Rima Ayuningtyas NIM Jurusan Teknik Informatika, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang

dokumen-dokumen yang mirip
SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha. Menggunakan Fuzzy Logic

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH

APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE TSUKAMOTO PADA PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS DI TOKO KENCANA KEDIRI)

MENENTUKAN HARGA MOBIL BEKAS TOYOTA AVANZA MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO

PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

ANALISIS RULE INFERENSI SUGENO DALAM SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

: Sistem Pendukung Keputusan, Siswa berprestasi, Tsukamoto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Logika Fuzzy

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIMULASI MENENTUKAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

IMPLEMENTASI METODE FUZZY TSUKAMOTO PADA PENENTUAN HARGA JUAL BARANG DALAM KONSEP FUZZY LOGIC

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN:

IMPLEMENTASI FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KARET DAN KELAPA SAWIT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

FUZZY INFERENCE SYSTEM DENGAN METODE TSUKAMOTO SEBAGAI PEMBERI SARAN PEMILIHAN KONSENTRASI (STUDI KASUS: JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UII)

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI DI UNIVERSITAS MULAWARMAN MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO (Studi kasus : Fakultas MIPA)

SISTEM INFERENSI FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ)

SISTEM PENENTUAN KANDIDAT KETUA KARANG TARUNA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC

PERBANDINGAN METODE TSUKAMOTO, METODE MAMDANI DAN METODE SUGENO UNTUK MENENTUKAN PRODUKSI DUPA (Studi Kasus : CV. Dewi Bulan)

PENGGUNAAN SISTEM INFERENSI FUZZY UNTUK PENENTUAN JURUSAN DI SMA NEGERI 1 BIREUEN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING

PENENTUAN TINGKAT PELUNASAN PEMBAYARAN KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI PT AUTO 2000 MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

Pendekatan Logika Fuzzy untuk Perhitungan Gap pada Metode Profile Matching dalam Menentukan Kelayakan Proposal Penelitian

LOGIKA FUZZY FUNGSI KEANGGOTAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Optimalisasi Jumlah Produksi Jamu Jaya Asli Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto

Menentukan Harga Beras Sesuai Mutu Kualitas Beras dengan Logika Fuzzy Mamdani

Penentuan Jumlah Produksi Kue Bolu pada Nella Cake Padang dengan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno

manusia diantaranya penyakit mata konjungtivitis, keratitis, dan glaukoma.

4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pendapatan Masyarakat Disekitar Kampus dengan Adanya Mahasiswa Menggunakan Fuzzy

PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

ANALISIS PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBELIAN BAHAN BAKU UNTUK PEMBUATAN MEUBEL JENIS KURSI LETER L MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstraksi

EVALUASI KINERJA GURU DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) MAMDANI

LOGIKA FUZZY DALAM SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA

JURNAL SISTEM PENENTUAN HARGA PERCETAKAN FOTO DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO DI ALIEF COMPUTER KOTA KEDIRI

MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK PROMOSI KARYAWAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI BARANG DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO BERBASIS ANDROID

PENENTUAN KUALITAS CABE MERAH VARIETAS HOT BEAUTY DENGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM TSUKAMOTO

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S-1, S-2, atau S-3) maupun nongelar (D-

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

PREDIKSI PERMINTAAN PRODUK MIE INSTAN DENGAN METODE FUZZY TAKAGI-SUGENO

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC DALAM MENENTUKAN PENDUDUK MISKIN (STUDI KASUS PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PAGARALAM)

NURAIDA, IRYANTO, DJAKARIA SEBAYANG

Mengukur Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kinerja Dosen Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani

FUZZY MAMDANI DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

Matematika Diskrit Fuzzy Inference System Prodi T.Informatika

PENENTUAN PENJURUSAN SISWA SMA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC METODE MAMDANI

KLASIFIKASI PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG)

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

IMPLEMENTASI FUZZY RULE BASED SYSTEM UNTUK KLASIFIKASI BUAH MANGGA

Analisis Fungsi Keanggotaan Fuzzy Tsukamoto Dalam Menentukan Status Kesehatan Tubuh Seseorang

Implementasi Metode Fuzzy-Mamdani Dalam Menentukan Jumlah Produksi Penganan Menggunakan Visual Basic

REVIEW JURNAL LOGIKA FUZZY

PENERAPAN LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI METODE TSUKAMOTO PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PEREMPATAN MANDAN KABUPATEN SUKOHARJO

Research of Science and Informatic

RANCANG BANGUN APLIKASI PERAMALAN CUACA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI (STUDI KASUS KOTA SURABAYA)

LOGIKA FUZZY PADA PROSES PELET PAKAN IKAN

Model Evaluasi Performa Mahasiswa Tahun Pertama Melalui Pendekatan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Model keseimbangan air pada waduk (Sumber : Noor jannah,2004)

Himpunan Tegas (Crisp)

ANALISA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KOSENTRASI JURUSAN TEKNIK MESIN UNP PADANG

Metode Mamdani Untuk Klasifikasi Dalam Prediksi Indeks Pembangunan Manusia Di Kota Banda Aceh

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Supplier Kapas Terbaik pada PT. Batam Textile Industry Menggunakan Fuzzy Tsukamoto

KASUS PENERAPAN LOGIKA FUZZY. Fuzzy tsukamoto, mamdani, sugeno

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Analisis Komparasi Metode Tsukamoto dan Sugeno dalam Prediksi Jumlah Siswa Baru

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO

Transkripsi:

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Jenis Budidaya Ikan Dengan Mengukur Kualitas Air Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto (Studi Kasus : Balai Benih Ikan di Pengujan Kabupaten Bintan) Rima Ayuningtyas NIM 10015501090 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Maritim Raja Ali Haji Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang Email : ayu.tyas3@yahoo.com Dalam pembudidayaan ikan permasalahan yang sering terjadi adalah para pembudidaya tidak mengetahui jenis ikan yang cocok dibudidayakan di daerah mereka serta kurangnya pengetahuan tentang seberapa baik kondisi air yang dimiliki. Kualitas air budidaya merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan budidaya. Sebab, setiap kualitas air yang berbeda memiliki karakteristik ikan yang berbeda. Parameter parameter yang tercakup didalamnya yaitu suhu, salinitas, derajat keasaman (PH), oksigen terlarut (DO) dan kecerahan. Salah satu metode pendekatan yang dapat diterapkan dalam permasalahan tersebut adalah melalui metode fuzzy tsukamoto yang akan memberikan output berupa hasil inferensi dari tiap tiap aturan yang diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat. Hasil akhir dari penelitian ini adalah menentukan jenis ikan yang dapat dibudidaya beserta persentase kualitas air per masing masing ikan. Kata kunci : Kualitas air budidaya, Fuzzy Tsukamoto, Sistem pendukung Keputusan 1

ABSTRACT In aquaculture problems that often happens is that the farmers do not know the type of fish that is suitable to be cultivated in their area as well as a lack of knowledge about how good water conditions owned. The water quality of aquaculture is one of the important factors in determining the success of cultivation. Therefore, each has a different water quality characteristics of different tang fish. Parameters - parameters that are included therein as temperature, salinity, acidity (PH), dissolved oxygen (DO) and brightness. One approach that can be applied in this area is through the Tsukamoto fuzzy methods that will provide the output of the inference result of each - each rule explicitly granted (crisp) by α-predicate. The end result of this observation is to determine the type of fish that can be cultured along with the percentages of water quality per each - each fish. Keywords : Water quality cultivation, Fuzzy Tsukamoto, Decision Support Systems \ 1

I. Pendahuluan Pembudidayaan ikan adalah suatu kegiatan untuk memelihara, dan mengembangbiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol. Untuk membudidayakan perikanan laut di Kabupaten Bintan tentu saja dibutuhkan beberapa usaha untuk mewujudkannya. Salah satunya adalah kualitas air yang baik. Secara garis besar, kualitas air di bagi menjadi dua parameter yaitu parameter fisika dan kimia. Parameter fisika meliputi suhu dan kekeruhan, sedangkan parameter kualitas air yang dimiliki merupakan faktor faktor yang akan mempengaruhi serta menjadi variabel input yang akan diolah dengan metode Tsukamoto untuk menjadi keluaran (output) berupa penentuan jenis budidaya ikan yang pantas untuk dibudidayakan. II. Kajian Literatur A. Landasan Teori 1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan (SPK) atau Decision Support System kimia meliputi salinitas air, oksigen terlarut (Do), derajat keasaman (Ph),. Kedua parameter tersebut saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Sehingga ketika salah satu unsur parameter terganggu maka otomatis akan mengganggu unsur lainnya. Berbagai teori didalam perkembangan logika fuzzy menunjukan bahwa paada dasarnya logika fuzzy dapat digunakan untuk memodelkan berbagai sistem, salah satunya dengan menggunakan metode Tsukamoto. Data data (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 001).. Logika Fuzzy 1

Sebelum munculnya teori fuzzy (Fuzzy logic), dikenal sebuah logika tegas (Crisp logic) yang memiliki nilai benar atau salah secara tegas. Sebaliknya logika fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran antara benar dan salah. 1. Himpunan Fuzzy Himpunan fuzzy didasarkan pada gagasan untuk memperluas jangkauan fungsi karakteristik sedemikian hingga fungsi tersebut akan mencakup bilangan real pada interval [0,1].. Fungsi Keanggotaan Fungsi Keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. 3. Semesta Pembicaraan Keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam satu variabel fuzzy, contohnya : Umur = [0:50] Temperatur = [0:40] 4. Domain Keseluruhan nilai yang diizinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy, contohnya : Umur - Muda=[0, 35] - Parobaya=[35] 5. Pembentukan Aturan Fuzzy Pembentukan aturan fuzzy dibuat berdasarkan fungsi keanggotaan yang sudah dibuat, contoh : If umur seseorang 34 tahun then ia dikatakan Muda If umur seseorang 35 tahun then ia dikatakan Parobaya 6. Fungsi Implikasi Tiap-tiap aturan pada basis pengetahuan fuzzy akan berhubungan dengan suatu relasi fuzzy. Bentuk umum dari aturan yang digunakan dalam fungsi implikasi adalah: IF x is A THEN y is B 1

dengan x dan y adalah skalar, dan A dan B adalah himpunan fuzzy. Aturan yang mengikuti IF disebut sebagai anteseden, sedangkan aturan yang mengikuti THEN disebut sebagai konsekuen. 7. Defuzzifikasi Defuzzifikasi itu sendiri merupakan suatu proses untuk merubah hasil penalaran yang berupa derajat keanggotaan keluaran (αpredikat) menjadi variabel numerik kembali (crisp). 3. Metode Tsukamoto Metode Tsukamoto merupakan perluasan dari penalaran monoton, pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF Then harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap - tiap aturan yang diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α- predikat (fire strength). Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata rata terbobot. (Sri Kusumadewi & Hari Purnomo, 010). 4. Kualitas Air Kualitas air merupakan hal yang paling penting dalam usaha pembudidayaan ikan. Dalam aspek fisika suhu berpengaruh langsung pada organisme perairan terutama dalam proses fotosintesis tumbuhan akuatik, proses metabolisme, dan siklus produksi. III. Metodologi Penelitian 1. Lokasi dan Fokus Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bintan. Fokus penelitian ini adalah bagaimana merancang sebuah sistem pendukung keputusan menggunakan logika fuzzy dengan metode tsukamoto untuk menentukan jenis ikan yang akan di budidaya pada Balai Benih Ikan di pengujan Kabupaten Bintan.. Pemodelan Waterfall Metode ini merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah

pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke- sudah dilakukan (Pressman, Roger. 00). IV. Perancangan dan Implementasi 1. Perhitungan Logika Fuzzy Tsukamoto Pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. a. Variabel Suhu Bawal Bintang 1 Rendah Tinggi 0 8 30 3 Gambar 4.1 Variabel Suhu Bawal Bintang Fungsi Keanggotaan : 1, x 8 µsuhu rendah [x] = 30 - x, 8 x 30 (4.1) 0, x 30 0, x 8 µsuhu tinggi [x] = x - 8, 8 x 30 (4.) 1, x 30 b. Variabel Kecerahan Bawal Bintang 1 Cerah 0 10 Gambar 4. Variabel Kecerahan Bawal Fungsi keanggotaan : 0, x 3

µkecerahan [x] = x, x 10 (4.3) 8 1, x 10 c. Variabel Derajat keasaman (Ph) 1 Asam Basa 0 5 7 8.4 Gambar 4.3 Variabel Ph Bawal Bintang Fungsi keanggotaan : 1, x 5 µph asam [x] = 7 - x, 5 x 7 (4.4) 0, x 7 1 Rendah Tinggi 0 5 7 Gambar 4.4 Variabel DO Bawal Bintang Fungsi Keanggotaan : 1, x 5 µdo rendah [x] = 7 - x, 5 x 7 (4.6) 0, x 7 0, x 5 µdo tinggi [x] = x 5, 5 x 7 (4.7) 1, x 7 0, x 7 µph Basa [x] = x - 7, 7 x 8.4 (4.5) 1.4 1, x 8.4 e. Variabel Salinitas Bawal Bintang d. Variabel Oksigen terlarut (Do) 4

