JURNAL SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA SAWAHAN PORONG SIDOARJO

dokumen-dokumen yang mirip
Rahma Elya 1, Dessy Hermawan 1, Eka Trismiana 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. diastolik diatas 90 mmhg (Depkes, 2007).

PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN

Pengaruh Pendidikan Kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Neneng Fitria Ningsih S.Kep.M.Biomed

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

Rakhma Nora Ika Susiana *) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. diastolic (Agrina, et al., 2011). Hipertensi sering dijumpai pada orang

Oleh: Iswidhani, Suhaema Fifi Luthfiyah Muhammad Alfin Nusfi Al-Khair. Poltekes Kemenkes Mataram

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SURYA MEDIKA. Volume 8. No. 1 Januari Oleh : Betty Agustina Rahayu 6 dan Nelisvida Puspita Sari 7 ABSTRACT

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

BAB V PEMBAHASAN A. PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON TERHADAP. kelompok kontrol pemberian pisang ambon, rata-rata tekanan darah sistolik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STABILITAS TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO. Abdul Muhith *) Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. Sustrani, dkk (2009) dalam Putra (2014) mengatakan hipertensi sering

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. akhirnya mengubah gaya hidup manusia. Konsumsi makanan cepat saji, kurang

EFEKTIFITAS JUICE MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS LINN) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

Disusun Oleh : MIA JIANDITA

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

Jurnal Kesehatan Kartika 7

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer

PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH PASIEN DENGAN DIABETES MELITUS DI RS GATOEL MOJOKERTO

Sri Hananto Ponco Nugroho Dosen Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DESA BENERWOJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

: Lansia Dengan Hipertensi, Melakukan Gerakan Shalat

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 e-issn : p-issn :

CEGAH STROKE DENGAN HERBA ALAMI

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian kerena payah jantung, infark miocardium, stroke, atau gagal. ginjal (Pierece, 2005 dalam Cahyani 2012).

PENGARUH KONSUMSI JUS APEL TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH JUS TOMAT TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA DI DUSUN NITEN NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

Air Rebusan Seledri Menurunkan Tekanan Darah Budi Setiawan *, Wiwik Afridah ** (Unusa, Jl. Jemursari Surabaya)

EFEK PEMBERIAN JUS MENTIMUN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta.

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang. Wahyuni, Ferti Estri Suryani 1) 1 STIKES Aisyiyah Surakarta

PENGARUH HEALTH EDUCATION

BAB I PENDAHULUAN. normal yang ditunjukkan oleh angka bagian atas (systolic) dan angka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai hal yang menyusahkan, bahkan membahayakan jiwa. Namun di era

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah sistem kardiovaskuler. Masalah kesehatan akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. batas-batas tekanan darah normal yaitu 120/80 mmhg. Penyebab hipertensi

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju hidup sehat 2010 yaitu meningkatkan

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

BAB I PENDAHULUAN kematian akibat hipertensi di Indonesia. Hipertensi disebut sebagai. (menimbulkan stroke) (Harmilah dkk., 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MENGKONSUMSI PISANG AMBON TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

121 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu sistem sosial (Friedman, 2010). Setiap individu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

PENGARUH RAMUAN JUS (TOMAT, JERUK, PISANG AMBON DAN KOMBINASI) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PSTW TERATAI PALEMBANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEKANAN DARAH PEGAWAI DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

Efektifitas Juz Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tinggi Pada Penderita Hipertensi. Universitas Muhammadiyah Ponorogo

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUOL

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah

I. PENDAHULUAN. akan mencapai lebih dari 1,5 milyar orang (Ariani,2013). Hipertensi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang usia 65 tahun keatas (Potter

DAPAT MENURUNKAN TEKANAN DARAH SISTOLE DAN DIASTOLE PADA PENDERITA HIPERTENSI USIA TAHUN DI DESA TURI KEC. TURI LAMONGAN

Putri Indah Dwipayanti, S.Kep.Ns ABSTRACT

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

Pengaruh Pemberian Buah Apel Romebeauty

Transkripsi:

JURNAL SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA SAWAHAN PORONG SIDOARJO WIWIT WIDIANA NINGSIH 201001073 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO 2014

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA SAWAHAN PORONG SIDOARJO WIWIT WIDIANA NINGSIH 201001073 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Iis Fatimawati S.Kep.,Ns.,M.Kes. Ika Suhartanti S.Kep.,Ns.

