PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini:

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mengubah cara bisnisnya. Perubahan proses bisnis dari bisnis yang

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1 ISSN (Online):

BAB V PENUTUP. intelekttual yang diproksikan dengan modal manusia, modal fisik, modal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi

Prosiding Akuntansi ISSN:

ABSTRACT. Keywords: Intellectual Capital, VAIC, financial performance, firm s value, Indonesian Banking sector, and Regression analysis.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

THE IMPACT OF INTELLECTUAL CAPITAL ON BANKS GO PUBLIC S MARKET VALUE AND FINANCIAL PERFORMANCE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX)

BAB I PENDAHULUAN. No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok,

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-11

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

JDA Vol. 2, No. 1, Maret 2010, 30-36 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2005-2007 Subkhan Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang Dyah Pitaloka Citraningrum Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang Gedung C6, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50229 Diterima: 12 November 2009. Disetujui: 15 Desember 2009. Dipublikasikan: Maret 2010 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh intellectual capital (IC) perusahaan pada kinerja keuangan mereka. Penelitian ini menggunakan Public Framework dan data dari 57 sektor perbankan Indonesia yang tercatat antara tahun 2005 dan 2007 pada Indonesian Stock Exchange. Penelitian ini menggunakan partial least square (PLS) untuk menganalisis data. 3 elemen IC dan kinerja perusahaan dites dalam penelitian ini. Hasilnya memperlihatkan bahwa IC dan kinerja keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan, VACA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan, VAHU mempuyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan, dan STVA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan. Abstract The objective of this study is to investigate the influence of firm s intellectual capital (IC) on their financial performance. This paper uses Public Framework and data from 57 Indonesian banking sectors listed between 2005 and 2007 on the Indonesian Stock Exchange. This study uses partial least square (PLS) for data analysis. Three elements of IC and company performances are tested by this study. The results show that IC and financial performance have significant influence, VACA has significant influence to financial performance, VAHU has significant influence to financial performance, and STVA has significant influence to financial performance. 2010 Universitas Negeri Semarang Keywords: intellectual capital; financial performance Pendahuluan Perkembangan teknologi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, membuat perusahaan-perusahaan perlu merubah paradigma dari yang semula mengandalkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledge base business). Dalam meningkatkan kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan penilaian dan pengukuran, tidak hanya pada aset berwujud (tangible assets) tetapi juga pada aset tak berwujud (intangible assets). Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran intangible assest tersebut adalah intellectual capital (IC) yang telah menjadi fokus perhatian dalam berbagai bidang, baik Subkhan ( ) Email: subkhan_unnes@gmail.com

manajemen, teknologi informasi, sosiologi, maupun akuntansi (Petty & Guthrie, 2000). Selanjutnya Asni (2007) berpendapat bahwa dalam perekonomian berbasis pengetahuan saat ini, kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam persaingan sangat tergantung pada kapasitas untuk mengelola asset intangible, pengetahuan dan kapabilitas inovasi secara efektif dan efisien yang menjadi nilai penting bagi pengendalian aktivitas perusahaan. Perubahan orientasi strategi dalam manajemen asset yang bersifat tangible ke dalam manajemen asset pengetahuan yang bersifat intangible, memerlukan pemahaman bahwa penciptaan keunggulan kompetitif perusahaan sangat tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan, menggunakan, dan memanfaatkan aset-aset intangible. Banyak pihak meyakini bahwa aset paling berharga dalam perusahaan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya intellectual capital-nya. Karena sesungguhnya aktiva berwujud yang dimiliki perusahaan itulah yang sebenarnya dikendalikan oleh manusia. Namun kelemahannya, laporan keuangan belum mampu memberikan informasi mengenai Intellectual Capital yang dimiliki perusahaan (Harahap, 2005). Menurut para praktisi bahwa intellectual capital terdiri dari tiga elemen utama (Stewart, 1998; Sveiby, 1997; Saint-Onge, 1996; Bontis dalam Sawarjuwono, 2003) yaitu human capital (modal manusia), structural capital atau organizational capital (modal organisasi) dan relational capital atau customer capital (modal pelanggan). Human capital menunjuk pada nilai pengetahuan karyawan dalam menciptakan kekayaan bagi perusahaan. Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya. Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya sistem operasional perusahaan, budaya perusahaan, dan strategi bisnis perusahaan. Seorang individu dapat memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, tetapi jika organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka intellectual capital tidak dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Customer capital adalah hubungan oraganisasi orang-orang yang berbisnis dengan organisasi tersebut. Customer capital merupakan hubungan yang harmonis atau association network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar. Ketidakkonsistenan hasil-hasil penelitian mengenai hubungan IC suatu perusahaan terhadap kinerjanya diatas, menarik penelitiuntuk melakukan pengujian kembali model intellectual capital dengan model yang berbeda dengan model yang telah diuji sebelumnya. Hal ini disebabkan hingga saat ini intellectual capital masih mencari model dan format pengukuran. Penelitian ini berusaha mengukur pengaruh intellectual capital (dalam hal ini diproksikan dengan VAIC TM ) terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan di Indonesia. Perusahaan perbankan pada penelitian ini dipilih karena merupakan perusahaan yang secara keseluruhan karyawan lebih homogen dibanding dengan perusahaan sektor lain serta penggunaan Intelectual Capital pada perusahaan perbankan tergolong intensif. (Ulum, 2008). Penelitian tentang intellectual capital pada perbankan juga telah dilakukan penelitian oleh goh (2005), El-Bannany (2008) serta Murthy & Mouritsen (2011). PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2005-2007 Subkhan & Dyah Pitaloka Citarum 31

