PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VIII A SMP N 2 TEMON

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPRERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF SISWA KELAS VII A SMP N 1 BINANGUN CILACAP

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI I IMOGIRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta (UPY)

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR TENTANG FPB DAN KPK MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni Darmiyanto 1) dan A.A. Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAMBOO DANCING

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENGGUNAAN MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS II Oleh:

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

PENGGUNAAN MAKE A MATCH

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014

PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Fajar Suryanto 1) dan Istiqomah 2) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

Rustam Effendi dan Hendra

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Siti Jaleha SMPN 3 Paringin, Jl. Paringin, Tanjung KM. 08 Dahai RT. 2, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan,

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Transkripsi:

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH Sigit Tri Purwanto 1) dan Esti Harini 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1) email: trisigit@rocketmail.com Abstract: The purpose of this research was to improve the interests and learning outcomes in mathematic of student of class VIII B MTs N Pundong using learning type Make a Match. The subjects of this research was student of class VIII B MTs N Pundong totaling 19 student. The object of this research was interests and mathematic learning outcome. The results showed that after application of cooperative learning model to Make a Match, interests and learning Mathematics has increased. This is indicated by an increase in the average yield percentage interest of each student's learning cycle, namely the pre-cycle percentage interest of 57.95%, in the first cycle of 69.01% and 85.50% for the second cycle. In addition the average mathematics student learning outcomes is increased in precycle for 60.84 increased to 70.21 in the first cycle and second cycle becomes 78.32. As for mastery learning increased from pre-cycle by 52.63% to 63.16% in the first cycle and became 78.95% in the second cycle. Given the cooperative learning model to Make a Match can increase interest and Mathematics student learning outcomes, teachers are expected to implement the learning model in the learning process. Key words: Make a Match, interests, learning outcomes PENDAHULUAN Matematika merupakan mata pelajaran yang telah diajarkan kepada siswa sejak sekolah dasar, bahkan sebelum masuk ke sekolah formal seorang anak telah dikenalkan dengan Matematika berupa hitunghitungan yang sederhana sampai yang dianggap sulit dalam kehidupan sehari-harinya. Paradigma yang berkembang sampai saat ini baik di masyarakat maupun di lingkup para siswa terhadap mata pelajaran Matematika merupakan mata pelajaran yang sukar, membosankan dan bisa dikatakan menakutkan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa rasa takut terhadap pelajaran Matematika sering kali menghinggapi perasaan siswa kelas III B MTs Negeri Pundong. Hal ini antara lain disebabkan oleh guru yang menerapan cara mengajar dengan penekanan berlebihan pada penghafalan semata, penekanan pada kecepatan berhitung, pengajaran otoriter, kurangnya variasi dalam proses belajar mengajar dan masih banyak siswa yang menemui kesulitan-kesulitan pada saat menyelesaikan soal-soal Matematika. Pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sangat berpengaruh terhadap minat dan peningkatan hasil belajar siswa. Selama ini hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika dapat dikatakan selalu rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain penyebabnya adalah 109

Peningkatan Minat Dan Hasil. (Sigit Tri Purwanto dan Esti Harini) kurangnya strategi yang digunakan. Terdapat juga aspek yang menunjukkan bahwa perhatian siswa dan ketertarikan siswa masih rendah. Sehingga dua hal tersebut mempengaruhi minat siswa dalam pelajaran Matematika masih rendah. Berdasarkan pendapat di atas dapat diperoleh bahwa nilai yang didapat siswa baik dalam UTS (Ujian Tengah Semester) cenderung rendah. Hal yang terjadi pada MTs Negeri Pundong menunjukkan bahwa masih ada beberapa siswa yang nilainya kurang dari KKM. Untuk persentase ketuntasan belajar di kelas VIII B MTs Negeri Pundong yakni hanya 52,63% dengan rata-rata yaitu 60,84. Perlu diketahui bahwa KKM yang ada di MTs N Pundong 70. Beberapa nilai masih ada yang jauh dari KKM, hal ini didukung oleh pembelajaran di sekolah yang masih berorientasi pada hasil semata, teacher center, pemberian tugas, kurangnya variasi dalam proses pembelajaran Matematika dan kurang mendukungnya sarana media pembelajaran untuk mata pelajaran Matematika yang hanya berupa buku paket saja dan tidak ada buku referensi yang lain. Dalam hal mengatasi masalah kesulitan belajar di atas, maka pembelajaran Matematika di dalam kelas pun harus dirubah. Tentu saja hal ini bukahlah hal yang mudah, apalagi didukung oleh letak sekolah yang berada di daerah dusun, dekat dengan pantai yang mayoritas penduduknya kurang memahami tentang pendidikan anak. Orang tua siswa terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga mereka kurang memperhatikan anak, terutama dalam belajar di rumah. Selain itu, sekolah tersebut berada di pedesaan yang notabene kurang mempunyai media pembelajaran yang lengkap, sehingga guru dituntut kreatif di dalam menyampaikan materi pembelajaran. Berdasarkan solusi di atas, peneliti memilih model pembelajaran Make a Match sebagai alternatif mengatasi masalah tersebut. Make a Match adalah kegiatan siswa untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya akan diberi poin dan yang tidak berhasil mencocokkan kartunya akan diberihukuman sesuai dengan yang telah disepakati bersama. Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan ruangan kelas juga perlu ditata sedemikian rupa, sehingga menunjang pembelajaran kooperatif. Keputusan guru dalam penataan ruang kelas harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi ruang kelas dan sekolah. 110

