BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur dan Observasi. Penyediaan Alat dan Bahan. Analisis Desain Dan Pembuatan Muffler Konfigurasi 4-1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN Perbedaan Sebelum di Development. dan tenaga yang di hasilkan kurang sempurna. menurunkan performa mesin.

BAB IV DATA HASIL. Data komponen awal pada sistem pendingin meliputi : Tutup Radiator. Pada komponen ini yaitu tutup radiator mobil ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. proses pengelasan. Pada proses pengelasan terdapat berbagai jenis

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

BAB III METODOLOGI. Penentuan Judul. Mulai. Data awal. Pencarian alat dan Bahan Tugas Akhir. Proses development sistem pengapian full

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. (khususnya sepeda motor) berkembang. semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Observasi

BAB II LANDASAN TEORI

3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Velg Mobil Berbahan Aluminium terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan TIG

Las busur listrik atau las listrik : Proses penyambungan logam dengan menggunakan tegangan listrik sebagai sumber panas.

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB III METODE PENELITIAN. stand cutting Turbocharger sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan Alat : Klaten

TINJAUAN PUSTAKA. tersebut adalah dengan mendekatkan elektroda las ke benda kerja pada jarak beberapa

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

C. RUANG LINGKUP Adapun rung lingkup dari penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Kerja las 2. Workshop produksi dan perancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi kebutuhan teknologi maupun kebutuhan rumah. berpengaruh pada penurunan kualitas barang produksi seperti

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar. Skema pengelasan TIG(tungsten inert gas) [1]

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Penyedian Alat dan Bahan. Pengambilan Data Awal, Berat Awal Kendaraan Dan Handling. Proses Development

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

BAB III GAMBAR DIMENSI UKURAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur. Penyediaan Alat dan Bahan. Perancangan Prototipe sistem rem dan geometri roda

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

Pengaruh Variasi Arus dan Tebal Plat pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada prosesnya dilakukan pada bulan Juli Tahun 2011 sampai. 2. BLK Disnaker Kota Bandar Lampung.

PERALATAN KERJA PEMIPAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN. Proses Analisis Sistem Pemindah Tenaga Yamaha Vixion ini dilakukan di

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM PENDINGIN PADA MESIN MITSUBISHI LANCER SL SPESIFIKASI DRIFTING

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III METODE PELAKSANAAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. tanggal 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGARUH ARUS LISTRIK TERHADAP DAERAH HAZ LAS PADA BAJA KARBON

Bisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK

LAS LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Pelayanan dan Perawatan. Dosen Pembimbing :

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan alat transportasi seperti kendaraan bermotor kian hari kian

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin 2 langkah 135 cc dengan data sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I LAS BUSUR LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB VI PROSES PENGELASAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Mulai Studi Literatur dan Observasi Penyediaan Alat dan Bahan Analisis Desain Dan Pembuatan Muffler Konfigurasi 4-1 Untuk Mesin Mitshubishi Lancer SL Spesifikasi Drifting Data Awal Perancangan Muffler Tidak Konfigurasi 4-1 YA Tidak Development Muffler Konfigurasi YA Pengujian Development Data Hasil Pembahasan dan Kesimpulan Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir 22

23 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2017. 3.2.2 Tempat penelitian Tempat penelitian dilakukan di 3 tempat, yaitu: 1. Laboratorium Teknik Mesin, Program VokasiUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. H.O.S. Cokro Aminoto, Wirobrajan, Yogyakarta 55253. 2. Tempat pengujian performa kendaraan dengan Dyno Test di Jl. Turen Pandeyan Sukoharjo. 3. Rumah Development mobil balap pendukung sebagai referensi. 3.3 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat Untuk mendukung pembuatan Muffler memerlukan beberapa alat yaitu: 1. Kunci shock set 2. Dongkrak 3. Mesin Gerinda 4. Alat Las Asitilin 5. Alat Las Argon 6. Alat Pemotong pipa 7. Mesin Roll

24 8. Dyno Test Berikut penjabaran dari alat-alat yang digunakan pada saat melakukan development Muffler. 1. Kunci shock set Kunci shock set berfungsi sebagai penunjang kinerja toolbox set, kunci shock mempunyai kelebihan pada bagian flexsibleratchet handle dikarenakan sifatnya lebih fleksibel sehingga dapat digerakan lebih mudah dan pengaplikasiannya pada bidang yang sulit. Contohnya ruang yang sempit jarak jangkau yang jauh dan kombinasi kunci yang lengkap. Berikut merupakan gambar dari kunci shock set : Gambar 3.2. Kunci shock set

25 2. Dongkrak Dongkrak berfungsi untuk mengangkat beban mobil yang nantinya akan digunakan sebagai alat safety pada proses pelepasan, pemasangan dan semua operasional pada saat komponen kaki-kaki dilepas. Berikut merupakan gambar dongkrak : Gambar 3.3. Dongkrak 3. Gerinda Mesin Gerinda adalah salah satu mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata potongna berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu.

