ABSTRAK. Kata Kunci: analisis kontrastif, kalimat aktif, kalimat pasif

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : Kalimat Pasif, Ukemi, Judoubun, ~reru ~rareru, kontrastivitas

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

(IAIN) 3128

Jurnal Sastra Indonesia

ANALISIS KLAUSA SUBORDINASI DALAM WACANA BERITA OTOMOTIF PADA TABLOID OTOMOTIF NOVEMBER 2016

KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA

Jenis Verba Jenis Verba ada tiga, yaitu: Indikatif (kalimat berita) Imperatif (kalimat perintah) Interogatif (kalimat tanya) Slot (fungsi)

BAB I PENDAHULUAN. Kepemilikan bahasa membedakan manusia dari makhluk hidup yang lain.

ABSTRAK STRUKTUR DAN PERAN SEMANTIS VERBA MENYENTUH BAHASA BALI: KAJIAN METABAHASA SEMANTIK ALAMI (MSA)

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat

ANALISIS POLA KALIMAT TUNGGAL PADA BUKU TEKS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMA TERBITAN YUDHISTIRA 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

ANALISIS KALIMAT INTRANSITIF PADA NOVEL IF TOMORROW COMES KARYA SIDNEY SHELDON SATU KAJIAN SINTAKTIS-SEMANTIS SKRIPSI

STRUKTUR SEMANTIS VERBA UJARAN BAHASA SIMALUNGUN

ABSTRAK MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG: KAJIAN METABAHASA SEMANTIK ALAMI

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH...iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...x

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

PERBEDAAN MAKNA KATA-KATA BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA MELAYU PATTANI YANG DIGUNAKAN OLEH MAHASISWA THAILAND DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Preposisi Lokatif Bahasa Indonesia

BAB IV ANALISIS DATA

ANALISIS KLAUSA PADA TEKS TERJEMAHAN SURAT MARYAM BERDASARKAN FUNGSI UNSUR-UNSURNYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kekayaan alam yang sangat menakjubkan. Summer Institute of

Pelesapan Preposisi dalam Gramatika Bahasa Indonesia i

SKRIPSI TOMMY TANDY NIM :

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA PADA WH- QUESTIONS KARANGAN DIALOG BAHASA INGGRIS MAHASISWA SEMESTER V SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN. ABSTRAK iii. ABSTRACT.. iv KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL.. xiv. 1.1 Latar Belakang Masalah..

BAB V PENUTUP. ini. Pada bagian simpulan akan dipaparkan poin-poin utama yang diperoleh dari keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

POLA HUBUNGAN PERAN SEMANTIS DALAM KALIMAT IMPERATIF PADA SPANDUK DAN BALIHO DI PURWOKERTO TAHUN 2016

FUNGSI PELAKU DALAM KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia

Anak perempuan itu bercakap-cakap sambil tertawa. (Nur, 2010: 83).

VERBAL CLAUSAL STRUCTURE IN INDONESIAN AND JAPANESE: CONTRASTIVE ANALYSIS

PERILAKU KETERPILAHAN (SPLIT-S) BAHASA INDONESIA. Oleh F.X. Sawardi

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

mengungkapkan gagasan-gagasan matematis secara tulisan atau lisan, menggunakan pendekatan bahasa matematis untuk menyatakan informasi matematis, mengg

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA TEKS DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS X SMA KURIKULUM 2013

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

TESIS STRUKTUR VERBA BERARGUMEN TIGA BAHASA BALI DAN BAHASA JEPANG: ANALISIS FUNGSI SINTAKSIS

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. tentang morfologi, sintaksis, morfosintaksis, verba transitif, dan implikasinya

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT PASIF DALAM BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INGGRIS

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa, karena bahasa merupakan suatu alat untuk menjalin komunikasi dalam

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

CONTRASTIVE ANALYSIS BETWEEN INDONESIAN AND ENGLISH REPORTED SPEECH THESIS BY AVIKA NIM

BAB I PENDAHULUAN. individu, juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial di dalam

matematis siswa SMPN 1 Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan mode

ANALISIS KALIMAT AKTIF DAN PASIF PADA RUBRIK OPINI DALAM SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA BERITA EKONOMI-BISNIS BULAN AGUSTUS 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah, bahasa Pakpak Dairi

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN TIM PASCASARJANA-HPTP (HIBAH PASCA TH KE I)

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

KALIMAT PERINTAH BAHASA INDONESIA DALAM BAHASA PETUNJUK ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Studi dalam penelitian ini berkonsentrasi pada kelas verba dalam kalimat

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis.