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 Adapun langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a match adalah (1) guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban, (2) siswa dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok 1 mendapat kartu soal dan kelompok 2 mendapat kartu jawaban sedangkan kelompok 3 berfungsi sebagai penilai, (3) tiap siswa mendapatkan satu kartu yang berisi pertanyaan atau jawaban, (4) setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya (pasangan pertanyaan-jawaban), (5) setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin oleh penilai, (6) setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, (7) setelah semua siswa mendapatkan pasangannya kemudian siswa yang berperan sebagai penilai berganti peran menjadi pemegang kartu pertanyaan dan sebagian memegang kartu jawaban, sedangkan siswa pada kelompok 1 dan 2 sebelumnya berganti peran sebagai penilai, (8) kemudian lakukan kegiatan seperti langkah pada nomor 4 dan 5, (9) kesimpulan dan penutup. Begitu banyak manfaat dari pembelajaran Make a Match yang dapat dipetik. Siswa dapat belajar sambil bermain tanpa melupakan rasa saling menghargai teman namun tetap memiliki rasa motivasi yang tinggi dan rasa kompetisi untuk bersaing dalam belajar untuk mendapatkan nilai yang memuaskan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana proses pembelajaran model kooperatif tipe Make a Match agar dapat meningkatkan minat belajar Matematika kelas VIII B MTs Negeri Pundong? Dan 2) Bagaimana proses pembelajaran model kooperatif tipe Make a Match agar dapat meningkatkan hasil belajar Matematika VIII B MTs Negeri Pundong. Bimo Walgito (2004:38) mendefinisikan minat adalah sebagai suatu keadaan dimana seseorang memiliki perhatian yang besar terhadap suatu objek yang disertai dengan keinginan unruk mengetahui dan mempelajari hingga akhirnya membuktikan lebih lanjut tentang objek tersebut. Menurut Oemar Hamalik (2010:33) belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Namun demikian, minat tanpa adanya usaha yang baik maka belajar juga sulit untuk berhasil. Agus Suprijono (2009:7) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya 111

Peningkatan Minat Dan Hasil. (Sigit Tri Purwanto dan Esti Harini) hasil pembelajaran dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut tidak dapat dipisahkan, melainkan komprehensif. Rusman (2009:209) mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompokkelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Hal-hal yang perlu dipersiapkan jika pembelajaran dikembangkan dengan Make a Match adalah kartukartu. Kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan tersebut. Model ini dikembangkan oleh Lorna Curran (Rusman, 2012:223) model Make a Match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan model ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Salah satu keunggulan teknik model pembelajaran Make a Match atau mencari pasangan adalah siswa dapat mencari pasangan sambil belajar mengenai satu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Perlu diketahui bahwa tidak semua siswa baik yang perperan sebagai pemegang kartu pertanyaan, pemegang kartu jawaban, maupun penilai mengetahui dan memahami secara pasti apakah betul kartu pertanyaan-jawaban yang mereka pasangkan sudah cocok. Dengan demikian halnya bagi siswa kelompok penilai. Mereka juga belum mengetahui pasti apakah penilaian mereka benar atas pasangan pertanyaan-jawaban. Berdasarkan kondisi inilah guru memfasilitasi diskusi untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengonfirmasikan hal-hal yang mereka telah lakukan yaitu memasangkan pertanyaan-jawaban dan melaksanakan penilaian. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas VIII B MTs Negeri Pundong pada semester gasal tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini secara garis besar terdapat empat tahapan dalam setiap siklusnya terdiri 112

