BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan

BAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara terbesar di dunia berdasarkan luas dari

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG)

BAB I PENDAHULUAN. Dikatakan sangat vital karena sebagai suatu penunjang penting dalam maju

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pulau-pulau di dunia. Seperti diketahui bahwa Negara Indonesia merupakan tentang Wawasan Nusantara yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran arus lalu lintas penduduk dari dan kesuatu daerah tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mencapai tujuan dan menciptakan maupun menaikan utilitas atau

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan tekhnologi dan peningkatan taraf hidup manusia yang. semakin lama semakin berkembang. Manusia cenderung untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas perairan laut, sungai, dan danau.diatas teritorial daratan dan perairan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, pelabuhan adalah

HUKUM PENGANGKUTAN LAUT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan akan jasa pengiriman barang. Banyaknya penduduk yang saling

BAB I PENDAHULUAN. utamanya dibidang pembangunan ekonomi, maka kegiatan perdagangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian kerjasama berawal dari perbedaan kepentingan yang dicoba

BAB I PENDAHULUAN. moyang bangsa Indonesia dikenal sebagai negara maritim. 1

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alat penghubung pengangkutan antar daerah, untuk pengangkutan orang

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan yang tidak terbatas bagi para konsumen yang meliputi

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PENGANGKUTAN. Menurut R. Djatmiko Pengangkutan berasal dari kata angkut yang berarti

BAB I P E N D A H U L U A N. pihak yang mengadakan perjanjian pengangkutan laut ini. Tetapi karena

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, dan lain sebagainya membutuhkan sarana dan prasarana yang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna jasa. yang percaya untuk menggunakan jasa pengangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. hal. 2. diakses 06 September Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sangat vital dalam kehidupan masyarakat, hal ini didasari beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran biaya tertentu untuk pengangkutan tersebut 2. Kedudukan pengirim dan

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai makanan pokok. Dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. transportasi merupakan salah satu jenis kegiatan pengangkutan. Dalam. membawa atau mengirimkan. Sedangkan pengangkutan dalam kamus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan papan adalah kebutuhan tempat tinggal untuk tidur,

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN MULTIMODA. pengangkutan barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan lebih efektif dan

Oleh : LANUGRANTO ADI NUGROHO C

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. bidang transportasi dalam penyediaan sarana transportasi. Pemerintah juga melakukan. peningkatan pembangunan di bidang perhubungan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan nasional merupakan suatu upaya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kegiatan pengangkutan baik orang maupun barang telah ada sejak zaman

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Dalam perkembangannya tidak hanya orang yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan meningkatnya transaksi perdagangan luar negeri. Transaksi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan moda transportasi massal yang murah, efisien, dan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. dan wanita yang dianggap masih lemah baik secara fisik maupun batin.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia serta perubahan zaman dengan dilihat dari arus globalisasi di

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya tekhnologi transportasi dan telekomunikasi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana untuk kepentingan umum (infrastruktur). 1

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dahulu dalam melaksanakan kegiatannya yang diwujudkan dalam bentuk

BAB II KAJIAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN BARANG. A. Sejarah dan Pengertian Pengangkutan Barang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang dengan pesatnya. Pertumbuhan internet yang dimulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. KUHPerdata Buku II mengenal adanya hak kebendaan yang bersifat

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS HUKUM

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti perlengkapan rumah, transportasi dan lain-lain 1.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA

BAB I PENDAHULUAN. Negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA),

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

BAB I PENDAHULUAN. dari sarana pengangkutnya. Hal tersebut akan mempengaruhi lancar tidaknya. dapat dipastikan proses perdagangan akan terhambat.

