IV. Hasil dan Pembahasan A. Hasil 1.Komposisi Jenis Ekosistem lamun, baik yang luas maupun sempit adalah habitat yang penting bagi bermacammacam spesies ikan. Hasil penelitian pada ekosistem padang lamun di Teluk Mayalibit secara keseluruhan menemukan 145 individu dari 25 spesies yang berasal dari 18 famili. Berdasarkan hasil komposisi jenis diketahui bahwa jenis Gerres filamentosus dari familygerridae merupakan jenis yang memiliki komposisi jenis ikan paling tinggi (33,79%). Berdasarkan frekwensi penangkapan masingmasing jenis, ikan Lutjanus gibbus dan Scomberomorus commersonnianus merupakan jenis ikan dengan frekuensi penangkapan 100% disusul ikanikan jenis L. argentimaculatus, Cpapuensis dan S. barracuda dengan persentase 50%. Dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Frekuensi Kemunculan Spesies Ikan di Perairan Kalitoko No Spesies Frekuensi Pengamatan F (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Scomberomorus commerson Tylosurus acus melonatus Lutjanus gibbus Gerres Filamentosus Scumberoides commersonnianus Lutjanus argentimaculatus Caranx papuensis Sphyraena barracuda Rastrelliger brachysoma Siganus javus Balistoides Viridescens Leiognathus equulus Alectis ciliaris Oedalechilus labiosus Acanthurus dussumieri Abudefduf sexfasciatus Gerres erythrourus Euthynnus affirus Lutjatus corponotatus Siganus canaliculatus Parupeneus barberinus Scarus ghobban Nemipterus furcosus Toxotes jaculatrix Platycephalus caeruleopunctatus Sumber, Hasil Olah, 2013 Tiga jenis ikan mendominasi penyusun komposisi jenis ikan di padang lamun Teluk Mayalibit. Berturutturut dari yang tertinggi adalah jenis ikan kapaskapas (Gerres filamentosus) dari famili Gerreidae dengan komposisi jenis sebesar 33,79%. kemudian disusul oleh jenis ikan Somasi (Lutjanus gibbus) dari famili Lutjanidae dengan persentase komposisi jenis sebesar 9,65%. Jenis ikan Bulana (Oedalechilus labiosus) juga memiliki komposisi jenis yang cukup tinggi dengan persentase sebesar 7,6% 19 25 100 100 50 50 50 25
(Gambar 1.). Komposisi jenis ikan terendah di padang lamun Teluk Mayalibit adalah 0,69% dari spesies ikan Acantrhurus dussumieri, Abudefdeuf sexfasciatus, Euthynnus affinis, Lutjanus corponotatus, Siganus canaliculatus,parupeneus barberinus, Scarus ghobban, Nemipterus furcosus, Toxotes jaculatri, dan Platycephalus caeruleopunctatus. Komposisi jenis ikan di teluk Mayalibit dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1. Komposisi Jenis Ikan di Padang Lamun Teluk Mayalibit 2.Indeks Keanekaragaman 20
Suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman spesies tinggi jika kelimpahan spesies yang ada atau proporsi antar sepesies secara keseluruhan sama banyak atau hampir sama banyak (Brower et al., 1990). Indeks keanekaragaman dapat digunakan untuk menyatakan hubungan kelimpahan spesies dalam bentuk komunitas. Indeks keanekaragaman adalah ukuran kekayaan spesies dilihat dari jumlah spesies dalam suatu komunitas dan kelimpahan relatif (jumlah individu tiap spesies). Umumnya apabila suatu komunitas memiliki nilai indeks keanekaragaman tinggi menandakan komunitas yang stabil. Tabel 4. Hasil analisis indeks keanekaragaman (H ) Frekuensi penelitian 1 2 3 4 5 6 7 8 H 1,14 1,83 2,09 2,04 1,97 0,82 2,01 1,71 Jumlah spesies yang ditemukan 5 7 9 9 8 9 8 7 Sumber: Hasil olah, 2013 Berdasarkan hasil penangkapan ikan yang dilakukan di padang lamun Teluk Mayalibit diperoleh ratarata indeks keanekaragaman ikan di lokasi tersebut adalah 1,706 hal ini menunjukkan bahwa komunitas 21
ikan di padang lamun Teluk Mayalibit masuk dalam kategori rendah atau kurang stabil dengan nilai H < 2. B. Pembahasan Jumlah jenis ikan yang ditemukan pada penelitian ini lebih rendah jika dibandingkan hasil yang didapatkan peneliti Ekspedisi Widia Nusantara dan Pusat penelitian Oseanografi (P2OLIPI) tahun 2008 di lokasi yang sama di Teluk Mayalibit yang menemukan 48 spesies. Hal ini dikarenakan areal pengamatan lebih luas dan terutama tekhnik pengambilan data ikan yang yang berbeda, yakni visual sensus dengan cara snorkeling (scubadiving), dan tekhnik beach seining menggunakan jaring tabur (a set sow). A set sow tidak dapat mendata ikan yang berukuran kecil; kelemahan ini tidak ditemukan ketika menggunakan tehnik scuba diving. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian di tempat lain, jumlah jenis ikan yang ditemukan di padang lamun Teluk Mayalibit tidak jauh berbeda dari yang ditemukan di daerah padang lamun pulau Barrang Lompo kota Makassar yaitu sebanyak 28 spesies dari 14 famili. 22
Menurut Bell dan Pollard (1989), beberapa karakterisitik utama kumpulan ikan yang berasosiasi dengan lamun yakni: (i) keanekaragaman dan kelimpahan ikan di padang lamun biasanya lebih tinggi daripada yang berdekatan dengan substrat kosong, (ii) lamanya asosiasi ikanlamun berbedabeda di antara spesies dan tingkatan siklus hidup, (iii) padang lamun adalah daerah asuhan untuk banyak spesies yang mempunyai nilai ekonomi penting, (iv) zooplankton dan epifauna adalah makanan utama ikan yang berasosiasi dengan lamun, dengan tumbuhan, pengurai dan komponen infauna dari jaringjaring makanan di lamun yang dimanfaatkan oleh ikan, (v) perbedaan yang jelas (pembagian sumberdaya) pada komposisi spesies terjadi di banyak padang lamun, (vi) hubungan yang kuat terjadi antara padang lamun dan habitat yang berbatasan, kelimpahan relatif dan komposisi spesies ikan di padang lamun menjadi tergantung pada tipe (terumbu karang, estuaria, dan mangrove) dan jarak habitat yang terdekat, seperti pada siklus malam hari, 23
(vii) kumpulan ikan dari padang lamun yang berbeda seringkali berbeda juga walaupun habitat itu berdekatan. Hutomo dan Martosewojo (1977) mengelompokkan asosiasi jenis ikan dari famili Gerridae dengan padang lamun dalam kategori menetap dengan menghabiskan hidupnya di padang lamun sejak juvenile hingga dewasa, namun pemijahannya di luar padang lamun. Komposisi jenis yang rendah (0,69%) disebabkan karena asosiasi antara ikan dan lamun bersifat sewaktuwaktu menetap atau hanya singgah mengunjungi padang lamun untuk berlindung dan mencari makan. 24