BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelabuhan Panjang adalah salah satu cabang pelabuhan dari PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero). Seiring meningkatnya arus keluar masuk barang di Provinsi Lampung melalui transportasi laut, maka PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Panjang telah melengkapi beberapa fasilitas penunjang sebagai alat bongkar muat pada Terminal Petikemas dan Terminal Curah. Pelabuhan Panjang saat ini memiliki beberapa segmen dermaga yaitu dermaga A, dermaga B, dermaga C, dermaga D dan dermaga E. Untuk dermaga A, dermaga B dan dermaga C merupakan dermaga yang beroperasi tanpa menggunakan alat bongkar muat crane, namun pada dermaga D yang merupakan dermaga khusus untuk curah dilengkapi oleh 4 (empat) unit Gantry Jib Crane dan 2 (dua) unit Gantry Luffing Crane. Sedangkan pada dermaga E merupakan dermaga untuk bongkar muat kontainer dilengkapi oleh 3 (tiga) unit Quay Container Crane. Keseluruhan alat-alat bongkar muat tersebut menggunakan engine (Generator Set) sebagai pembangkit listriknya. Konsumsi bahan bakar minyak yang cukup tinggi, menjadikan salah satu gagasan untuk mengkonversi penggunaan bahan bakar minyak menjadi sumber daya listrik PLN sebagai catu daya pada masing-masing unit alat bongkar muat tersebut, dan usaha ini juga merupakan upaya menjadikan pelabuhan yang ramah lingkungan (Green Port). 1
2 B. Pokok Permasalahan Pokok permasalahan yang dibahas pada proyek akhir ini adalah sistem perencanaan distribusi dan proteksi yang digunakan untuk mencatu alat bongkar muat yang mampu menggantikan fungsi catu daya dari engine on-board menjadi catu daya dari PLN. Dalam hal ini alat bongkar muat yang akan dicatu oleh daya listrik PLN hanya 3 (tiga) unit Quay Container Crane dan 4 (empat) unit Gantry Jib Crane. Akan tetapi sistem yang dirancang harus dipersiapkan untuk mampu mencatu kebutuhan 2 (dua) unit Gantry Luffing Crane baru yang akan didatangkan di kemudian hari. C. Batasan Masalah Proyek akhir ini membahas berbagai aspek yang berkaitan dengan perencanaan elektrifikasi alat bongkar muat di Pelabuhan Panjang, antara lain: a. Perhitungan beban keseluruhan untuk 3 (tiga) unit Quay Container Crane, 4 (empat) unit Gantry Jib Crane dan beberapa utilitas sekitarnya (Reefer Plug, penerangan dll) b. Perencanaan sistem dan jalur supply daya listrik dari PLN menuju ke masing-masing alat bongkar muat (20 kv menjadi 6,6 kv) c. Perencanaan sitem konversi tegangan 6,6 kv menjadi 400 V di dalam masing-masing alat bongkar muat yaitu untuk 3 (tiga) unit Quay Container Crane, 4 (empat) unit Gantry Jib Crane.
3 D. Metode Pendekatan Metode yang dipergunakan dalam penulisan proyek akhir ini adalah: a. Studi Literatur Dengan mempelajari buku-buku dan literature yang berhubungan dengan penulisan proyek akhir ini. b. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan dengan cara melakukan survey dan pengamatan terhadap kondisi dermaga dan alat-alat bongkar muat di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang. c. Konsultasi dengan dosen pembimbing dan karyawan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero). E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang disusun dalam penulisan tugas ini secara sistematis dibagi dalam 5 (lima) bab sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan Berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, metodologi, serta sistematika yang digunakan dalam buku proyek akhir ini. Bab II. Teori Dasar Distribusi dan Proteksi Berisikan teori dasar tentang sistem distribusi dan proteksi alat-alat bongkar muat. Bab III. Perencanaan Distribusi dan Proteksi Bermaterikan peralatan bongkar muat dan data ketersediaan catu daya PLN eksisting
4 Bab IV. Perhitungan dan Analisa Bermaterikan perancangan sistem distribusi tegangan 20 kv, tegangan 6,6 kv dan sistem konversi daya pada masing-masing alat bongkar muat Bab V. Penutup Merupakan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil perencanaan.
5