BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian exsplanatori (exsplanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 2 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

56 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini akan dibahas tentang variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian, serta teknik analisis data. 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas yaitu motivasi kerja (X 1 ) dan kepuasan kerja (X 2 ) dan 1 variabel terikat, yaitu kinerja guru (Y). 3.2 Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Terikat Kinerja Guru (Y) Kinerja guru merupakan kemampuan kerja setiap guru dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan, terutama dalam proses belajar mengajar, yang meliputi 3 aspek yaitu kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan hubungan antar pribadi. a. Perencanaan pembelajaran, meliputi penentuan bahan pembelajaran, dan merumuskan tujuan, perencanaan pengorganisasian bahan pengajaran, perencanaan skenario pembelajaran, merancang pengelolaan kelas, perencanaan penilaian hasil belajar siswa. b. Pelaksanaan pembelajaran, guru dapat mengelola ruang, waktu dan fasilitas pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran di

57 kelas, serta mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran, melaksanakan evaluasi hasil belajar. c. Hubungan antar pribadi, yaitu mengembangkan sifat positif siswa, dan terbuka terhadap siswa. Pada dasarnya kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Oleh karena itu untuk mengukur kinerja guru digunakan instrumen skala kinerja guru yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh guru khusunya berkaitan dengan proses belajar mengajar yang ditetapkan oleh diknas. Kinerja guru diukur dengan menggunakan aspek dan indikator menurut Pasal 21 Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional Dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya yang terdiri dari aspek pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, hubungan/relasi siswa dan guru, dan aspek tugas lain yang relevan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok. 3.2.2 Variabel Bebas (X) 3.2.2.1 Motivasi Kerja (X1) Motivasi kerja guru adalah suatu keinginan dan daya gerak yang menyebabkan seorang guru bersemangat dalam mengajar guna mencapai tujuan pendidikan karena kebutuhannya terpenuhi. Motivasi kerja guru akan diukur melalui dimensi kebutuhan seperti yang terdapat dalam teori kebutuhan McClelland yaitu kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan afiliasi, dan kebutuhan akan kekuasaan.

58 3.2.2.2 Kepuasan Kerja (X2) Kepuasan kerja guru adalah perasaan senang berdasarkan imbalan yang diterima, kondisi kerja, memperoleh penghargaan, dukungan dari rekan sekerja, dan keberhasilan menyelesaikan pekerjaan. Variabel kepuasan kerja akan diukur melalui aspek kepuasan kerja sebagaimana yang diungkapkan oleh Robbin et.al. (2008) yaitu: kepuasan terhadap gaji, kepuasan terhadap promosi, kepuasan terhadap rekan sekerja, kepuasan terhadap penyelia, dan kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri. 3.3 Metode Pengumpulan Data Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa skala motivasi kerja, kepuasan kerja, dan kinerja guru yang disusun dalam bentuk skala likert dengan empat pilihan jawaban. Zuriah (2005) mengungkapkan bahwa skala Likert merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan positif dan negatif mengenai suatu obyek sikap. 3.3.1 Skala Motivasi Kerja Pengukuran variabel motivasi kerja menggunakan metode pengisian kuesioner berupa skala yang disusun dalam bentuk skala likert dengan empat pilihan jawaban, yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Didalam skala motivasi kerja terdapat tiga motif motivasi sebagaimana yang dikemukakan dalam teori McClelland yaitu motif afiliasi/ sosial, motif kekuasaan, dan motif berprestasi. Dalam setiap motif motivasi kerja terdapat masing-masing 5 pernyataan sehingga jumlah seluruh pernyataan adalah 15, dengan skoring sebagai berikut:

59 a. Untuk jenis pernyataan favorabel Sangat Setuju (SS) : 4 Setuju (S) : 3 Tidak Setuju (TS) : 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : 1 b. Untuk jenis pernyataan unfavorabel Sangat Setuju (SS) : 1 Setuju (S) : 2 Tidak Setuju (TS) : 3 Sangat Tidak Setuju (STS) : 4 Untuk pengukuran variabel motivasi kerja telah disusun instrumen yang spesifikasinya nampak pada tabel berikut: Tabel 3.1. Dimensi dan Indikator Pengukuran Konsep Motivasi Kerja Dimensi Indikator Nomer Item Kebutuhan akan afiliasi Kebutuhan akan kekuasaan Kebutuhan akan prestasi 1. Suka bekerja sama. 1, 4, 5, 8, 10 2. Suka membantu teman 2, 3, 6,7, 9 sekerja 1. Suka memimpin 11, 15, 2. Mempunyai pengaruh 1. Suka membuat rencana 23, 24 kerja 2. Suka pekerjaan yang menunjukkan kemampuan 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20 21, 22, 25, 26, 27, 28, 29, 30 3.3.2 Skala Kepuasan Kerja Skala yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja guru disusun berdasarkan aspek kepuasan kerja menurut Robbins & Judge (2008) yakni aspek pekerjaan, aspek imbalan, aspek kepangkatan, aspek kepemimpinan, dan aspek rekan kerja. Skala kepuasan kerja

60 dibuat dalam bentuk skala likert dengan empat mata skala/ pilihan jawaban dengan rincian SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Di dalam skala untuk mengukur kepuasan kerja terdapat 15 pernyataan yang bersifat favorable, dengan skoring sebagai berikut: a. Untuk jenis pernyataan favorabel Sangat Sesuai (SS) : 4 Sesuai (S) : 3 Tidak Sesuai (TS) : 2 Sangat Tidak Sesuai (STS) : 1 b. Untuk jenis pernyataan unfavorabel Sangat Sesuai (SS) : 1 Sesuai (S) : 2 Tidak Sesuai (TS) : 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) : 4 Adapun spesifikasinya nampak pada tabel di bawah ini: Tabel 3.2. Aspek dan Indikator Pengukuran Konsep Kepuasan Kerja Aspek Indikator Nomer Item Imbalan 1. Imbalan diberikan sesuai bakat 2, 7, 12, 14, 17 2. Imbalan diberikan tepat waktu 22, 27 Pekerjaan 1. Pekerjaan sesuai kemampuan 1, 6, 16, 21 2. Pekerjaan sesuai pendidikan 11, 26, 1. Dipromosikan 3, 8, 9, 18 Kepangkatan 2. Didukung rekan sekerja 13, 20 1. Pimpinan demokratis 4, 19, 24 Kepemimpinan 2. Pimpinan memperhatikan kesejahteraan guru 12, 14, 17 Rekan kerja 1. Rekan kerja saling membantu 5, 10, 28 2. Rekan sekerja memberi motivasi 15, 25,

61 3.3.3 Skala Kinerja Guru Dalam penelitian ini skala kinerja guru yang digunakan adalah skala kinerja guru yang diadaptasi dari skala kinerja guru yang disusun oleh Uno, Sofyan & Candiasa sebagaimana dikutip oleh Utamie (2009) dengan beberapa perubahan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Skala ini disusun berdasarkan aspek kinerja guru menurut Pasal 21 Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional Dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya yaitu: 1) pembelajaran, mencakup aspek perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi dan penilaian, analisis hasil penilaian, dan pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian; dan 2) pembimbingan, mencakup aspek perencanaan dan pelaksanaan pembimbingan, evaluasi dan penilaian hasil pembimbingan, analisis hasil pembimbingan, dan pelaksanaan tindak lanjut hasil pembimbingan. Skala disusun dengan menggunakan skala Likert dengan pernyataan yang bersifat favorable. Setiap item memiliki 4 alternatif jawaban, yaitu: SS (sangat sering), S (sering), J (jarang), dan TP (tidak pernah), dengan skoring sebagai berikut: a. Untuk jenis pernyataan favorabel Sangat Setuju(SS) : 4 Setuju (S) : 3 Tidak Setuju (TS) : 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : 1 b. Untuk jenis pernyataan unfavorabel Sangat Setuju (SS) : 1 Setuju (S) : 2

62 Tidak Setuju (TS) : 3 Sangat Tidak Setuju (STS) : 4 Tabel 3.3. Indikator Pengukuran Konsep Kinerja Guru Aspek Indikator Item 1. Perencanaan pembelajaran 1, 2, 15, 16, 17 3, 6, 7, 8, 9, 11, Pembelajaran 2. Pelaksanaan pembelajaran 13,18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 3. Evaluasi 5, 10, 14, 34 4. Penilaian 4 1. Perencanaan pembimbingan 25, 36 Pembimbingan 31, 33, 35, 37, 2. Pelaksanaan pembimbingan 38 Tugas lain 1. Pengembangan diri 12, 40, 41 yang relevan 2. Melaksanakan tugas administrasi 26, 27, 28,29 3.4. Populasi, Sampel Penelitian, dan Teknik Sampling Sugiyono (2012) mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yakni guru SMK Muhammadiyah Salatiga berjumlah 52. Ditambahkan oleh Sugiyono, bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bilamana jumlah populasi relatif kecil, maka semua anggota populasi dapat digunakan sebagai sampel. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh yaitu semua anggota populasi dijadikan sampel berjumlah 52 guru.

63 3.5 Teknik Analisis Data Penelitian 3.5.1 Analisis Uji Instrumen Untuk mengetahui keabsahan data (item gugur dan item yang memenuhi syarat) dan reliabilitas instrumen penelitian yang akan digunakan, maka perlu dilakukan uji coba instrumen. Sedangkan untuk mendapatkan alat ukur yang layak digunakan dalam penelitian akan dilakukan seleksi item, uji validitas, dan reliabilitas. Kriteria seleksi item dilakukan berdasarkan koefisien korelasi item total (corrected item-total correlation) yang diolah dengan menggunakan program SPSS for Window versi 16.0. Azwar (2012) menyebutkan bahwa item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya diskriminasinya dianggap memuaskan. Oleh karena itu apabila terdapat item yang memiliki skor dibawah 0,30 dinyatakan gugur. Setelah seleksi item dilaksanakan, tahap berikutnya adalah melakukan analisa reliabilitas terhadap butir-butir yang memiliki daya diskriminasi yang memuaskan. Prosedur penentuan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien reliabilitas Alpha yang dikembangkan Alpha Cronbach. Adapun perhitungan koefisien reliabilitas Alpha akan menggunakan program SPSS for Windows versi 16.0. Sedangkan penentuan kategori tingkat reliabilitas dengan koefisien alpha mengacu dari Sugiyono (2012) sebagai berikut: Tabel 3.4. Pedoman Penilaian Reliabilitas Skala Alpha Kriteria 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat

64 3.5.2 Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, dan Uji Heteroskedastisitas. 3.5.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik yang digunakan adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan melihat normal probability plot dengan membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kolmogorov-Smirnov dimana data dinyatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansi Kolmogorov- Smirnov di atas 0,05.

65 3.5.2.2 Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi di antara variabel independen. Santoso (2000) menjelaskan, bahwa model regresi yang bebas multikolinearitas apabila mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1, dan mempunyai angka tolerance mendekati 1. 3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak berubah, maka disebut sebagai homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot. Jika titik-titik tidak membentuk pola tertentu dan menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Santoso (2000) menjelaskan, jika titik-titik tidak mempunyai pola yang jelas, serta menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.5.3 Uji Hipotesis Untuk melakukan analisis terhadap data yang telah terkumpul dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi. Muhidin (2007) menyatakan bahwa analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, atau untuk

