itu terkait dengan tujuan pendidikan yang menitik beratkan pada pembentukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. laku dalam upaya pengembangan dirinya. Perubahan yang terjadi pada peserta

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan-kejuaraan Marching Band yang diadakan di tingkat daerah maupun

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keahlian tertentu, serta sikap agar semakin terampil dan. kegiatan yang memerlukan sebuah pelatihan adalah musik.

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa yang berda di bawah naungan Wakil Rektor III, dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. umum, sekolah adalah sebagai tempat mengajar dan belajar.

Tabel 1.1. Event Marching Band

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan seni yang menghasilkan suara terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan kualitas manusia, sektor pendidikan memegang peranan

2016 PENERAPAN MATERI PELATIHAN MARIMBA D ALAM 2009 CAROLINA GOLD PERCUSSION D I MARCHING BAND GITA SWARA SPANSA KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

2015 PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR BERMAIN PERKUSI DI SMA NEGERI 7 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. ketertarikan bagi pelaku seni maupun orang yang menikmatinya.

BAB I PENDAHULUAN. Tari adalah ekspresi jiwa manusia, dalam mengekspresikan diri

BAB I PENDAHULUAN. persembahan, dan pelayanan. Kata seni berkaitan erat dengan upacara keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

PELAKSANAAN KEGIATAN KORPS MUSIK (KORSIK) DI SMK NEGERI 3 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman kehidupan manusiap musik saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. industri jasa. Sektor industri jasa berkontribusi meningkatkan PDB nasional dari

STREET PARADE MARCHING BAND FESTIVAL BUAH DAN BUAH DAN BUNGA NUSANTARA IPB 2015 REGISTRATION FORM. Jumlah Anggota Male: Female: Total:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal. Pendidikan sebagai sistem terdiri dari tiga komponen, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah

SMP NUSA SERASAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakangMasalah. Pembelajaran merupakan suatu usahan tindakan yang dilakukan seorang

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan, handphone, radio, televisi, tape recorder dan sebagainya senantiasa kita

P E R A T U R A N L O M B A B E R B A R I S J A R A K P E N D E K ( SHORT DISTANCE MARCHING ) 2013 S A T U A N K E C I L 2013 Pasal 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. semua negara dalam menghadapi arus globalisai, sebab daya saing. pergeseran era akan daya saing yang tinggi.

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SATUAN MUSIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Motivasi Pertama mengikuti Marching Band

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi diri dalam berbagai disiplin ilmu. Lembaga pendidikan

2015 PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PADUAN SUARA DI SMPN 1 BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

P E R A T U R A N LOMBA KETAHANAN DAN KETEPATAN BERBARIS ( ENDURO DAN PRECISION MARCHING ) 2013 S A T U A N K E C I L Pasal 1 PENDAHULUAN

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan

BAB I PENDAHULUAN. persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan

P E R A T U R A N LOMBA UNJUK GELAR ( DISPLAY COMPETITION ) 2013 S A T U A N K E C I L Pasal 1 PENDAHULUAN. Pasal 2 TAPAK LOMBA

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun Internasional. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi. Terjadi pada usia kurang lebih lima

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan sekumpulan nada dan irama yang disatupadukan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

30. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI

MEDIA AJAR PELATIHAN MARCHING BAND BERBASIS ANDROID Noviana Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. UUD 1945.melalui pendidikan manusia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur utama sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya menunjukkan hukum alam yang telah menunjukkan kepastian.

BAB I PENDAHULUAN. atau suara, lukisan dan tarian sesuai dengan ciri khasnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilik. Menurut. Suryonosubroto (2009; 286) menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menjadi media hiburan juga berfungsi sebagai media informasi dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yakni Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Kurikulum Berbasis

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iis Juati, 2013

KETENTUAN UMUM PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA MARCHING BAND FLORIKULTURA INDONESIA 2017

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

RINGKASAN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA DALAM BERMUSIK DI SMP N 5 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAST LIMITS KOMPOSISI MUSIK BERDASARKAN KRITERIA PENILAIAN UNTUK KOMPETISI MARCHING BAND NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. baik pula kualitas pendidikannya. Contohnya adalah Finlandia, negara dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa sekolah, tugas mereka adalah belajar. Ini merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan agar mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihanpelatihan

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbentuknya sebuah tim. Setiap anggota kelompok marching band merasa aman,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat fenomena perkembangan dunia pendidikan yang kian hari semakin berkembang dengan pesat pada masa sekarang ini, banyak hal yang dilakukan untuk memperoleh suatu hasil yang optimal dalam mencetak atau menghasilkan pelajar yang multitalenta dalam dunia pendidikan Indonesia. Pelajar yang multitalenta tadi diharapkan dapat menjadi masyarakat madani yang siap bersaing dan unggul dalam bidang apapun saat akan disandingkan dengan masyarakat dunia dari negara lain. Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi dirinya. Hal itu terkait dengan tujuan pendidikan yang menitik beratkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian. Pembentukan dan pengembangan kepribadian tersebut dapat dicapai melalui latihan dan pengajaran-pengajaran yang terencana dan terarah. Sardiman (1996:57) menyatakan bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan suatu proses yang sadar tujuan. Artinya kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan, terikat dengan metode pembelajaran yang terarah pada tujuan, untuk mendapatkan hasil yang ingin dicapai. Pada hakekatnya belajar merupakan proses pembentukan hubungan antara stimulus (soal) dan respons (jawab) dan pengulangan terhadap materi untuk memperbesar peluang timbulnya respons benar. Seperti pepatah latihan menjadikan sempurna (Edward L. Thordike dalam Dimyati, 2002:46). Lebih lanjut Thordike mengemukakan beberapa dalil atau hukum yang mengakibatkan 1