26 Gambar 3.4. Mesin Gerinda 4. Pengelasan asitilin Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.

27 Gambar 3.5. Alat Las Asitilin 5. Pengelasan Argon Las Argon atau Las TIG ( Tungsten Inert Gas Welding) atau sering disebut las busur gas elektroda tungsten. Pengertian Las Argon ini adalah salah satu metode yang termasuk paling penting dalam pekerjaan baja paduan tinggi atau hugh alloy dan logam bukan besi atau non feroous misalnya aluminium, stainless, titanium, tembaga, molibdenum dan paduannya. Dengan stabilitas busur yang tinggi, maka las argon atau Las TIG atau Las GTAW (Gas Tungsten Arc

28 Welding) adalah terbaik dari pada proses las listrik modern lainnya. Hal tersebut terjadi karena penyebaran panas yang berlebihan pada benda kerja dikurangi dengan penambahan gas pelindung inert yang juga sekaligus gas pendingin. Gambar 3.6. Pengelasan Argon 6. Alat pemotong pipa Alat pemotong pipa ada 2 macam yaitu tubing cutter dan gergaji (hacksaw). Yang perlu diperhatikan pada saat memotong pipa adalah jangan sampai kotoran-kotoran masuk dalam system waktu memotong pipa. Untuk memotong pipa dengan tubing cutter, pipa dimasukan antara roller dan cutting whell. Tightening knob berfungsi untuk menyesuaikan dengan diameter pipa yang dipotong.

29 Gambar 3.7. Alat Pemotong Pipa 7. Mesin roll Mesin Roll yaitu alat pembentuk pipa, untuk menyesuaikan lekukan pipa knalpot yang di inginkan. Gambar 3.8. Mesin Roll

30 8. Dyno Test Dynotest adalah suatu metode pengujian performa mesin kendaraan (mobil maupun sepeda motor) dengan cara melihat power (tenaga) dan torque (torsi). Gambar 3.9. Alat Dyno Test Mobil 3.3.2 Bahan Bahan bahan yang digunakan dalam pembutan muffler ini yaitu: 1. Unit mobil Mitsubishi Lancer SL tahun 1993 2. Klem 3. Pipa Medium 4. Pipa Monel 5. Glaswool 6. Plat Stainless 7. Plendes Manifol 8. Plendes Pipa Knalpot

31 Berikut penjabaran dari bahan-bahan yang digunakan saat mendevelopment Muffler. 1. Unit mobil Mitsubishi Lancer SL tahun 1983 Gambar 3.10. Mitsubishi Lancer SL 2. Klem Klem Knalpot yaitu berfungsi sebagai penyambung pipa secara manual, dengan cara menjepit pipa dengan mur. Gambar 3.11. Klem Knalpot

32 3. Pipa Medium Pipa Medium yaitu memeliki ketebalan kian besar dan biasanya dikenakan untuk pembuatan knalpot. Gambar 3.12. Pipa Galvanis Medium 4. Pipa Monel Pipa Monel adalah sebuah logam baja putih yang sangat kuat dan eksotis, Baja Putih atau yang sering disebut Monel ini merupakan logam dengan kandungan utamanya Nikel (nickel), yang dipadukan dengan Tembaga (copper) serta sedikit kandungan besi (iron) dan mineral. Kelebihan pipa monel yaitu lebih keras, lebih tahan terhadap karat, Anti asam ( acid ), dan lebih berkilau dan tahan lama.

33 Gambar 3.13. Pipa Monel 5. Glaswool Fungsinya tidak cuma mereduksi suara knalpot, tetapi pengaruh ke performa. Apabila glasswool habis terbakar, maka suara knalpot keras, tarikan menjadi tidak bertenaga. Itu lantaran sisa gas buang yang seharusnya kembali lagi ke ruang bakar, malah terbuang semua ke udara. Gambar 3.14. Glaswool

34 6. Plat Stainless Plat Stainless yaitu di gunakan sebagai pelapis muffler bagian luar, hanya saja bisa dibilang stainless steel itu Besi Mulia dari segala jenis besi/baja. Karena, stainless adalah besi yang paling bagus dalam hal ketahanan karat dan penampilan (jika di finishing). Hal ini dikarenakan ada kandungan Cromium & Nikel. Gambar 3.15. Plat Stainless 7. Plendez Manifol Plendez Manifol berfungsi untuk penyatuan header ke mesin mobil dan sebagai jalur pembuangan pada mobil. Gambar 3.16. Plendez Manifol

35 8. Plendez Pipa Knalpot Plendes Pipa Knalpot berfungsi sebagai penyatu pipa yang telah di potong-potong sesuai kebutuhan pembuatan knalpot. 3.4 Metode Perancangan Gambar 3.17. Plendez Knalpot Gambar 3.18. Perancangan konfigurasi 4-1

