PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DENGAN TURBIN VENTILATOR SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR

dokumen-dokumen yang mirip
Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

RANCANG BANGUN MODEL PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN PUTARAN KUBAH MASJID TERKENDALI MIKRO AT89S52

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN KINCIR ANGIN TIPE AXIAL SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISRIK

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Memanfaatkan Kecepatan Angin Rendah

PERANCANGAN BANGUN PEMBUAT INVERTER UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SUMBU VERTIKAL DI DESA KLIRONG KLATEN Oleh Bayu Amudra NIM:

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan serta penyelesaian penulisan laporan tugas akhir

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

Perancangan dan Realisasi Sistem Pengisian Baterai 12 Volt 45 Ah pada Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro di UPI Bandung

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

PERANCANGAN POWER BANK DENGAN MENGGUNAKAN DINAMO SEPEDA SEDERHANA

POT IKLAN BERTENAGA SURYA

BAB I PENDAHULUAN. energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di tanah air.

SIMULASI DAN PEMBUATAN RANGKAIAN SISTEM KONTROL PENGISIAN BATERAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

SEPEDA STATIS SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN PEMANFAATAN ALTERNATOR BEKAS

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP

(Energi Listrik dan Konversi Energi Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd

BAB II LANDASAN SISTEM

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (ANGIN) UNTUK SISTEM PENERANGAN RUMAH TINGGAL

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

BIDANG KEGIATAN: PKM-KC

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

KONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM

ABSTRAKSI A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari Putaran Mesin Motor Matic Untuk Penerang

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN PEMBUATAN CHARGER PADA CHOPPER ELECTRIC MOTORCYCLE

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PROTOTIPE TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kurikulum. Strata Satu (S1) Teknik Mesin

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pemanfaatan Energi Angin Pada Sepeda Motor Bergerak Untuk Menyalakan Lampu

Induksi Elektromagnetik

BAB II LANDASAN TEORI

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel. Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

PENGENALAN MESIN LISTRIK OLEH: ZURIMAN ANTHONY

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pemanfaatan Turbin Ventilator yang Terpasang Pada Atap Rumah Sebagai Pembangkit Listrik

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) 1300 VA

PENGGUNAAN IGNITION BOOSTER

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a

PENGARUH VARIASI SUDUT BLADE AIRFOIL CLARK-Y FLAT BOTTOM PADA UNJUK KERJA KINCIR ANGIN Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) DENGAN KAPASITAS 500 WATT

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

Proposal Skripsi Teknik Fisika PROPOSAL SKRIPSI

USER MANUAL LAMPU EMERGENCY MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI TEKNIK ELEKTRO SMKN 3 BOYOLANGU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN [REALISASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK] BAB I PENDAHULUAN

BAB III KONSEP RANCANGAN

DESAIN SISTEM MONITORING KELUARAN GENERATOR MAGENT PERMANEN PADA SEPEDA STATIS DENGAN MIKROKONTROLER ABSTRAKSI

ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DENGAN 4, 6 DAN 8 SUDU. Muhammad Suprapto

SISTEM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS DENGAN BLADE TIPE L

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

Transkripsi:

Buletin Fisika Vol. 18 No. 2 Agustus 2017 : 68-73 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DENGAN TURBIN VENTILATOR SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR Made Padmika 1, I Made Satriya Wibawa 1, Ni Luh Putu Trisnawati 1 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali Indonesia 80361 *Email: deknoppaper@gmail.com Abstrak Telah dibuat prototype pembangkit listrik tenaga angin dengan menggunakan turbin ventilator sebagai penggerak generator. Pembangkit listrik ini memanfaatkan kecepatan angin sebagai penggeraknya. Listrik yang dihasilkan berupa tegangan DC antara 0 volt sampai dengan 7,46 volt. Output dari generator diolah dengan menggunakan modil MT3608. Modul MT3608 digunakan untuk menstabilkan dan menaikkan tegangan yang dipasang di input dan output dari rangkaian charging. Untuk pengujian alat, kecepatan angin yang dipakai dari kecepatan angin 0 m/s sampai dengan 6 m/s. Keluaran maksimal alat ini dengan kecepatan angin 6 m/s adalah 7,46 volt. Kata Kunci: angin, turbin ventilator, listrik. Abstrack A prototype of a wind power plant had been created using a ventilator as a generator spiner. This power plant utilizes wind speed as its propulsion. Electricity generated in the DC voltage form between 0 volts up to 7.46 volts. The MT3608 module is used to stabilize and raise the voltage installed in the input and output of the charging circuit. For instrument testing, the wind speed on 0 m/s up to 6 m/s interval used. Maximum output of this tool with a wind speed of 6 m/s is 7.46 volts. Keywords: wind, ventilator turbine, electricity. I. PENDAHULUAN Krisis penyediaan listrik dibeberapa daerah mengakibatkan efek tidak menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebab pertumbuhan ekonomi masyarakan menyebabkan permintaan akan tenaga listrik meningkat pula. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah berupaya membuat pembangkit listrik alternatif memanfaatkan sumber daya yang bisa diperbaharui seperti angin, cahaya matahari dan lain-lain [1]. Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) pernah melakukan survei energi angin di dua puluh daerah di Indonesia. Kecepatan rata-rata angin di Indonesia pertahun sekitar 2 sampai 6 m/s. Beberapa daerah di Indonesia bagian timur memiliki kecepatan angin rata-rata 5 m/s. Angin merupakan energi yang dapat diperbaharui karena ketersediaannya tidak terbatas di alam. Tidak seperti batu bara dan minyak bumi yang ketersediaannya terbatas. Angin pada dasarnya dibangkitkan dengan menggunakan kincir angin. Cara ini telah dikenal sejak beberapa abad yang lalu seperti di Belanda yang dikenal sebagai negara kincir angin. Pembangkit listrik yang menggunakan energi tidak terbaharukan seperti minyak bumi atau batu bara banyak digunakan diberbagai belahan negara untuk memproduksi listrik dalam skala besar. Namun karena merupakan energi yang tak terbarukan maka seiring berjalannya waktu sumber tersebut akan berkurang dan pada waktunya akan habis. Oleh karena itu, diperlukan pembangkit listrik energi alternatif seperti energi angin untuk menggantikan energi fosil yang semakin berkurang. Dalam kaitannya dengan pemanfaatan energi angin penulis telah membuat prototipe perancangan pembangkit listrik tenaga angin dengan turbin ventilator sebagai penggerak generator. 68

Perancangan Pembangkit Listrik (Made Padmika, dkk.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Turbin Ventilator Turbin ventilator merupakan turbin angin dengan sumbu putar vertikal yang memiliki fungsi sebagai turbin angin dan juga kipas hisap. Turbin ventilator menggunakan energi angin sebagai pengganti kipas ventilasi bertenaga listrik [2]. Gambar 1 adalah gambar turbin ventilator. Gambar 2. Sel Aki. 2.2. Generator Gambar 1. Turbin ventilator. Generator merupakan salah satu alat atau perangkat mesin yang menghasilkan energi listrik dari sumber energi mekanik atau gerak melalui proses induksi elektromagnetik [3]. Generator ada 2 jenis yaitu generator AC dan generator DC. Generator AC adalah generator yang menghasilkan listrik dengan tegangan bolakbalik, dan Generator DC adalah generator yang menghasilkan listrik searah. 2.3. Aki Accumulator atau sering disebut dengan aki merupakan salah satu komponen yang ada pada kendaraan bermotor seperti mobil dan motor. Yogopranoto, (2012) menjelaskan bahwa aki mengubah energi kimia dan menjadikannya energi listrik. Berdasarkan elemen yang digunakan untuk aki, dapat dibedakan menjadi dua yaitu dengan bahan berupa larutan atau cairn yang biasa disebut aki basah, dan ada yang berupa plat yang biasa disebut aki kering [4]. Gambar 2 adalah gambar sel aki. 2.4. Baterai Charging Rangkaian yang digunakan untuk melakukan proses Battery Charging disebut Charger, yaitu alat yang bisa memberikan muatan terhadap suatu komponen yang dapat menyimpan muatan listrik. Battery charging beroperasi pada sistem arus konstan atau potensial konstan. 2.5. Roda Gigi Fungsi roda gigi yaitu untuk mentransmisikan atau menyalurkan daya besar dan putaran yang tepat. Roda gigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait dan bersentuhan [5]. III. METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah kapasitor 4700 uf /25 V, Led hijau dan led merah, resistor 1 kω, trimpot 1 kω, diode 1N4007, relay 6 V, IC 7808, saklar, aki 12 volt dengan merek Yuasa, diode Zener, IC LM324, transistor BC548, turbin ventilator yang dimodifikasi, generator DC yang dapat menghasilkan listrik, inverter, solder, timah, pinset, gunting kuku, anemometer digital, kabel. 69

