PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK di Kelas VIIC Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Kudus Tahun Ajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika Disusun oleh: LISA PRASETYOWATI A 410 080 235 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
PERSETUJUAN NASKAH PUBLIKASI PENGESAIIAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN 7!'/O STAY TWO STRATPADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPL./IINING T'NTUK PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MEIYINGKATKAhI MOTryASI DAN PRESTASI MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK di Kelas vrl c BELAJAR semester Genap MATEMATIKA smp Muhammadiyah 1 Kudus) ( PTK di Kelas VII C Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Kudus) Dipersiapkan dan Disusun Oleh: Lisa Prasetvowati A 410 0m 235 Diajukan Oleh: Telah Dipertahankan di Depan Dewan penguji Padatanggal,3Juh Lisa Prasetyowati 2Al2 Dm Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Diterima A 410 080 235 l. 2. 3. Drs. Sumardi, M.Si Dra. Sri Sutami, M.Pd Disetujui Oleh : Dra. N. Setyaningsitr, M.Si Disahkan, Fakultas Keguruan Dan trlmu pendidikan Pembimbing I Pembimbing II Drs. Sumardi, M.Si Dra. Sri Sutarni, M.Pd nl
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STAY PADA PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (PTK di Kelas VII C Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Kudus) Oleh Lisa Prasetyowati 1, Sumardi 2, dan Sri Sutarni 3 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, teecha_onme@yahoo.com 2 Staf Pengajar UMS Surakarta, s_mardi15@yahoo.co.id 3 Staf Pengajar UMS Surakarta, Srisutarniums.wordpress.com Abstract This resecarh purposes to analyze and describe the increase of the motivation and achievement of mathematics study in the quadrangle materials through application of Two Stay Two Stray learning method in the Student Facilitator And Explaining learning. The approach of this research is classroom action research design. The subject of action receiver is the students of VII C grade SMP Muhammadiyah 1 Kudus, and the subject action provider is the teacher who is helped by mathematics teacher of VII C grade. The methods of data collection are observation, test, field note, and documentation. The data analysis technique is descriptive qualitative that consist of data reduction, data presentation, and conclution which is done step by step. To guarantee the data validation is used triangulation technique. The result of research shows the increasing of mathematics study motivation, it can be shown by 1) student s attention of teacher s explanations before raised up from 21,87% to 62,5%, 2) Student s being active of asking and answering questions before action 12,5% and becomes 43,75% in the last action, 3) student s responsibility of doing exercise before action 9,37% becomes 46,87% in the last action. The result of this research shows the increasing of mathematics study achievement, it can be shown by the student s grade valve which is up to minimum completes before action is 53,12% and becomes 84,37% in the last action. The conclution of this research is that the application of Two Stay Two Stray learning method in the Student Facilitator And Explaining learning can increase the motivation and the achievement of mathematics study of this VII C grade students in SMP Muhammadiyah 1 Kudus. Key word : the two stay two stray, the student facilitator and explaining, the study motivation, the study achievement.
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan juga merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan manusia yang berlangsung seumur hidup (Uyoh Sadulloh, 2010:5). Hal ini dapat diartikan, setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapanpun dan dimanapun berada. Manusia akan sulit berkembang bahkan terbelakang tanpa adanya pendidikan. Dengan demikian, pendidikan harus diarahkan untuk membentuk manusia yang berkualitas, mampu bersaing, memiliki budi pekerti yang luhur dan bermoral baik. Matematika merupakan salah satu ilmu pendidikan yang sangatlah penting. Sampai saat ini pelajaran matematika masih menjadi mata pelajaran yang dianggap sulit dan sangat menakutkan bagi siswa, karena pada umumnya guru hanya menuntut siswa untuk menghafal rumus yang ada sehingga siswa kurang menikmati dan terkadang menghindari pelajaran matematika. Pembelajaran matematika sering diberikan secara klasikal dengan metode ceramah dan tidak melihat penerapan model pembelajaran yang lainnya yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa yang menerima materi tersebut. Kebanyakan guru-guru pada setiap lembaga pendidikan mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi hanya mengejar target untuk menyelesaikan muatan materi pembelajaran yang sangat padat itu dalam setahun (Akhmad Sudrajat,2008). Selain itu, guru selalu mendominasi jalannya proses pembelajaran sedangkan siswa hanya sebagai pendengar yang pasif. Seharusnya siswa ikut aktif dalam pembelajaran matematika untuk mengembangkan kemampuan berpikir