2 munculnya stimulus respons ini, yaitu kesiapan, hukum latihan, dan hukum akibat. Teori tersebut dinamakan teori stimulus respons. Para Pendidik, guru, maupun instruktur perlu mengenal metode pembelajaran serta cara-cara memotivasi siswa ataupun pelajar untuk belajar. Motivasi belajar pada mulanya adalah suatu kecenderungan alamiah dalam diri umat manusia, tetapi kemudian terbentuk sedemikian rupa dan secara berangsurangsur, tidak hanya sekedar menjadi penyebab dan mediatur belajar tetapi juga sebagai hasil belajar itu sendiri (Wlodkowski dan Jaynes, 2004 : 19). Pembelajaran musik di Indonesia saat ini berkembang cukup baik, terbukti bertambahnya sekolah musik formal dan nonformal. Pembelajaran musik tidak terlepas dari model pembelajaran guru tersebut. Berbagai macam model mengajar musik diciptakan dan dikembangkan dengan kreatif, seperti buku musik yang bergambar dan berwarna ada pula cara guru mengajarkan musik melalui permainan. Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan merupakan salah satu Madrasah Aliyah Setingkat sekolah menengah atas negeri yang ada di kota Medan. Sumatra Utara. Madrasah ini beralamat di Jalan Willem Iskandar Medan Tembung. Medan. Madrasah ini memiliki banyak Ekstrakurikuler untuk siswanya, salah satu Ekstrakurikuler yang ada didalamnya adalah Ekstrakurikuler Marching Band, Ekstrakurikuler yang bertujuan menyalurkan bakat dan minat siswanya dibidang kesenian dalam bentuk permainan musik Marching Band. Pembelajaran dasar Marching Band dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok besar dan kecil, masing-masing kelompok memiliki instrumen perkusi

3 dan melodi. Instrumen perkusi yang terdapat dikelompok besar terdiri dari snare drum, multitom, bass drum, cymbals sedangkan instrumen melodinya terdiri dari glockenspiel, marimba, xylophone,vibraphone. dan trumpet, mellophone, baritone dan tuba. Dalam pengelompokannya Pitch Percussion termasuk dalam golongan instrument musik perkusi yang bernada, dalam sebuah satuan Marching Band yang lumrahnya saat pertunjukan selalu bergerak (musical movement), namun berbedah dengan instrument musik Marching Band lainya instrument musik ini cenderung tidak bergerak saat dimainkan atau statis ketika sebuah pertunjukan Marching Band ditampilkan. Pitch Percussion memiliki unsur-unsur yang terkandung dalam pembelajaran pada peserta didik, diantaranya melatih kedisiplinan diri sendiri seperti menghafal materi yang disampaikan pelatih sehingga pada pertemuan berikutnya peserta didik tetap mengingat materi yang disampaikan dipertemuan sebelumnya. Unsur yang kedua yakni menumbuhkan rasa kepemimpinan pada peserta didik, contohnya peserta didik dapat memimpin teman-temannya dalam berbaris, memberi aba- aba, serta mengendalikan tempo dan irama dalam pertunjukan Unsur selanjutnya yakni memupuk rasa keberanian dan kepercayaan diri saat tampil didepan orang banyak, dan unsur yang terakhir adalah dapat menumbuhkan rasa kreatifitas pada diri dengan menuntut mengekspresikan diri pada saat bermain Pitch Percussion. Oleh sebab itu, pembelajaran Marching Band atau Pitch Percussion harus memiliki pelatih yang berkualitas dalam segihh pengetahuan dan cara mengajar agar unsur-unsur dalam pembelajaran

4 Pitch Percussion dapat tercapai. Pengajar Pitch Percussion sebaiknya memiliki carah yang kreatif dalam mengajar, guru juga harus mempunyai wibawa dan mudah disenangi anak-anak. Serta dapat memberi contoh yang baik karena anak akan meniru apa yang dilakukan gurunya. Pada saat ini Marching Band berkembang menjadi ajang kompetisi musik yang dipertandingkan dalam kejuaraan-kejuaraan Marching Band baik ditingkat daerah, nasional dan internasional, yang banyak melibatkan sekolah, Universitas dan instansi- instansi negeri dan swasta didalamnya. Didalam pembelajaran Pitch Percussion ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemainnya, misalnya cara pemegangan mallet, sikap yang benar dalam bembawa alat, dan jenis-jenis pukulan dasar Dalam proses pembelajaran nya Pitch Percussion tidak akan terlepas dari unsur pembelajaran mengenal, memahami dan memainkan musik, untuk mencapai hasil yang maksimal dari sebuah permainan Pitch Percussion dalam pertunjukan Marching Band pastilah diperlukan latihan atau metode pembelajaran yang optimal pula. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band untuk secetional Pitch Percussion di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan, karena melihat dari fenomena yang terjadi dari beberapa unit Marching Band yang ada di kota Medan, Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan mempunyai keunggulan dari segi teknik permainan, disiplin dan sikap bermain pada Sectional Pitch Percussion dalam satuan Marching Band nya, dibanding unit