Buletin Fisika Vol xxx No. x August 20xx:. -. 3.2. Diagram Blok Alat Diagram blok dari pembangkit listrik tenaga angin dengan turbin ventilator dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Diagram blok alat. Pada perancangan ini terdapat 3 alat utama guna menghasilkan listrik diantaranya turbin ventilator, dinamo, dan rangkaian charger yang digunakan untuk mengisi sebuah aki 12 volt. 3.3. Rangkaian Charger Rangkaian charger digunakan utuk melakukan proses charging baterai atau aki dengan aman, sehingga tidak akan merusak sel baterai atau aki ketika aki telah penuh. Skema dari rangkaian charger diperlihatkan pada Gambar 5. Gambar 6. Diagram alur rangkaian charging. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah alat pembangkit listrik tenaga angin dengan turbin ventilator sebagai penggerak generator seperti ditunjukkan Gambar 7. Gambar 5. Rangkaian Charger. Rangkaian charger ini berfungsi untuk menghentikan proses charging secara otomatis ketika baterai atau aki sudah terisi penuh. Diagram alur dari proses charging ini diperlihatkan pada Gambar 6. Gambar 7. Prototype pembangkit listrik tenaga angin dengan turbin ventilator. Penjelasan singkat dari fungsi masingmasing bagian pokok alat pembangkit listrik tenaga angin dengan turbin ventilator 70

Perancangan Pembangkit Listrik (Made Padmika, dkk.) sebagai penggerak generator ditunjukan pada Gambar 7 yaitu sebagai berikut. 1. Turbin Ventilator 1a. Generator 2a. Rangkaian Charging 2b. Step up DC to DC 3. Aki 12 volt 4. Inverter DC to AC 5. Transformator 6. Output 4.2. Pembahasan Turbin ventilator dapat berputar karena faktor kecepatan angin dan perbedaan tekanan udara. Hembusan angin yang mengenai sirip dari turbin ventilator dapat mengakibatkan berputarnya turbin ventilator. Pengkombinasian jumlah roda gigi pada turbin ventilator dengan yang ada pada ujung generator diperlukan untuk mendapatkan jumlah putaran yang berkali lipat lebih banyak antara putaran generator dengan putaran turbin ventilator. Perbandingan roda gigi yang dipakai didalam turbin dengan roda gigi pada generator adalah 125 berbanding dengan 10. Generator mengubah energi mekanik ke energi listrik atau dalam hal ini menghasilkan tegangan listrik DC. Tegangan yang dihasilkan generator tidak stabil, hal ini karenakan putaran generator yang tidak stabil akibat dari bentuk tudung turbin yang tidak bulat sempurna. Untuk menstabilkan keluaran dari generator, digunakan modul MT3608 yang dapat menstabilkan tegangan menjadi maksimal 28 volt dengan tegangan input minimal 2 volt. Tegangan yang sudah stabil selanjutnya akan menjadi input untuk rangkaian charging. Rangkaian charging pada alat ini menggunakan relay yang fungsinya adalah sebagai saklar otomatis. Setelah melewati rangkaian charging, selanjutnya listrik disimpan dalam aki. 4.3. Data Pengukuran Tegangan dan Arus Pengukuran tegangan dan arus rangkaian ini menggunakan kipas angin sebagai penghasil sumber angin, anemometer digital sebagai alat ukur kecepatan anginnya, dan avometer untuk mengukur tegangan dan arus yang dihasilkan oleh generator. Berikut data kecepatan angin. Tabel 1. Kecepatan angin dengan tegangan diberi beban (resistor + led) No Kec Angin Tegangan V pada Beban B i (volt) Tegangan rata-rata (V) (m/s) ± 0.1 B 1 B 2 B 3 B 4 B 5 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2 1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3 2 1,22 1,30 1,41 1,32 1,36 1,32 4 3 4,56 4,88 4,40 4,39 4,46 4,54 5 4 5,64 5,62 5,49 5,52 5,43 5.54 6 5 7,41 7,23 7,27 7,34 7,16 7,28 7 6 7,60 7,51 7,40 7,49 7,31 7,46 terhadap tegangan dan arus menggunakan resistor 465 Ohm dan Led merah yang dihasilkan generator dengan pencarian data masing-masing dilakukan sebanyak lima kali. Tabel 1 adalah tabel kecepatan angin dengan tegangan yang diberi beban (resistor + led). Dari Tabel 1 dapat dibuat grafik hubugan antara tegangan dan kecepatan angin seperti pada Gambar 8. Dari Gambar 8 terlihat antara 0 m/s sampai dengan 1 m/s tidak ada tegangan yang keluar. Hal ini terjadi karena tudung turbin tidak berputar pada kecepatan tersebut. Generator mulai ada keluaran saat kecepatan angin lebih dari 1 m/s dan meningkat terus sampai pada kecepatan 6 m/s. Namun saat kecepatan angin antara 5 m/s dan 6 m/s peningkatan tegangan yang dihasilkan oleh generator menurun dibandingkan dengan saat awal. 71