PELESAPAN FUNGSI SINTAKTIK DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA THE ELLIPIS OF THE SYNTACTIC IN THE INDONESIAN LANGUANGE COMPOUND SENTENCE

KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT PADA JAWABAN TES ESAI ULANGAN TENGAH SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PATIKRAJA

PENETAPAN PANITIA PENGUJI...

TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Magister. Disusun oleh: Ferdillasari Prima Kurniawati Sukarno S

BAB 2 LANDASAN TEORETIS

AGEN DALAM KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Kreativitas, Kecerdasan Emosional, Hasil Belajar Matematika

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2014 THE ABILITY TO CHANGE ACTIVE SENTENCE INTO PASSIVE SENTENCE STUDENT CLASS X MA GISTING

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Diajukan Oleh: Galuh Setya Oktari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

PERAN SEMANTIS SUBJEK DALAM KLAUSA BAHASA MUNA

PERGESERAN ARGUMEN DAN MORFOLOGI VERBA BAHASA JAWA ABSTRACT

Abstrak. ix Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dalam pesebab (Payne, 2002: 175). Ketiga, konstruksi tersebut menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya

BAB I PENDAHULUAN. dulunya pernah menjadi bagian dari Republik Indonesia, yaitu provinsi ke-27

المفتوح العضوية المفتوح العضوية

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka. Kajian pustaka adalah mempelajari kembali temuan penelitian terdahulu atau

PERBANDINGAN GRAMATIKA TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA EDISI PERTAMA DAN EDISI KETIGA. Miftahul Huda, S.Pd. SMA Kanjeng Sepuh, Gresik.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KONTRASTIF KOPULA BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA INGGRIS. Dyah Kusumastuti. Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS STRUKTUR DAN BUTIR KEBAHASAAN TEKS BIOGRAFI KARANGAN SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 ADIMULYO KABUPATEN KEBUMEN

Menyetujui Komisi Pe imbing. Prof. M. Silitonga. Ph.D Ketua '\,\ -- ~ "

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Disusun oleh: ISTI JABAHTUL MAULIA

ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA INGGRIS

PERBANDINGAN AFIKS BAHASA INDONESIA DAN AFIKS BAHASA JAWA PADA RUBRIK EDUTAINTMENT

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

BAB V P E N U T UP. adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA

PENERAPAN ANALISIS KONTRASTIF DALAM PENGAJARAN PAST TENSE SISWA KELAS X IPA 3 SMAN 2 DENPASAR

Transkripsi:

ABSTRAK ANALISIS KONTRASTIF POLA KALIMAT AKTIF DAN KALIMAT PASIF BAHASA ARAB DENGAN BAHASA INDONESIA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PEMBUATAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan persamaan dan perbedaan kalimat aktif dan pasif bahasa Arab dengan bahasa Indonesia serta pengaruhnya dalam pembelajaran bahasa dan pembuatan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif-kuantitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode, cakap, tes dan teknik catat yang kemudian dianalisis dengan metode agih dan metode padan. Ada dua teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Analisis Kontrastif dan teori Role and Reference Grammar (RRG). Keduanya digunakan untuk menganalisis perbedaan dan persamaan kedua jenis kalimat dari kedua bahasa itu. Selain itu, teori Analisis Kontrastif juga digunakan untuk menganalisis pengaruh persamaan dan perbedaan dari kedua bahasa itu dan kesalahan pelajar. Temuan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa perbedaan kedua bahasa tersebut terdapat pada pemarkahan argumen, perlakuan terhadap verba, pola kalimat aktif dan pasif serta konstruksi pasif. Dalam bahasa Arab argumen dimarkahi secara morfologis dan sintaksis berdasarkan fungsinya dalam kalimat, sedangkan dalam bahasa Indonesia argumennya tidak dimarkahi. Verba pada kalimat aktif dan pasif bahasa Arab dibubuhi perujuk silang subjek secara morfologis, sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak terdapat perujuk silang subjek pada verba. Bahasa Arab berpola lebih bervariasi pada kalimat aktif dan pasif bahasa Arab dibandingkan pada bahasa Indonesia. Pola kalimat aktif dalam bahasa Indonesia harus S-P-(O) dan pola kalimat pasifnya S-P-(O) atau O-S-P. Konstruksi pasif bahasa Arab terdiri atas subjek dan predikat tanpa disertai pelaku (ACTOR) serta verba pasifnya dibentuk dengan modifikasi vokal. Konstruksi pasif bahasa Indonesia terdiri atas subjek, predikat, objek dan dapat menghadirkan pelaku (ACTOR) dalam bentuk adjunct. Verba pasifnya dibentuk secara morfologis dengan menambahkan prefiks di- atau menanggalkan prefiks meng-. Persamaan kedua bahasa itu dalam hal ini secara umum adalah berpola S-P-O dan keduanya juga mengalami proses pemasifan secara sintaksis dan morofologis. Perbedaan tersebut menyebabkan pelajar mengalami tiga kategori kesalahan yaitu addition sebesar 9,7%, omission sebesar 11,3% dan misformation sebesar 79%. Kategori misformation merupakan kesalahan terbesar yang disebabkan oleh perbedaan yang dimiliki oleh kedua bahasa. Kemudian, dari kesalahan tersebut disusun perencanaan pembelajaran yang efektif yang disesuaikan dengan latar belakang perbedaan kedua bahasa itu untuk menghindari kesalahan tersebut terulang. Kata Kunci: analisis kontrastif, kalimat aktif, kalimat pasif x

ABSTRACT CONTRASTIVE ANALYSIS ON STRUCTURE OF ACTIVE AND PASSIVE VOICE BETWEEN ARABIC AND INDONESIAN LANGUAGE AND ITS IMPLICATION IN CONSTRUCTING LEARNING LANGUAGE PLAN This research aimed to study and describe the differences and similarities of active and passive voice between Arabic with the Indonesian language and its influences on language learning and constructing learning language plan using the descriptive-qualitative-quantitative method. Collecting the data in this research was conducted by discussion method, test and note technique then analyzed by Agih and Padan method. There are two theories were used in this study, they are, Contrastive Analysis theory and Role and Reference Grammar (RRG) theory. The both theories were used to analyze the differences and similarities of the both kinds of voices from the both languages. The Contrastive Analysis theory was also used to analyze the influences of similarities and differences of them and the students' errors. The findings in this research reveals that the differences of them exist on argument marking, verbal treatment, active and passive pattern, and passive construction. In Arabic argument is marked morphologically and syntactically based on its function in a sentence, while in the Indonesian language it is unmarked. Verb in Arabic active and passive voice morphologically affixed by subject referer, while in the Indonesian language there is no subject referer on the verb. Arabic has more patterns in active and passive voice in comparing on Indonesian language. The pattern of Indonesian language active voice must be S- P-(O) and its passive pattern must be S-P-(O) or O-S-P. Arabic passive voice construction consists of subject, predicate without ACTOR its passive verb is formed by vocal modification. The construction of Indonesian language passive voice consists of subject, predicate, object and optionally including ACTOR in form of adjunct. Its passive verb is formed morphologically by adding prefix dior deleting prefix meng-. Generally, their similarities in this matter are they have S-P-O pattern and they also undergo passivization syntactically and morphologically. Those differences cause the students doing error in three categories, they are, addition 9,7%, omission 11,3% and misformation 79%. The category of misformation is the biggest error which is caused by differences on the both languages. Then, the effective learning plannings were constructed from the errors which were adjusted with their differences background to avoid redoing those errors. Key words: contrastive analysis, active voice, passive voice xi