Metode Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2007. Penelitian ini diutamakan pada perusahaan perbankan karena seluruh karyawan perusahaan perbankan lebih homogen dibandingkan dengan sektor industri lainnya. Untuk mempertajam analisis ditentukan kriteria-kriteria perusahaan yang dijadikan anggota populasi sehingga diperoleh sampel sebanyak 57 perusahaan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan mempelajari literatur atau dokumen yang ada hubungannya dengan intellectual capital dan kinerja keuangan perusahaan perbankan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Pada penelitian ini teknik analisis data menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). PLS adalah model persamaan Structural Equation Modeling (SEM) yang berbasis component atau variance. PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis covariance menjadi berbasis variance. Dalam konteks penelitian kali ini untuk menguji signifikansi Value Added Intellectual Capital (VAIC TM ) terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan dengan melihat nilai R-square sedangkan untuk menguji pengaruh antar variabel menggunakan uji T-statistik yakni dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% (>1,96). Hal ini berarti bahwa apabila T hitung > T tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain terdapat pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi perusahaan yang ditunjukkan dalam laporan keuangannya. Penilaian terhadap kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya (Kuncoro & Suhardjono, 2002). Untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan maka dapat dilihat laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan secara periodik (Kasmir, 2005). Beberapa indikator untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah pertama rasio profitabilitas. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur 2 rasio, yaitu Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). ROA merupakan perbandingan antara laba dengan jumlah harta perusahaan. ROA menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan. ROE merupakan kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih yang akan menyebabkan kenaikan harga saham bank. Rasio kedua adalah rasio aktivitas. Dalam penelitian ini rasio aktivitas diukur Asset Turn Over. ATO merupakan ukuran tentang sampai seberapa jauh aktiva perusahaan telah dipergunakan didalam kegiatannya. Semakin besar jumlah perputarannya akan semakin baik posisi perusahaan itu dalam penggunaan aktivanya, Vareabel independen dalam penelitian ini adalah intellectual capital. Pengukuran terhadap intellectual capital tidak dilakukan secara langsung pada intellectual capital, tetapi mengajukan suatu ukuran untuk menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual perusahaan (Value Added Intellectual Coefficient VAIC TM ) yang dikembangkan oleh Pulic (1998; 1999; 2000). Komponen utama dari VAIC TM dapat dilihat dari sumber daya perusahaan, yaitu physical capital (VACA value added capital employed), human capital (VAHU value added human capital), dan structural capital (STVA structural capital value added). Formulasi penghitungan sebagai berikut: VAIC TM = VACA + VAHU + STVA VA = OUT IN 32 Vol. 2. No. 1. (2010) 30-36

