BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak globalisasi adalah perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication
|
|
- Budi Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan perubahan paradigma masyarakat dari lokal menjadi global. Masyarakat awalnya hanya berinteraksi dalam suatu kelompok tertentu, tetapi implikasi era globalisasi menuntut setiap individu sebagai anggota masyarakat dapat beradaptasi secara aktif untuk berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas tanpa dibatasi jarak, waktu, tenaga, maupun kondisi ekonomi. Salah satu dampak globalisasi adalah perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technologies (ICT). ICT adalah teknologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi (Sutopo, 2012:1). Perkembagan ICT sangat jelas ditunjukkan melalui pemanfaatan berbagai media dan alat elektronik dalam kehidupan masyarakat untuk mencapai suatu tujuan, seperti adanya televisi, komputer, telepon, internet, media sosial, dan lain-lain. Perkembangan ICT secara pesat telah mengubah gaya hidup masyarakat saat ini. Penyebaran informasi dengan metode ICT seperti promosi, berita, pembelajaran, game, dan lain-lain dapat diakses melalui perangkat komputer. Kemajuan ICT juga berdampak pada bidang pendidikan. Pendidikan berbasis ICT merupakan sarana interaksi yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik dalam meningkatkan efektifitas, kualitas,
2 2 produktivitas, serta akses pendidikan. Pendidikan di hampir setiap negara berlomba-lomba untuk dapat mendayagunakan kompetensi siswa dan mahasiswanya secara aktif terutama dalam mengoperasikan program komputer dalam pembelajaran. Namun, menurut Sutopo (2012:2) perkembangan pendidikan berbasis ICT di Indonesia masih belum optimal dibandingkan dengan negaranegara lain, bahkan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Hal ini disebabkan oleh beberapa masalah dan kendala yang masih dirasakan oleh masyarakat khususnya tenaga pendidik dan profesional pendidikan untuk memanfaatkan, seperti kebijakan, standarisasi, infrastruktur jaringan, konten, kesiapan sumber daya manusia di lingkungan pendidikan. Tilaar (2012:169) mengemukakan bahwa proses belajar-mengajar dalam era informasi tentu akan berbeda dengan cara-cara belajar terdahulu yang menekankan pada penghafalan serta tidak mengembangkan daya kritis peserta didik. Dalam bidang pendidikan, Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang mulai mengembangkan strategi-strategi pembelajaran terbaru dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Strategi pembelajaran tersebut diadopsi dari berbagai sistem pendidikan negara maju dengan mengkondisikan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum di Indonesia. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah mengkolaborasikan model pembelajaran terbaru dengan memanfaatkan program komputer. Melalui berbagai inovasi pembelajaran diharapkan Sistem Pendidikan di Indonesia dapat bersaing secara positif dengan negara lain. Matematika merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan secara umum. Gagasan-gagasan matematika seperti bilangan, ruang, pengukuran, dan
3 3 susunan telah beratus-ratus bahkan ribuan tahun telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh sebagian besar manusia. Matematika juga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan bilangan dan kuantifikasi. Bahkan dalam pengembangan ICT, matematika memiliki peranan yang sangat penting. (diadaptasi dari Turmudi, 2012:7). Menurut Ruseffendi dalam Adjie (2006:34), matematika merupakan ilmu yang berperan ganda, yakni sebagai raja dan sebagai pelayan ilmu. Sebagai raja, matematika merupakan bentuk logika paling tinggi yang pernah diciptakan oleh pemikiran manusia, sedangkan sebagai pelayan ilmu, matematika menyediakan sistem logika serta model-model matematika dari berbagai segi kegiatan keilmuan. Tujuan pembelajaran matematika adalah: (1) Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsistensi. (2) Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba. (3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. (4) Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Dari tujuan tersebut jelaslah bahwa belajar matematika tidak sekedar dapat menyelesaikan suatu soal melalui berbagai operasi hitung, tetapi lebih jauh dari itu. (Adjie, 2006:34-35).
4 4 Pendidikan matematika di Indonesia berkembang sejalan dengan perkembangan pendidikan matematika dunia. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh adanya tuntutan sesuai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan (Suryadi, 2007:713). Tidak dipungkiri lagi bahwa kemajuan teknologi telah mengubah dunia semakin canggih dan praktis dalam segala sisi kehidupan termasuk ilmu matematika. Matematika di sekolah maupun kampus seharusnya dikolaborasi dengan inovasi model pembelajaan dan perkembangan ICT sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa/mahasiswa tidak hanya dari segi kognitif melainkan juga dari sisi afektif dan psikomotorik. Ruseffendi (2005:526) menyatakan bahwa penguasaan materi matematika oleh siswa (mahasiswa) menjadi suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi dalam penataan nalar dan pengambilan keputusan di era persaingan yang semakin kompetitif, karena kegunaannya untuk berkomunikasi antara manusia-manusia itu sendiri. Namun Gozali (2007:103) menyatakan bahwa mata pelajaran matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan dan sulit untuk dikuasai. Hal ini sejalan dengan pendapat Hikmah (2012:5) bahwa mata kuliah matematika masih dianggap sebagai mata kuliah yang sulit dan tidak menyenangkan. Anggapan tersebut berdampak pada hasil perkuliahan yang selalu kurang memuaskan. Padahal objek penelitiannya adalah mahasiswa PGSD di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta yang tentunya akan mengajarkan mata pelajaran matematika.
5 5 Menurut Gozali (2007:103) matematika merupakan wahana untuk menumbuhkan sikap berpikir kritis, mengandung konsep-konsep dasar yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia dan sebagai syarat untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya. Menurut Robert Ennis dalam Fisher (2009:4), berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Sedangkan menurut Richard Paul, berpikir kritis adalah mode berpikir mengenai hal, substansi atau masalah apa saja, di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual padanya. Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan hal yang penting bagi mahasiswa. Berpikir kritis dalam matematika dapat diinterpretasikan dalam berbagai konteks. Menurut Glazer dalam Somakim (2010:43) yang dimaksud dengan berpikir kritis dalam matematika adalah kemampuan untuk melibatkan pengetahuan sebelumnya, penalaran matematis, dan strategi kognitif untuk menggeneralisasi, membuktikan, atau mengevaluasi situasi matematis yang kurang dikenal dalam cara yang reflektif. Hal yang menarik dari pengertian kemampuan berpikir kritis matematis di atas adalah kemampuan tersebut menitikberatkan kualitas pemikiran mahasiswa sebagai subjek pemikir beradasarkan standar intelektual yang terdapat pada dirinya untuk memecahkan masalah. Hal ini terkait erat dengan kemampuan pengaturan diri (Self regulation) mahasiswa. Kemampuan Self Regulation dirasa penting karena mahasiswa dapat menilai dirinya sendiri, mengetahui bagaimana
6 6 tingkat pemahamannya terhadap suatu materi pembelajaran dan apa yang harus dia lakukan untuk mencapai hasil yang prestasi yang optimal. Mempelajari matematika dapat diperkuat dengan mengajarkan strategi yang efektif pada mahasiswa (umum dan khusus). Pendekatan ini diikuti dalam model perkembangan strategi self regulation. Menurut Schunk (2012:545), dibandingkan dengan pengajaran-pengajaran reguler, pengajaran self regulation meningkatkan kinerja siswa (mahasiswa) dalam mentransfer pengetahuan. Penelitian lain (Schunk & Cox dalam Schunk, 2012:596) menunjukkan bahwa mengajarkan strategi pada anak yang memiliki kesulitan belajar dan anak-anak yang menghadapi kesulitan mempelajari kemampuan matematika, akan meningkatkan efikasi-diri dan pencapaian. Variabel motivasi dan kemampuan self regulation dianggap sebagai penyebab dalam kinerja matematika (Meece, dkk dalam Schunk, 2012:596). Berdasarkan penjelasan sebelumnya terlihat bahwa rendahnya kualitas pengaturan diri mahasiswa dapat menyebabkan rendahnya pencapaian prestasi belajar bagi mahasiswa. Menurut Wena (2009:202) bahwa penggunaan model pembelajaran yang tepat dinilai sangat membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan kemampuan self regulation. Model pembelajaran ini dapat dikolaborasikan dengan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kemajuan IPTEK. Apapun bentuknya, pemanfaatan ICT dalam pembelajaran membawa perubahan tradisi atau budaya pembelajaran. Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran dapat menjadi sistem pembelajaran mandiri (instructor
7 7 independent) atau juga digabungkan dengan proses pembelajaran langsung (tatap muka di kelas) yang mengandalkan kehadiran guru. Model pembelajaran tutorial merupakan salah satu model pembelajaran yang secara aktif mendayagunakan pemanfaatan ICT. Program tutorial pada dasarnya sama dengan program bimbingan, yang bertujuan memberikan bantuan kepada siswa atau mahasiswa agar dapat mencapai hasil belajar secara optimal. Mahasiswa dalam kegiatan tutorial ini dibimbing agar dapat melaksanakan kegiatan belajar mandiri yang bersumber dari modul atau buku pelajaran dan media pembelajaran lainnya. Tutorial dapat menggunakan metode alternatif di antaranya bacaan, demonstrasi, penemuan bacaan atau pengalaman yang membutuhkan respons secara verbal dan tulisan serta adanya ujian. Berangkat dari penjelasan di atas, dapat dijelaskan bahwa tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian arahan, bantuan, petunjuk, dan motivasi agar para siswa (mahasiswa) dapat belajar secara efisien dan efektif (Rusman, 2011: ). Model pembelajaran tutorial berbantuan program Cabri Geometry II dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika di sekolah atau kampus. Program Cabri Geometry II merupakan program komputer yang dapat menggambarkan secara real materi transformasi geometri kepada mahasiswa. Model pembelajaran tutorial berbantuan program Cabri Geometry II dapat memberikan bantuan kepada mahasiswa untuk memahami materi transformasi geometri, memecahkan masalah yang berhubungan dengan transformasi geometri, serta mendayagunakan semua fasilitas yang menunjang proses pembelajaran.
8 8 Penerapan model pembelajaran tutorial diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan kemampuan self regulation siswa. Pengalaman peneliti selama menjadi mahasiswa strata 1, penggunaan model maupun media pembelajaran berbasis ICT masih jarang digunakan oleh para dosen. Artinya, model pembelajaran masih bersifat konvensional belum memperhatikan ciri-ciri, hakekat serta langkah-langkah penerapan model pembelajaran yang relevan dengan esensi materi serta kondisi mahasiswa. Beberapa kelemahan mahasiswa dalam memaknai atau menginterpretasi pembelajaran matematika berbasis ICT terutama transformasi geometri terletak pada: kemampuan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT, pemahaman konsep yang mendasari transformasi geometri seperti matriks, pemahaman bangun datar dan koordinat cartesius. Peneliti juga memperoleh informasi dari dosen pengasuh mata kuliah geometri transformasi pada program studi Pendidikan Matematika Universitas Khairun tahun ajaran 2012/2013, bahwa proses belajar mengajar belum menggunakan program komputer untuk mengaplikasikan konsep geometri secara langsung dihadapan mahasiswa. Selain itu, beberapa materi pada mata kuliah geometri transformasi belum sepenuhnya tersampaikan berhubung waktu yang dinilai terbatas oleh dosen pengasuh dan banyaknya mata kuliah prasyarat yang belum dikuasai oleh mahasiswa yang mengontrak mata kuliah tersebut. Berdasarkan penjelasan sebelumnya tentang pentingnya kemampuan berpikir kritis dan self regulation mahasiswa yang belum banyak dikembangkan serta kelebihan model pembelajaran tutorial jika dikolaborasikan dengan
9 9 perkembangan ICT, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Kemampuan Self Regulation Mahasiswa Melalui Pemanfaatan Program Cabri Geometry II pada Model Pembelajaran Tutorial. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tutorial dengan program Cabri Geometry II lebih tinggi daripada mahasiswa yang memperoleh model pembelajaran tutorial dan model pembelajaran konvensional? 2. Apakah peningkatan kemampuan self regulation mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tutorial dengan program Cabri Geometry II lebih tinggi daripada mahasiswa yang memperoleh model pembelajaran tutorial dan model pembelajaran konvensional? 3. Bagaimanakah kualitas peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan kemampuan self regulation mahasiswa setelah memperoleh pembelajaran tutorial dengan program Cabri Geometry II? 4. Apakah terdapat interaksi atau pengaruh antara pembelajaran tutorial dengan program Cabri Geometry II dan kemampuan awal matematis terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan self regulation mahasiswa?