DAFTAR ISI SAMPUL LUAR...i SAMPUL DALAM...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...iii LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI...iv SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT...v UCAPAN TERIMA KASIH...vi ABSTRAK...x DAFTAR ISI...xiii DAFTAR BAGAN...xv DAFTAR TABEL...xvi DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN...xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...6 1.3 TujuanPenelitian...6 1.3.1 Tujuan Umum...7 1.3.2 Tujuan Khusus...7 1.4 Manfaat Penelitian...7 1.4.1 Manfaat Teoretis...8 1.4.2 Manfaat Praktis...8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka...9 2.2 Konsep...13 2.2.1 Analisis Kontrastif...13 2.2.2 Peran Semantik...14 2.2.3 Relasi Grammatikal...14 2.2.4 Pola Kalimat Aktif dan Pasif...14 2.2.5 Silabus...15 2.2.6 Lesson Plan (Rencana Pembelajaran)...15 2.3 Landasan Teori...15 2.3.1 Analisis Kontrastif...16 2.3.2 Kalimat Aktif dan Pasif Menurut RRG...23 2.3.2.1 Struktur Kalimat Aktif dan Pasif Menurut RRG...25 2.3.2.2 Relasi Gramatikal...28 2.3.2.3 Peran Semantik (Semantic Role)...31 2.4 Model Penelitian...36 xii

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian...39 3.2 Lokasi Penelitian...40 3.3 Jenis dan Sumber Data...40 3.4 Instrumen Penelitian...41 3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data...41 3.6 Metode dan Teknik Analisis Data...42 3.7 Penyajian Hasil Analisis...46 BAB IV STRUKTUR KALIMAT AKTIF DAN PASIF BAHASA ARAB DAN BAHASA INDONESIA 4.1 Pengantar...47 4.2 Struktur Dasar Kalimat Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia...49 4.2.1 Sistem Pronomina Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia...49 4.2.2 Sistem Pemarkahan pada Kalimat Aktif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia...57 4.2.2.1 Sistem Pemarkahan pada Kalimat Aktif Bahasa Arab...57 4.2.2.2 Sistem Pemarkahan pada Kalimat Aktif Bahasa Indonesia...65 4.3 Analisis Kontrastif Kalimat Aktif dan Pasif BahasaArab dengan Bahasa Indonesia...68 4.3.1 Analisis Kontrastif Kalimat Aktif Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia...69 4.3.2 Analisis Kontrastif Kalimat Pasif Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia...80 4.5 Simpulan...100 BAB V PENGARUH PERBEDAAN DAN PERSAMAAN KEDUA BAHASA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA 5.1 Pengantar...102 5.2 Pengaruh Perbedaan dan Persamaan Kedua Bahasa terhadap Pembelajaran Bahasa...103 5.2.1 Addition...105 5.2.2 Ommision...107 5.2.3 Misformation...111 5.3 Simpulan...121 BAB VI PERENCAAN PEMBELAJARAN 6.1 Pengantar...122 6.2 Profil peserta didik...123 6.3 Analisis Faktor Lingkungan...124 xiii

6.4 Analisis Kebutuhan (Need Analysis)...125 6.5 Materi Pembelajarn...126 6.5.1 Kalimat Aktif Bahasa Arab...127 6.5.2 Kalimat Pasif Bahasa Arab...129 6.5.3 Huruful Mudhoro ah...130 6.6 Perencanaan Pembelajaran...131 6.6.1 Silabus Pembelajaran...132 6.6.2 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lesson Plan)...134 6.6.3 Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...135 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan...154 7.2 Saran...157 DAFTAR PUSTAKA...145 LAMPIRAN-LAMPIRAN...148 xiv

DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Model Penelitian...36 xv

DAFTAR TABEL 4.1 Pronomina Persona Bahasa Arab...50 4.2 Pronomina Persona Bahasa Indonesia...53 5.1 Kesalahan Kategori Addition dalam Kalimat Pasif...104 5.2 Kesalahan Kategori Addition dalam Kalimat Aktif...106 5.3 Kesalahan Kategori Omission dalam Kalimat Pasif...108 5.4 Kesalahan Kategori Omission dalam Kalimat Aktif...110 5.5 Kesalahan Kategori Misformation dalam Kalimat Pasif...111 5.6 Kesalahan Kategori Misformation dalam Kalimat Aktif...115 6.1 Silabus dan RPP Pembelajaran Kalimat Aktif...139 6.2 Silabus dan RPP Pembelajaran Kalimat Aktif...144 6.3 Silabus dan RPP Pembelajaran Kalimat Pasif...149 xvi