PERNYATAAN Dengan ini kami selaku mahasiswa sekolah tinggi ilmu kesehatan Majapahit Mojokerto. Nama : Wiwit Widiana Ningsih NIM : 201001073 Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan Setuju naskah jurnal ilmiah yang di susun oleh bersangkutan setelah mendapat arahan dari pembimbing dipublikasikan dengan mencantumkan nama Tim pembimbing sebagai coauthor. Demikian harap maklum. Mojokerto, 01 Juli 2015 WIWIT WIDIANA NINGSIH NIM: 201001073 Dosen Pembimbing I Mengetahui Dosen Pembimbing II Iis Fatimawati S.Kep.,Ns.,Mkes., Ika Suhartanti S.Kep.,Ns.

PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA SAWAHAN PORONG SIDOARJO Wiwit Widiana Ningsih, Iis Fatimawati, Ika Suhartanti Abstrak Penyakit darah tinggi merupakan penyakit yang digolongkan sebagai the silent killer (pembunuh diam-diam). Salah satu solusinya yaitu dengan pemberian jus mentimun, karena mentimun berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancang bangun true experimental. Variabel independen adalah pemberian jus mentimun dan variabel dependen adalah penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Populasi sebanyak 87 orang dengan sampel sebanyak 72 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Penelitian ini dilakukan di Desa Sawahan Porong Sidoarjo pada tanggal 24 Februari s/d 24 April 2014. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dan pengolahan data dengan cara editing, coding, scoring dan tabulating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan tekanan darah pada kelompok perlakuan yang sebelumnya mengalami hipertensi sedang yaitu sebanyak 16 responden (44,4%) menurun menjadi normal tinggi yaitu sebanyak 28 responden (77,8%). Berdasarkan hasil uji wilcoxon signed rank test diperoleh nilai signifikansi p value = 0,003 (ρ < 0,05), maka H1 diterima yang artinya ada pengaruh pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Hal ini disebabkan karena adanya mekanisme kontrol sistem saraf pernafasan yang mempengaruhi kecepatan detak jantung dan perubahan tekanan darah yang menyesuaikan dengan kecepatan pernafasan yang terjadi setelah diberikan jus mentimun. Pemberian jus mentimun cukup berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, sehingga diharapkan tenaga kesehatan khususnya perawat lebih aktif dalam memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan mentimun (Cucumis Sativus) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Kata kunci : Pemberian Jus Mentimun, Tekanan Darah, Hipertensi Pembimbing : 1. Iis Fatimawati S.Kep.,Ns.,M,Kes. 2. Ika Suhartanti S.Kep.,Ns. Perihal : Jurnal Karya Tulis Ilmiah Email : wiwitwidiana 12@gmail.com

