BAB I PENDAHULUAN. dalam ruangan semakin lama semakin meningkat. Ruang yang mempunyai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Plafon juga sering disebut langit-langit merupakan komponen

DAFTAR PUSTAKA. Akmal, Imelda Plafon Kreatif. Jakarta : Gramedia. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu

LINGKUNGAN DAN UKURAN JL. YOS SUDARSO SITUASI LOKASI SITE. 173,5 m. 180 m. 165 m. 173 m

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

KONSTRUKSI PLAFON ATAU LANGIT-LANGIT

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

STUDI PENERAPAN METODE REKAYASA NILAI PADA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN. kita berada dalam bangunan baik rumah tinggal, kantor, pabrik, hotel, rumah sakit dll.

ANALISIS PERBANDINGAN METODE S.N.I. DAN SOFTWARE MS. PROJECT DALAM PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN LANGIT-LANGIT UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Strategi Tata Letak (Layout Strategy) I

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND OLEH : YUNA ARIFAH PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN. bahan dasar kayu, maka orang-orang mulai mencari alternatif lain dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

BAB V KAJIAN TEORI. Menurut Frick (1997), Ekologi dapat didefinisikan sebagai Ilmu yang. mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan

cross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Mereka dituntut membuat gambar perencanaan gedung sesuai dengan konsep dan

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

BAB I PENDAHULUAN. tanah, dan batu digunakan langsung sebagai bahan utama pembuatan bangunan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel tersebut antara lain hypermart, supermarket, specialty store,

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, (UU No. 20, 2003). Dengan demikian perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. begitu menggema di masyarakat dunia, termasuk juga di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting bagi kelangsungan sebagian besar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Ruko atau rumah toko adalah suatu proyek konstruksi yang pada umumnya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAGIAN III : AKUSTIK

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. atmosfer. Untuk memaksimalkan limbah sekam padi, sangat perlu untuk dicari

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

MARGA JALAN ACHMAD YANI NO. 90 DENPASAR TUGAS AKHIR. Oleh : A.A I. Agung Semarayanthi NIM: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

RINCIAN KEGIATAN DAN ALOKASI PERTEMUAN DALAM SEMESTER

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

ANALISA REKAYASA NILAI DENGAN METODEFAST&ANALYTICAL HIERARCHY PROSES PADA PROYEK GEDUNG REGIONAL INDOSAT SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kegiatan pemasaran harus direncanakan terlebih dahulu sebelum

BAB I PENDAHULUAN. dimana arsitektur itu berada (Rapoport, 1969). Rapoport membagi arsitektur menjadi

PENGANTAR BANGUNAN BERTINGKAT

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

Kajian Teori Biaya Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, dimana kebutuhan manusia akan tenaga listrik menjadi kebutuhan

Kondisi akustik ruangan 9231 GKU Timur ITB

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap material bangunan mempunyai siklus hidup, dimulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

Evaluasi Kesesuaian Fungsi Ruang pada Ruang Baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

LAPORAN PRAKTIK PROFESI PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG SMK STRADA PABUARAN - TANGERANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

BAB I PENDAHULUAN. baja. Akan tetapi kayu yang juga merupakan salah satu bahan konstruksi

Putih Abu Hitam Coklat

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pertemuan 03 ERGONOMIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RINCIAN KEGIATAN DAN ALOKASI PERTEMUAN DALAM SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. ternak, satwa, dan sistem alam (Kusuma, 1996). Menurut WHO (Word Healt

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

memenuhi efisiensi waktu, mutu dan biaya begitu. Pada Cluster Divena Deshna ini proyek pembangunan jalan terdapat dua jenis perkerasan jalan yaitu pek

Pengantar Daftar Tabel Daftar Gambar Rancangan Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Proses punch adalah salah satu proses pengerjaan masal dalam pengerjaan

PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA

SKRIPSI. Disusun Oleh : WAHYU SETIAWAN NPM :

FAMILY FRIENDLY SPA AND RESTAURANT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

Sebagai gambaran, telah dilakukan perhitungan pekerjaan arsitektur proyek Citra Lake Suites Apartment Tower A lantai typical dengan menggunakan metode

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan terciptanya suasana yang sejuk serta nyaman dalam ruangan semakin lama semakin meningkat. Ruang yang mempunyai sirkulasi udara yang baik, dan menjadikan penampilan dari sebuah ruangan tersebut menjadi lebih rapi, indah dan terlihat menawan adalah seebuah keinginan yang ada ketika berada didalam ruangan. Untuk mendapatkan keinginan tersebut didalam sebuah bangunan harus ada penutup langit-langit. Plafon sering disebut langit-langit. Makna dari plafon adalah langit-langit, yaitu area yang membatasi lantai dengan atap (Imelda Akmal,2008) 1. Plafon yang merupakan salah satu elemen yang harus diperhatikan. Dalam mendirikan sebuah bangunan yang perlu diperhatikan bukan hanya pekerjaan struktur saja tetapi pekerjaan non struktur seperti plafon juga harus diperhatikan karena plafon mempunyai peranan yang penting. Banyak bangunan yang tidak menghiraukan penampilan plafon. Plafon merupakan elemen bangunan yang mungkin lebih banyak diperhatikan ketika terjadi permasalahan, seperti noda dari atap, plafon yang jebol, ataupun yang lendut. Padahal ketika semua ruang dipenuhi banyak orang, plafon adalah salah satu yang menjadi perhatian. Plafon dalam sebuah bangunan dapat memberikan rasa sejuk dan sebenarnya plafon punya peran yang lebih penting, yaitu sebagai bantalan udara yang bisa mengatur suhu dalam ruang I - 1