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN mengapit terjemahan bebas ( ) mengapit nomor urut (data) opsional / atau 1T persona pertama tunggal 1J persona pertama jamak 2T persona kedua tunggal 2D persona kedua dual 3T persona ketiga tunggal 3D persona ketiga dual 3J persona ketiga jamak A actor ADV adverb CONJ conjuction DEF definit FEM feminim INDEF indefinit JMs jamak muannats salim JMS jamak mudzakkar salim JT jamak tak beraturan (jamak ta tsir) K keterangan MAS maskulin O objek OBJ objek OTL objek tak langsung P predikat PAST past PREP preposisi PRES present PS peran semantic SUB subjek U undergoer xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Keberadaan bahasa sebagai alat komunikasi di tengah-tengah hubungan antarmanusia membuat bahasa mempunyai peran yang vital dalam segala aktivitas manusia. Oleh sebab itu, kemampuan seseorang dalam berbahasa bisa menjadi sebuah peluang untuk mendapatkan suatu keuntungan. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga merupakan suatu media keilmuan. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, contohnya bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang digunakan oleh seluruh penduduk negara Indonesia. Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan dan dalam penulisan berbagai bidang ilmu serta sebagai media untuk mentransfer ilmu kepada pelajar. Bahasa Arab adalah bahasa yang memiliki kedudukan penting bagi umat Islam yang merupakan penduduk mayoritas negara Indonesia. Bahasa Arab juga digunakan dalam penulisan dua sumber ajaran agama Islam, yaitu Al-Qur an dan Al-Hadits. Oleh karena itu, menguasai bahasa Arab adalah media utama untuk memahami dan menguasai ajaran Islam yang terkadung dalam dua sumber tersebut. Sebagai bahasa asing di Indonesia, untuk menguasai atau mempelajari bahasa Arab tentu membutuhkan peran bahasa Indonesia sebagai media atau alat untuk mempelajarinya dan mengajarkannya kepada pelajar yang bertutur dengan 1

bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai media pembelajaran bahasa Arab dapat berperan sebagai bahasa pengantar atau sebagai bahasa pembanding untuk mengetahui celah perbedaan dan persamaan yang dimiliki oleh keduanya untuk suatu pemetaan rencana pembelajaran. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui seluk beluk bahasa Arab itu terlebih dahulu. Bahasa Arab adalah bahasa yang termasuk dalam rumpun bahasa semit yang berasal dari wilayah Timur Tengah. Karakteristik bahasa semit adalah akar kata bahasa ini lebih banyak menggunakan konsonan daripada vokal. Bahasa semit banyak menggunakan huruf paringal (tenggorokan) se perti huruf ain ha,ع. Dalam ط dan tha ص serta huruf tekanan dalam seperti huruf sha ح dan ha ه, bahasa Semit terdapat tiga kala pokok yaitu lampau, sekarang dan akan datang sebagaimana yang terdapat pada kala bahasa Arab. Bahasa semit tidak mengenal adanya bentuk kata gabungan yang berasal dari nomina dan verba seperti yang terdapat dalam bahasa Inggris, seperti circumstance (keadaan) yang berasal dari kata circum+stance. Bahasa Indonesia adalah bahasa rumpun Austronesia. Dalam bahasabahasa Austronesia pembentukan struktur katanya terjadi dengan penggabungan unsur kata. Hal ini mempengaruhi bahasa Indonesia. Menurut Soeparno (2002:33) bahasa Indonesia merupakan bahasa yang struktur katanya terbentuk oleh penggabungan unsur pokok dan unsur tambahan, unsur pokok, dan unsur pokok atau pengulangan unsur pokok. Dengan kata lain, pembentukan kata pada tipe bahasa ini adalah melalui proses pengimbuhan pada akar kata. Selain itu, bahasa Indonesia juga tidak memiliki sistem kala pada verba.

Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa bahasa bersifat unik, artinya setiap bahasa mempunyai karakteristik sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Karakteristik ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, sistem pemarkahan argumen, atau sistem lainnya. Sifat alamiah inilah yang harus diketahui oleh seorang pengajar sebelum mengajarkan suatu bahasa asing kepada pelajar karena perbedaan keunikan ini bisa menjadi sebab gagalnya suatu proses belajar mengajar. Hal tersebut bisa dilihat misalnya pada konstruksi klausa atau kalimat yang berbeda, seperti pada contoh kalimat penyama dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab ini Dia (adalah) dokter atau huwa thâlibun. Bahasa Indonesia menghadirkan kata penghubung (kopula) di antara subjek dan sisanya kalimat penyama itu. Kehadiran kopula itu bersifat opsional, artinya kopula itu bisa hadir dan juga bisa tidak, sedangkan dalam bahasa Arab pada contoh tersebut tidak memakai kopula di antaranya. Jika tidak diketahui oleh pelajar hal ini dapat menyebabkan kesalahan atau kalimatnya tidak gramatikal. Selain pada contoh di atas, ada juga tipe kalimat lain berpredikat verba yang bervalensi satu. Klausa seperti ini disebut klausa verbal intransitif seperti dalam kalimat anita pergi dalam bahasa Arab ta-dzhabu Anita atau Anita tadzhabu. Kalimat penyama intransitif dari kedua bahasa tersebut menunjukkan sebuah perbedaan dan persamaan dilihat dari letak unsur kalimat. Persamaannya adalah keduanya mengandung S dan P. Perbedaannya terletak pada pola urut konstituennya yaitu, secara gramatikal kalimat bahasa Indonesia itu berpola urut S-P sedangkan kalimat bahasa Arab itu dapat berpola urut S-P atau P-S.

Ada juga dalam banyak bahasa, sebagian besar klausa atau kalimatnya berpredikat verba transtif bervalensi dua dan sebagian kecil yang bervalensi tiga. Dalam kalimat verba transitif argumen yang dihadirkan bisa dua atau tiga argumen. Secara gramatikal argumen pertama disebut subjek, argumen kedua disebut objek, dan bila ada tiga argumen, argumen kedua disebut objek langsung dan yang ketiga disebut objek tak langsung. Akan tetapi, dalam tata bahasa relasional penyebutan argumen kedua dan argumen ketiga dengan objek langsung dan objek tidak langsung tidak dapat diterima karena dalam tata bahasa relasional penyebutan argumen dilihat dari peran semantis argumen. Dalam tata bahasa relasional argumen yang berperan semantis pasien disebut sebagai objek langsung dan argumen yang berperan sebagai benefaktif disebut objek tidak langsung. Dengan demikian, dalam tata bahasa relasional argumen pertama pada kalimat di atas disebut subjek, argumen kedua disebut objek tidak langsung dan argumen ketiga disebut objek langsung. Seperti pada kalimat Dia membangun rumah. Dia disebut subjek dan rumah disebut objek. Demikian juga pada kalimat Dia membelikan ibu garam. Dia disebut subjek, ibu disebut objek tidak langsung dan garam disebut objek langsung. Kehadiran argumen pada kalimat verbal dalam banyak bahasa disertai dengan pemarkah. Pemarkah pada argumen tersebut bisa berbeda pada setiap bahasa karena setiap bahasa mempunyai sistem pemarkahan sendiri, baik secara sintaksis maupun morfologis. Selain itu, argumen dan verba dalam kalimat transitif juga bisa saling mempengaruhi. Pengaruh tersebut bisa berupa pengaruh