yang logis dan rasional. Hal inilah yang menyebabkan siswa tidak termotivasi dan tidak senang untuk menerima pelajaran matematika. Ketidaksenangan siswa terhadap pelajaran matematika akan menyebabkan kurangnya motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada rendahnya prestasi belajar matematika. Berdasarkan masalah tersebut guru matematika diharapkan dapat memberikan dorongan belajar pada siswa sehingga siswa merasa tertarik dan mudah memahami materi yang diberikan. Dengan adanya motivasi diharapkan dapat menumbuhkan minat dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Banyak metode pembelajaran yang merangsang siswa untuk belajar bekerjasama, lebih aktif dan menyenangkan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Diantara metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran matematika yang memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan menyenangkan adalah dengan metode Two Stay Two Stray dan metode Student Facilitator and Explaining. Disamping ditentukan oleh metode pembelajaran, keberhasilan proses belajar mengajar juga ditentukan oleh motivasi belajar siswa. Guru matematika diharapkan dapat memberikan dorongan belajar pada siswa, sehingga siswa merasa tertarik dan mudah memahami materi yang diberikan. Setiap perbuatan termasuk perbuatan belajar didorong oleh sesuatu atau beberapa motif. Dengan adanya motif atau dorongan siswa dalam belajar kemungkinan besar prestasi belajar yang dicapai akan memuaskan. Berdasarkan uraian di atas, tugas guru bukanlah hanya sekedar mengajar tetapi juga dapat memotivasi siswanya agar senang dan aktif dalam pembelajaran
matematika. Guru harus bisa memacu siswanya agar ingin dan mau belajar untuk meningkatkan prestasi belajar matematika sehingga mencapai tujuan pendidikan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji dan mendiskripsikan tentang peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VII C dengan penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada pembelajaran Student Facilitator and Explaining di SMP Muhammadiyah 1 Kudus. Indikator keberhasilannya adalah jika siswa memperhatikan penjelasan dari guru lebih dari 55%, keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru lebih dari 40%, tanggung jawab siswa untuk mengerjakan latihan soal lebih dari 45%, dan siswa yang memperoleh nilai lebih dari kriteria ketuntasan minimal lebih dari 58%. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Actions Research (CAR). Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh praktisi pendidikan dalam tugas pokok dan fungsinya masing - masing (Sutama, 2010:16). Penelitian tindakan kelas ditandai dengan adanya perbaikan terus menerus sehingga tercapainya sasaran dari penelitian tersebut. Langkah-langkah penelitian pembelajaran matematika yang dilakukan peneliti yaitu (1) Dialog awal, (2) Perencanaan Tindakan, (3) Pelaksanaan Tindakan, (4) Observasi, (5) Refleksi, (6) Evaluasi, dan (7) Penyimpulan. Perencanaan tindakan ini mengacu pada hasil dialog awal yang telah dirumuskan fokus permasalahannya. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan sesuai
dengan rencana, namun pelaksanaan penelitian bersifat fleksibel dan tidak harus mutlak sesuai dengan rencana. Kefleksibelan perlu digunakan dalam usaha mencapai perbaikan karena dalam situasi nyata sering terjadi hal-hal yang tidak diduga. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain : 1) metode observasi dilakukan di kelas yang dijadikan subyek penelitian untuk mendapatkan gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar siswa di kelas, 2) metode tes digunakan untuk memperoleh data dari siswa dalam mengerjakan soal matematika sesudah penelitian, 3) metode dokumentasi, dokumentasi dalam penelitian ini adalah buku presensi, RPP, dan lain lain. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, nama siswa, dan foto proses tindakan penelitian, 4) catatan lapangan digunakan untuk kejadian-kejadian penting selama pembelajaran yang diperoleh peneliti yang tidak teramati dalam lembar observasi, bentuk temuan ini berupa aktivitas siswa dan permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran. Penerapan model pembelajaran two stay two stray pada pembelajaran student facilitator and explaining diaplikasikan pada pembelajaran matematika pada siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah 1 Kudus dengan melibatkan guru mata pelajaran matematika. Analisis hasil ditekankan pada perhatian siswa terhadap penjelasan dari guru, keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru, tanggung jawab siswa untuk mengerjakan latihan soal, dan nilai siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal. Analisis hasil juga akan didukung dengan analisis deskriptif kualitatif tentang pendapat guru matematika kelas VII C SMP