10 10 5. Bagaimanakah sikap mahasiswa terhadap pembelajaran tutorial dengan program Cabri Geometry II? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tutorial dengan program Cabri Geometry II. 2. Untuk menelaah peningkatan kemampuan self-regulation mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tutorial dengan program Cabri Geometry II. 3. Untuk mengetahui kualitas peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan kemampuan self-regulation mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran tutorial dengan program Cabri Geometry II. 4. Untuk mengetahui interaksi antara antara pembelajaran tutorial dengan program Cabri Geometry II dan kemampuan awal matematis terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan self regulation mahasiswa. 5. Untuk mengetahui sikap mahasiswa terhadap pembelajaran tutorial dengan program Cabri Geometry II.
11 11 D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi mahasiswa, guru, peneliti maupun para pembaca lainnya. 1. Bagi mahasiswa agar dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan kemampuan self regulation melalui penggunaan program Cabri Geometry II pada model pembelajaran tutorial. 2. Bagi dosen dan guru, bahwa penggunaan program Cabri Geometry II pada model pembelajaran tutorial dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan kemampuan self regulation mahasiswa sehingga dapat menjadi alternatif model pembelajaran yang dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar. 3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi sarana pengembangan diri bagi peneliti sekaligus menjadi langkah awal dalam penerapan kegiatan belajar mengajar di kelas. 4. Bagi pembaca lainnya, agar dapat menjadikannya sebagai bahan acuan serta memberikan pengetahuan tentang kemampuan berpikir kritis matematis dan kemampuan self regulation mahasiswa serta pemanfaatan program Cabri Geometry II pada model pembelajaran tutorial. E. Definisi Operasional 1. Berpikir kritis adalah sebuah proses pemikiran mengenai suatu hal, substansi atau masalah apa saja yang masuk akal dan reflektif untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan, bukan untuk
12 12 mencari jawaban semata, tetapi yang utama adalah mempertanyakan jawaban, fakta atau informasi yang ada. Pemikir sebagai subjek berpikir kritis dapat meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual yang dimilikinya. 2. Berpikir kritis matematis adalah kemampuan untuk melibatkan pengetahuan matematis sebelumnya, penalaran matematis, dan strategi kognitif untuk menggeneralisasi, membuktikan, atau mengevaluasi situasi matematis yang kurang dikenal dalam cara yang reflektif. Dalam penelitian ini, indikator kemampuan berpikir kritis matematis yang disoroti adalah kemampuan mengidentifikasi konsep, menggeneralisasi, mengklarifikasi, dan memecahkan masalah. 3. Self regulation atau pengaturan diri adalah proses proaktif dimana individu secara konsisten mengatur dan mengelola pikiran, emosi, perilaku dan lingkungan mereka untuk mencapai tujuan akademik. Proses self regulation terdiri atas tiga tahapan yaitu observasi diri, penilaian diri serta reaksi diri. Dalam penelitian ini, komponen kemampuan self regulation yang disoroti adalah komponen kognitif yang berkaitan dengan strategi yang digunakan mahasiswa untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan memproses informasi secara lebih efektif, komponen perilaku yaitu mahasiswa dapat mengatur tindakan mereka agar tetap berfokus pada pencapaian tujuan pembelajaran, komponen motivasi yang berkaitan dengan pembuatan tujuan, orientasi tujuan, efikasi diri, skema diri,
13 13 harapan hasil dan pencarian bantuan, serta komponen metakognisi yaitu mahasiswa dapat merenung untuk menetapkan tujuan dan memantau kemajuan belajar mereka sendiri serta menjaga suasana emosi positif mereka. 4. Cabri Geometry II merupakan software geometri interaktif yang dapat digunakan untuk mempelajari bangun datar (dimensi 2). Program ini memuat konstruksi dengan jangka dan penggaris. Konstruksi ini lebih teliti daripada menggunakan alat jangka. Sifat dinamik berasal dari kemampuannya dalam dragging atau menganimasi objek awal sementara objek lainnya dibatasi oleh sifat-sifatnya Program Cabri Geometry II merupakan software yang digunakan peneliti dalam menerapkan model pembelajaran tutorial. 5. Model pembelajaran tutorial adalah model pembelajaran yang diterapkan dengan memberikan arahan, bantuan, petunjuk dan motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif. Model pembelajaran tutorial merupakan salah satu model pembelajaran berbasis komputer dengan menggunakan software yang berisi materi pelajaran dan soal-soal latihan. Dalam penelitian ini, penullis mengkolaborasikan model pembelajaran tutorial dengan pemanfaatan program Cabri Geometry II.
14 14 F. Hipotesis Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tutorial dengan program Cabri Geometry II lebih tinggi secara signifikan daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tutorial biasa dan pembelajaran konvensional. 2. Peningkatan kemampuan self regulation mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tutorial dengan program Cabri Geometry II lebih tinggi secara signifikan daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tutorial biasa dan pembelajaran konvensional. 3. Terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran tutorial dengan program Cabri Geometry II dan kemampuan awal matematis terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan kemampuan self regulation mahasiswa.
BAB I PENDAHULUAN. penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap jenjang
Lebih terperinciDiajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A
-USAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN BELAJAR SOMATIS, AUDITORI, VISUAL DAN INTELEKTUAL (SAVI) ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP N II Wuryantoro)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. butuhkan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari baik dalam sains, teknologi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.. Matematika merupakan pelajaran yang di ajarkan disekolah dari tingkat SD sampai SMA, bahkan di perguruan tinggi. Hal ini disebabkan matematika sangat di butuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan tujuan diberikannya matematika di sekolah, kita dapat melihat bahwa matematika sekolah memegang peranan sangat penting. Anak didik memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Matematika bukan pelajaran yang hanya memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu bangsa dan negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi kemajuan IPTEK dan persaingan global maka peningkatan mutu pendidikan matematika di semua jenis
Lebih terperinci2016 KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan yang timbul akibat adanya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Sains (IPTEKS) dimana semakin pesat yaitu bagaimana kita bisa memunculkan Sumber Daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fatima Dwi Ratna, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah dasar maupun sekolah lanjutan, yang tentunya memiliki peranan penting dalam mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan kelak. Ini berakibat poses pembelajaran matematika harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, matematika memiliki peranan penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Matematika merupakan salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, semua infomasi dengan sangat mudah masuk ke dalam diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa harus berpikir secara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakekat Matematika Istilah matematika berasal dari Bahasa Yunani, mathein atau manthenein yang berarti mempelajari. Kata matematika juga diduga erat hubungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika membutuhkan sejumlah kemampuan. Seperti dinyatakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP, 2006) bahwa untuk menguasai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pergeseran pandangan terhadap matematika akhir-akhir ini sudah hampir
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pergeseran pandangan terhadap matematika akhir-akhir ini sudah hampir terjadi di setiap negara, bahkan negara kita Indonesia. Dari pandangan awal bahwa matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika mempunyai peranan sangat penting dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Matematika juga dapat menjadikan siswa menjadi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ranah pendidikan merupakan bidang yang tak terpisahkan bagi masa depan suatu bangsa. Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, baik sebagai alat bantu dalam penerapan ilmu lain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik sebagai alat bantu dalam penerapan ilmu lain maupun dalam pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut pendidikan memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan. Sejalan dengan hal itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dhias Mei Artanti, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika tidak hanya mengharuskan siswa sekedar mengerti materi yang dipelajari saat itu, tapi juga belajar dengan pemahaman dan aktif membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Penyikapan atas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat sangat membantu mempermudah kegiatan dan keperluan kehidupan manusia. Namun manusia tidak bisa menipu diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Matematika sebagai salah satu mata pelajaran dasar pada setiap jenjang pendidikan formal, mempunyai peranan yang sangat penting di dalam pendidikan. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intelektual dalam bidang matematika. Menurut Abdurrahman (2012:204)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan bagian dalam ilmu pengetahuan dengan berbagai peranan menjadikannya sebagai ilmu yang sangat penting dalam pembentukan kualitas sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Kurikulum KTSP SD, Matematika berfungsi mengembangkan. kemampuan menghitung mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum KTSP SD, Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika sederhana yang diperlukan
Lebih terperinciGeometri Siswa SMP Ditinjau dari Kemampuan Matematika. (Surabaya: PPs UNESA, 2014), 1.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia nomor 65 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai bagian dari kurikulum di sekolah, memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang mampu bertindak atas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Benyamin S. Bloom (dalam Siti, 2008 : 9) siswa dikatakan memahami
