BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN OBYEK WISATA CEKING TERRACE Pada bab ini dibahas potensi dan permasalahan obyek wisata Ceking Terrace, yang nantinya akan berpengaruh terhadap penataan dan pengembangan yang dilakukan. 2.1 Tinjauan Umum Obyek Wisata Ceking Terrace Berdasarkan peraturan daerah nomor 16 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Gianyar 2012-2032 kawasan obyek wisata Ceking Terrace masuk ke dalam kawasan wisata alam dalam lingkup kawasan pariwisata Ubud. Sesuai dengan RTRW Kabupaten Gianyar kawasan pariwisata Ubud seluas 7.712 (tujuh ribu tujuh ratus dua belas) hektar terdiri dari wilayah administrasi desa/ kelurahan: a. Ubud, Kedewatan, Peliatan, Mas, Petulu, Lodtunduh, Sayan, Singakerta di kecamatan Ubud; Seminar Tugas Akhir 6
b. Melinggah, Melinggah Kelod, Puhu, Kelusa, sebagian Buahan dan sebagian Buahan Kaja di Kecamatan Payangan; dan c. Keliki, Kenderan, dan Tegallalang di Kecamatan Tegallalang. Obyek wisata Ceking Terrace sendiri merupakan obyek wisata alam yang menyuguhkan keindahan pemandangan alam persawahan dengan bentuk yang berundak-undak/terasering. Kondisi sekarang dari kawasan obyek wisata ini sudah terbangun dan memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Obyek wisata ini sendiri dikelola oleh Desa Pekraman Tegallalang, dengan pengelolaan dan pengembangan yang tepat, kawasan ini sangat potensial berkembang menjadi kawasan pariwisata besar seperti kawasan pariwisata Monkey Forest Ubud. 2.2 Lokasi Lokasi dari obyek wisata Ceking Terrace tepatnya berada di Desa Tegallalang, Gianyar. Obyek wisata ini berbatasan langsung dengan Desa Pekraman Kedisan dan sebagian area persawahan Ceking Terrace merupakan wilayah Desa Pekraman Kedisan. Lokasi dari obyek wisata Ceking Terrace dapat dilihat pada gambar 2.1, sampai gambar 2.4. Gambar 2.1 Peta Pulau Bali Sumber : https://petatematikindo.wordpress.c om/2013/03/10/administrasikabupaten-gianyar/ Gambar 2.2 Peta Kabupaten Gianyar Sumber : http://desnantaratamasya.blogspot.co.id/2011/02/peta-pulaubali.html Desa Pekraman Tegallalang Gambar 2.3 Peta Kecamatan Tegallalang Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015 Seminar Tugas Akhir 7
Kawasan Obyek Wisata Ceking Terrace 2.3 Potensi Dalam sebuah kawasan pariwisata suatu daya tarik wisata/dtw merupakan potensi utama yang menjadikan kawasan tersebut berkembang menjadi destinasi pariwisata. Hubungan Gambar antar 2.4 potensi Peta Desa pariwisata, Pekraman Tegallalang kunjungan Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015 wisatawan, dan kebutuhan fasilitas dapat dilihat pada gambar 2.5. Potensi Kunjungan Wisatawan Permasalahan Gambar 2.5 hubungan antar potensi, kunjungan pariwisata dan fasilitas pariwisata yang dibutuhkan 2.3.1 View Kebutuhan Fasilitas Pariwisata Daya tarik utama wisatawan berkunjung ke obyek wisata Ceking Terrace adalah potensi view yang dimiliki, potensi tersebut berupa persawahan terasering dengan latar pepohonan rindang dan aktifitas para petani di persawahan. View persawahan ini terbentang sepanjang 1,2 km yang Seminar Tugas Akhir 8
(gambar 2.6). tebentang di sepanjang jalan raya raya Ceking, dan desa Pakuduwi Gambar 2.6 View dan persawahan yang menjadi daya tarik obyek wisata Ceking Terrace Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015, dan observasi 4 Oktober 2015 2.3.2 Lingkungan sekitar Potensi dari lingkungan di sekitar kawasan obyek wisata Ceking Terrace bisa dilihat pada masih tersedianya lahan kosong untuk membangun berbagai fasilitas pariwisata yang dibutuhkan untuk pengembangan kawasan. Pada bagian barat site tersedia lahan kosong yang cukup luas (gambar 2.7), namun tidak secara keseluruhan lahan tersebut kosong, terdapat beberapa rumah warga di antara lahan kosong tersebut. Seminar Tugas Akhir 9