5 Marching Band lain yang ada di kota Medan. oleh sebab itu peneliti akan meneliti tentang : Pembelajaran Pitch Percussion Pada Kegiatan Ekstakurikuler Marching Band Madarsyah Aliyah Negeri 2 Model Medan. B. Identikfikasi Masalah Identifikasi masalah adalah aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian dengan masalah atau variabel yang akan diteliti. Hasil identifikasi dapat diangkat sejumlah masalah yang saling keterkaitan satu dengan lainnya.(riduwan, 2010:4) Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Apa saja teknik pukulan dan genggaman (Grip) yang diajarkan pelatih dalam pembelajaran Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan. 2. Metode yang diterapkan dalam pembelajaran Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan. 3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam proses pembelajaran Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan. 4. Apa saja manfaat yang diperoleh dalam proses pembelajaran Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan.

6 5. Alat-alat atau Pitch Percussion apa saja yang digunakan pada pemebelajaran Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan. 6. Bagaimana hasil pembelajaran pemebelajaran Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan. C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan waktu, dan kemampuan penulis, maka penulis mengadakan batasan masalah untuk memudahkan penulis dalam memecahkan masalah yang di hadapi dalam penelitian ini. Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus dan tidak melenceng kemana-mana. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan materi, kelayakan, dan keterbatasan dari peneliti tanpa keluar dari jalur penelitian ilmiah (Riduwan, 2010: 5) Berdasarkan identifikasi masalah, yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Metode apa sajakah yang digunakan dalam pembelajaran Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan. 2. Apa saja teknik pukulan dan genggaman (Grip) yang diajarkan pelatih Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan.

7 3. Bagaimanakah hasil dari pembelajaran Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah hal yang sangat penting sebab tanpa perumusan masalah penelitian dapat membingungkan peneliti. Rumusan masalah yang baik harus dapat mencakup dan menunjukkan semua variabel maupun hubungan variabel satu dengan variabel yang lain yang hendak diteliti (Sukardi, 2009; 12). Berdasarkan pendapat tersebut serta uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut Bagaimana Metode Pembelajaran Pitch Percussion Pada Kegiatan Ekstakurikuler Marching Band Madarsyah Aliyah Negeri 2 Model Medan. E. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai (Suharsimi Arikunto, 2013:97). Setiap penelitian selalu berorientasi pada tujuan, tanpa tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak berfokus karena tidak tahu apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. Tujuan penelitian menjadi kerangka yang selalu dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang akan diperoleh. Tujuan penulis harus benar-benar mengacu pada rumusan masalah penelitian. Salah satu tujuan penelitian merupakan pernyataan mengenai

8 apa yang hendak dicapai. Tujuan penelitian dicantumkan agar kita maupun pihak lain yang membaca laporan penelitian ini dapat mengetahui dengan pasti maksud dan tujuan penelitian yang sesungguhnya. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan. Oleh karena itu tujuan penelitian harus mempunyai rumusan yang tegas, jelas, dan operasional. Berdasarkan pendapat tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitan ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan. 1. Mengetahui Metode apa sajakah yang digunakan dalam pembelajaran Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan.yang diajarkan pelatih Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan. 2. Mengetahui Bagaimana teknik pukulan dan genggaman (Grip) yang diajarkan pelatih Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan.

9 3. Mengetahui Bagaimana hasil dari pembelajaran Pitch Percussion pada kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah menjelaskan tentang manfaat penelitian yang merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Adapun dua hal kegunaan penelitian yaitu. (1) Kegunaan untuk mengembangkan ilmu atau kegunaan teoritis (2) Kegunaan praktis ialah membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada objek yang diteliti (Riduwan, 2010:6) Sebuah penelitian diharapkan memiliki manfaat bagi penulis sendiri dan bagi semua orang. Berdasarkan uraian di atas, adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai penambahan ilmu bagi penulis, dalam mengajar Pitch Percussion di sekolah, di universitas maupun di instansi. 2. Sebagai salah satu motivasi bagi generasi penerus yang ingin menjadi pelatih atau tutor Pitch Percussion. 3. Sebagai informasi atau masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan tentang cara menjadi pelatih dan tutor Pitch Percussion yang baik. 4. Sebagai bahan acuan atau perbandingan bagi peneliti yang lain, jika ingin meneliti objek yang sama, namun tentu saja dari sudut pandang yang berbeda.

10 5. sebagai tolak ukur kesukses Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan dalam pembentukan siswa yang disiplin dan berkarakter melalui pembelajaran Pitch Percussion pada kegiatan Marching Band Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan.