Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak. Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

Informan S1 S2 S3 S4 S5

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. masa estetik. Pada masa vital anak menggunakan fungsi-fungsi biologisnya untuk

PEDOMAN WAWANCARA JUDUL: SOSIALISASI BAHASA DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. ke rumah masing-masing informan. Kemudian data yang diperoleh diolah secara

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal

I. PENDAHULUAN. Secara hakiki, manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

B A B I PENDAHULUAN. di sepanjang rentang hidup. Salah satu tahap perkembangan manusia

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Destalya Anggrainy M.P, 2013

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan siswa. Pada masa remaja berkembang social cognition, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erna Victoria Noli, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal dengan istilah adolescence merupakan peralihan dari masa kanakkanak

BAB 2 KETRAMPILAN INTERPERSONAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA. dan sebuah karakter unik yang memberikan konsistensi sekaligus individualis bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sempurna, ada sebagian orang yang secara fisik mengalami kecacatan. Diperkirakan

BAB III PENYAJIAN DATA

KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1.

BAB I PENDAHULUAN. diasuh oleh orangtua dan orang-orang yang berada di lingkungannya hingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia. Dalam keluarga komunikasi orang tua dan anak itu. sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil pembahasan pada bab IV, oleh peneliti rumuskan suatu. kesimpulan, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus.

BAB I PENDAHULUAN. serta ketat untuk menghasilkan penerus-penerus yang bermoral baik, berwawasan

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah, potensi individu/siswa yang belum berkembang

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak tumbuh dan berkembang di bawah asuhan orang tua. Melalui orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia pendidikan terhadap remaja semakin besar dan. meningkat.banyak ahli maupun praktisi yang memberikan perhatian besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat saling mengisi dan saling membantu satu dengan yang lain.

SMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 4. SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIANLATIHAN SOAL BAB 4. Pemerintah. Masyarakat. Media Massa.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial. Sebagai makhluk individu ia memiliki sifat dan ciri-ciri yang

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN ASPEK EMOSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan hidup manusia mengalami beberapa tahap pertumbuhan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang harus hidup di tengah lingkungan sosial. Melalui proses sosialisasi. mengadakan interaksi sosial dalam pergaulannya.

Perkembangan Kognitif, Emosi, dan Bahasa pada Masa Kanak-Kanak Akhir. Dosen Pengampu : Dra. Nadlifah, M.Pd.

INTENSITAS TERKENA BULLYING DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT

I. PENDAHULUAN. seseorang berbelanja, berbincang-bincang mengenai kehidupan seseorang, atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang sering terjadi pada masa remaja yaitu kasus pengeroyokan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak globalisasi adalah perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication

BAB I PENDAHULUAN. dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi kehidupan seseorang dikarenakan intensitas dan frekuensinya yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun anak-anak. Kata remaja sendiri berasal dari bahasa latin yaitu adolescere

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vivit Puspita Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II IBU DAN ANAK. Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI KELURAHAN BEO TALAUD

CHAPTER REPORT (THREE) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Dari Bapak Dr. H. A. Juntika Nurihsan, M. Pd.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Masa Kanak-Kanak Akhir. Siti Rohmah Nurhayati

PERKEMBANGAN NILAI, MORAL DAN SIKAP

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Coakley (dalam Lerner dkk, 1998) kadang menimbulkan terjadinya benturan antara

Transkripsi:

96 D. Pembahasan Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di dalamnya, yaitu segala sesuatu mampu termuat dalam lapangan pemahaman manusia. Oleh karena itu memahami sosialisasi bahasa akan memungkinkan untuk memahami bentuk-bentuk pemahaman manusia. Sosialisasi bahasa adalah media manusia dalam proses berpikir abstrak dimana objek-objek faktual ditransformasikan menjadi simbolsimbol bahasa yang abstrak. Dengan adanya transformasi ini maka manusia dapat berpikir mengenai tentang sebuah objek, meskipun objek itu tidak terinderakan saat proses berpikir itu dilakukan olehnya. (Suriasumantri, 1998: 57) Soasialisasi bahasa adalah pemandu sosial. Walau sosialisasi bahasa biasanya tidak diminati oleh ilmuwan sosial. Bahasa secara kuat mengkondisikan pikiran individu tentang sebuah masalah dan proses sosial. Individu tidak hidup dalam dunia objektif, tidak hanya dalam dunia kegiatan sosial seperti yang biasa dipahaminya, tetapi sangat di tentukan oleh sosialisasi bahasa tertentu yang dijadikan medium pernyataan bagi masyarakatnya. Manusia hanya akan dapat berkata dan memahami satu dengan lainnya dalam kata-kata yang terbahasakan. Sosialisasi bahasa yang di pelajari semenjak anak-anak bukanlah sosialisasi bahasa yang netral dalam mengkoding realitas objektif. Sosialisasi bahasa memiliki orientasi yang subjektif dalam menggambarkan dunia pengalaman manusia. Orientasi inilah selanjutnya mempengaruhi bagaimana kepribadian terbentuk.

97 Orang tua adalah peran dua orang yang terdiri dari ayah dan ibu dalam sebuah wadah yang bernama keluarga. Anak yang menjadi seorang penonton atau peniru dari orang tuanya. Kegiatan berbicara atau komunikasi yang melibatkan anggota keluarga (ayah, ibu, anak) tersosialisasikan melalui dua cara yaitu sosialisasi bahasa yang kasar dan sosialisasi bahasa yang halus. Sosialisasi bahasa disini pengertiannya adalah sebuah media komunikasi dalam menggunakan atau menyampaikan bahasa untuk mendapatkan sebuah pemahaman atau pengertian dalam interaksi komunikasi yang dilakukan seharihari. Bahasa yang digunakan oleh keluarga ditentukan oleh orang tua. Anak-anak yang akan mengikuti dan beradapatasi dengan bahasa tersebut. Bahasa yang biasa digunakan dalam keseharian masyarakat Indonesia adalah 2 jenis yaitu bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Menjadi penting tentang bagaimana proses sosialisasi bahasa digunakan dalam pembentukkan kepribadian anak. Apabila diperhatikan, dalam banyak faktor yang dalam membentuk keperibadian anak, salah satunya sosialisasi bahasa seperti yang diungkapkan oleh Peter L. Berger. Bahwa munculnya bahasa seiring dengan perkembangan bahasa atau perubahan sosial. Perolehan bahasa atau kata-kata baru yang diterima oleh anak-anak terdapat dari berbagai banyak faktor. Bisa dari keluarga, teman-teman sebaya bahkan melalui media lain seperti televisi, radio atau internet. Bisa terlihat sebuah kepribadian atau watak dari gaya bicara seseorang. Jika sosialisasi bahasa yang dilakukan kasar, dapat diamati dengan nada atau gaya bicara orang tua dengan nada yang sedikit tinggi atau bahkan tinggi, biasanya didasari oleh watak orang tua yang kemudian diadaptasi serta ditiru oleh anak. Ada efek atau dampak pada anak

98 atas tanggapan sosialisasi bahasa yang kasar. Anak bisa meniru gaya bahasa tersebut. Kemungkinan untuk timbul sedikit konflik bisa terjadi pada penerapan sosialisasi bahasa yang kasar. Tak hanya itu, adanya dampak lain yaitu pembentukkan kepribadian anak. Dalam penelitian ini, ciri-ciri anak yang diterapkan dengan sosialisasi bahasa yang kasar cenderung ke arah yang terbuka pada interaksi dunia luar, memiliki komunikasi yang kurang antar orang tua dan anak, memiliki perwatakan atau kepribadian yang egois. Anak-anak yang mengalami sosialisasi bahasa yang kasar cenderung ke arah ekstrovert. Sosialisasi bahasa yang kasar atau keras banyak dilatar belakangi oleh sifat atau pembawaan dari orang tua, terutama ayah. Selain itu, sosialisasi bahasa yang keras sedikit dipengaruhi oleh latar belakang budaya. Pengertian latar belakang budaya yaitu cara atau gaya bahasa dalam sosialisasi bahasa yang dibawa orang asli daerah Sumatera yaitu dengan nada yang tinggi dalam komunikasinya. Ketika sosialisasi bahasa yang digunakan adalah sosialisasi bahasa yang halus, terciptanya komunikasi bahasa yang baik. Jarang adanya salah paham. Keterikatan batin antara anggota keluarga juga menjadi kuat. Dalam keluarga, peran orang tua di tuntut dengan ketat mengawasi perkembangan bahasanya. Jenis kepribadian yang tercipta dalam penerapan sosialisasi bahasa yang halus cebderung ke arah introvert. Suasana yang tercipta dalam sosialisasi bahasa yang halus adalah sebuah kenyaman berada di rumah. Kepribadian anak-anak yang terbentuk cenderung ke arah sedikit pasif. Interaksi dengan dunia luar juga sedikit tertutup, karena anak-anak sudah merasa nyaman berada di rumah. Interaksi terhadap dunia luar juga masih mempunyai peluang untuk terbuka.