VA OUT IN = Value Added / Nilai Tambah = Pendapatan Operasional + Pendapatan Non Operasional = Jumlah Beban (kecuali beban karyawan) Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA). VA dihitung sebagai selisih antara outputs dan inputs. Outputs (OUT) mempresentasikan revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual dipasar. Inputs (IN) mencakup seluruh beban yang digunakan dalam revenue. Hal penting dalam model ini adalah bahwa beban karyawan (labour expenses) tidak termasuk dalam IN. Karena peran aktifnya dalam proses value creation, intellectual potential (yang dipresentasikan dengan labour expenses) tidak dihitung sebagai biaya. Karena itu, aspek kunci dalam model Pulic adalah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai (value creating entity). VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Jika 1 unit dari CE menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan yang lain, maka perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan CE-nya. Dengan demikian, pemanfaatan CE yang lebih baik merupakan bagian dari IC perusahaan. Formulasi penghitungan sebagai berikut: VA VACA = CE CE = Jumlah Ekuitas VAHU menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan antara VA dan HC mengindikasikan kemampuan dari HC untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan. Formulasi penghitungan sebagai berikut: VA VAHU= HC HC = Beban Karyawan STVA mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. Formulasi penghitungan sebagai berikut: SC STVA= VA C = VA HC Hasil dan Pembahasan Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Intellectual Capital yang diproksikan oleh VAIC TM beserta ketiga komponen utama yang menyusun intellectual capital, yaitu value added capital employed (VACA), value added human capital (VAHU), dan structural capital value added (STVA), mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan. Hal ini memperlihatkan perusahaan perbankan telah memanfaatkan kemampuan daya pikir karyawannya dalam menciptakan nilai bagi perusahaan. Hasil analisis PLS dalam penelitian tentang pengaruh Value added capital employed (VACA) terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dengan t-statistik sebesar 16,519 (>1,96). Hal ini memperlihatkan bahwa perusahaan perbankan go public di Indonesia telah mampu menciptakan nilai tambah untuk menghasilkan laba yang lebih besar dengan memanfaatkan capital employed. Perusahaan perbankan telah mampu PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2005-2007 Subkhan & Dyah Pitaloka Citarum 33