PENDAHULUAN Penyakit darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu (Yundini, 2006). Seseorang dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan sistoliknya mencapai di atas 140 mmhg dan tekanan diastolik di atas 90 mmhg (Myrank, 2009). Kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan, hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olah raga, merokok, dan makanan yang tinggi kadar lemaknya (Infokes, 2012). Gangguan emosi, obesitas, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan rangsangan kopi yang berlebihan, tembakau dan obat-obatan sangat berperan beresiko hipertensi (Beavers, 2007). Cara untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan metode farmakologis (menggunakan obat) dan non farmakologis (tanpa obat) (Myrank, 2009). Beberapa jenis buah dan sayuran yang berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi antara lain seledri, ketimun, labu siam, selada air, lobak, tomat, belimbing wuluh, belimbing manis, semangka, wortel, pisang, apel, dan kiwi. Mengingat kandungan mineral dari mentimun yaitu potassium, magnesium dan fospor sangat banyak, serta harganya yang relatif masih murah, maka dianjurkan penderita hipertensi memilih mentimun untuk alternatif menurunkan tekanan darah (Mangonting, 2008).Pemanfaatan mentimun dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi yaitu dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (melalui air seni) (Mangonting, 2008). Buah mentimun mempunyai sifat hipotensif (menurunkan tekanan darah). Karena kandungan air dan kalium dalam mentimun akan menarik natrium ke dalam intraseluler dan bekerja dengan membuka pembuluh darah (vasodilatasi) yang dapat menurunkan tekanan darah (Beevers, 2007). Kandungan mentimun yang berperan dalam meregulasi tekanan darah adalah potasium/kalium yang tinggi akan meningkatkan konsentrasi didalam cairan

intraseluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah karena efek vasodilatasi pembuluh darah, kalium merupakan ion utama didalam cairan intrasel yang bekerja berkebalikan dari natrium/garam (Astawan, 2008). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2014 di Desa SawahanPorong Sidoarjo, Desa Sawahan merupakan desa yang paling banyak penderita hipertensi, sepanjang tahun 2013 jumlah penderita hipertensi sebanyak 87 pasien. Dari studi pendahuluan yang dilakukan kepada 5 orang penderita hipertensi dengan diberikan terapi pemberian jus mentimun dengan dosis 2x200 gram per hari (pagi dan sore) selama 2 minggu, 4 pasien (80%) mengalami penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi, hal ini menjelaskan bahwa terapi jus mentimun cukup berperan dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.kandungan mineral kalium, magnesium, dan serat di dalam mentimun bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Mineral magnesium juga berperan melancarkan aliran darah dan menenangkan saraf (Nirmala, 2008). Berdasarkan studi pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui Pengaruh Pemberian jus mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Desa SawahanPorong Sidoarjo. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental yaitu penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya keterlibatan dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas (Nursalam, 2013). Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah trueexperimental (eksperimental sungguhan) dengan teknik pratest dan pasca test,yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melihat kelompok kontrol disamping kelompok eksperimental yang dipilih dengan menggunakan teknik acak. Dalam rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak. Pada kedua kelompok diawali dengan pra-tes, dan setelah pemberian perlakuan selesai diadakan pengukuran kembali (pasca tes) (Nursalam,