99 Berdasarkan pengamatan dari kelima informan, terdapat sebuah kenyataan dimana penerapan sosialisasi bahasa bisa menciptakan sebuah bentuk kenyamanan yang dirasakan anak-anak terhadap lingkungan rumah. Dimana pada keluarga yang menerapkan sosialisasi bahasa yang kasar, anak-anak cenderung untuk lebih nyaman pada pergaulan di luar rumah. Berbeda dengan keluarga yang menerapkan sosialisasi bahasa yang halus, dimana anak-anak informan merasa lebih nyaman dan memang cenderung tertutup. Namun, pada informan yang ketiga, ia menerapkan sosialisasi bahasa yang halus tetapi jenis kepribadian anak-anaknya adalah ekstrovert. Hal ini dikarenakan informan yang menuntut atau melatih anak-anaknya untuk aktif dalam kegiatan apapun serta interaksi dunia luar. Kelima informan juga memberikan alasan dalam pemilihan atau penggunaan bahasa untuk berkomunikasi keluarga. Sebagian besar informan memilih menggunakan bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia dianggap lebih mudah dipahami atau dimengerti. Selain itu, dalam perkembangan bahasa, bahasa Indonesia memang dijadikan media yang nomor satu. Ini dikarenakan dalam pergaulan sehari-hari, anak lebih suka menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa daerah. Alasan lain, yaitu anak-anak informan kurang mengerti tentang bahasa daerah. Namun, ada informan yang menggunakan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari keluarga. Ini dikarenakan pada keluarga besar lebih fasih dalam menggunakan bahasa daerah. Ada pula informan yang menggunakan 2 bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah dalam proses sosialisasi bahasa keluarga.

100 Penelitian ini juga membahas tentang ciri-ciri atau jenis kepribadian pada semua anakanak informan. Karakter atau ciri-ciri kepribadian setiap anak berbeda bahkan untuk anak yang terlahir kembar sekalipun. Kepribadian yang terbentuk juga berdasarkan adanya penurunan sifat atau warisan biologis dari orang tua. Berdasarkan dari hasil wawancara informan, perbedaan kepribadian yang sangat mendasar adalah pada tingkat emosi atau egoisme. Berkaitan dengan kata emosi dan implikasi dalam kepribadian adalah sedikitnya kosa kata emosi membuat manusia lemah dalam menggambarkan emosi dengan kata-kata sendiri. Padahal kemampuan untuk verbalisasi emosi ini sangat berguna untuk kesehatan mental. Mampu memberi nama emosi berarti dapat memilikinya untuk digunakan sesuai dengan fungsinya dan tidak terganggu dengan kehadirannya. Disini anak-anak mampu mengamati diri menghimpun kosa kata untuk melabeli perasaannya, serta mengetahui hubungan antara pikiran, perasaan dan reaksi. Mengetahui aneka ragam perasaan yang muncul memungkinkan anak-anak mengenali diri mereka sendiri. Dengan membahasakannya dalam kata-kata, mereka menjadi tahu bahwa emosi itu benar-benar nyata ada didalam diri mereka. Perasaan atau emosi sedih muncul tanpa pemaknaan yang jelas. Mereka belum mengetahui apa yang menyebabkan emosi itu muncul dan bagaimana hubungannya dengan reaksi yang mereka lakukan. Pelajar belum dibina dan dibimbing untuk mengenal emosi mereka dan cara-cara mengekspresikannya dengan baik. Dengan mengenal emosi yang sedang berlangsung, maka emosi tersebut dapat dinikmati dan dikendalikan.

101 Orang tua lebih berasumsi bahwa penerapan sosialisasi bahasa penting dilakukan untuk menjalin sebuah komunikasi. Namun dalam pengaruh pembentukkan kepribadian yaitu anak akan cenderung menjadi ekstrovert atau introvert itu kurang diperhatikan. Orang tua banyak beranggapan, jenis kepribadian itu berasal dari penurunan sifat. Semua informan menyetujui bahwa sosialisasi bahasa itu penting, dimana terciptanya komunikasi keluarga yang harmonis, keakraban, selain itu bisa mengembangkan kemampuan verbal bahasa pada anak. Terdapat beberapa uraian mengenai sosialisasi bahasa dan kepribadian anak: 1. Sosialiasi bahasa mempengaruhi kepribadian anak. Pemahaman terhadap sosialisasi bahasa mempengaruhi pandangannya terhadap realitas. Dalam proses perolehan bahasa oleh anak-anak, pengucapan bahasa yang disampaikan oleh orang tua kemudian didengar tanpa harus dipahami terlebih dahulu. Namun ketika anak hendak beranjak dewasa, maka pemikiran dan pemahaman atas bahasa yang digunakan terbawa dalam pembentukkan sifat atau karakter. Ketika terucap kata Jangan, pada saat anak dalam fase anakanak, arti kata itu adalah perintah untuk tidak boleh dilakukan dan hanya sekedar untuk menakut-nakuti supaya anak tersebut tidak melakukannya dengan memberikan alasan yang sedikit kurang masuk akal. Namun ketika anak sudah berada dalam fase remaja atau pendewasaan dini, kata Jangan merupakan sebuah larangan yang benar-benar tidak boleh dilanggar. Disadari atau tidak, penggunaan bahasa yang salah bisa menimbulkan asumsi pada anak yang akan terekam dan berpengaruh dalam proses pembentukkan kepribadian. Ketika anak melakukan sebuah kesalahan, tak sedikit orang tua yang menggunakan bahasa