Muhammadiyah 1 Kudus terhadap penerapan model pembelajaran two stay two stray pada pembelajaran student facilitator and explaining pada materi bangun datar. Pengumpulan pendapat guru dilakukan dengan wawancara yang dilaksanakan di setiap akhir putaran, serta observasi selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan selama proses tindakan kelas dari putaran I sampai dengan putaran III mengenai motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah 1 Kudus dapat disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.1 Data hasil peningkatan motivasi belajar siswa No Indikator Sebelum putaran Putaran I Putaran II Putaran III 1 Perhatian siswa terhadap penjelasan dari guru 2 Keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru 3 Tanggung jawab siswa untuk mengerjakan latihan soal 21,87% 37,5% 54,84% 62,5% 12,5% 21,87% 32,26% 43,75% 9,37% 15,62% 29,03% 46,87%
Tabel di atas menunjukkan data hasil observasi mengenai motivasi belajar pada siswa sebelum dan sesudah penelitian. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa : 1. Mulai putaran pertama sampai putaran ketiga, motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. 2. Pada akhir penelitian motivasi siswa dalam hal perhatian terhadap penjelasan dari guru mencapai 62,5%. 3. Pada akhir penelitian motivasi siswa dalam hal aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru mencapai 43,75%. 4. Pada akhir penelitian tanggung jawab siswa untuk mengerjakan latihan soal mencapai 46,87%. Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siwa 25 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa jumlah siswa 20 15 10 5 0 sebelum putaran Putaran I Putaran II Putaran III perhatian siswa terhadap penjelasan dari guru keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru tanggung jawab siswa untuk mengerjakan latihan soal
Grafik di atas menunjukkan bahwa adanya perubahan tindak belajar siswa berkaitan dengan peningkatan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian selama tiga putaran. Indikator motivasi belajar dalam penelitian ini adalah perhatian siswa terhadap penjelasan dari guru, keaktifan siswa bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru, dan tanggung jawab untuk mengerjakan latihan soal di depan kelas. Meningkatnya motivasi belajar siswa dari setiap putaran mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa indikator motivasi belajar matematika dari setiap putaran mengalami peningkatan secara bertahap dan cukup baik dibandingkan sebelum diterapkannya model pembelajaran Two Stay Two Stray pada pembelajaran Student Facilitator And Explaining. Penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada pembelajaran Student Facilitator And Explaining dalam pembelajaran matematika dapat membantu siswa meningkatkan motivasi belajar yang berdampak pula pada meningkatnya prestasi belajar matematika. Hal tersebut dapat dilihat pada meningkatnya nilai siswa yang disjikan pada tabel 4.2 dan grafik 4.2 berikut : Tabel 4.2 Data Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Aspek yang diamati Sebelum Putaran Putaran Putaran Ulangan putaran I II III Harian Nilai siswa di atas 53,12% 56,25% 77,4% 84,37% 87,5% KKM
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa 30 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Jumlah Siswa 25 20 15 10 5 nilai siswa di atas standart ketuntasan minimal 0 Sebelum Putaran Putaran I Putaran II Putaran III Sesudah Putaran Peningkatan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika mengakibatkan pula pada peningkatan nilai rata rata siswa sebagai hasil belajar matematika. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata rata hasil evaluasi belajar siswa yang disajikan pada tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 Nilai rata rata hasil evaluasi Pelaksanaan Nilai Rata - rata Sebelum putaran 72,06 Putaran I 71,09 Putaran II 76,61 Putaran III 75,55
