BAB II LANDASAN TEORI. dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan

dokumen-dokumen yang mirip
KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan keterampilan lainnya. Keempat keterampilan tersebut

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab lima ini, dipaparkan simpulan dari penelitian yang telah

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Beberapa orang ahli memberikan pengertian tentang belajar sperti yang ditulis oleh

1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

PENYUSUNAN PARAGRAF DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1) Oleh Wahya 2)

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan secara tertulis

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

BAB II MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

Keterampilan Dasar Menulis

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS Kedudukan Pembelajaran Menyimpulkan Isi Bacaan dalam KTSP

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di tingkat Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI PENGUASAAN IDE UTAMA DAN IDE TAMBAHAN DALAM PARAGRAF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 HALBAR DI IBU TENGAH MALUKU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kete-rampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

II. LANDASAN TEORI. Kemampuan adalah kesanggupan atau keterampilan yang dimiliki seseorang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif dengan Menggunakan Metode Quantum Learning. Ulfah Nuryani STKIP Siliwangi Bandung

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL. ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti

JENIS TULISAN. Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari terlihat dalam empat aspek keterampilan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

dkk, 2006, hlm. 64 Wendi Widya R. D., Indonesia 5 SD/MI, Buku Bahasa (5 35 menit) Dengarkan terdapat Ular n Daung cerita rakyat cerita yang

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VII PARAGRAF. Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada bagian awal paragraf.

Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R.

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

PENGGUNAAN PARAGRAF. Makalah Bahasa Indonesia. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Kelengkapan Mata Kuliah Bahasa Indonesia OLEH : Edi Riwanto

II. LANDASAN TEORI. menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan. Dalam bukunya, Akhadiah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

Transkripsi:

6 BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membaca Membaca adalah satu dari empat aspek kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan (Tapubolon, 1990:5). Menurut Tarigan (1985:7), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati (Alwi, 2007:83). Kegiatan membaca merupakan aktivitas mental memahami apa yang dituturkan pihak lain melalui sarana tulisan (Nurgiyantoro, 2001:50). Sedangkan menurut Sochib dan kawan-kawan (2008:50), membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa lisan. Dengan demikian, jika didasarkan pada beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan bagian dari empat aspek keterampilan berbahasa dan merupakan kegiatan atau aktivitas untuk memahami apa yang dituturkan orang lain melalui bahasa tulis. 6

7 2. Tujuan Membaca Menurut Tampubolon (1990:211) tujuan membaca secara umum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Membaca untuk studi, ialah membaca untuk menemukan informasiinformasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah studi yang pada akhirnya akan memperkaya pengetahuan dalam bidang ilmu atau disiplin yang dituntut. b. Membaca untuk usaha, ialah membaca untuk menemukan dan memahami berbagai informasi yang berkaitan dengan usaha yang dilaksanakan, seperti pekerjaan kantor, kegiatan perusahaan dan dagang, pendidikan, rumah tangga, dan lain-lain. c. Membaca untuk kesenangan, ialah membaca untuk mengisi waktu senggang dan memuaskan perasaan serta imajinasi. 3. Teknik Membaca Menurut Tarigan (1986:169) ada dua teknik yang digunakan dalam membaca, yaitu skimming (sekilas) dan scanning (sepintas). Sedangkan yang digunakan pada penelitian tentang analisis kemampuan siswa dalam menemukan gagasan pokok pada paragraf eksposisi adalah teknik membaca skimming atau teknik membaca sekilas. a. Skimming atau membaca sekilas (layap) Membaca sekilas atau pelayapan adalah upaya mengambil intisari suatu bacaan berupa ide pokok atau detail penting. Ide pokok

8 atau detail penting tersebut dapat berada di awal, di tengah, atau di akhir (Iskak dan Yustinah, 2006:45). Membaca skimming yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahu isi umum suatu bacaan atau bagiannya. Isi umum yang dimaksud adalah informasi fokus, tetapi mungkin juga hanya sebagai dasar untuk menduga apakah bacaan atau bagian dari bacaan itu berisi informasi yang telah ditentukan (Tampubolon, 1990:49). Menurut Iskak dan Yustinah (2006:49), ada beberapa upaya untuk meningkatkan keterampilan membaca sekilas, antara lain: 1) Siapkan wacana atau buku yang hendak dibaca. 2) Siapkan 2 kertas kosong, satu untuk mencatat ide pokok, satu untuk mencatat apabila ada hal-hal yang mengganggu konsentrasi, seperti ada janji atau kegiatan lain. 3) Mulalilah membaca. 4) Mengurutkan catatan pada kertas pertama dan menyisihkan catatan pada kertas kedua. 5) Mulailah menyimpulkan, dan 6) Lakukan berulang-ulang sampai mendapatkan hasil maksimal. b. Manfaat membaca sekilas (skimming) Menurut Iskak dan Yustinah (2006:47), manfaat membaca sekilas yaitu: 1) Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara cepat dan efektif.