Gambar 2.7 Lahan kosong yang bisa dikembangkan menjadi fasilitas akomodasi pariwisata Potensi pengembangan salah satunya bisa dilakukan adalah pengembangan fasilitas parkir, pengembangan fasilitas parkir sangat memungkinkan karena lingkungan sekitar parkir masih berupa tanah kosong yang berfungsi sebagai ladang dan tegalan. Fasilitas parkir yang sudah ada di kawasan ini bisa dilihat pada gambar 2.8. Gambar 2.8 Kondisi dari fasilitas parkir, dan lingkungannya yang masih berupa tanah kosong 2.3.3 Regulasi / Kebijakan Berdasarkan peraturan daerah nomor 16 tahun 12 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Gianyar 2012-2032 kawasan obyek wisata Ceking Terrace masuk ke dalam kawasan wisata alam, dan dalam RTRW tersebut obyek wisata Ceking masuk dalam kawasan hijau. Sehingga kawasan yang berada di bagian timur jalan secara keseluruhan harus bebas dari bangunan, sedangkan melihat kondisi yang sekarang dimana banyak Seminar Tugas Akhir 10
bangunan-bangunan semi permanen yang sudah di bangun di kawasan tersebut secara peraturan bangunan tersebut harus dibongkar (gambar 2.9) Kawasan yang masuk jalur hijau, seharusnya titak boleh dibangun dan bisa difungsikan sebagai ruang terbuka Gambar 2.9 Bangunan yang ada di sepanjang jalan obyek wisata Ceking Terrace 2.4 Permasalahan 2.4.1 Bangunan dan Lingkungan Kawasan hijau yang harusnya steril dari bangunan, disamping dibangun bangunan semi permanen, juga terlihat bangunan bangunan permanen yang sudah berdiri dan bahkan ada bangunan berlantai 2 yang sudah dibangun di kawasan ini. Disamping itu juga kurangnya penataan bangunan di sepanjang barat jalan sehingga menimbulka view yang kurang menarik. Kondisi bangunan di sepanjang jalan kawasan dapt dilihat pada gambar 2.10. Gambar 2.10 Bangunan yang ada di sepanjang jalan obyek wisata Ceking Terrace Seminar Tugas Akhir 11
2.4.2 Sirkulasi dan Parkir Walaupun sudah terdapat fasilitas parkir, sistem pengelolan obyek wisata ini sendiri memanfaatkan sebagian bahu jalan untuk parkir kendaraan (gambar 2.11), dan baru menggunakan fasilitas parkir yang ada setelah parkir dibahu jalan terisi penuh. Hal tersebut disebapkan karena jarak antar parkir terlalu jauh, dan fasilitas pedestrian yang belum mendukung. Sirkulasi kendaraan di jalan utam kawasan sangat padat dan merupakan akses utama dari dan menuju Kintamani, Jadi perlu dilakukan pengaturan sirkulasi kendaraan yang memasuki kawasan. Gambar 2.11 Pemanfaatan sebagian bahu jalan untuk fasilitas parkir sehingga mengganangu sirkulasi kendaraan 2.4.3 View Persawahan yang Terhalang View yang terbentang sepanjang 1,2 kilometer di sebelah timur kawasan, hanya bisa dinikmati pada beberapa titik tertentu, padahal bila tidak dihalangi oleh toko-toko souvenir area untuk melihat view bisa dinikmati lebih luas dan semua view persawahan bisa dinikmati dari area jalan. ( gambar 2.12) Bangunanbangunan toko souvenir yang menghalangi view persawahan Gambar 2.12 Bangunan-bangunan toko souvenir yang menghalangi view persawahan Seminar Tugas Akhir 12
2.4.4 Topografi dan Kondisi Jalan Kondisi jalan dengan lebar 8 meter dan berbatasan langsung dengan tebing setinggi 6 meter, serta ditambah dengan adanya bangunan-bangunan berlantai 3, menjadikan area di lingkungan jalan terlihat sempit dan kurang adanya ruang gerak yang bebas untuk wisatawan dalam menikmati view. Tebing setinggi 6 meter yang langsung berbatasan dengan jalan utama kawasan Gambar 2.13 Kondisi jalan yang berbatasan dengan tebing terjal setinggi 6 meter 2.4.5 Penunjang Pariwisata Fasilitas penunjang pariwisata yang ada di obyek wisata ini salah satunya adalah fasilitas trecking menyusuri persawahan. Fasilitas ini adalah sarana pariwisata yang memberikan wisatawan berjalan-jalan menyusuri persawahan dengan melewati terasering persawahan, sungai dan lingkungan di sekitarnya. Yang menjadi permasalahan dari fasilitas ini adalah : Lahan persawahan yang menjadi gersang dan menciptakan view yang kurang menarik dilihat dari kejauhan, fasilitas ini juga menciptakan suasana yang kurang menarik di lingkungan persawahan (gambar 2.14 dan gambar 2.15). Seminar Tugas Akhir 13