2013). Populasi yang ditelitiadalahsemua penderitahipertensi di DesaSawahan Kecamatan porong sidoarjo sejumlah 87 orang. Analisis data yang digunakan adalah uji wilcoxon signed rank test. Tehnik pengumpulan Data Dalam pengumpulan data peneliti dibantu oleh kader kesehatan Desa Sawahan. Sebelum pengumpulan data, peneliti mengadakan pertemuan dengan para observer/kader untuk membicarakan tentang pengisian cara pemberian terapi jus mentimun dan cara pengisian lembar observasi. Kemudian peneliti melakukan pendekatan kepada responden penelitian dan menjelaskan mengenai tujuan penelitian. Setelah itu, peneliti melakukan observasi awal atau pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi yang disebut dengan pre-test dengan menggunakan lembar cheklist diisi oleh observer sebelum dilakukan perlakuan pemberian jus mentimun, kemudian peneliti memberikan terapi jus mentimun dengan dosis 2x200 gram per hari (pagi dan sore) selama 2minggutanpa air dangula. Pada hari ke 14 peneliti melakukan observasi akhir atau pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi yang disebut dengan post-test. Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi untuk mengetahui tekanan darah pada penderita hipertensi, dan alat pengukur tekanan darah (sphygmomanometer air raksa dan stethoscope) dan alat timbangan duduk untuk mengukur berat mentimun. Pengambilan keputusan didasarkan pada besarnya nilai yaitu bila α< 0,05 maka H1 diterima, artinya Jus mentimun berpengaruh dalam penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Jika nilai α > 0,05 maka H1 ditolak, artinya Jus mentimun tidak berpengaruh dalam penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 4.7 Tabulasi silang pengaruh pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi kelompok perlakuan di Desa Sawahan Porong Sidoarjo Tekanan Darah Post-test Tekanan darah Normal Hipertensi Normal Pre-test Tinggi Ringan Total f % f % f % f % Optimal 0 0 0 0 0 0 0 0 Normal 0 0 0 0 0 0 0 0 Normal tinggi 1 2,8 4 11,1 0 0 5 13,9 Hipertensi ringan 0 0 15 41,7 0 0 15 41,7 Hipertensi sedang 0 0 9 25 7 19,4 16 44,4 Hipertensi berat 0 0 0 0 0 0 0 0 Hipertensi sangat berat 0 0 0 0 0 0 0 0 Total 1 2,8 28 77,8 7 19,4 36 100 p value = 0,003 α = 0,05 Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa tekanan darah sesudah diberikan jus mentimun pada kelompok perlakuan sebagian besar responden terjadi penurunan tekanan darah yaitu sebanyak 32 responden (88,9%) dan sebagian kecil responden tidak terjadi penurunan tekanan darah yaitu sebanyak 4 responden (11,1%). Penatalaksanaan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi dapat dilakukan dengan cara non farmakologis. Mengingat semakin tingginya harga obat. wajar jika minat masyarakat untuk mernilih alternatif penyembuhan tanpa obat sangat besar penyembuhan itu memang harus dilakukan lebih ekstra hati-hati. Khususnya untuk penderita hipertensi. penyembuhan itu harus dilakukan dengan setalu memperhatikan risiko yang mungkin timbul (Dalimartha, 2008). Hasil penelitian menyatakan ada perbedaan tekanan darah yang signifikan antara tekanan darah pada kelompok perlakuan sesudah diberikan jus mentimun dan pada kelompok perlakuan 2 minggu setelah pengukuran tekanan darah awal di Desa Sawahan Porong Sidoarjo. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya mekanisme kontrol sistem saraf pernafasan yang mempengaruhi kecepatan detak

jantung dan perubahan tekanan darah yang menyesuaikan agar sebanding dengan kecepatan pernafasan yang terjadi pada kelompok perlakuan. Tabel 4.8 Tabulasi silang pengaruh pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi kelompok kontrol di Desa Sawahan Porong Sidoarjo Tekanan Darah Post-test Tekanan darah Normal Hipertensi Hipertensi Pre-test Tinggi Ringan Sedang Total f % f % F % f % Optimal 0 0 0 0 0 0 0 0 Normal 0 0 0 0 0 0 0 0 Normal tinggi 2 5,6 0 0 0 0 2 5,6 Hipertensi ringan 14 38,9 12 33,3 0 0 26 72,2 Hipertensi sedang 0 0 7 19,4 1 2,8 8 22,2 Hipertensi berat 0 0 0 0 0 0 0 0 Hipertensi sangat berat 0 0 0 0 0 0 0 0 Total 16 44,4 19 52,8 1 2,8 36 100 p value = 0,003 α = 0,05 Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa tekanan darah sesudah diberikan jus mentimun pada kelompok kontrol sebagian besar responden terjadi penurunan tekanan darah yaitu sebanyak 21 responden (58,2%) dan hampir setengahnya responden tidak terjadi penurunan tekanan darah yaitu sebanyak 15 responden (41,7%). Berdasarkan hasil uji wilcoxon signed rank test diperoleh hasil nilai signifikansi p value = 0,003 (ρ < 0,05), hal ini menunjukkan bahwa nilai p value lebih kecil dari standart signifikansi 0,05 maka H1 diterima. Dengan demikian terdapat pengaruh pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Sawahan Porong Sidoarjo. Pemanfaatan mentimun dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi yaitu dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (melalui air seni) (Mangonting, 2008). Dimana mentimun mengandung mineral yaitu potassium, magnesium, dan pospor. Selain itu mentimun juga bersifat diuretic karena mengandung banyak air sehingga menbamtu menurunkan tekanan darah (Myrank, 2009). Sementara di dalam Nirmala (2008) Penderita hipertensi sangat