1 Rendah Tinggi 0 9 3 Gambar 4.5 Variabel Salinitas Bawal Bintang 0, x 100 V. Hasil dan Pembahasan Berikut tampilan hitung fuzzy pada sistem pendukung keputusan dalam menentukan jenis budidaya ikan Fungsi keanggotaan : 1, x 9 µsal rendah[x]= 3 x, 9 x 3 (4.8) 3 0, x 3 0, x 9 µsal tinggi[x]= x- 9, 9 x 3 (4.9) 3 1, x 3 b. Variabel Kualitas Air Lokasi Gambar Implementasi Menu Data Hitung Fuzzy : Balai Benih Ikan Pengujan 1 Baik 0 100 Gambar 4.1 Variabel Kualitas air Bawal Bintang Fungsi Keanggotaan : 1, x 0 µkualitasair[x] = z, 0 x 100 (4.41) 100 Suhu : 9 C Kecerahan : 13 m Ph : 8.1 Do : 5.1 ppm Salinitas : 31 ppt Proses logika fuzzy : a. Fuzzifikasi, merupakan proses untuk mendapatkan 5

derajat keanggotaan dari sebuah nilai numeric masukan (crisp). 1. Untuk mencari nilai derajat keanggotaan Bawal Bintang dari variabel suhu 9 C Derajat keanggotaan suhu rendah adalah : (30 9)/=0, (4.1) Derajat keanggotaan suhu tinggi adalah : (9 8)/=0,5(4.). Untuk mencari nilai derajat keanggotaan Bawal Bintang dari variabel salinitas 31 ppt Derajat keanggotaan salinitas rendah adalah : (3 31)/3 = 0,33 (4.8) adalah : (31 9)/3= 0,67 (4.9) 3. Untuk mencari nilai derajat keanggotaan Bawal Bintang dari variabel derajat keasaman PH 8,1 Derajat keanggotaan PH asam adalah : 0 (4.4) Derajat keanggotaan PH basa adalah : (8,1 7)/1.4 = 0,78 (4.5) 4. Untuk mencari nilai derajat keanggotaan Bawal Bintang dari variabel oksigen terlarut DO 5,1 mg/l Derajat keanggotaan salinitas tinggi 6

Derajat keanggotaan DO rendah adalah: THEN Kualitas air budidaya Baik (7 5,1)/=0,95 (4.6) Derajat keanggotaan α-predikat (derajat terkecil / minimum) : keanggotaan DO tinggi adalah :(5.1 5)/=0.0 (4.7) 5. Untuk mencari nilai derajat keanggotaan Bawal Bintang dari variabel kecerahan 13 m Derajat keanggotaan warna air cerah adalah : (13-)/8 = 1,37 (4.3) b. Selanjutnya nilai derajat keanggotaan tersebut diimplementasikan kedalam aturan fuzzy. [R1] IF Bawal Bintang Suhu rendah AND Salinitas rendah AND PH asam AND DO rendah AND Warna air cerah μsuhu RENDAH ᴖ μsalinitas RENDAH ᴖ μph ASAM ᴖ μdo RENDAH ᴖ μwarna air CERAH =MIN (μsuhu RENDAH[9], μsalinitas RENDAH[31], μph ASAM[8.1], μdo RENDAH[5.1], warna air CERAH[13]) =MIN(0.5; 0.33 ; 0 ; 0.95 ; 1.6) α1=0 Defuzzyfikasi : z / 100 = 0 (4.41) Z1 = 0 [R] IF Bawal Bintang Suhu rendah AND Salinitas rendah AND PH asam AND DO tinggi AND Warna air cerah THEN Kualitas air budidaya Baik 7

α-predikat (derajat keanggotaan terkecil / minimum) : μsuhu RENDAH ᴖ μsalinitas RENDAH ᴖ μph ASAM ᴖ μdo TINGGI ᴖ μwarna air CERAH =MIN (μsuhu RENDAH[9], μsalinitas RENDAH[31], μph ASAM[8.1], μdo TINGGI[5.1], warna air CERAH[13]) =MIN(0.5; 0.33 ; 0 ; 0.05 ; 1.6) α=0 Defuzzyfikasi : z / 100 = 0 (4.41) Z = 0 μsuhu RENDAH ᴖ μsalinitas RENDAH ᴖ μph BASA ᴖ μdo RENDAH ᴖ μwarna air CERAH =MIN (μsuhu RENDAH[9], μsalinitas RENDAH[31], μph BASA[8.1], μdo RENDAH[5.1], warna air CERAH[13]) =MIN(0.5; 0.33 ; 0.78 ; 0.95 ; 1.6) α3=0.33 Defuzzyfikasi : z / 100 = 0.33 (4.41) Z3 = 33 Kemudian dicari rata rata terbobot dengan mengambil nilai nilai dari implikasi dan defuzzifikasi. [R3] IF Bawal Bintang Suhu rendah AND Salinitas rendah AND PH basa AND DO rendah AND Warna air cerah THEN Kualitas air budidaya Baik α-predikat (derajat keanggotaan terkecil / minimum) : 8