Gambar 2.14 Jalan dari fasilitas trecking menimbulkan view yang kurang menarik Gambar 2.15 Akses jalan yang buruk dan banyak sampah di area jalan fasilitas trecking 2.5 Karakteristik Lingkungan Karakteristik lingkungan akan membahas tentang bagaiman kondisi lingkungan sekitar dari obyek wisata Ceking Terrace yang dilihat dari beberapa aspek diantaranya: 2.5.1 Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan dari kawasan sangat padat dan banyak terdapat toko-toko souvenir yang berjejer di sepanjang jalan utama, pada bagian timur jalan tempat melihat view ke ke arah sawah juga banyak berdiri toko-toko souvenir dan beberapa restoran yang kurang tertata dengan baik (gambar 2.16 dan gambar 2,17) Toko souvenir Restaurant Gambar 2.16 Toko souvenir dan restauran yang terlihat kurang tertata Seminar Tugas Akhir 14
Gambar 2.17 Toko souvenir yang berada di sepanjang jalan utama kawasan Pada bagian barat jalan terdapat lahan kosong yang cukup luas yang posisinya lebih tinggi 7 meter dari jalan, lahan ini merupakan lahan milik masyarakat dan terdapat beberapa pemukiman(gambar 2.18 dan gambar 2.19). Kondisi dari lahan kosong ini merupakan tegalan yang banyak ditanam pohon kelapa, pisang, durian, dan pohon-pohon lainnya. Gambar 2.18 Lahan kosong yang terdapat di bagian barat jalan utama kawasan Gambar 2.19 Rumah penduduk yang terdapat di bagian barat jalan utama kawasan Seminar Tugas Akhir 15
2.5.2 Letak Geografi Obyek Wisata Ceking Terrace berjarak 5 km dari pusat pariwisata Ubud dan bisa ditempuh dalam waktu 20 menit, sedangkan dari denpasar berjarak kurang lebih 30 km. Letak dari obyek wisata ini berada di dua Desa Pekraman, yaitu Desa Pekraman Tegallang dan Desa Pekraman Kedisan. Sebagian dari sawah merupakan wilyah Desa Kedisan, sedangakan untuk sebagian sawah dan berbagai fasilitas penunjang yang sudah ada terletak di Desa Tegallalang. Kondisi eksisting dari kawasan ini bisa di lihat pada gambar 2.20 Gambar 2.20 Eksisting kawasan obyek wisata Ceking Rice Terrace Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015 Seminar Tugas Akhir 16
2.5.3 Topografi Kondisi topografi memiliki kemiringan yang tinggi dengan kondisi lingkungan yang bertransis, dari posisi jalan utama ke arah timur menuju kawasan persawahan memiliki transis yang terjal. Sedangkan bagian barat site yang berupa lahan kosong dan rumah warga posisinya berada 6 meter dari jalan, untuk lahan kosong kondisinya relatif datar. Topografi di kawasan ini bisa dilihat pada gambar 2.21, dan gambar 2.22. Gambar 2.21 Kondisi topografi di bagian timur jalan utama Gambar 2.22 Lahan kosong yang terdapat pada bagian barat jalan 2.5.4 Geologi Kawasan obyek wisata Ceking Terrace merupakan area persawahan dan di lingkungan sekitarnya terdapat tegalan milik penduduk, karakteristik dari tanah di lingkungan ini sangat subur dan termasuk tanah yang lunak. Seminar Tugas Akhir 17