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 dari: perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observing), refleksi (reflection), (Suharsimi Arikunto, 2009:16). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII B MTs Negeri Pundong, dengan jumlah 19 siswa. Sedangkan objek penelitian ini adalah minat dan hasil yang diperoleh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi digunakan untuk memperkuat data minat, teknik angket digunakan untuk mengambil data minat, teknik tes digunakan untuk mengambil data hasil belajar, dan teknik dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh selama observasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah peneliti, lembar observasi, angket minat, dan tes. Analisis data observasi dilakukan secara deskriptif, yaitu dengan mendiskripsikan kegiatan yang telah terjadi selama proses pembelajaran matematika berlangsung. Sedangkan analisis data tes dan skor angket minat siswa dilakukan dengan deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu 1) Adanya peningkatan rata-rata persentase minat belajar siswa dari satu siklus ke siklus selanjutnya minimal 5%. 2) Minimal 70% siswa telah mencapai standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan memperoleh nilai 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil observasi awal yang diketahui bahwa minat siswa kelas VIII B masih kurang, ini terlihat pada pra siklus dengan persentase rata-rata 57,95%. Sedangkan untuk hasil belajarnya juga masih rendah ini terlihat dari nilai rata-rata Ujian Tengah Semester I yaitu 60,84 dengan ketuntasan yang diperoleh sebesar 52,63%, sehingga masih berada jauh dibawah kriteria keberhasilan yang ditentukan yakni minimal 70% siswa mencapai KKM. penelitian ini dengan menggunakan model pembelajaran koopertif tipe Make a Match. Penerapan model pembelajaran koopertif tipe Make a Match ini dimulai dari ini dimulai dari pengelompokan siswa oleh guru menjadi 3 kelompok, yang pertama membawa kartu pertanyaan yang kedua membawa kartu jawaban dan yang ketiga 113

Peningkatan Minat Dan Hasil. (Sigit Tri Purwanto dan Esti Harini) sebagai penilai. Siswa akan berlomba-lomba untuk memasangkan pasangan kartu pertanyaan dan kartu jawaban dengan dibatasi waktu. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada siklus pertama dilaksanakan dalam 3 pertemuan, begitu pula dengan siklus kedua dilaksanakan dalam 3 pertemuan. Pelaksanaan tindakan dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan, begitu pula dari siklus I ke siklus II. Pada setiap siklus terdapat perbaikan, pembelajaran matematika siswa meningkat dan mencapai keberhasilan. Minat dan hasil belajar siswa meningkat. Hasil persentase angket minat belajar siswa kelas VIII B MTs Negeri Pundong pada pra siklus, siklus I, dan siklus II disajikan pada tabel 1. Tabel 1 Angket Minat Belajar Pelaksanaan Minat Kategori Pra Siklus 57,95 Sedang Siklus I 69,01 Sedang Siklus II 85,50 Tinggi Peningkatan persentase minat belajar siswa menunjukkan bahwa indikator keberhasilan tercapai yakni adanya peningkatan rata-rata persentase minat belajar siswa dari satu siklus ke siklus selanjutnya minimal 5%. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami serta menguasai materi, maka pada akhir setiap siklus diadakan tes. Nilai rata-rata tes matematika siswa yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Pelaksanaan Rerata Persentase ketuntasan Pra Siklus 60,84 52,63 Siklus I 70,21 63,16 Siklus II 78,32 78,95 Berdasarkan tabel 2, terlihat bahwa hasil belajar siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Nilai rata-rata tes matematika meningkat, peningkatan persentasenya sebesar 10,53% dari pra siklus ke siklus I dan persentase siswa yang mencapai KKM pada pra siklus sebesar 52,63% atau 10 siswa dari 19 siswa, sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebesar 63,16% atau 12 siswa dari 19 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan persentase sebesar 15,79% dengan nilai rata-rata 78,32, dan persentase siswa yang mencapai KKM yakni 78,95% atau 15 siswa 114

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 dari 19 siswa. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan pembelajaran model Make a Match terbukti dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. SIMPULAN Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam 2 siklus. Tahapan pada tiap siklusnya yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik selama proses pembelajaran dan mampu meningkatkan minat serta hasil belajar siswa. REFERENSI Agus Suprijono. 2009. CooperativeLearning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Anas Sudijono. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Bimo Walgito. 2004. Pengantar Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Dimiyati & Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Etta Mamang Sangaji & Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset Oemar Hamalik. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Akasara. Suharsimi Arikunto, Suhardjono & Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Trianto. 2012. Panduan Lengkap: Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. PT: Prestasi Pustakarya Yushanafi Mursid. (2012). Perbedaan minat dan prestasi belajar siswa pada mata diklat mengoperasikan sistem pengendali elektronik dengan menggunakan software 115

Peningkatan Minat Dan Hasil. (Sigit Tri Purwanto dan Esti Harini) tutorial plc siswa kelas xi smk negeri 2 pengasih. http://eprints.uny.ac.id/ 9606/1/ JURNAL%20SKRIPSI.Pdf diakses pada hari Selasa, 22 Oktober2013 116