Tabel 8. Nilai implikasi dan fuzzifikasi Rule α-predikat Defuzzifikasi α-pred*defuzzi R1 0 0 0 R 0 0 0 R3 0.33 33 10.89 R4 0.05 5 0.5 R5 0 0 0 R6 0 0 0 R7 0.5 50 5 R8 0.05 5 0.5 R9 0 0 0 R10 0 0 0 R11 0.33 33 10.89 R1 0.05 5 0.5 R13 0 0 0 R14 0 0 0 R15 0.5 50 5 R16 0.05 5 0.5 Total 1.87 73. z = 73. 1.87 Z = 39.3 % 3. Analisa Hasil Perhitungan Metode Fuzzy Tsukamoto Setelah didapatkan hasil perhitungan dari algoritma di bab sebelumnya, hasil data kualitas air yang didapat untuk ikan Bawal Bintang, Kerapu Bebek, Kerapu Macan, dan Kakap Putih pada lokasi Pengujan Kabupaten Bintan ditunjukkan pada Tabel 9 1

Tabel 9. Hasil Aturan Fuzzy Lokasi Suhu Salinitas PH DO Kecerahan Nama Ikan Kualitas Air Pengujan 9ºC 31 ppt 8.1 5.1 ppm 13 m Bawal Bintang 39.3 % 9ºC 31 ppt 8.1 5.1 ppm 13 m Kerapu Bebek 36.83 % 9ºC 31 ppt 8.1 5.1 ppm 13 m Kerapu Macan 38.66 % 9ºC 31 ppt 8.1 5.1 ppm 13 m Kakap Putih 46.84 % Jadi dapat disimpulkan bahwa dari 4 jenis ikan pada tabel 9. ikan yang memiliki kualitas air paling baik di daerah Balai Benih Ikan Pengujan Adalah Ikan Kakap Putih dengan kualitas air budidaya sebesar 46.84 % VI. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari uraian keseluruhan proses pada bab bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Analisa dan perhitungan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode fuzzy tsukamoto dalam menentukan jenis budidaya ikan dengan data alternatif berupa ikan bawal bintang, kerapu bebek, kerapu macan dan kakap putih telah memenuhi tujuan yang diharapkan, Yaitu dapat menentukan jenis ikan yang akan dibudidaya beserta hasil persentase kualitas air.. Perhitungan algoritma sistem pendukung keputusan dalam menentukan jenis budidaya ikan menggunakan 5 variabel yang mencakup suhu, salinitas, derajat keasaman (PH), Oksigen terlarut (DO) dan Kecerahan dengan menggunakan aturan fuzzy sebanyak 84 aturan yang terbentuk. B. Saran Setelah melihat keseluruhan proses yang dilakukan pada metode tsukamoto ini, maka peneliti menyarankan : 1. Agar sistem dapat dikembangkan lebih baik lagi dengan menambah variabel variabel lain selain 5 variabel yang sudah dibahas agar hasil kualitas air dan pembudidayaan ikan lebih akurat dan efisien. Menggunakan metode lain untuk aplikasi penentuan jenis budidaya ikan ini. 3. Diharapkan penerapan sistem ini tidak hanya berbasis desktop saja, tapi bisa juga berbasis web (web based) 4. Eksplorasi lebih banyak jenis ikan lainnya agar ikan yang bisa dibudidayakan pada satu daerah lebih bervariasi. 1

Daftar Pustaka Pressman, S Roger.00.http://docs.googl e.com/pemodelanwaterfall,di akses pada 8 Desember 014 Sri Kusumadewi, Hari Purnomo. 010. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan. Graha Ilmu Yogyakarta Turban. 001. Sistem Pendukung Keputusan. http://www.kajianpustaka.co m/013/09/sistem- pendukung-keputusan- SPK.html,di akses pada 7 Desember 014.