argumen terhadap verba atau sebaliknya. Inilah sifat alamiah yang dimiliki setiap bahasa yang harus diketahui oleh pengajar atau pelajar. Dari pernyataan di atas, dalam penelitian ini dikaji perbedaan dan persamaan pola kalimat aktif dan pasif bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Kajian ini tidak hanya sekedar membahas persamaan dan perbedaan dari segi pola kalimat, tetapi juga membahas sistem pemarkahan argumen dan verba pada kalimat aktif dan pasif bahasa Arab dan bahasa Indonesia karena pemarkahan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan status aktif atau pasif suatu kalimat. Sistem pemarkahan ini dilihat dari aspek sintakasis maupun morfologis pada argumen-argumen yang berfungsi sebagai subjek, objek langsung, objek tidak langsung, serta pemarkahan pada verba. Pemilihan bahasa Arab dan bahasa Indonesia sebagai objek kajian dalam penelitian ini disebabkan struktur kedua bahasa ini mempunyai kemiripan, tetapi bahasa Arab lebih kaya pemarkahan. Selain itu, kedua bahasa ini merupakan bahasa yang mempunyai rumpun dan tipologi yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dalam bingkai kajian analisis kontrastif karena penelitian ini ditujukan untuk kepentingan dunia pendidikan. Hal ini sesuai dengan peran dan konsep analisis kontrastif bahasa dalam mengkaji perbedaan dan persamaan bahasa sebagai suatu proses dalam memprediksi kesulitan dan kemudahan yang akan dihadapi pelajar dan dalam menentukan perencanaan pembelajaran untuk mengantisipasi hal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah Ada dua aspek penting yang menjadi fokus perhatian dalam pembentukan kalimat aktif dan kalimat pasif. Pertama, aspek morfologis yaitu bagaimana kalimat aktif dan kalimat pasif yang berupa sebuah kata tersusun dari unsur-unsur pembentuknya yang berupa morfem. Kedua, aspek sintaksis yaitu bagaimana kalimat aktif dan kalimat pasif tersusun dalam kalimat. Pokok permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah kalimat aktif dan kalimat pasif dalam aspek morfologis dan sintaksisnya. Adapun rincian penelitian ini sebagai berikut. 1. Apakah perbedaan dan persamaan pola kalimat aktif dan kalimat pasif bahasa Arab dan bahasa Indonesia? 2. Apa pengaruh perbedaan dan persamaan tersebut terhadap proses pembelajaran kalimat aktif dan pasif bahasa Arab? 3. Bagaimana implikasi perbedaan dan persamaan tersebut dalam mendesain perencanaan pembelajaran yang efisien dan efektif pada pengajaran kalimat aktif dan pasif bahasa Arab? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Kedua tujuan itu dipaparkan dengan lebih rinci seperti di bawah ini.

1.3.1 Tujuan umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan analisis kontrastif dalam mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dua bahasa dan implikasinya dalam penyusunan perencanaan pembelajaran. 1.3.2 Tujuan khusus Tujuan khususnya adalah untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini seperti berikut ini. 1. Mendeskripsikan perbedaan dan persamaan pola pembentuk kalimat pasif dan kalimat aktif antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia secara morfologis dan sintaksis. 2. Mendeskripsikan pengaruh perbedaan dan persamaan kedua bahasa terhadap proses pembelajaran kalimat pasif dan kalimat aktif bahasa Arab dan sekaligus mengidentifikasi kesalahan dan penyebabnya dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh pembelajar. 3. Menjelaskan implikasi hasil penelitian ini terhadap penyusunan perencanaan pembelajaran dalam pengajaran kalimat aktif dan pasif bahasa Arab. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang kelinguistikan, baik yang bersifat teoretis maupun terapan. Kedua manfaat tersebut diuraikan sebagaimana di bawah ini.

1.4.1 Manfaat Teoretis Manfaat teoretis dalam penelitian ini bisa dijabarkan sebagai berikut. 1. Secara teoretis penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk mengajarkan kalimat aktif dan pasif bahasa Arab dan bahasa Indonesia. 2. Hasil penelitian ini dapat memberikan solusi bagi pelajar untuk memahami unsur-unsur morfologis dan sintaksis pembentuk kalimat aktif dan kalimat pasif antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan dalam memperkirakan dan memberbaiki kesalahan dalam belajar bahasa Arab. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran, strategi, metode mengajar dan dalam pembuatan lesson plan (rencana pembelajaran), sehingga terbentuk proses pembelajaran yang lebih efektif dan berkualitas. Hasil penelitian ini juga bisa menjadi refrensi bagi guru dan pelajar untuk mengajarkan atau mempelajari kalimat aktif dan kalimat pasif bahasa Indonesia atau bahasa Arab. Bagi masyarakat, diharapkan penelitian ini bisa dijadikan sebagai rujukan untuk memperdalam pengetahuan tentang kalimat aktif dan pasif bahasa Arab dan bahasa Indonesia.