ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI PENDEKATAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DI SDN 05 BUNGO PASANG PADANG Oleh: ELSA ANANDA NPM: 1210013411081 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2016
HALAMAN PERSETUJUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI PENDEKATAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DI SDN 05 BUNGO PASANG PADANG Oleh: ELSA ANANDA NPM: 1210013411081 Artikel ini berdasarkan Skripsi yang berjudul PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI PENDEKATAN TEAMASSISTED INDIVIDUALIZATION DI SDN 05 BUNGO PASANG PADANG untuk persyaratan wisuda Agustus 2016. Menyetujui: Padang, Juni 2016 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Nurharmi, M.Si Dra. Darwianis,M.H
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI PENDEKATAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DI SDN 05 BUNGO PASANG PADANG Elsa Ananda 1, Nurharmi 2, Darwianis 1 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: ananda.elsaimout@gmail.com Abstract Based on observations of researchers on February 04 and February 11, 2016 in the fourth grade SDN 05 Bungo Pasang Padang, researchers are finding problems that occur in learning. In terms of both teachers and students. This research was motivated by the low learning outcomes fourth grade students at SDN 05 Bungo Pasang Padang. Can be seen in daily test results of students still rendah. From 23 students were only 6 students (26.1%) were completed. Meanwhile, 17 students (73.9%) who did not complete. in addition to the ability of such students discuss in groups remains low. The results of observations of investigators showed that of the 23 students seen just 8 students (34.8%) were able to cooperate in carrying out group discussions. The purpose of this study was to describe the learning outcome of fourth grade students in learning civics through Approach Team Assisted Individualization in SDN 05 Bungo Pasang Padang. This type of research is the Classroom Action Research (CAR) is conducted in two cycles. The subjects were fourth grade students of SDN 05 Bungo Pasang Padang as many as 23 people. The instrument used sheet teacher activity observation, observation sheet student learning activities, and achievement test sheet. The average of learning outcomes in the form of final test cycles increased from 56.52% in the first cycle, and increased to 82.60% in the second cycle. The resulting scores average percentage of learning activities of students in the first cycle to the second cycle is an indicator of cooperation from 68.1%, increasing to 84.8%. From the above results it can be concluded that learning civics through Team Assisted Individualization approach can improve learning outcomes fourth grade students at SDN 05 Bungo Pasang Padang. Keywords: learning results, approach Team Asssted Individualization, Learning civics PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh manusia untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia baik sebagai individu maupun sebagai kelompok dalam kehidupan masyarakat. Dalam dunia pendidikan belajar tidak hanya terjadi di sekolah saja, tetapi juga di tiga pusat yang lazim disebut Tri Pusat Pendidikan. Tri pusat pendidikan adalah tempat anak mendapatkan pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung, baik formal maupun non formal, yang terdiri atas: (1) pendidikan dalam keluarga (informal), (2) pendidikan di sekolah (formal), (3) pendidikan dalam masyarakat (non formal). Ruminiati, 2007:1.3. Seperti yangdiketahui dalam dunia pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang kondusif, yaitu suasana belajar yang menyenangkan, menarik, memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa untuk berpikir aktif, kreatif, dan inovatif dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi kemampuannya. Menurut Susanto, (2013:225), pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Berdasarkan hasil observasi pertama yang peneliti lakukan pada tanggal 4 Februari 2016 di kelas IV SDN 05 Bungo Pasang Tabing Kecamatan Koto Tangah Padang, pada saat proses pembelajaran PKn guru menjelaskan materi pelajaran PKn dengan SK 3. KD 3.1. Pada saat proses pembelajaran guru cenderu ng menggunakan metode ceramah, dan kurang aktif dalam mengapliasikan model pembelajaran. Observasi kedua pada tanggal 11 Februari 2016 di kelas IV SDN 05 Bungo Pasang Tabing Kecamatan Koto Tangah Padang, pada saat proses pembelajaran PKn guru menjelaskan materi pelajaran PKn dengansk 3. KD 3.2. Pada saat observasi yang kedua ini, peneliti melihat guru masih menggunakan metode ceramah yang kegiatan pembelajarannya lebih berpusat pada guru. Dalam proses pembelajaranpun guru masih belum bisa memanfaatkan media pembelajaran. Guru hanya sedikit dalam menggunakan media pembelajaran. Guru hanya terfokus pada LKS sehingga, membuat siswa kurang termotivasi dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa lebih cenderung diam mendengarkan guru menerangkan materi pembelajaran sehingga kurangnya interaksi antara guru dan siswa.
