BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu. Adanya aktiva produktif

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, pasar modal telah menjadi bagian penting pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik negara-negara di dunia termasuk

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. Konsumtifnya masyarakat Indonesia terlihat dari pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB V PENUTUP. likuiditas (CR) dan financial leverage (DR) terhadap profitabilitas pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. pasang surut perekonomian suatu negara. Lembaga keuangan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1997, Indonesia mengalami dampak atas memburuknya kondisi

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba. Laba tersebut merupakan salah satu sumber daya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang sangat jelas tercermin dalam Pasal 4 (empat) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan perkembangan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi di era globalilasi seperti sekarang, banyak masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa fasilitas perdagangan sekuritas. Undang-Undang Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

DWI NURDIYANTO B

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal. sebagai pemilik modal (investor) kepada perusahaan yang listed di pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

ANALISIS PENGARUH KURS VALAS, LAJU INFLASI DAN SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam kegiatan investasi waktu dan risiko bagaikan sisi dalam mata uang. Dana yang diinvestasikan adalah pasti dalam masa sekarang, sedangkan risiko merupakan hal yang tidak pasti dalam suatu kegiatan investasi. Jika suatu investasi memiliki jangka waktu yang lama risiko ketidakpastian akan tingkat pengembalian dana yang telah diinvestasikan semakin tinggi, sebaliknya jika suatu investasi memiliki jangka waktu yang relatif pendek maka risiko ketidakpastian investasi tersebut rendah. Investasi dapat dilakukan di dalam pasar keuangan (financial market). Pasar keuangan yang ada saat ini adalah pasar modal (capital market) dan pasar uang (money market). Menurut Undang-undang Pasar Modal No 8 tahun 1995 : Pasar modal merupakan suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan salah satu tempat investasi yang memiliki banyak manfaat bagi perekonomian negara, yaitu menambah produktivitas masyarakat, menambah lapangan pekerjaan, serta sebagai sumber pendapatan negara. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. 1

Dalam melaksanakan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana, sedangkan dalam melaksanakan fungsi keuangan, pasar modal menyediakan dana yang dibutuhkan oleh pihak yang memerlukan dana, dan pihak yang memiliki kelebihan dana dapat ikut terlibat dalam kepemilikan perusahaan. Dalam pasar modal terdapat instrumen yang diperdangangkan. Instrumen pasar modal adalah semua jenis surat berharga atau sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal. Jenis-jenis surat berharga yang diperdagangkan dipasar modal Indonesia terdiri dari surat berharga yang bersifat ekuitas, surat berharga yang bersifat utang, surat berharga derivatif, dan surat berharga berupa reksadana (Sabar Warsini, 2009). Menurut Jogiyanto (2010 : 205), Return Saham adalah nilai yang diperoleh sebagai hasil dari aktivitas investasi. Return yang diharapkan berupa deviden untuk investasi saham dan pendapatan bunga untuk investasi di surat utang. Return merupakan tujuan utama investor untuk mendapatkan hasil dari investasi yang dilakukan oleh investor tersebut. Return Saham yang cukup tinggi akan lebih menarik para investor untuk membeli saham tersebut. Return dapat berupa realized return dan expected return. Realized return merupakan return yang telah terjadi dan dihitung menggunakan data historis. Expected return merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa yang akan datang (Hartono, 2013:235) BI Rate merupakan suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan 2

diumumkan kepada publik. Tingkat suku bunga Bi Rate memiliki pengaruh terhadap retrun saham karena jika tingkat suku bunga BI Rate naik maka suku bunga deposito dan suku bunga perbankan juga akan naik. Hal itu menyebabkan investor akan menjual sahamnya dan beralih investasi ke deposito atau produk bank lainnya sehingga dapat mengakibatkan harga saham akan jatuh dan return saham yang dimiki akan turun. Inflasi merupakan indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Tingkat inflasi yang tinggi biasanya terjadi akibat kondisi ekonomi yang overheated. Artinya, kondisi ekonomi mengalami permintaan produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya yang mengakibatkan terjadinya kenaikan harga produk secara keseluruhan (Bodie, dkk 2009 : 178). Inflasi secara relatif berpengaruh negatif terhadap harga saham karena inflasi meningkatkan biaya suatu perusahaan. Apabila peningkatan biaya lebih tinggi daripada pendapatan perusahaan, maka profitabilitas dari perusahaan tersebut mengalami penurunan. Penurunan laba perusahaan akan menyebabkan investor tidak tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan, hal ini akan mengakibatkan penurunan harga saham dan berdampak pada penurunan return saham (Tandelilin, 2010:343). Nilai tukar mata uang disebut dengan kurs. Menurut Paul R. Krugman dan Maurice ( 1994 : 73) kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu 3

negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Adapaun macam-macam kurs yang sering ditemui adalah kurs beli, kurs jual, dan kurs tengah (penjumlahan kurs beli dan kurs jual yang dibagi dua). Dalam penelitian ini menggunakan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar ini mencerminkan kuat atau lemahnya perekonomian Indonesia karena Amerika Serikat merupakan mitra teresar Indonesia sehingga nilai tukar tersebut dapat dijadikan tolok ukur perekonomian Indonesia. Di sisi lain, depresiasi kurs mata uang domestik dapat memberi dampak negatif terhadap emiten yang memiliki hutang dalam mata uang asing sedangkan produk emiten tersebut dijual didalam negeri. Hal ini mengakibatkan penurunan harga saham emiten tersebut di bursa efek yang berakibat terhadap penurunan return saham (Samsul, 2006:202). Dalam penelitian ini menggunakan sampel pada perusahaan pada sektor berbankan karena sektor berbankan memiliki peranan yang baik dan strategis dalam menggerakan roda perekonmian negara. Perbankan merupakan sarana yang selalu digunakan masyarakat dalam bertransaksi, menghimpun dana, maupun melakukan kredit. Oleh karena itu, pada penelitian ini menggunakan sampel pada sektor perbankan karena masih dianggap sebagai sector yang strategis dalam berinvestasi. 4

1.2. Batasan Masalah Pada penelitian ini terdapat batasan-batasan yang akan diteliti, batasan-batasan ini digunakan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian ini terbatas pada perusahaan sub sektor perbankan dengan menggunakan tiga variabel bebas yaitu suku bunga, inflasi, da nilai tukar rupiah. Penelitian ini menggunakan periode pengamatan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Selain itu penelitian ini mengambil 5 sampel bank dari keseluruhan 43 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa. Sampel bank yang digunakan merupakan saham pada sub sektor perbankan yang merupakan saham Blue Chip. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah di paparkan di atas dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah suku bunga berpengaruh signifikan terhadap return saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2. Apakah inflasi berpengaruh signifikan terhadap return saham pada Perushaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 3. Apakah nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan terhadap return saham pada Perusahaan Perbankan ang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5

1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga terhadap return saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap return saham pada Perushaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2015? 3. Untuk mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah terhadap return saham pada Perusahaan Perbankan ang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 6

1.5. Kerangka Penulisan Kerangka penulisan dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 1.5.1 sebagai berikut : Gambar 1.5.1 Kerangka Penulisan Suku Bunga (X1) Inflasi (X2) Return Saham (Y) Nilai Tukar Rupiah (X3) Pada penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas atau variabel independen, yaitu suku bunga (BI Rate) sebagai X1, inflasi sebagai X2, dan nilai tukar rupiah sebagai X3 dengan variabel bebas atau variable dependent return saham pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). BI Rate merupakan suku bunga acuan suapaya stabilitas ekonomia tetap terjaga. BI Rate ini akan mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi di pasar saham atau perbankan. Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, termasuk 7

juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Inflasi secara relatif berpengaruh negatif terhadap harga saham karena inflasi meningkatkan biaya suatu perusahaan. Apabila peningkatan biaya lebih tinggi daripada pendapatan perusahaan, maka profitabilitas dari perusahaan tersebut mengalami penurunan. Penurunan laba perusahaan akan menyebabkan investor tidak tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan, hal ini akan mengakibatkan penurunan harga saham dan berdampak pada penurunan return saham. Nilai tukar rupiah merupakan acuan atau gambaran mengenai fundamental suatu negara. Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat maka perekomian Indonesia baik, sebaliknya jika nilai tukar rupiah terhadap dollar melemah maka perekonomian Indonesia kurang baik. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat merupakan mitra kerja terbesar Indonesia dalam hal ekspor dan impor. Penelitian ini menggunakan rentang waktu 2013 sampai dengan 2015. 8