9 2) Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bagian halaman buku atau bacaan. 3) Tidak banyak waktu yang terbuang. Pada intinya kemampuan membaca seseorang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai berbagai macam teknik membaca. Teknik membaca sekilas atau skimming secara umum bertujuan membantu seseorang dalam mencari informasi tertentu secara cepat dan tepat serta untuk mengetahui isi keseluruhan sebuah buku secara cepat dan menyeluruh dengan waktu yang sangat singkat dan terbatas. B. Paragraf 1. Pengertian Paragraf Paragraf merupakan satuan pengembangan terkecil dari suatu karangan (Tampubolon, 1990:85). Paragraf juga sebagai kesatuan yang terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat dalam paragraf itu terkait oleh satu tema, berpusat dan berkisar pada satu tema yang sama (Poerwadarminta, 1981:33). Paragraf sebagai bagian dari karangan (tertulis) atau bagian tuturan (klausa lisan) ditandai oleh suatu kesatuan gagasan yang lebih tinggi atau lebih luas dari pada kalimat. Oleh karena itu, paragraf umumnya terdiri dari sejumlah kalimat. Kalimat-kalimat itu saling bertalian untuk mengungkapkan sebuah gagasan tertentu (Kosasih, 2004:40). Menurut Juanda dan Kaka Rosdyanto (2007:433) paragraf adalah rangkaian kalimat

10 yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Pargraf umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Kalimatkalimat itu saling bertalian dan mengusung sebuah gagasan tertentu. Dalam bahasa tulis, paragraf merupakan bagian dari suatu karangan dan dalam bahasa lisan merupakan bagian dari suatu tuturan. Dalam bidang bentuk pada umumnya paragraf terdiri dari sejumlah kalimat, meskipun ada juga yang hanya terdiri dari satu kalimat atau suku kata (Ramlan, 1993:1). Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa paragraf merupakan bagian dari suatu karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang saling bertalian atau berhubungan untuk mengungkapkan satuan informasi atau gagasan tertentu dengan ide pokok sebagai pengendalinya. 2. Jenis-Jenis Paragraf Menurut Juanda dan Kaka Rosdyanto (2007:438-440), jenis-jenis paragraf berdasarkan pola pengembangannya terdiri dari: a. Narasi Narasi merupakan bentuk karangan yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai suatu peristiwa yang telah terjadi. Secara sederhana narasi dikenal sebagai sebuah cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu.

11 Sedangkan Keraf (2001: 109) mendifinisikan paragraf narasi adalah paragraf yang berusaha untuk mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian secara kronologis. Dari dua difinisi di atas dapat disimpulkan, bahwa paragraf narasi adalah paragraf yang berusaha menceritakan atau mengisahkan suatu peristiwa secara kronologis. b. Eksposisi Karangan eksposisi adalah karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. http://muslichm.blogspot.com/2007/08/jenis-karangan-dan-langkah-langkah.html. Sedangkan Keraf (2001: 110) mendefinisikan karangan eksposisi adalah karangan yang bertujuan untuk memberi penjelasan atau informasi yang diuraikan dalam sebuah proses. Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa karangan eksposisi adalah karangan yang bertujuan memberi penjelasan tentang suatu topik atau informasi yang diuraikan dalam sebuah proses dengan sejelas-jelasnya. c. Deskripsi Deskripsi berasal dari bahasa Inggris description yang tentu saja berhubungan dengan kata kerjanya to describe. Deskripsi berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan secara terperinci sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.

12 Sedangkan Keraf (2001: 109-110) mendifinisikan paragraf deskripsi adalah paragraf yang berusaha untuk menggambarkan sesuatu hal sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa paragraf deskripsi adalah paragraf yang berusaha menggambarkan suatu objek dengan terperinci sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca seolah-olah bisa melihat, mendengar, dan merasakan hal yang dideskripsikan. d. Persuasi Karangan persuasi merupakan karangan yang berisi imbauan atau ajakkan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulisnya. Oleh karena itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta-fakta sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca. http://tjakroek.blogspot.com/2007/10/jenis-jenis karangan.htm. Ada juga yang mengatakan, bahwa karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya. http://muslichm.blogspot.com/2007/08/jenis-karangan-dan-langkah-langkah.html. Dari definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa karangan persuasi adalah karangan yang berisi imbauan atau ajakan kepada