Keadaaan geologi di kawasan obyek wisata Ceking Terrace dapat dilihat pada gambar 2.23. Gambar 2.23 Kondisi geologi dari tanah kosong di bagian barat jalan utama 2.5.5 Aksebilitas Posisi dari obyek wisata ini tepatnya berada tidak jauh dari pusat Desa Tegallalang, dan berada kurang lebih 7 km dari pusat pariwisata Ubud. Sedang dari Kota Gianyar berjarak kurang lebih 15 km. Jalan utama kawasan merupakan akses utama dari dan menuju Kintamani. Peta jarak dari Gianyar dan Ubud menuju obyek wisata Ceking Terrace dapat dilihat pada gambar 2.24. Lokasi obyek wista Ceking Terrace Gambar 2.24 aksebelitas menuju obyek wisata Ceking Terrace Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/jl.+r aya+ceking,+tegallalang,+kab.+gianyar, +Bali (diakses 5 Oktober 2015) Seminar Tugas Akhir 18
2.6 Tinjauan Fisik dan Fasilitas Tinjauan fisik pada obyek wisata Ceking Terrace berupa berbagai fasilitas pendukung berupa sarana dan prasarana yang sudah tersedia di kawasan ini. Tinjauan fisik di kawasan obyek wisata Ceking Terrace dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: 2.6.1 Penggunaan Lahan Kondisi lahan di kawasan ini kondisinya sudah 60% terbagun penggunaan lahan lebih banyak digunakan untuk fasilias komersil, seperti art shop, restaurant, dan warung. Di lingkungan ini juga terdapat rumah-rumah warga yang letaknya di bagian barat kawasan. penggunaan lahan kawasan dapat dilihat pada gamabr 2.25. Art shop dan restauran DTW Ceking Rice Terrace Lahan kosong Restaurant Rumah penduduk Art shop dan restoran dilihat dari area persawahan Fasilitas parkir mobil Gambar 2.25 Tata guna lahan di kawasan Ceking Terrace Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015, dan observasi 4 Oktober 2015 Seminar Tugas Akhir 19
2.6.2 Bangunan Bangunan di kawasan ini beberapa masuk dalam katagori semi permanen, bangunan dengan fungsi art shop dan toko-toko souvenir terlihat kurang tertata dengan wujud fisik yang masih sederhana penggunaan batako yang belom di plester untuk dinding dan penggunaan atap asbes. Sedangkan untuk bangunan fungsi restorant bangunan sudah lebih terlihat tertata dengan struktur yang kokoh dan finishing lengkap. Kondisi fisik dari bangunan di kawasan ini bisa dilihat pada gambar 2.26 dan gambar 2.27. Gambar 2.26 bangunan semi permanen dengan fungsi toko souvenir Gambar 2.27 bangunan restaurant dengan atap alang-alang dan struktur kayu 2.6.3 Ruang Terbuka Ruang terbua sendiri di kawasan obyek wisata ini sangat sedikit dan bahkan hampir tidak ada ruang publik yang luas untuk wisatawan yang Seminar Tugas Akhir 20
berkunjung, ruang terbuka hanya ditemukan di antar toko souvenir dengan kondisi yang sempit dan kurang tertata (gambar 2.28). Gambar 2.28 Ruang terbuka untuk melihat view ke arah sawah 2.6.4 Sirkulasi dan Parkir Untuk area parkir kawasan obyek wisata Ceking Terrace memiliki area parkir khusus mobil yang jaraknya kurang lebih 150 meter dari DTW Ceking Terrace (gambar 2.29), area parkir ini dibuat dengan kapasitas 60 mobil. Sedangkan untuk sirkulasi kendaraan, jalan utama kawasana merupakan akses jalan dua arah. Namun dilihat secara pengelolaan sebagian bahu jalan masih dimanfaatkan sebagai sebagai parkir dan fasilitas parkir yang ada baru dimanfaatkan setelah parkir sebagian bahu jalan sudah penuh, sehingga mengganggu sirkulasi kendaraan di jalan (gambar 2.30). Gambar 2.29 Fasilitas parkir di obyek wisata Ceking Rice Terrace Seminar Tugas Akhir 21
Gambar 2.30 Pemanfaatan sebagian bahu jalan untuk kebutuhan parkir 2.6.5 Pedestrian Sepanjang jalan utam obyek wisata Ceking Terrace sudah terdapat akses pejalan kaki, walaupun kondisinya sudah diperbaiki namun lebar dari akses pedestrian masih sempit dan lebarnya kurang luas untuk akses pedestrian yang terdapat di kawasan pariwisata. Material yang dipergunakan untuk trotoar adalah paving, untuk bagian pedestrian yang terdapat di bagian timur jalan dibuat dengan sistem kantilever dan di bawahnya terdapat alairan sungai. Kondisi dari pedestrian dapat dilihat pada gamabar 2.31. Gambar 2.31 Akses pejalan kaki di sekitar obyek wisata 2.6.6 Penunjang Pariwisata Kawasan obyek wisata Ceking Terrace memiliki berbagai fasilitas yang penunjang kegiatan yang sudah dikembangkan, salah satu fasilitas penunjng Seminar Tugas Akhir 22
