMK No. 169/PMK.010/2015

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang di

KEBIJAKAN ALOKASI GAS BUMI UNTUK DALAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan proyek-proyek yang sudah ada dengan alasan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Resesi yang terjadi di benua Amerika dan Eropa pada tahun 2012

PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 02/P/BPH Migas/XII/2004 TENTANG

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

ANALISIS INDUSTRI GAS NASIONAL

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLlK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lainnya: PGN dan PLN tanda tangani MoU dan PJBG Pasok Gas Bumi untuk Pembangkit Listrik

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan, maka dibuat peta lahan. daya alam dan manusia serta memperluas lapangan pekerjaan dan

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 30 Mar :43:34

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN IMBALAN KERJA DI PT. PGN (Persero) Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan salah satu perusahaan dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang transportasi dan distribusi gas bumi, yang menghubungkan pasokan gas bumi Indonesia dengan konsumen di seluruh penjuru nusantara. PGN memperkuat pondasi yang ada dan bertransformasi dari perusahaan transmisi dan distribusi gas bumi menjadi penyedia solusi energi terintegrasi, yang mendorong pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan masyarakat dan industri yang semakin meningkat. Sebagai salah satu perusahaan penyedia solusi energi terintegrasi, PGN mengembangkan beberapa bisnis diantaranya: Disribusi Gas Bumi PGN mengoperasikan jalur pipa distribusi gas sepanjang lebih dari 3.750 km, menyuplai gas bumi ke pembangkit listrik, industri, usaha komersial termasuk restoran, hotel dan rumah sakit, serta rumah tangga di wilayah-wilayah yang paling padat penduduknya di 1

Indonesia. PGN mendapatkan keuntungan dari penjualan gas kepada konsumen. Transmisi Gas Bumi Jalur pipa transmisi gas bumi PGN terdiri dari jaringan pipa bertekanan tinggi sepanjang sekitar 2.160 km yang mengirimkan gas bumi dari sumber gas bumi ke stasiun penerima pembeli. PGN menerima Toll Fee untuk pengiriman gas sesuai dengan Perjanjian Transportasi Gas (GTA) yang berlaku selama 10-20 tahun. Untuk mengawasi kegiatan operasional transmisi dan distribusi, PGN membagi area bisnisnya menjadi empat Unit Bisnis Strategis dengan fokus geografis masing-masing: 1. SBU Distribusi Wilayah I, mencakup area Sumatera Selatan hingga Jawa Barat (termasuk Jakarta - Bogor) 2. SBU Distribusi Wilayah II, mencakup Jawa Timur 3. SBU Distribusi Wilayah III, mencakup Sumatera Utara, Pekanbaru dan Kepulauan Batam 4. SBU Transmisi, mencakup jaringan transmisi di Sumatera Selatan dan Jawa Selain itu, anak perusahaan PGN, PT Transportasi Gas Indonesia, mengelola bisnis transmisi gas bumi untuk jaringan Grissik-Duri dan Grissik- Singapura. Keseluruhan anak perusahaan dari PGN tersebut diantaranya adalah : PT Transportasi Gas Indonesia: transmisi gas bumi. PT PGAS Telekomunikasi Nusantara (PGASCOM): telekomunikasi. PT PGAS Solution: konstruksi, operasi dan pemeliharaan jaringan gas. 2

PT Nusantara Regas: terminal penyimpanan dan regasifikasi terapung. PT Saka Energi Indonesia: kegiatan gas di bidang hulu. PT Gagas Energi Indonesia: kegiatan gas di bidang hilir. PT Gas Energi Jambi: perdagangan, konstruksi dan jasa. PT Banten Gas Synergi: jasa, transportasi, perdagangan dan pertambangan. Gambar 1.1. Peta Operasi PGN 1.2. Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah Dengan terus meningkatnya permintaan terhadap gas bumi dengan sumber yang terbatas, PGN mencari solusi strategis untuk menjamin suplai bagi para konsumennya dan mencegah kelangkaan gas bumi di beberapa wilayah. 3