13 orang lain untuk mempengaruhi pembaca berbuat sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulis dalam karangannya. e. Argumentasi Di dalam tulisan argumentasi dengan sengaja penulis menghadirkan alasan yang digunakan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan. Sedangkan Keraf (2001: 110) mengatakan, bahwa paragraf argumentasi sebenarnya termasuk dalam eksposisi, hanya sifatnya yang jauh lebih sulit dengan mengajukan pembuktian-pembuktian. Dari definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa paragraf argumentasi adalah paragraf yang mencoba mengungkapkan pendapat atau gagasan yang memerlukan pembuktian-pembuktian tentang kebenaran pendapat tersebut. C. Paragraf Eksposisi Penelitian ini menggunakan paragraf eksposisi sebagai bahan uji kemampuan siswa dalam menemukan gagasan pokok. Untuk itu, disini akan dijelaskan tentang paragraf eksposisi sebagai dasar pengetahuan. 1. Pengertian paragraf eksposisi Menurut Nanang dan Ade (2007:96), paragraf eksposisi atau paparan adalah salah satu bentuk tulisan yang bertujuan menerangkan dan menguraikan pokok pikiran serta memperluas pandangan dan pengetahuan pembaca. Tujuan yang paling menonjol pada tulisan yang bersifat

14 ekspositoris tersebut adalah memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang, yaitu pembaca. Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/ciri-tulisan-narasi-deskripsieksposisi-dan-argumentasi/. Sedangkan Ahmad Iskak dan Yustinah (2008:67) mendefinisikan paragraf eksposisi adalah karangan yang berisi uraian/paparan/penjelasan tentang suatu hal atau topik dengan tujuan memberikan informasi atau pengetahuan kepada pembaca. Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa paragraf eksposisi adalah paragraf yang menguraikan atau memaparkan suatu hal pokok untuk memberikan informasi kepada pembaca agar pembaca mau menerima atau mengikutinya. 2. Ciri-ciri paragraf eksposisi Ciri-ciri paragraf eksposisi, yaitu sebagai berikut: a. Memaparkan definisi (pengertian). b. Memaparkan langkah-langkah atau cara melaksanakan suatu kegiatan. http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/ciri-tulisan-narasideskripsi-eksposisi-dan-argumentasi/.

15 3. Langkah-langkah menemukan paragraf eksposisi Menurut Wendi Widya Ratna Dewi (2011:38) langkah-langkah menyusun paragraf eksposisi adalah sebagai berikut: a. Mencari topik-topik berkaitan dengan objek yang akan dipaparkan. b. Mengembangkan topik menjadi sebuah pargaraf. Agar paragraf runtut dan sistematis sebaiknya menggunakan pola pengembangan terlebih dahulu. Pola pengembangan eksposisi bisa dimulai dari hal yang bersifat umum ke khusus atau dari khusus ke umum. Contoh: 1) Pola dari umum ke khusus Umum Unsur isi dalam puisi Khusus Tema Nada dan suasana puisi Perasaan dalam puisi Amanat puisi 2) Pola dari khusus ke umum Tema Khusus Umum Unsur isi dalam puisi Nada dan suasana puisi Perasaan dalam puisi Amanat puisi 3) Agar paragraf lebih terarah dan sistematis, perlu disajikan ide pokok dan ide-ide penjelasnya. Contoh:

16 Ide pokok : Puisi merupakan karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata kias. Ide penjelas : a. Puisi dibentuk dari dua unsur. b. Unsur pembentuk puisi meliputi unsur bentuk dan isi. c. Unsur bentuk meliputi pemadatan kata, pemilihan kata khas, penggunaan kata lambang, persamaan irama, kata konkret, dan pengimajinasian. d. Unsur isi berhubungan dengan apa yang diungkapkan penyair, seperti tema, amanat, nada, dan perasaan penyair. 4) Langkah terakhir mengembangkan topik dan gagasan pendukung menjadi paragraf yang utuh dan padu. D. Pengertian Gagasan Pokok Gagasan pokok dalam sebuah paragraf dikenal sebagai pikiran utama. Menurut Wijono (2007:176) pikiran utama yaitu topik yang dikembangkan menjadi sebuah paragraf. Pikiran utama ini dinyatakan dalam kalimat topik. Dalam paragraf pikiran utama berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Dalam sebuah wacana terdapat beberapa gagasan pokok yang disampaikan penulis, kemudian dituangkan melalui paragraf-paragraf. Letak ide pokok bisa terdapat di awal (deduktif), akhir (induktif), awal-akhir (campuran), dan keseluruhan paragraf.

17 Menemukan inti atau gagasan pokok dapat disiasati dengan mengenal tipe paragraf, berdasarkan pola penalaran dan pola pengembangannya. Bila dilihat dari segi pola penalarannya, paragraf bisa berbentuk tipe deduktif dan induktif. Lain halnya bila kita melihat dari pola pengembangannya, tipe paragraf dapat berupa paragraf deskripsi, eksposisi, narasi, argumentasi, dan persuasi.