102 yang sedikit keras. Hal ini berdampak pada tingkat kesedihan atau emosi pada anak. Ada 2 kemungkinan jika orang tua menggunakan bahasa yang kasar ketika anak berbuat salah, pertama anak akan merasa takut kemudian berakibat pada pribadi yang tertutup atau anak akan memberikan reaksi yaitu anak juga akan berlaku kasar pula terhadap tanggapannya. Jika orang tua menggunakan bahasa yang halus dan memberikan sedikit pengertian akan kesalahan yang dilakukan oleh anak, maka anak akan cenderung lebih memahami dan tidak akan merasa mendapat label Salah pada kepribadiannya. 2. Kepribadian anak mempengaruhi sosialisasi bahasa. Hal ini tak terlepas dari aspek kognitif anak dimana perkembangan aspek kognitif anak akan mempengaruhi bahasanya. Semakin tinggi aspek tersebut semakin tinggi bahasa yang digunakannya. Jenis kepribadian merupakan kumpulan dari beberapa tipe atau jenis kepribadian. Adanya sebuah reaksi terhadap sesuatu hal atau interaksi kemudian akan dikeluarkan melali ucapan atau bahasa. Ketika berinteraksi atau bergaul dengan teman-teman sebayanya tidak dapat dipungkiri bahwa anak juga akan mengalami pensosialisasian bahasa di luar lingkungan rumah. Terlepas pada peran orang tua, bahasa akan selalu berkembang setiap detiknya. Dalam fase anak sudah beranjak remaja, sosialisasi bahasa yang ada di rumah pun akan ikut berubah pula. Kondisi pribadi anak yang akan membawa arah perubahan sosialisasi bahasa yang ada di rumah. Sikap anak dan reaksinya membuat orang tua akan menyadari bahwasannya kepribadian anak remaja sudah terbentuk dan butuh pola bahasa yang digunakan juga berbeda. Akan terlihat bagaiaman cara penerapan sosialisasi bahasa yang

103 berubah yang terpengaruh denagn kepribadian anak. Adanya pembicaraanpembicaraan yang sedikit dewasa sesuai dengan pemikirannya. Disinilah kepribadian anak bisa mempengaruhi pola sosialisasi bahasa dalam keluarga. Jenis kepribadian ekstrovert atau introvert bisa dilihat dari tipe atau ciri-ciri kepribadian anak. Tipe atau ciri-ciri kepribadian anak terbentuk melalui proses yang lama dan butuh penyesuaian termasuk pada penyesuaian sosialisasi bahasa yang digunakan keluarga. Dapat dilihat bahwa peran orang tua memang sangat penting dalam membangun sosialisasi serta komunikasi pada proses pribadi anak terbentuk. Dari uraian diatas, sosialisasi bahasa sangat penting karena: 1. Sosialisasi bahasa meningkatkan komunikasi. 2. Sosialisasi bahasa memperluas pikiran dengan adanya abstraksi 3. Sosialisasi bahasa dapat membentuk kepribadian dan kebudayaan 4. Sosialisasi bahasa dapat membentuk self-verbal concept (konsep verbal diri) Proses satu arah dalam komunikasi bahasa dapat diubah menjadi proses dua arah dengan menambahkan bahwa macam bahasa yang digunakan manusia dipengaruhi oleh cara manusia memandang dunia. Atau dengan kata lain sosialisasi bahasa yang digunakan tergantung pada cara orang tua memandang penempatan bahasa sebagai alat atau media komunikasi untuk anak-anaknya. Kemudian tercermin pada kepribadian anak yang terbentuk melalui warisan biologis, perolehan bahasa (sosialisasi bahasa) serta faktor lingkungan.