66 mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Analisis regresi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui atau mengukur pengaruh antara motivasi kerja guru dan kepuasan kerja guru terhadap kinerja guru yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik sebagai berikut: Y = α + β1x1 + β2x2 + e Y = kinerja guru α = konstanta β = koefisien regresi x1 = motivasi kerja guru x2 = kepuasan kerja guru e = error 3.6 Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 9 14 Desember 2013, di Sekolah Teknologi Menengah Saraswati Salatiga. Skala dibagikan kepada guru STM Saraswati yang berjumlah 62 orang. 3.6.1 Hasil Uji Coba Skala Kinerja Guru Uji coba instrumen yang telah dilakukan terhadap 38 item pernyataan yang ada di dalam skala kinerja guru menghasilkan 26 item memenuhi syarat dengan nilai r lebih besar dari 0,30 dan 12 item gugur. Nilai r (Corrected Item-Total Correlation) dari 26 item yang memenuhi syarat bergerak dari 0,301 0,727 dengan koefisien Alpha Cronbach 0,902 yang termasuk dalam kategori sangat kuat. Sebaran item yang

67 memenuhi syarat dan yang gugur disajikan pada tabel 3.5. di bawah ini: Tabel 3.5. Sebaran Item Yang Memenuhi Syarat dan Yang Gugur Variabel Kinerja Guru Aspek Pembelajaran Item Yang Memenuhi Syarat 1, 2, 3, 6, 7, 10, 11, 14, 18, 19, 20, 21, 24, 34 Item Gugur 4, 5, 8, 9, 13, 15, 16, 17, 22, 23 Jumlah Item Pembimbingan 12, 25, 31, 35, 36, 37 33, 38 8 Tugas lain yang relevan 26, 27, 28, 29, 40, 41 6 24 3.6.2 Hasil Uji Coba Skala Motivasi Kerja Uji coba instrumen yang telah dilakukan terhadap 30 item pernyataan yang ada di dalam skala motivasi kerja menghasilkan 20 item memenuhi syarat dengan nilai r lebih besar dari 0,30 dan 10 item gugur. Nilai r (Corrected Item-Total Correlation) dari 20 item yang memenuhi syarat bergerak dari 0,301 0,700 dengan koefisien Alpha Cronbach 0,831 yang termasuk dalam kategori sangat kuat. Sebaran item yang memenuhi syarat dan yang gugur disajikan pada tabel 3.6. di bawah ini: Tabel 3.6. Sebaran Item Yang Memenuhi Syarat dan Yang Gugur Variabel Motivasi Kerja Dimensi Kebutuhan akan afiliasi Kebutuhan akan kekuasaan Kebutuhan akan prestasi Item Yang Memenuhi Syarat Item Gugur Jumlah Item 1, 2, 3, 4, 6, 7 5, 8, 9, 10 10 12, 13, 14, 15, 17, 20 11, 16, 18, 19 10 21, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30 22, 25 10

68 3.6.3 Hasil Uji Coba Skala Kepuasan Kerja Uji coba instrumen yang telah dilakukan terhadap 28 item pernyataan yang ada di dalam skala kepuasan kerja menghasilkan 23 item memenuhi syarat dengan nilai r lebih besar dari 0,30 dan 5 item gugur. Nilai r (Corrected Item-Total Correlation) dari 23 item yang memenuhi syarat bergerak dari 0,383 0,699 dengan koefisien Alpha Cronbach 0,900 yang termasuk dalam kategori sangat kuat. Sebaran item yang memenuhi syarat dan yang gugur disajikan pada tabel 3.6. di bawah ini: Tabel 3.7. Sebaran Item Yang Memenuhi Syarat dan Yang Gugur Variabel Kepuasan Kerja Aspek Item Yang Memenuhi Item Syarat Gugur Imbalan 2, 7, 12, 14, 17, 22, 27-7 Pekerjaan 1, 6, 11, 16, 26 21 6 Kepangkatan 3, 8, 9, 13, 18, 20-6 Kepemimpinan 4, 12, 14, 17 19, 24 6 Rekan kerja 5, 10, 28 15, 25 5 Jumlah Item Dengan demikian berdasarkan hasil uji coba seleksi item yang dilakukan terhadap masing-masing skala, maka skala Kinerja Guru, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja merupakan alat ukur yang dapat diandalkan.