PGN saat ini sedang mencari suplai gas baru, terutama dari lokasi yang dekat dengan infrastruktur yang ada, serta berupaya mendapatkan volume gas bumi yang lebih besar untuk dialokasikan di pasar dalam negeri. Disamping mencari suplai gas baru, ada beberapa alternatif pilihan lain untuk mendapatkan volume gas yang lebih besar, diantaranya: Mencari peluang pemanfaatan sumber non-konvensional seperti Coal Bed Methane, CBM adalah Coal Bed Methane (juga dikenal sebagai CSM - Coal Seam Methane, atau CSG - Coal Seam Gas) dan terjadi secara alami dalam kandungan batu bara. Komposisi CBM sebagian besar adalah gas metana, yang merupakan komponen utama dari gas bumi. Sebagai gas yang lebih bersih dibandingkan alternatif lain, proses pembakaran CBM lebih efektif dengan limbah yang lebih sedikit dan menggunakan teknik ekstraksi yang lebih efektif. Pembangunan infrastruktur untuk memperluas kapasitas distribusi dan transmisi. Transportasi gas inter-moda CNG, Compressed Natural Gas (CNG) dibuat dengan memadatkan gas bumi (yang sebagian besarnya terdiri dari metana) menjadi kurang dari 1% dari volume aslinya pada tekanan atmosfer standar. CNG digunakan pada mobil berbahan bakar minyak yang telah dikonversi menjadi kendaraan berbahan bakar ganda (bensin/cng). Penggunaan kendaraan berbahan bakar gas bumi terus meningkat di wilayah Asia Pasifik, Amerika Latin, Eropa dan AS dikarenakan meningkatnya harga bahan bakar minyak. 4

Transportasi gas inter-moda LNG, Gas alam cair (LNG) merupakan gas bumi yang telah dikeringkan untuk menghilangkan kandungan air dan diproses untuk menghilangkan ketidakmurniannya, lalu dikonversi menjadi cairan dengan proses pendinginan menggunakan suhu yang sangat rendah yaitu 160 derajat Celsius di bawah nol. Hal ini memungkinkan pengiriman gas dalam bentuk cairan ke tempat yang jauh dari sumber gas bumi karena volume LNG 1/600 lebih ringan daripada berbentuk gas. Di tempat-tempat yang tidak memungkinkan untuk mengirimkan gas menggunakan jalur pipa atau karena biayanya terlalu besar, gas dapat dikirim menggunakan kapal kriogenik khusus atau tanker darat. PGN telah melakukan studi dari beberapa alternatif diatas dari berbagai sudut pandang, dan dengan melihat dari kondisi saat ini, yang paling sesuai untuk di kembangkan adalah alternatif ke-empat, yaitu transportasi inter-moda LNG. Berdasarkan dengan kondisi saat ini ada beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, yaitu : a. Ketersediaan pasokan gas pada kondisi saat ini dalam memenuhi kebutuhan konsumen gas mulai dari power plant, industry, komersil dan rumah tangga. Dimana kebutuhan konsumen akan semakin naik, bahkan bisa mencapai kondisi maksimum demand atau atau bahkan over demand. Kondisi ini harus dihindari, karena akan berpotensi terjadi masalah dalam pemenuhan order customer, bahkan mungkin order customer tidak bisa dipenuhi (outstanding). Jika kondisi ini tidak segera diatasi tentunya akan berdampak pada kepercayaan customer 5