Buletin Fisika Vol xxx No. x August 20xx:. -. Tabel kecepatan angin dengan arus ditampilkan pada Tabel 2. Dari Tabel 2 dapat dibuat grafik kecepatan angin dengan arus seperti pada Gambar 9. Gambar 8. Grafik hubungan antar tegangan dan kecepatan angin. Tabel 2. Kecepatan angin dengan arus diberi beban (resistor + led). No Kec Angin Arus I dengan beban B i (ma) Arus ata-rata (ma) (m/s) ± 0,1 B 1 B 2 B 3 B 4 B 5 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2 1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3 2 0,24 0,11 0,20 0,35 0,19 0,22 4 3 47,50 48,30 45,80 47,70 46,20 47,10 5 4 64,70 63,80 62,60 63,40 62,70 63,44 6 5 86,20 84,10 85,80 87,10 87,40 86,12 7 6 134,60 127,10 126,70 120,10 124,00 126,50 Tabel 3. Pengisian aki. No Kecepatan angin (m/s) Waktu (menit) Tegangan (volt) 1 6 0 6,19 2 6 30 7,30 3 6 60 7,88 4 6 90 8,40 5 6 120 8,82 Gambar 9. Grafik hubungan antara kecepatan angin dengan arus. Dari Gambar 9, generator mulai menghasilkan arus atau arus mulai terbaca pada Avometer saat kecepatan angin yang menghembuskan tudung turbin lebih besar dari 2 m/s. Maksimal arus yang dihasilkan oleh generator yaitu pada kecepatan angin 6 m/s adalah 0,13 A. Data pengisian aki dengan menggunakan kecepatan angin 6 m/s dan pencatatan data dilakukan dalam selang waktu 30 menit yang mana aki sudah memiliki tegangan awal 6,19 volt ditampilkan pada Tabel 3. Dari Tabel 3 dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 10. Gambar 10. Grafik pengisian aki. Grafik pengisian aki dengan kecepatan angin 6 m/s ditampilkan pada Gambar 10 Tegangan awal aki adalah 6,19 volt. Selama 120 menit proses charging, 72

Perancangan Pembangkit Listrik (Made Padmika, dkk.) tegangan aki menjadi 8,82 volt atau meningkat sejumlah 2,63 volt. Pengisian aki pada menit-menit awal terlihat meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan menit berikutnya. Hal ini dikarenakan aki yang sudah terisi, akan lebih sulit untuk diisi kembali. V. KESIMPULAN Dari hasil yang diperoleh dan pembahasan yang sudah disampaikan, telah dibuat prototype pembangkit listrik tenaga angin dengan turbin ventilator sebagai penggerak generak generator yang mampu berputar dengan kecepatan angin minimal 2 m/s. Listrik yang dihasilkan dengan kecepatan angin 6 m/s adalah 7,46 volt. Semakin cepat kecepatan angin akan mengakibatkan tegangan maupun arus listrik yang dihasilkan semakin besar. DAFTAR PUSTAKA [1] Mahmudi, Wakid. Pengaruh Rasio panjang Dan Diameter Pipa Cerobong Turbine Ventilator Terhadap Unjuk Kerja Turbine Ventilator Sebagai Mikro Power Plant. Jurnal Teknik Mesin FTI Institut Tinggi Sepuluh November. 2010. Halaman 1 10. [2] Ismail, M., Abdul Malek Abdul Rahman. Rooftop Turbine Ventilator: A Review and Update. Penang: School of Housing, Building & Planing, Universiti Sains Malaysia. 2012. [3] Budiman, A., dkk. Desain Generator Magnet Permanen untuk Sepeda Listrik, Jurnal Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiah Surakarta. 2012. [4] Yogopranoto, D., dkk. Daur Ulang Timbal (Pb) Dari Aki Bekas Dengan Menggunakan Metode Redoks. Semarang: Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 2012. [5] Chan, Yefri. Teori Dasar Roda Gigi. Jakarta Jurnal Universitas dharma Persada, 2011. 73