36 3.4.1 Pembuatan Desain dan Komponen Muffler Konfigurasi 4-1 Knalpot yang berdesain bagus akan memberikan tekanan balik yang tepat. Dan proses pembakaran di ruang bakar mesin akan mendapatkan asupan udara yang terus menerus dalam jumlah optimal. Hasilnya, tenaga yang dihasilkan makin sempurna. Hal yang harus diperhatikan sebelummengganti knalpot agar tenaga besar tetapi tidak boros bahan bakar : 1. Pilih ukuran pipa 2. Potong pipa menjadi berapa potongan yang di inginkan, dan diameter pipa yang akan di buat yaitu 1 1/2 inchi. 3. Roll atau Pembentukan 4. Penyambungan Las asitilin 5. Penghalusan atau gerenda 6. Pemasangan Glaswool 7. Penyantuman/Argon 8. Proses Penghalusan 9. Finishing 10. Pastikan konfigurasi header dan desain pipa 11. Sesuaikan dengan jenis transmisi mobil

37 3.4.2 Analisis Performa 1. Tahap persiapan mesin dan alat a. Mengecek kondisi mesin b. Memasang tachometer untuk mengetahui putaran mesin. c. Memodifikasi kendaraan dan dilanjutkan dengan dyno test dengan menggunakan bahan bakar bensin untuk mengetahui perubahan performa kendaraan tersebut. 2. Tahap pelaksanaan ( Uji performa mesin ) a. Bahan bakar premium 1. Memastikan tangki bahan bakar terisi 2. Menghidupkan mesin 3. Memanaskan mesin sampai suhu kerja tercapai 4. Mulai pengujian dengan dyno test 5. Mencatat hasil pada lembar 6. Pengujian dilakukan 1 kali 3.5 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil eksperimen dimasukkan ke dalam tabel dan kemudian akan dianalisa dan diambil kesimpulan nya. Sehingga dapat diketahui presentase perubahan torsi dan daya menggunakanmuffler konfigurasi 4-1 dibandingkan dengan mobil yang menggunakan muffler standar.

38 3.5.1 Pengujian Dyno Test Untuk menjalani Dynotest, ada beberapa persiapan yang perlu diperhatikan: 1. Memastikan mesin dalam kondisi yang fit / sehat. 2. Mengecek kondisi ban : Apakah layak pakai atau tidak, sangat memungkinkan untuk melakukan rotasi pemasangan ban apabila ada satu atau dua ban dalam kondisi tidak layak jalan atau rusak (berlaku untuk pengetesan 2 wheel drive). 3. Mengecek tekanan ban : Pada saat akan melakukan dyno test, tekanan ban pada semua roda harus dinaikkan hingga 30% 50% dari tekanan normal. Tekanan ban pada semua roda harus sama. Jangan lupa untuk mengembalikan tekanan ban pada tekanan normal pada saat selesai melakukan dynotest. 4. Mengecek belts: (timing belt, fan belt and other belts) apakah dalam keadaan normal atau tidak. 5. Mengecek oli mesin apakah dalam kapasitas dan kondisi normal atau tidak. 6. Mengecek busi apakah dalam kondisi normal atau tidak. 7. Mengecek oli transmisi apakah dalam kapasitas dan kondisi normal atau tidak. 8. Mengecek oli differential/transfer case apakah dalam kapasitas dan kondisi normal atau tidak. 9. Mengecek air radiator apakah dalam kapasitas normal atau tidak.

39 10. Memperhitungkan dengan baik modifikasi yang dibuat: misalnya mesin bertenaga besar dipasangkan pada rangka body mobil tua dan lain-lain, yang mungkin saja bisa menyebabkan komponen patah atau kecelakaan lain. 11. Tersedia pemadam api di lokasi Dynotest: untuk antisipasi apabila terjadi kebakaran. 12. Mempersiapkan dana lebih: apabila terjadi kerusakan komponen mesin selama proses Dynotest. 3.5.2 Pengujian Desibel Meter (db) Untuk mengetahui tingkat kebisingan pada suara knalpot. Langkah-langkahmenggunakan Desibel Meter : 1. Posisikan alat pengukur sejauh 50 cm dari ujung knalpot. 2. Pengukuran harus dilakukan ditempat yang terbuka (biar tidak ada gema) dan jauh dari kebisingan, jadi hanya ada suara knalpot saja karena bila dilakukan ditempat yg ramai / bising bisa mempengaruhi hasil pengukurannya

Gambar 3.19. Desibel Meter 40

41 3.6 Spesifikasi Mobil Dengan di imbangi spesifikasi mesin mobil yang memumpuni dan penggantian konfigurasai 4-1 maka tenaga mobil dan performa mobil lebih sempurna, dan ini speck dari mobil Mitshubishi Lancer SL. 1. Pemapasan Camshaft 2. Menyekur katup 3. Menyetel katup 4. Membersihkan kerak pada piston 5. Mengganti ring piston 6. Busi standar 7. Kampas Kopling standar 8. Pengapian menggunakan CDI

42