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan hukum ataupun Pemerintah pasti melibatkan soal tanah, oleh

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan. badan usaha penting dan bukan sebagai alternatif terakhir.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. hukum tentang tanah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan yang diukur dari pertumbuhan penumpang udara.1

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. ini guna menunjang transportasi yang dibutuhkan masyarakat Jakarta. Selain

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat luas dan penting untuk pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dan strategis dalam cakupan upaya pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang berkembang, adalah negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya dalam kegiatan pengangkutan udara niaga terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hakikat sebagai makhluk sosial. Proses interaksi tersebut bertujuan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bangsa Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan di segala

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini pengangkutan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan dengan makin berkembangnya kehidupan masyarakat dan kemajuan masyarakat itu sendiri.pengangkutan juga mempunyai peranan yang sangat luas dan penting untuk pembangunan ekonomi bangsa yang dapat dilakukan melalui darat, laut dan udara untuk mengangkut orang dan barang. Seperti yang diketahui pengangkutan adalah perpindahan tempat, baik mengenai benda-benda maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan meninggikan manfaat serta efisien.dalam Pasal 1 ayat 3 UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan. Pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari sebagian besar laut, sungai dan danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya akan kebutuhan alat 1

2 transportasi adalah kebutuhan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran pengangkutan yang menunjang pelaksanaan pembangunan yang berupa penyebaran kebutuhan pembangunan, pemerataan pembangunan, dan distribusi hasil pembangunan diberbagai sektor ke seluruh pelosok tanah air misalnya, sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan. Selain itu dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia, bidang transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda kehidupan perekonomian, memperkokoh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan Bangsa dan Negara. Suatu usaha perniagaan tidak akan mungkin mengabaikan segi pengangkutan ini. Disamping itu mengenai pengangkutan benda-benda tersebut yang diperlukan ditempat-tempat tententu, dalam keadaan yang lengkap dan utuh serta padat dan tempat waktunya, tetapi juga mengenai pengangkutan orang-orang yang memberikan perantaraan pada pelaksanaan perusahaan. Peranan pengangkutan dalam dunia perdagangan bersifat mutlak.sebab tanpa pengangkutan perusahaan tidak mungkin dapat berjalan. Barang-barang yang dihasilkan produsen dapat sampai ditangan konsumen hanya dengan cara pengangkutan. Ditinjau dari kebutuhan manusia, maka sarana pengangkutan sangatlah penting peranannya, hal ini mengingat sifat dan kebutuhan manusia yang selalu berhubungan satu sama lainnya. Pengangkutan berperan sebagai jembatan penghubung antar produsen dan konsumen serta juga sebagai barometer stabilitas harga. Bila pengangkutan berjalan dengan baik dan lancer maka dapat dijamin bahwa sektor ekonomi

3 akansemakin baik dan stabil.dengan peningkatan jumlah jasa angkutan yang ada perlu pula diikuti dengan adanya suatu perlindungan terhadap penumpang dan barang yang diangkut. Dalam hal ini tersebut ditetapkan berdasarkan Undangundang yang dibuat dan ditetapkan oleh pemerintah maupun yang berdasarkan kepada perjanjian pengangkutan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal pengangkutan, yang terdiri dari pengangkut, pengirim, penumpang, penerima, ekspeditur, pengatur muatan dan pengusaha pergudangan.beberapa aspek yang terkait dalam penyelenggara pengangkutan, yaitu: 1. Pelaku, yaitu orang yang melakukan pengangkutan. Pelaku ini ada yang berupa badan usaha seperti perusahaan pengangkutan, ataupun perusahaan jasa pengiriman barang, dan ada pula yang berupa manusia pribadi seperti buruh pengangkutan. 2. Alat pengangkutan, yaitu alat yang digunakan untuk menyelenggarakan pengangkutan. Alat ini digerakkan secara mekanik dan memenuhi syarat undang-undang, seperti kendaraan bermotor, kapal laut, kapal udara, Derek (crane). 3. Barang/penumpang, yaitu muatan yang diangkut. Barang muatan yang diangkut adalah barang perdagangan yang sah menurut undang-undang. Dalam pengertian barang termasuk juga hewan. 4. Perbuatan yaitu kegiatan mengangkut barang atau penumpang sejak pemuatan sampai dengan penurunan di tempat tujuan yang ditentukan.