Data di atas dapat disajikan secara grafis dalam bentuk diagram grafis. Gambar 4.3 di bawah ini menunjukkan grafik nilai rata rata hasil evaluasi matematika pada siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah 1 Kudus. nilai rata-rata 78 76 74 72 70 68 sebelum siklus Nilai rata-rata hasil evaluasi siklus I siklus II siklus III Pelaksanaan Tindakan Nilai rata-rata hasil evaluasi Gambar 4.3 Peningkatan nilai rata-rata hasil evaluasi Grafik di atas menunjukkan peningkatan nilai rata - rata hasil evaluasi sebelum dan sesudah penelitian. Nilai rata-rata sebelum putaran yang belum mencapai KKM adalah 72,06 mengalami peningkatan setelah dilakukan penelitian menjadi 77,98. Nilai rata-rata hasil evaluasi putaran pertama adalah 71,09. Nilai rata-rata hasil evaluasi putaran kedua adalah 76,61 dan nilai rata-rata hasil evaluasi putaran ketiga adalah 75,55. Nilai rata-rata hasil evaluasi putaran ketiga tersebut sudah memenuhi KKM SMP Muhammadiyah 1 Kudus yaitu 75. Secara keseluruhan setelah penerapan tindakan kelas dari putaran I sampai dengan tindakan kelas putaran III dengan menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada pembelajaran Student Facilitator And
Explaining dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas VIIC SMP Muhammadiyah 1 Kudus. Tindak mengajar yang yang telah dilakukan oleh guru matematika kelas VII C SMP Muhammadiyah 1 Kudus adalah mendorong dan memacu para siswanya agar termotivasi belajar matematika, serta menciptakan situasi dan kondisi belajar yang menyenangkan. Perubahan tindak belajar yang berkaitan dengan motivasi dan prestasi belajar matematika pada siswa dilaksanakan selama tiga putaran tindakan kelas. Tanggapan guru kelas setelah penelitian selesai dilaksanakan juga mendukung hipotesis ini. Guru kelas yang terlibat dalam penelitian menyatakan bahwa motivasi dan prestasi belajar pada siswa dalam pembelajaran matematika meningkat setelah dilakukan tindakan. Hal ini berarti bahwa hipotesis tindakan yang diajukan dapat diterima dengan dukungan hasil penelitian yang relevan. Siti Nur Rohmah (2010) menyimpulkan bahwa dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray memberikan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan model pembelajaran konvensional pada materi keliling dan luas segitiga dan segiempat, siswa dengan aktivitas belajar matematika tinggi memiliki prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah. Effandi Zakaria and Zanaton Iksan (2007) dalam jurnalnya yang berjudul Promoting Cooperative Learning in Science Mathematics Education menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif akan efektif dalam pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan jika melibatkan siswa aktif dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas secara lengkap bersama kelompok. Dalam hal ini, siswa
akan termotivasi untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Demikian juga pada proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada pembelajaran Student Facilitator And Explaining. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan peneliti sejalan dengan penelitian- penelitian sebelumnya. Dengan memperhatikan data penelitian di atas, penelitian yang telah dilakukan telah mencapai indikator keberhasilan dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran two stay two stray pada pembelajaran student facilitator and explaining. Hal ini memberikan kontribusi penting sehubungan dengan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. SIMPULAN Penerapan model pembelajaran two stay two stray pada pembelajaran student facilitaor and explaining mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah 1 Kudus pada materi ajar bangun datar. Peningkatan motivasi dan prestasi belajar matematika pada siswa ditunjukkan oleh hasil penelitian yang dilaksanakan selama tiga putaran. Peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dapat dilihat dari tercapainya indikator motivasi antara lain perhatian siswa terhadap penjelasan dari guru sebanyak 20 siswa atau sebesar 62,5%, keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru juga mengalami peningkatan menjadi 14 siswa atau sebesar 43,75%, tanggung jawab siswa untuk mengerjakan latihan soal meningkat menjadi 15 siswa (46,87%). Meningkatnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika juga mengakibatkan peningkatan prestasi belajar siswa.
Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa di atas kriteria ketuntasan minimal mengalami peningkatan sebanyak 27 siswa (84,37% ). DATAR PUSTAKA Rohmah, Siti Nur. 2010. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Materi Keliling dan Luas Segitiga dan Segiempat Ditinjau dari Aktivitas Belajar Matematika Siswa. Skripsi. Surakarta : FKIP UNS (tidak diterbitkan). Sudrajat, Akhmad. 2008. Teori Teori Motivasi. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/. diakses tanggal 4 Maret 2012. Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK. Semarang : Surya Offset. Uyoh Sadulloh. 2010. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta. Zakaria, Effandi. 2007. Promoting Cooperative Learning in Science and Mathematics Education: A Malaysian Perspective. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, vol. 3, no. 1, 35-39