Hal ini terbukti pada saat guru memberikan pertanyaan dari 23 orang siswa hanya 6 orang siswa (26,1%) yang memahami materi dan mampu menjawab pertanyaan, selain itu kemampuan siswa seperti berdiskusi dalam kelompok masih rendah. Hasil observasi dari peneliti menunjukkan bahwa dari 23 orang siswa terlihat hanya 8 orang siswa (34,8%) yang mampu bekerjasama dalam melaksanakan diskusi kelompok, dengan kata lain belum baik dan belum mencukupi KKM. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Ibu Helfiya Desriyanti, S.Pd selaku guru kelas IV SDN 05 Bungo Pasang Tabing Kecamatan Koto Tangah Padang pada tanggal 15 Februari 2016 diperoleh informasi bahwa ada beberapa permasalahan dalam pembelajaran PKn, yaitu siswa kesulitan dalam mengemukakan pendapatnya, siswa kurang memahami materi sehingga siswa masih terbata-bata dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru, siswa cenderung diam mendengarkan guru menerangkan materi pembelajaran, sehingga kurangnya interaksi antara siswa dengan guru. Selain itu kemampuan siswa dalam bekerjasama pada saat berdiskusi kelompok masih rendah. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa rendah. Dapat dilihat pada hasil ulangan harian siswa yaitu pada mata pelajaran PKn masih rendah dan sebagian siswa belum mampu mencapai nilai KKM yaitu 75, dari 23 orang siswa hanya 6 orang siswa (26,1%) yang tuntas. Sedangkan 17 orang siswa (73,9%) yang tidak tuntas. Hal ini penyebabnya adalah dalam melakukan proses pembelajaran guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Guru hanya menjelaskan materi di depan kelas. Hal ini membuat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran kurang aktif dan hasil belajar rendah. Kurang efektifnya usaha yang dilakukan mengakibatkan pembelajaran kurang optimal sehingga hasil belajar siswa rendah, hasil belajar yang dimaksud yaitu merupakan tolak ukur untuk melihat keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran yang disampaikan selama pembelajaran. Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran PKn melalui pendekatanteam Assisted Individualization (TAI) di SDN 05 Bungo Pasang.
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dilaksanakan berdasarkan RPP/materi siklus I dan siklus II. Arikunto. Dkk. (2010:2-5) mengatakan sudah lebih dari sepuluh penelitian tindakan kelas dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SDN 05 Bungo Pasang Tabing Kecamatan Koto Tangah Jln. Adi Negoro kota Padang tahun ajaran 2015/2016. Sekolah ini memiliki perpustakaan dan 6 orang guru kelas, 1 orang guru PAI, 2 orang guru muatan lokal dan 1 orang guru penjaskes. Peneliti mengambil SDN 05 Bungo Pasang Tabing ini karena di sekolah ini masih banyak permasalahan yang ditemui terutama dalam pembelajaran PKn. 2. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 05 Bungo Pasang Tabing. Jumlah siswanya adalah 23 orang. Dari 23 orang tersebut, terdapat 10 orang siswa perempuan dan 13 orang siswa laki-laki. 3. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II, Tahun ajaran 2015/2016 terhitung mulai dari waktu perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian. Sedangkan pelaksanaan tindakan dimulai pada tanggal 22 April sampai 2 Mei 2016. C. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada desain PTK yang dirumus Arikunto, (2010:16) yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 1 Perencanaan Tindakan Pada tahap ini, yang akan dilakukan dalam rencana tindakan dalam penelitian ini adalah: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Mempersiapkan pendekatan pembelajaran Team Assisted Individualization dengan alat peraga untuk proses pembelajaran c. Menyusun data lembaran observasi, dan dokumentasi. d. Menyusun soal tes.
2 Pelaksanaan Tahap ini dimulai dengan pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan pendekatan Team Assisted Individualization, Sesuai dengan perencanaan, penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. 3 Observasi / Pengamatan Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran siswa selama pembelajaran dengan pendekatan Team Assisted Individualization. Pelaksanaan kegiatan ini bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran. 4 Refleksi Refleksi dilakukan setiap akhir siklus, refleksi bertujuan untuk melihat sejauh mana ketercapaian indikator keberhasilan. Apabila indikator keberhasilan sudah tercapai, maka siklus berhenti sampai siklus pertama. Apabila belum berhasil, maka dilanjutkan pada siklus ke dua dan seterusnya. D. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran diukur dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). E. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder, yaitu melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data primer merupakan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan PTK dan hasil pembelajaran PKn yang berupa informasi tentang pemahaman siswa dalam pembelajaran PKn dan kemampuan aspek afektif siswa. Data sekunder merupakan hal-hal yang mendukung penjelasan data primer. 2. Sumber Data Sumber data penelitian adalah proses kegiatan belajar PKn dengan kebutuhan yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, perilaku guru dan siswa sewaktu pembelajaran. Data diperoleh dari: a. Siswa kelas IV SDN 05 Bungo Pasang untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran PKn. b. Mahasiswa (peneliti), untuk melihat tingkat keberhasilan pembelajaran PKn dengan menggunakan pendekatan pembelajaran TAI. c. Satu orang mahasiswa dan satu orang guru kelas untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif baik dari siswa maupun guru praktisi.
F. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data, yaitu: 1. Observasi 2. Tes Hasil Belajar 3. Dokumentasi G. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data, yaitu: 1. Lembar Observasi Aktivitas Guru 2. Lembar Observaasi Kegiatan Belajar Siswa 3. Lembar Tes H asil Belajar 4. Kamera H. Teknik Analisis Data 1. Teknik Analisis Data Aktivitas Guru Hasil analisis data dalam peningkatan aktivitas guru terlihat pada tindakan yang dilakukan berdasarkan RPP yang terlampir yang terdiri dari tiga aspek, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti yang terdiri dari penggunaan langkah-langkah pendekatan TAI dalam pembelajaran, dan kegiatan penutup. 2. Teknik Analisis Data Kegiatan Belajar Siswa Hasil analisis dalam peningkatan kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran PKn melalui pendekatan Team Assisted Individualization pada siswa kelas IV SDN Bungo Pasang Tabing dapat dikatakan berhasil apabila pada waktu pembelajaran berlangsung kegiatan bekerjasama siswa dalam berdiskusi kelompok meningkat. 3. Teknik Analisis Data Hasil Belajar Siswa Hasil analisis untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn dikatakan berhasil apabila setelah diadakan tes pada akhir pembelajaran, siswa mendapatkan nilai rata-rata melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 75. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Aktivitas Guru Rata-rata persentase aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan melalui pendekatan Team Assisted Individualization Tabel 7. Persentase Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I dan II Siklus Persentase Keterangan I 69,9 % Cukup II 89,95 % Baik Jumlah 159,85 % Rata-rata 79,925 % Baik Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui
pendekatan Team Assisted Individualization dapat meningkatkan aktivitas guru dalam pembelajaran dari siklus I ke siklus II dari 69,9 % menjadi 89,95 %. 2. Kegiatan Belajar Siswa Kegiatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran awalnya sedikit canggung karena siswa belum terbiasa dalam menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization, tapi setelah dilakukan berulang kali siswa menjadi lebih aktif terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Peningkatan kegiatan kerjasama siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini: Tabel 8. Rata-rata persentase kegiatan belajar siswa pada siklus I dan II NO 1 2 3 Indikator Afektif (kerjasama siswa A4) Bekerjasama dalam menyelesaikan soal diskusi Bekerjasama dalam menjawab / mengajukan pertanyaan Bekerjasama dalam membimbing diskusi Rata-rata persentase Siklus I Siklus II 71,7 86,95 65,2 84,8 67,4 82,6 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa kegiatan belajar siswa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Team Assisted Individualization secara umum mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian persentase aktivitas kerjasama siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 75 %. 3. Hasil Belajar Siswa Dari data hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes hasil belajar di akhir siklus. Dalam hal ini terlihat perbedaan peningkatan ketuntasan hasil belajar pada siklus I dan siklus II, seperti terlihat pada tabel 9 berikut ini: Tabel 9. Nilai Rata-rata Tes Akhir Siklus I dan II serta Persentase Ketuntasan Hasil belajar Siswa Siklus I dan II Nilai Jumlah Siklus Ratarata KKM siswa I II 23 Orang 23 Orang Persentase ketuntasan T BT 62,39 75 13 10 84,78 75 19 4 Berdasarkan tabel 9 tentang hasil belajar siswa dalam 2 siklus, terlihat bahwa pada siklus I persentase siswa yang tuntas belajar ada 13 orang (56,52) dan persentase siswa yang belum tuntas belajar ada 10 orang (43,47 %), dengan nilai ratarata 62,39. Sedangkan pada siklus II persentase siswa yang tuntas belajar ada 19
orang (82,60 %) dan persentase siswa yang belum tuntas belajar ada 4 orang (17,39), dengan nilai rata-rata 84,78. Untuk nilai rata-rata hasil belajar juga mengalami peningkatan dan sudah mencapai standar nilai KKM dan indikator keberhasilan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Team AssistedIndividualization dapat meningkatan hasil belajar siswa. B. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan dan 1 kali tes hasil belajar pada akhir siklus. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi kegiatan siswa dan tes hasil belajar siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa Pendekatan Team Assisted Individualization telah berdampak positif terhadap hasil pembelajaran siswa dalam pembelajaran PKn. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar siswa siklus I yaitu, 56,52 %, setelah diadakan perbaikan pada siklus II, maka persentase ketuntasan hasil belajar siswa yaitu, 82,60 %. Dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada tes akhir setiap siklus penggunaan pendekatan Team Assisted Individualization dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Team Assisted Individualization dapat meningkatkan kegiatan kerjasama siswa. Hal ini terlihat dari siswa yang memperlihatkan kerjasama dalam berdiskusi kelompok. persentase kegiatan kerjasama siswa juga meningkat, dari 68,1 % meningkat menjadi 84,8 %. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Desfitri, dkk. 2008. Peningkatan Aktivitas, Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII2 MTSN Model Padang Melalui Pendekatan Kontekstual. Padang: Universitas Bung Hatta. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran; Isu-Isu Metodis dan
Paradigmatis. Yogyakarta: UIN Maliki Malang. Istarani. dan Muhammad Ridwan. 2014. 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan: Media Persada Istarani dan Intan Pulungan, 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media Persada Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Susanto Ahmad, 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yusrizal. 2010. Bahan Ajar PKn Kelas Tinggi. Padang: Kerjasama Dikti Depdiknas dan Prodi PGSD FKIP Univesitas Bung Hatta.