4 5. Fungsi pengangkutan, yaitu meningkatkan kegunaan dari nilai barang ataupun penumpang 6. Tujuan pengangkutan, yaitu sampai atau tiba di tempat tujuan yang ditentukan dengan selamat, biaya pengangkutan lunas. Kewajiban pengangkut yaitu untuk menyelenggarakan suatu pengangkutan barang dari tempat pemuatan sampai ke tempat tujuan dengan selamat, artinya disini telah terjadi perikatan antara para pihak.para pihak tersebut kemudian terikat dengan suatu perjanjian. Perjanjian itu lahir sejak tercapainya kata sepakat, yang kemudian disertai dengan suatu persyaratan yang nyata, yaitu berupa penyerahan dari objek atau berupa barang yang menjadi tujuan utama dari perjanjian tersebut dan selanjutnya akan diserahkan pada pemilik barang ditempat tujuannya. Yang sangat perlu mendapat perhatian dalam membuat suatu perjanjian adalah bahwa kitab Undang-Undang Hukum Perdata tersebut menganut asas kebebasan untuk membuat perjanjian asal saja tidak bertentangan dengan ketertiban umum serta kesusilaan yang dapat disimpulkan dari pasal 1338 jo 1320 KUHPerdata. Pengangkutan bertujuan untuk menyangkut kebutuhan manusia dalam memenuhi kehidupannya sehari-hari. Salah satu cara pemenuhan kebutuhan itu adalah dengan memindahkan atau mengirimkan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pengangkutan dengan mengirimkan barang bisa dilakukan dengan darat dan udara. Barang-barang yang akan dikirimkan itu bisa berupa perangkat keras seperti, pupuk, sembako dan juga perangkat lunak baik itu surat atau dokumen yang menjadi objek pengangkutan.

5 Dalam skripsi ini hanya akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan pengangkutan darat saja, khususnya pada hal-hal yang menjadi aspek hukum perjanjian terhadap barang antara angkutan barang dengan pengirim di dalam pengangkutan melalui darat. Juga dalam rangka perlindungan hukum bagi pemakai jasa pengankutan darat adalah masalah tanggung jawab atau liabilitas pihak penyelenggara pengangkutan darat. Masalah tanggung jawab tersebut akan senantiasa ada seiring dengan eksistensi penyelenggara pengangkutan darat itu sendiri. Skripsi ini lebih menitikberatkan pada pengangkutan barang melalui darat yang dilaksanakan oleh CV. Isma Karya Medan Medan. Pengangkutan melalui darat ini banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengangkut barang dagangannya kedaerah lain, karena biaya pengangkutannya jauh lebih murah jika dibandingkan melalui laut dan udara dengan menggunakan pesawat udara dan kapal laut. Adapun pertimbangan dan alasan penulis memilih judul ini karena ingin mengurai dan memberikan gambaran tentang tanggung jawab pengangkut dalam pengakutan barang melalui darat. Oleh sebab itu judul skripsi ini adalah ANALISIS HUKUM TERHADAP PERJANJIAN ANGKUTAN ANTARA PERUSAHAAN ANGKUTAN BARANG DENGAN PENGIRIM MELALUI ANGKUTAN DARAT (STUDI PADA CV. ISMA KARYA MEDAN MEDAN) B. Rumusan Masalah

6 Adapun yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah prosedur pelaksanaan perjanjian antara perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan dengan pengirim melalui angkutan darat? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pengiriman barang yang dilakukan oleh perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan? 3. Bagaimanakah tanggung jawab perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan terhadap perjanjian angkutan antara perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan dengan pengirim melalui angkutan darat? C. Tujuan Penulisan Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memenuhi syarat guna untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan sebagai tambahan pengetahuan bagi semua kalangan. Namun berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai antara lain: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis prosedur pelaksanaan perjanjian antara perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan dengan pengirim melalui angkutan darat.