disarankan untuk mengkonsumsi mentimun, karena kandungan mineral kalium, magnesium, dan serat di dalam timun bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Serta mineral magnesium yang juga berperan melancarkan aliran darah dan menenangkan saraf. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tekanan darah sebelum diberikan jus mentimun pada kelompok kontrol sebagian besar responden mengalami hipertensi ringan dan pada kelompok perlakuan sebagian besar responden mengalami hipertensi sedang. 2. Tekanan darah sesudah diberikan jus mentimun pada kelompok kontrol sebagian besar responden mengalami hipertensi ringan dan pada kelompok perlakuan sebagian besar responden mengalami tekanan darah normal tinggi. 3. Terdapat pengaruh pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Sawahan Porong Sidoarjo. B. Saran 1. Bagi Profesi Keperawatan Diharapkan dapat menerapkan penatalaksanaan penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan cara non farmakologis yaitu dengan pemberian jus mentimun secara terautr setiap hari. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan dapat lebih aktif dalam memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan mentimun (Cucumis Sativus) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi, sehingga informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat untuk mencegah terjadinya hipertensi yang lebih berat.

3. Bagi Masyarakat/Responden Diharapkan masyarakat dapat lebih aktif dalam mencari informasi tentang cara untuk menurunkan tekanan darah, sehingga masyarakat dapat melakukan penatalaksanaan untuk mencegah hipertensi dengan benar. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti dapat menggunakan data referensi penelitian ini sehingga peneliti selanjutnya dapat mengembangkan konsep atau melakukan penelitian tentang cara penatalaksanaan penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan cara yang lebih mudah dan jumlah sampel yang lebih banyak, sehingga dapat diaplikasikan untuk mencegah hipertensi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Astawan M dan Andre LK. 2008. Khasiat Warna Warni Makanan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Beevers, D.G. 2007. Tekanan Darah. Penerjemah Oscar H. Simbolon. Jakarta: Dian Rakyat. Carpenito, LyndaJuall M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC Dalimartha, Setiawan. (2008). Care YourSelf. Jakarta: Penebar Plus Elisa, Diana Julianti, dkk. (2005). Kesehatan Keluarga: Bebas Hipertensi dengan Terapi jus. Bogor: Citra Gran Khomsan, Ali (2009). Rahasia SehatDengan Makanan Berkhasiat. Jakarta: PT. Kompas Palmerah Media Nusantara Harmanto, Ning (2007). Herbal untuk Keluarga Jus Herbal Segar dan Menyehatkan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Hidayat A. Alimul (2010). Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Infokes. (2012). Menyokong Penuh Penanggulangan Hipertensi. http://www.depkes.go.id Majalah Nirmala. (2008). Mentimun Si Dingin dengan 1001 Manfaat. http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=nutrition&y=cy bermed%7c0%7c0%7c6%7c477 Mangoting, D. etal. (2008). Tanaman Lalap Berkhasiat Obat. Jakarta: Penebar Swadaya Myrank. (2009). Awas, Bom Hipertensi!. ttp://www.myrank.web.id/tag/hipertensi Notoatmodjo, Soekidjo (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Nursalam (2013). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Potter, A;Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC Setiadi (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu Smeltzer, C. S &Bare, G. B. (2004). Buku Ajar KeperawatanMedikal Bedah edisi 8. Jakarta. EGC Sugiono (2010). Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabeta Yundini. (2006). Faktor Resiko Terjadinya Hipertensi. http://group.yahoo.com