selain itu juga plafon dapat menutupi kabel-kabel yang berseliweran dibawah atap. Selain itu, karena ukurannya cukup dominan dalam rumah, plafon juga bisa diolah untuk memperbaiki bentuk ruang yang kurang seimbang. Ruang yang terlalu tinggi, misalnya, bisa dibuat lebih rendah. Sebaliknya, yang rendah bisa dibuat berkesan tinggi (Imelda Akmal,2008). Selain plafon triplek yang sering digunakan, saat ini material-material untuk pekerjaan plafon semakin beragam,diantaranya yaitu asbes,grc, gypsum dan akustik. Berbagai macam material tersebut bersaing dalam merebut konsumennya. Hal ini semata-mata bertujuan agar dapat dihasilkan bangunan yang lebih baik dengan biaya, mutu dan waktu yang memadai untuk pekerjaan pemasangan plafon. Pada sebuah bangunan restaurant dan perkantoran sering kita jumpai penggunaan plafon gypsum dan plafon akustik. Plafon gypsum mudah diperoleh dan pada saat terpasang plafond gypsum memiliki permukaan yang terlihat tanpa sambungan sehingga banyak diminati masyarakat. Selain plafon gypsum, terdapat plafon akustik. Plafon akustik merupakan solusi masyarakat yang merencanakan sebuah ruangan yang dapat meredam kebisingan. Plafon gypsum dan akustik saat ini banyak digunakan pada proyek pembangunan restaurant siap saji. Hal ini dikarenakan kedua material ini cepat dalam pengerjaanya dan memiliki estetika yang bagus. Salah satu proyek restaurant cepat saji yang mengunakan kedua material ini adalah proyek New Store McDonald s yang berlokasi di BSD Sunburst Tanggerang Selatan. Pemakaian kedua jenis material yang berbeda dalam pengerjaan I - 2

plafon konstruksi pada proyek New Store McDonald s tentu tidak lepas dari ketiga parameter manajemen konstruksi yaitu mutu,biaya dan waktu. Dalam wawancara tersebut manajer proyek tersebut juga mengatakan, untuk penyelesaian pembangunan New Store McDonald s ini harus dilakukan dengan jangka waktu yang cepat karena New Store McDonald s tersebut diminta harus segera diselaikan dalam jangka waktu 3 sampai 4 bulan, oleh karena itu pemilihan bahan material pekerjaan plafon seperti : plafon akustik dan plafon gypsum merupakan salah satu cara bagi owner untuk mempercepat waktu pekerjaan serta dapat menekan biaya konstruksi tanpa melupakan nilai estetika pada plafon tersebut. Dalam pelaksanaan kedua jenis plafon tersebut pasti ada kekurangan dan kelebihannya dari segi mutu,biaya dan waktu sehingga pihak owner memilih kedua jenis bahan tersebut untuk pekerjaan plafon pada proyek New Store McDonald s ini. Untuk itu perlu diteliti lebih jauh mengenai kajian dari kedua jenis plafon tersebut. Atas dasar pengunaan material penyusun plafon yang berbeda dalam satu proyek, maka pada skripsi ini akan mengkaji dari segi biaya dan waktu terhadap pekerjaan plafon gypsum dan plafon akustik pada proyek New Store McDonald s yang berlokasi di BSD Sunburst Tangerang Selatan. 1.2 Identifikasi masalah Dengan memperhatikan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: I - 3

1. Dalam pemasangan plafon gypsum dan akustik pada pembangunan proyek New Store McDonald s yang berlokasi di BSD Sunburst Tanggerang Selatan, manakah yang lebih cepat dalam pengerjaannya. 2. Dalam pemasangan plafon gypsum dan akustik pada pembangunan proyek New Store McDonald s yang berlokasi di BSD Sunburst Tanggerang Selatan, manakah yang lebih murah dalam segi biaya yang dikeluarkan pada proyek tersebut. 1.3 Pembatasan Masalah Karena keterbatan dalam waktu dan kemampuan,maka perlu diadakan pembatasan masalah yang akan dibahas yaitu akan mencari mana yang lebih lebih cepat dalam pengerjaannya dan yang lebih murah dalam segi biaya antara pekerjaan plafon gypsum dan plafon akustik yang dilaksanakan pada proyek New Store Mcdonald s berlokasi di BSD Sunburst Tanggerang Selatan. 1.4 Perumusan Masalah Dari identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Manakah yang memiliki waktu yang lebih cepat dalam pengerjaan plafon gypsum dan plafon akustik, dan manakah yang mengeluarkan biaya lebih murah pada kedua jenis plafon tersebut pada proyek New Store Mcdonald s berlokasi di BSD Sunburst Tangerang Selatan. I - 4

1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu 1. Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam pekerjaan plafon gypsum dan plafon akustik pada proyek New Store Mcdonald s berlokasi di BSD Sunburst Tangerang Selatan. 2. Untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan pada pekerjaan plafon gypsum dan plafon akustik pada proyek New Store Mcdonald s berlokasi di BSD Sunburst Tanggerang Selatan. 3. Dapat memberikan informasi kepada semua belah pihak tentang waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan plafon gypsum dan plafon akustik. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan keilmuan dalam bidang konstruksi pada umumnya dan penulis pada khususnya. Serta dapat mengetahui mana yang lebih cepat dalam pengerjaannya dan lebih murah dalam segi biaya. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dalam mata kuliah manajemen konstruksi, rencana anggaran biaya. I - 5