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konsep Menurut Benyamin S. Bloom (dalam Siti, 2008 : 9) siswa dikatakan memahami sesuatu apabila siswa tersebut mengerti tentang sesuatu itu tetapi tahap mengertinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berpikir merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keterampilan berpikir merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dalam pembelajaran. Hampir disetiap subjek mata pelajaran dibutuhkan keterampilan berpikir,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu bangsa. Penduduk yang banyak tidak akan menjadi beban suatu negara apabila berkualitas, terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu ilmu yang dapat meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi. Matematika memberikan peran penting dalam penyelesaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM), sejalan dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang cukup tajam, dan sekaligus menjadi ajang seleksi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat yang cenderung bersifat terbuka memberi kemungkinan munculnya berbagai pilihan bagi seseorang dalam menata dan merancang kehidupan masa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT
8 BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT A. Metode Kerja Kelompok Salah satu upaya yang ditempuh guru untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang kondusif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan
Lebih terperinci2014 PENGARUH CTL DAN DI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA SD
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Munculnya paradigma negatif bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, membingungkan, bahkan terkadang menakutkan masih menjadi polemik panjang hingga saat ini, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi serta teknologi yang maju
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi serta teknologi yang maju merupakan suatu hal yang sangat urgen dalam masyarakat modern, karena dapat membuat manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara kolaboratif dalam memecahkan masalah. Karena untuk menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan kita selalu dihadapkan dengan masalah, karena masalah adalah adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan paradigma pembelajaran matematika di adaptasi dalam kurikulum di Indonesia terutama mulai dalam Kurikulum 2004 (KBK) dan Kurikulum 2006 serta pada kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asep Amam, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis siswa saat ini masih belum memuaskan. Hal tersebut dibuktikan dari penemuan Sumarmo (Rohaeti, 2009: 3)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap peserta didik perlu memiliki kemampuan matematis pada tingkatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap peserta didik perlu memiliki kemampuan matematis pada tingkatan tertentu yang merupakan penguasaan kecakapan matematis untuk dapat memahami dunia dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mind Map Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat tinggi. Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat dengan bantuan catatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Semakin berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) pada masa global ini, menuntut sumber daya manusia yang berkualitas serta bersikap kreatif
Lebih terperinci2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang berperan penting dalam kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sehingga perkembangan matematika menjadi sesuatu yang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER Saat ini penggunaan ICT untuk kegiatan belajar dan mengajar menjadi salah satu ciri perkembangan masyarakat modern. ICT dapat dimaknakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di dunia secara. global dan kompetitif memerlukan generasi yang memiliki kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di dunia secara global dan kompetitif memerlukan generasi yang memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam meningkatkan sumber
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Pendidikan merupakan suatu proses yang membantu manusia dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus sesuai dengan level kognitif siswa. Dalam proses belajar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari siswa di sekolah. Proses belajar matematika akan terjadi dengan lancar apabila dilakukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berbasis Masalah Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model pembelajaran yang menjadikan masalah sebagai dasar atau basis bagi siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menumbuhkembangkan kemampuan dan pribadi siswa yang sejalan dengan tuntutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang sangat berperan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu matematika dipelajari pada semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berpikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Kemudian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kecakapan hidup manusia, pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan sejak tingkat pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu dari sekian banyak mata pelajaran yang diberikan sejak tingkat pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah di negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak tunarungu merupakan anak yang mengalami hambatan pendengaran. Adanya hambatan pendengaran tersebut menimbulkan dampak terhadap perkembangan pada berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi telah mempengaruhi berbagai bidang, salah satunya bidang pendidikan. Wujud nyata pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama dalam proses pendidikan di sekolah. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu matematika dipelajari pada semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era global yang ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat memungkinkan semua orang untuk mengakses dan mendapatkan informasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Panji Wiraldy, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting dalam pendidikan. Jika pendidikan diibaratkan sebagai sebuah mesin besar, maka matematika akan menjadi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Pembelajaran Matematika a. Pembelajaran Matematika di SD Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup dalam. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar dan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup dalam bernegara. Karena pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini sangat pesat sehingga informasi yang terjadi di dunia dapat diketahui segera dan waktu serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika di sekolah dasar (SD) merupakan salahsatu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fuja Siti Fujiawati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan oleh setiap negara. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya peningkatan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Model Treffinger Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Matematis Siswa
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam perkembangannya, ternyata banyak konsep matematika diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu mengerjakan dan memahami matematika dengan benar. keadaan di dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia yang selalu berkembang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu disiplin ilmu mempunyai peranan penting dalam menentukan masa depan. Oleh karena itu, pembelajaran matematika di sekolah harus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah dalam standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) menyebutkan matematika
Lebih terperinciEKPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
EKPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SUB POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DITINJAU DARI INTENSITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat. Perkembangan ini tidak terlepas dari peranan dunia pendidikan, karena melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan setiap Negara. Melalui pendidikan, generasi muda penerus bangsa harus mampu mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari kemajuan teknologi komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu, pengetahuan dan teknologi saat ini telah banyak aspek kehidupan manusia. Salah satunya yang mendasari hal tersebut adalah pendidikan. Melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, tiap individu senantiasa menghadapi masalah, dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, tiap individu senantiasa menghadapi masalah, dalam skala sempit maupun luas, sederhana maupun kompleks. Kesuksesan individu sangat ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar (SD) hingga jenjang perguruan tinggi. Seorang guru yang akan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah dasar (SD) hingga jenjang perguruan tinggi. Seorang guru yang akan mengajarkan matematika kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keilmuan lainnya. Manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan suatu bidang ilmu yang mencakup bidang keilmuan lainnya. Manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dipungkiri lagi. Pasalnya hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, bangsa Indonesia dihadapkan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, bangsa Indonesia dihadapkan dengan tantangan dan hambatan yang semakin berat yang menuntut seseorang agar mampu bersaing untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapat (Sabandar, 2010: 168) bahwa matematika adalah sebagai human
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang secara tidak sadar sering menggunakan matematika, sebagai contoh dalam hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar kelak mampu bersaing dan berperan dalam menghadapi setiap perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mempunyai peran penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran Matematika perlu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menyebar ke setiap aspek kehidupan. Hampir seluruh dimensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan untuk dapat memahami maupun menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat dan diperkirakan akan terus berkembang di masa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara global semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara global semakin menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut dapat dirasakan melalui inovasi-inovasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pada sub bab ini, peneliti akan membahas berkaitan dengan teori-teori dari beberapa variabel yang sudah ditentukan. Adapun teori yang berkaitan dengan variabel yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Matematika sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir manusia. Matematika sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan lain. Dengan tidak mengesampingkan pentingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia pendidikan di negara kita semakin mendapat tantangan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia pendidikan di negara kita semakin mendapat tantangan. Tantangan di bidang pendidikan meliputi kurikulum, metode pembelajaran, media pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum digunakan sebagai acuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum digunakan sebagai acuan penyelenggaraan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang sedemikian pesatnya menyebabkan arus komunikasi dan. lagi. Juga dengan diberlakukannya pasar bebas akan mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sedemikian pesatnya menyebabkan arus komunikasi dan informasi menjadi sangat cepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia diera global seperti saat ini menjadi kebutuhan yang amat menentukan bagi masa depan seseorang dalam kehidupannya, yang menuntut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal utama yang dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan hidup manusia karena pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini tak terlepas dari peran matematika sebagai ilmu universal dan konsep-konsep
Lebih terperinci