kegiatan yang mendukung pariwisata di kawasan ini adalah fasilitas trecking menyusuri persawahan. Sepanjang fasilitas tracking terdapat berbagai fasilitasfasilitas komersial yang menjual minuman-minuman segar dan souvenir yang dibangun sendiri oleh masyarakat setempat (gambar 2.32). Gambar 2.32 Fasilitas tracking menyusuri persawahan 2.6.7 Utilitas Sistem utilitas di kawasan ini sudah tersedia fasilitas umum seperti listrik dari PLN dan air bersih dari PDAM. namun yang terlihat kurang dari kesediaan utilitas di kawasan ini adalah fasilitas tempat sampah dan sistem pengolahan sampahnya. Aliran listrik dari PLN dapat dilihat pada gambar 2.33. Gambar 2.33 Fasilitas listrik PLN yang tersedia di obyek Ceking Terrace 2.7 Fasilitas yang Dikembangkan Seminar Tugas Akhir 23
2.7.1 Pengembangan Fasilitas Parkir, Akses Dan Pedestrian Pengembangan fasilitas parkir sangat diperlukan dalam kawasan ini mengingat masih adanya pemanfaatan sebagian bahu jalan untuk fungsi parkir. Sirkulasi kendaraan yang memasuki dan keluar kawasan juga perlu dikelola agar menciptakan sirkulasi yang lancar di dalam kawasan. Perbaikan sirkulasi kendaraan di dalam kawasan dapat dilakukan dengan pemenfaatan jalan yang ada di bagian barat kawasan. serta pemanfaatan lahan kosong yang tersedia untuk menciptakan akses baru masuk dan keluar fasilitas parkir. Area kosong yang akan dikembangkan fasilitas parkir dapat dilihat pada gambar 2.34. Lahan kosong yang tersedia di bagian selatan parkir, sehingga memungkinkan adanya pengembangan fasilitas parkir Gambar 2.34 Area kosong yang akan dikembangkan fasilitas parkir Pengembangan untuk akses pejalan kaki sangat diperlukan mengingat akses yang cukup jauh antar parkir menuju DTW Ceking Terrace, akases pejalan kaki dibuat lebih lebar dengan pohon-pohon peneduh dan penggunan material bahan yang tepat (gambar 2.35) Gambar 2.35 Sistem struktur kantilever pada pedestrian Sistem struktur dari pedestrian menggunakan kantilever karaena berada di atas sungai, pelebaran pedestrian bisa dilakukan dengan sistem yang sama Seminar Tugas Akhir 24
2.7.2 Pengembangan Ruang Terbuka dan Fasilitas Publik Ruang terbuka sangat cocok dikembangkan pada area bagian timur, mengingat secara peraturan kawasan di bagian timur jalan merupakan kawasan hijau dan harus terbebas dari bangunan. ruang terbuka dibuat agar wisatawan lebih nyaman dan leluasa menikmati panorama keindahan DTW Ceking. Pengembangan ruang terbuka dan fasilitas publik adan direncanakan di area timur jalan, seperti pada gambar 2.36. Kawasan yang masuk jalur hijau, seharusnya tidak boleh dibangun dan bisa difungsikan sebagai ruang terbuka Gambar 2.36 Bangunan yang ada di sepanjang jalan obyek wisata Ceking Terrace Pengembangan fasilitas fasilitas umum seperti publik toilet, ATM center, informasi, dan fasilitas umum lainnya sangant diperlukan untuk kenyamanan dan kemudahan wisatawan untuk menikmati dan mengakses semua fasilitas yang ada dalam satu kawasan. 2.7.3 Pengembangan Fasilitas Restoran, Yoga, Oudbound dan Lainnya Fasilitas akomodasi pariwisata lainnya dapat dikembangkan di area tanah kosong yang terdapat pada bagian barat site, rencana pengembangan fasilitas yang akan dilakukan adalah dengan pembuatan fasilitas seperti ruang penerimaan/lobby, restaurant, cofe shop, fasilitas olhraga,fasilitas bermain, dan perbaikan fasilitas tracking menyusuri persawahan. Seminar Tugas Akhir 25