dan stake holder lainnya yang dapat mengurangi kepercayaan pelanggan serta menurunnya kepercayaan para investor di bursa pasar yang akan ditandai dengan menurunnya harga saham perusahaan di bursa efek, bahkan yang lebih luas bisa berdampak pada kelangsungan perkembangan perusahaan. b. Analisa dari investasi yang akan dilakukan. Dengan naiknya jumlah permintaan (order), maka investasi merupakan hal yang wajar dilakukan, sehingga dalam hal ini diperlukan adanya analisa terhadap pilihan investasi yang tepat dan menguntungkan. Untuk memberikan arah dalam penulisan tugas akhir ini dan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka penulis memberikan batasan-batasan permasalahan, diantaranya : a. Suplai dan Kebutuhan gas yang dihitung adalah gas yang disuplai oleh PGN dan untuk wilayah Jawa Barat dan Lampung. b. Untuk penentuan lokasi proyek tidak dibahas secara detail, dan dari sudut pandang umum perusahaan. c. Perhitungan yang dilakukuan merupakan perhitungan untuk investasi pembangungan terminal baru berdasarkan ilmu ekonomi teknik. 1.3. Tujuan Penelitian Dengan naiknya permintaan kebutuhan gas dari pelanggan ekisting dan calon pelanggan, serta terbatasnya sumber pasokan gas yang ada di dalam negeri, diperlukan adanya studi dan analisa mengenai pasokan gas yang baru dengan mencoba keluar dari konsep pasokan konvensional yakni dengan menggunakan 6

gas alam cair yang dapat didatangkan dari berbagai tempat bahkan dari negara lain. Selama ini pasokan gas hanya didapat dari sumur gas yang dihubungkan dengan jaringan pipa transmisi namun, dengan gas alam cair sudah pada masa beyond pipeline, tidak hanya mengandalkan jaringan pipa gas, namun sudah dapat dilakukan dengan moda transportasi lainnya, seperti transportasi laut dengan kapal tanker. Maka tujuan dari penelitian dan penulisan tugas akhir ini adalah : a. Menghitung kapasitas pasokan gas yang dibutuhkan berdasarkan kenaikan permintaan dari pelanggan dan calon pelanggan yang baru serta merencanakan investasi stasiun penerima gas untuk menambah sumber pemasok dan menambah kapasitas gas yang masuk ke infrastruktur pipeline. b. Menganalisa dan menilai kelayakan dari penambahan (investasi) pada infrastruktur stasiun penerima gas yang dibutuhkan. c. Memberikan arahan pilihan dalam menentukan investasi dan tempat yang lebih menguntungkan dari beberapa alternatif tempat investasi. 1.4. Metodologi Penelitian Penelitian yang dilakukan untuk mengumpulan data-data dalam pe nulisan tugas akhir ini diperoleh dengan beberapa metode, diantaranya : a. Studi Lapangan Pengumpulan data dari internal perusahaan dan eksternal perusahaan. Data internal diambil dari data diperusahaan yang mendukung dalam penyusunan tugas akhir ini, sedangkan data eksternal didapat dari customer melalui marketing dan purchasing. 7

b. Studi Pustaka Analisa, teori-teori dan tools yang digunakan dalam mendukung serta pengumpulan referensi sebagai penunjang dalam pembuatan penulisan tugas akhir ini. 1.5. Sistematika Penulisan Untuk lebih memudahkan dalam memahami isi tugas akhir ini dan supaya penulisan menjadi terstruktur maka akan dibagi menjadi beberapa bab. Hal-hal yang dibahas didalam masing-masing bab akan dijelaskan dalam sistematika penulisan dibawah ini: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan latarbelakang, rumusan dan pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori menjelaskan teori-teori yang mendukung untuk melakukan penelitian dan menganalisa data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang langkah-langkah dalam pemecahan masalah. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 8

Bab ini menjelaskan mengenai permasalahan, serta proses perhitungan dan pemilihan mengenai investasi proyek yang dilakukan. BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH Didalamnya berisi tentang analisa dari pilihan investasi yang dinilai dengan uang. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dari analisa dan pemilihan alternatif yang lebih baik untuk investasi, serta saran-saran yang sebaiknya dilakukan perusahaan. 9