memberikan pelayanan dengan baik kepada pelanggan atau nasabah secara maksimal. Dimana dengan pelayanan yang tanggap dan ramah menjadikan para pelanggan atau nasabah menambah kepercayaannya kepada perusahaan perbankan tersebut sehingga laba perusahaan bertambah dan kinerja keuangan perusahaan semakin meningkat. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2005), Soengchan (2008), El Bannany (2008) dan Ulum (2008). Chen et al. (2005) melakukan penelitian dengan populasi perusahaan Taiwan yang listing. Variabel penelitian ini adalah financial performance yang terdiri dari ROA, ROE, MB, GR dan EP sebagai variabel dependen dan intellectual capital yang terdiri dari VACA, VAHU dan STVA sebagai variabel independen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh terhadap nilai pasar dan financial performance. Soengchan (2008) melakukan penelitian dengan populasi bank yang dipublikasikan di Thailand. ROA dan CTA sebagai variabel dependen dan VACA, VAHU dan STVA sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan VACA berpengaruh positif signifikan dengan ROA dan berpengaruh positif tidak signifikan dengan CTA. VAHU berpengaruh negatif dengan dua variabel dependen. STVA berpengaruh positif tidak signifikan dengan dua variabel dependen. ROA berpengaruh positif dengan VAIC TM sedangkan CTA berpengaruh negatif dengan VAIC TM. Secara keseluruhan VAIC TM berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Ulum (2008) melakukan penelitian dengan populasi perusahaan perbankan yang beroperasi di Indonesia sampai dengan tahun 2006 sebanyak 130 perusahaan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah financial performance yang diukur dengan ROA, ATO dan GR sebagai dan intellectual capital yang diukur dengan menggunakan VACA, VAHU dan STVA sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, baik masa kini maupun masa mendatang. El-Bannany (2008) meneliti beberapa komponen kinerja keuangan perusahaan yang mempengaruhi intellectual capital. Hasil temuan menunjukkan bahwa intellectual capital dipengaruhi oleh Value added human capital (VAHU) dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan periode 2005-2007 dengan t-statistik sebesar 21,375 (>1,96). Hal ini tidak konsisten dengan penelitian Firer & Williams (2003), Chen et al. (2005), Soengchan (2008), Ulum (2008) dan Kuryanto & Syafruddin (2008) bahwa VAHU tidak berpengaruh secara signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan perbankan telah memanfaatkan nilai pengetahuan yang dimiliki karyawannya untuk menghasilkan kekayaan bagi perusahaan. Dengan keahlian dan pengetahuan yang dimiliki karyawan, perusahaan dapat menciptakan solusi terbaik sehingga nilai perusahaan bertambah. Value added human capital (VAHU) terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan. Hasil penelitian menemukan bahwa VAHU berpengaruh signifikan terhadap ROA dan ROE dengan t-statistik sebesar 7,843 dan 6,041 (>1,96). Hal ini menunjukan bahwa perusahaan mampu memanfaatkan pengetahuan dan keahlian karyawannya dalam menghasilkan laba dari aset dan modal yang ada. Namun terhadap ATO, VAHU mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan dengan t-statistik sebesar 0,371 (<1,96). Hal ini membuktikan pemanfaatan human capital untuk mengelola asset dalam menghasilkan pendapatan masih belum dilakukan oleh perusahaan secara maksimal. Hasil penelitian tentang pengaruh Structural capital value added (STVA) terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dengan t- statistik sebesar 26,379 (>1,96). Temuan ini sesuai dengan penelitian Firer & Williams (2003), Soengchan (2008) dan Ulum (2008) bahwa STVA berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Firer & Williams (2003) melakukan penelitian dengan 75 perusahaan yang dipublikasikan di Afrika Selatan. Penelitian ini melibatkan ROA, ATO dan MB sebagai variabel dependen dan intellectual capital sebagai variabel independen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa VACA berpengaruh positif tidak signifikan dengan ROA, berpengaruh negatif signifikan dengan ATO 34 Vol. 2. No. 1. (2010) 30-36

dan berpengaruh positif signifikan dengan MB. VAHU berpengaruh positif tidak signifikan dengan ROA, berpengaruh negatif signifikan dengan ATO dan berpengaruh positif tidak signifikan dengan MB. STVA mempunyai pengaruh positif tidak signifikan dengan semua variabel dependen. Sedangkan VAIC TM berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Hasil temuan ini membuktikan bahwa perusahaan perbankan telah mampu memenuhi proses rutinitas dan struktur yang baik dalam mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja yang optimal. Dengan sistem, prosedur yang baik dan teknologi operasional yang memadai maka IC akan mencapai kinerja keuangan yang baik. Semakin baik pemanfaatan structural capital maka akan semakin tinggi tingkat kinerja keuangan perusahaan tersebut. Uji pengaruh Structural capital value added (STVA) ini dilakukan untuk menfokuskan kinerja keuangan perusahaan perbankan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa STVA berpengaruh signifikan terhadap ROA dan ROE dengan t-statistik sebesar 6,385 dan 6,583 (>1,96). Hal ini membuktikan bahwa sistem, prosedur dan teknologi operasional perusahaan perbankan telah mampu menghasilkan kekayaan bagi perusahaan. Namun pengaruh STVA terhadap ATO tidak signifikan dengan t-statistik sebesar 1,030 (<1,96). Hal ini menunjukkan bahwa struktur dan sistem operasional perusahaan perbankan belum memanfaatkan aset perusahaan dalam membiayai kegiatannya secara maksimal. Value added intellectual coefficient (VAIC TM ) dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan dengan t-statistik sebesar 65,349 (>1,96). Hal ini konsisten dengan penelitian Firer & Williams (2003), Chen et al. (2005), Soengchan (2008) dan Ulum et al. (2008) bahwa IC berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan perbankan telah memanfaatkan dan memaksimalkan pengetahuan dan keahlian karyawan, struktur perusahaan dan jaringan untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Dengan kreativitas dan kecerdasannya, pegawai dapat mengubah praktek dan memikirkan solusi yang inovatif sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan. Terciptanya rutinitas yang baik maka keunggulan bersaing dapat dicapai sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Pengaruh Value added intellectual coefficient (VAIC TM ) terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan. Hasil dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa VAIC TM mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA, ROE dan ATO dengan masing-masing t-statistik sebesar 18,591, 43,798 dan 7,426 (>1,96). Hal ini membuktikan bahwa perusahaan perbankan telah memanfaatkan intellectual capital karyawan dalam menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan. Penutup Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: Value Added Capital Employed (VACA) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005-2007. Value Added Human Capital (VAHU) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005-2007, sedangkan pengaruh terhadap rasio ATO negatif tidak signifikan. Structural Capital Value Added (STVA) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005-2007, sedangkan pengaruh terhadap rasio ATO positif tidak signifikan. Intellectual capital (VAIC TM ) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005-2007. Saran yang dapat diberikan peneliti dari hasil penelitian dan pembahasan, antara lain: Bagi pemerintah dan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) supaya menetapkan standar yang tepat dalam pengukuran dan pengungkapan intellectual capital. Bagi perusahaan agar dapat lebih memperhatikan aktiva tidak berwujud terutama intellectual capital sehingga dapat lebih meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2005-2007 Subkhan & Dyah Pitaloka Citarum 35