7 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan pengiriman barang yang dilakukan oleh perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis tanggung jawab perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan terhadap perjanjian angkutan antara perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan dengan pengirim melalui angkutan darat. D. Manfaat Penulisan Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis : a. Manfaat Teoretis Penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah dan memperluas pengetahuan penulis dalam memberikan gambaran terhadap perkembangan hukum perjanjian, terutama tentang pelaksanaan pengangkutan barang melalui perusahaan angkutan darat dan merupakan sarana bagi penulis untuk menerapkan ilmu pengetahuan hukum yang pernah penulis dapatkan selama di bangku perkuliahan di Fakultas Hukum pada umumnya dan Program Studi HukumPerdata pada khususnya dan untuk menambah literatur dalam bidang hukum perdata pada umumnya dan perjanjian kerjasama pada khususnya. b. Manfaat Praktis

8 Penulisan skripsi ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bahan masukan untuk penyempurnaan prosedur pelaksanaan perjanjian antara perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan dengan pengirim melalui angkutan darat dan pelaksanaan pengiriman juga tanggung jawab pihak perusahaan angkutan barang tersebut. E. Keaslian Penulisan Penulisan skripsi ini dimulai dengan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan tanggung jawab pengangkut terhadap barang yang diangkutnya, baik diperoleh dari ide atau gagasan penulis dan telah dilakukan penelusuran di Perpustakaan Fakultas Hukum oleh petugas pustaka bahwa judul skripsi yang sama dengan judul ANALISIS HUKUM TERHADAP PERJANJIAN ANGKUTAN ANTARA PERUSAHAAN ANGKUTAN BARANG DENGAN PENGIRIM MELALUI ANGKUTAN DARAT ini tidak ditemukan dan tidak ada yang mirip. Penulis terjun langsung untuk melakukan penelitian pada CV. Isma Karya Medan Medan.Sepengetahuan penulis tidak ada judul yang sama dengan skripsi ini di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan hanya ditemukan beberapa judul yang hampir pembahasannya dengan judul yang diangkat oleh penulis, antara lain adalah : 1. Skripsi atas nama Eva Yulida, NIM 8802000145, dengan judul Peranan konsemen (Bull of lading)dalam pengangkutan barang melalui laut (studi pada PT. Djakarta LOID cabang Padang)

9 2. Skripsi atas nama Aflah, NIM 900200256, dengan judul Pembatasan tanggung jawab pihak pengangkutan dalam perjanjian pengangkutan barang-barang kiriman dengan kereta api (Perum Kereta Api Eksploitasi Sumatera) 3. Skripsi atas nama Tomi, NIM 940200256, dengan judul Tanggungjawab Pengangkut dalam Perjanjian Pengangkutan Barang melalui Angkutan Darat (Studi Kasus Pada CV. EMCO UTAMA) Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tulisan ini adalah asli.karena itu keaslian dalam penulisan ini terjamin adanya, walaupun ada pendapat atau kutipan dalam penulisan ini semata-mata dijadikan pendukung dan pelengkap dalam penulisan yang memang sangat dibutuhkan dalam menyempurnakan skripsi ini.dengan demikian keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Bambang sunggono menyatakan bahwa dalam penulisan sebuah karya ilmiah ada 2 (dua) jenis metode penelitian, yaitu: a. Penelitian yuridis normatif disebut juga dengan penelitian hukum doktrinal karena penelitian ini dilakukan atau ditujukan hanya kepada peraturan-peraturan yang tertulis dan bahan hukum yang lain. Penelitian hukum ini juga disebut sebagai penelitian kepustakaan ataupun studi dokumen disebabkan penelitian ini lebih banyak

10 dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan. Penelitian kepustakaan demikian dapat pula dikatakan sebagai lawan dari penelitian empiris (penelitian lapangan). 1 b. Penelitian yuridis empiris disebut juga dengan penelitian hukum non doktrinal karena penelitian ini berupa studi-studi empiris untuk menemukan teori-teori mengenai proses terjadinya dan mengenai proses bekerjanya hukum di dalam masyarakat. Atau yang disebut juga sebagai Socio Legal Research. 2 Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris.penelitian hukum normatif disebut juga penelitian hukum doktrinal. Pada penelitian hukum jenis ini, acap kali hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan (laws in books) atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan berperilaku manusia yang dianggap pantas. Sedangkan penelitian hukum empiris adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara langsung di lapangan.sehingga peneliti berusaha memberikan gambaran dan menguraikan mengenai prosedur hukum dalam hal pelaksanaan perjanjian antara perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan dengan pengirim melalui angkutan darat dan pelaksanaan pengiriman juga tanggung jawab pihak perusahaan angkutan barang tersebut. 2. Sumber Data 1 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 81 2 Ibid.,hlm. 43

11 Data yang dipergunakan ialah data primer dan didukung dengan data sekunder. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama dan data sekunder, antara lain mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, dan sebagainya. Data sekunder terdiri dari : a. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum berupa peraturan perundangundangan, dokumen resmi yang mempunyai otoritas yang berkaitan dengan permasalahan, yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan dan Kontrak Perjanjian Pengangkutan. b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer yaitu berupa bahan yang berhubungan dengan topik penulisan skripsi ini buku-buku karangan para sarjana, hasil penelitian maupun situs internet. c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk, maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus, ensiklopedia, dan lain-lain. 3. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau yang disebut data sekunder. Adapun data sekunder yang digunakan

12 dalam penulisan skripsi ini antara lain berasal dari buku-buku baik koleksi pribadi maupun dari perpustakaan, artikel-artikel yang berkaitan dengan objek peneliitian, dokumen-dokumen pemerintah, termasuk peraturan perundang-undangan. Di samping itu ada pun metode pengumpulan data yang lain yaitu Data Primer, data yang diperoleh langsung dari objek penelitian seperti Wawancara, dan sebagainya. 4. Analisis Data Data sekunder yang telah diperoleh kemudian dianalisa secara kualitatif yaitu semaksimal mungkin memakai bahan-bahan yang ada yang berdasarkan asas-asas, pengertian serta sumber-sumber hukum yang ada dan menarik kesimpulan dari bahan yang ada tersebut. G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka diperlukan adanya sistematika yang teratur terperinci di dalam penulisanya agar dapat dimengerti dan dipahami maksud dan tujuanya juga saling berkaitan satu sama lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang mengapa penulis tertarik menyajikan materi yang diteliti dalam bentuk penelitian, permasalahan, tujuan penulisan dan manfaat penulisan, dilanjutkan dengan metode penelitian yang digunakan, keaslian penulisan serta sistematika penulisan penelitian ini. BAB II PERJANJIAN MENURUT KUH PERDATA DAN PERJANJIAN MENURUT PENGANGKUTAN

13 Pada bab ini secara berturut-turut menguraikan tentang pengertian perjanjian, syarat-syarat sahnya perjanjian, asas-asas yang terdapat dalam hukum perjanjian, sifat-sifat dan cara penyerahan objek perjanjian serta hal-hal yang membatalkan perjanjian. BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAIPERJANJIAN ANGKUTAN DAN PENGIRIM Pada bab ini diuraikan mengenai pengertian perjanjian, erjanjian angkutan darat dan pengaturannya, para pihak dalam angkutan antara CV. Isma Karya Medan Medan dengan pengirim, para pihak dan hak/kewajiban perusahaan angkutan barang dan pengirim BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PERJANJIAN ANGKUTAN ANTARA PERUSAHAAN ANGKUTAN BARANG DENGAN PENGIRIM MELALUI ANGKUTAN DARAT (STUDI PADA CV. ISMA KARYA MEDAN MEDAN) Pada bab ini dikemukakan mengenai prosedurpelaksanaan perjanjian antara perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan dengan pengirim melalui angkutan darat, pelaksanaan pengiriman barang yang dilakukan oleh perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan,tanggung jawab perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan terhadap perjanjian angkutan antara perusahaan angkutan barang CV. Isma Karya Medan Medan dengan pengirim melalui angkutan darat. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran-saran.pada bagian kesimpulan merumuskan suatu kesimpulan dari pembahasn yang juga

14 merupakan jawaban terhadap permasalahan yang diajukan pada penulisan ini.pada bagian saran diuraikan saran-saran dari penulis untuk masalah yang ada dalam skripsi ini yang diharapkan dapat bermanfaat dalam prakteknya.