gambaran untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan proksi lain, seperti: EPS,GPM dan NPM serta melakukan penelitian dengan jangka waktu yang lebih panjang. Daftar Pustaka Anatan, L. 2004. Modal Intelektual dan Kinerja Perusahaan: Sebuah Review Aplikasi Manajemen Modal Intelektual dalam Era Manufaktur. Telaah Bisnis, Vol. 5 No. 2 Chen, M.C., S.J. Cheng and Y. Hwang. 2005. An Empirical Investigation of The Relationship Between Intellectual Capital and Firm s Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital, Vol. 6 No. 2, 159-176 Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi El-Bannany, M. 2008. A Study of Determinants of Intellectual Capital Performance In Banks: The UK Case. Journal of Intellectual Capital, Vol. 9 No. 3, 487-498 Firer, S. dan S.M. Williams. 2003. Intellectual Capital and Traditional Measures of Corporate Performance. Journal of Intellectual Capital, Vol. 4 No. 3, 348-360 Ghozali, I. 2008. Struktural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square. Semarang: Badan Penerbit UNDIP Goh, P.C. 2005. Intellectual Capital Performance Commercial Banks In Malaysia. Journal of Intellectual Capital, Vol. 6 No. 3, 385-396 Harahap, S.S. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Jaya Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara Kasmir. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Kuncoro, M. dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE Kuryanto, B. dan M. Syafruddin. 2008. Pengaruh Modal Intektual terhadap Kinerja Perusahaan. SNA XI Murthy, V. dan J. Mouritsen. 2011. The Performance of Intelectual Capital-Mobilising RelationshipsBetween Intellectual and Financial Capital in A Bank. Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 24 No. 5 Purnomo, H.D. 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di BEJ Tahun 2003-2005. Skripsi: UNNES Purnomosidhi, B. 2006. Praktik Pengungkapan Modal Intelektual pada Perusahaan Publik di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 9 No. 1, 1-20 Pulic, A. 1998. Measuring The Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy. Paper Presented at The 2nd McMaster Word Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital by The Austrian Tean for Intellectual Potential. 1999. Basic Information on VAIC TM. Available online at: www.vaic-on.net Riyanto, B. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE Sangkala. 2006. Intellectual Capital Management. Jakarta: Yapensi Sawarjuwono, T. dan A.P. Kadir. 2003. Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5 No.1, 35-57 Siamat, D. 1993. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedia Soengchan, S. 2008. The Role of Intellectual Capital in Creating Value in The Banking Industry Ulum, I., I. Ghozali dan A. Chariri. 2008. Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Keuangan Perusahaan; Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares. SNA XI Wasis. 1993. Manajemen Keuangan Perusahaan. Semarang: Satya Wacana www.idx.co.id 36 Vol. 2. No. 1. (2010) 30-36