PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK "MEMOIR" Stephen Herman Jl. Latumenten VI No.25, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, +62 85885183637 Penn.stephen93@gmail.com Stephen Herman, Frans Santoso, S.Sn., M.Des., Arik Kurnianto, S.Sn.,M.T ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan film animasi pendek yang tidak hanya menghibur penikmat animasi yang menontonnya tetapi juga untuk memperkenalkan tentang Alzheimers ke masyarakat luas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan cerita, konsep dan gaya visual dengan melakukan riset dan perbandingan dengan mengacu pada referensi animasi lokal ataupun internasional. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini membuat cerita yang dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat luas dan dapat menghibur secara visual maupun cerita. Menyajikan satu tema yang jarang diangkat dan memperlihatkan penggabungan antara animasi 2D dan 3D. (SH) Kata Kunci : Film pendek, Animasi, Short Animation, Alzheimer. ABSTRACT This study aims to create a short animated film that is not only entertaining animation lovers who watch but also to introduce the general public to Alzheimers. The method used in this research is the development of the story, concept and visual style to do research and comparison with reference to the local and international animation reference. The analysis conducted in this study makes a story that can be easily accepted by the public and can entertain visually and story. Presenting a theme that is rarely raised and showed a merger between 2D and 3D animation. (SH) Keywords : Short Movie, Animation, Short Animation, Alzheimer
Pendahuluan Kata demensia atau dementia menggambarkan serangkaian gejala, yaitu kehilangan memori, kesulitan berpikir dan pemecahan masalah bahkan bahasa. Demensia terjadi ketikaotak mengalami kerusakan karena penyakit, seperti penyakit Alzheimer ataupun serangkaian stroke. Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia. Selama sakit berlangsung, zat kimia fan struktur otak berubah sehingga menyebabkan kematian sel-sel otak. Istilah demensia menggambarkan serangkaian gejala yang mencakup kehilangan memori, perubahan suasana hati, masalah dengan komunikasi dan penalaran. Gejala ini terjadi ketika otak mengalami kerusakan oleh penyakit atau kondisi tertentu termasuk penyakit Alzheimer. Usia merupakan faktor risiko terbesar untuk demensia. Demensia mempengaruhi satu dari 14 orang diatas usia 65 tahun dan satu dari enam di atas usia 80 tahun. Semua jenis demensia bergerak secara progresif. Ini berarti bahwa struktur kimia otak menjadi semakin rusak dari waktu ke waktu. Kemampuan seseorang untuk mengingat memaham, berkomunikasi dan berpkir secara bertahap pun menurun. Sejauh ini tidak ada satu faktor utama yang telah diidentifikasi sebagai penyebab penyakit Alzheimer. Sangat mungkin bahwa kombinasi beberapa faktor mempengaruhi seperti usia, pembawaaan genetik, faktor lingkungan, gaya hidup dan kesehatan umum. Pada beberapa oran, penyakit ini dapat berkembang diam-diam selama bertahun-tahun sampai gejalanya muncul. Dari hal ini lah penulis terdorong untuk membuat sebuah animasi yang menggambarkan bagaimana proses Alzheimers yang merupakan penyebab paling umum dari demensia ini dengan harapan mampu untuk mengajak para penonton untuk lebih mengenal lagi tentang apa itu penyakit Alzheimers ini. Metode Perancangan 1. Desain Judul Pada pembuatan judul film pendek animasi Memoir ini, penulis memilih menggunakan font berkarakter segan yang berbentuk lebih sederhana dan mudah untuk di modifikasi menjadi bentuk yang baru dibandingkan dengan yang sebelumnya yang lebih biasa dan tidak ada karakteristik yang sesuai dengan animasi pendek yang sedang dikerjakan. Disamping itu, beberapa modifikasi juga dilakukan oleh penulis pada tampilan huruf-huruf dalam judul. Modifikasi juga dilakukan oleh penulis ada huruf i yang ada dalam Memoir. Huruf tersebut di bentuk menyerupai sebuah jam pasir yang bertujuan untuk mempersonifikasi waktu. Yang menjadi penyebab dan alasan utama mengapa penyakit Alzheimers ini begitu mengerikan. Modifikasi tersebut dilakukan untuk mendukung konsep cerita dari film ini serta untuk memperjelas isi dari ceritanya. Gambar 1.1 Desain judul "MEMOIR"
2. Visualisasi Karakter 2.1 Kakek kakek adalah seorang penderita Alzheimer yang sudah kehilangan banyak ingataningatan berharganya seiring berjalan waktu dan penyakitnya yang semakin parah. Dia berusaha untuk tetap menjaga agar ingatan-ingatan tentang orang yang paling dia kasihi tidak hilang termakan oleh waktu. Gambar 1.2 Desain karakter Kakek 2.2 Nenek Karakter nenek ini adalah merupakan kekasih kakek yang masih berusaha menemaninya walaupun kakek tidak ingat sama sekali tentang dirinya. Gambar 1.3 Desain karakter The Man
3. Visualisasi 3.1 Environment dalam film pendek animasi ini penulis menggunakan 3 environment, yaitu rumah sakit, ruang ingatan, dan ruang ingatan hancur Gambar 1.4 Desain environment
3.2 Poster Dalam poster pada animasi pendek Memoir ini, penulis memperlihatkan karakter utama kakek dan menggunakan efek dispersion untuk memperlihatkan atau merepresentasikan keadaan pikirannya yang perlahan-lahan mulai hilang Tulisan judul Memoir di beri efek motion blur dengan cara menggabungkan beberapa layer dengan opacity yang berbeda untuk membuat efek tersebut. Sedangkan untuk background sendiri penulis tidak memberikan objek lain selain membuat gradasi warna saja, karena sebisa mungkin ingin memvisualisasikan kehampaan pada poster itu sendiri. Gambar 1.5 Desain poster film animasi BUM Simpulan Dan Saran Tugas akhir ini yang dikerjakan oleh penulis menjadi sebuah film pendek animasi yang mengambil sebuah tema penyakit Alzheimers yang didalamnya ada konflik yang terjadi di dalam diri sang penderita. Bagaimana penyakit tersebut mengambil hal-hal penting atau ingatan-ingatan penting berharga darinya, dimana penyakit ini seiring berjalannya waktu tidak berubah menjadi lebih baik tetapi menjadi semakin parah, merupakan sebuah proses yang tidak dapat di hentikan dan akan terus menghantui sang penderita sepanjang sisa hidupnya. Penulis mengemas animasi pendek Memoir ini dengan konsep desain 3D animasi. Penulis juga merancang dan menggunakan judul serta poster untuk mempromosikan atau memperkenalkan produk ini. Penulis membuat film ini bertujuan untuk mengembangkan dunia industri desain di indonesia dan penulis menyadari animasi pendek dengan konsep dan cerita juga gaya visual yang bertemakan Alzheimers ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis memberikan saran agar para animator-animator Indonesia lain dapat menciptakan karya yang lebih baik dan lebih bisa di banggakan lagi, saran yang pertama ialah matangkan terlebih dahulu segala konsep dari film yang ingin di buat, dari segi alur cerita, visual, dan teknik animasinya. Kedua, perbanyak referensi-referensi tentang film yang ingin dibuat. Dapat dilakukan melalui literature internet,
buku maupun observasi lapangan. Ketiga, ambilah tema-tema yang berbeda dari yang lain, atau jarang terlihat atau di kemas di kalangan cerita lain. Referensi Wheeler, P. (2001). Digital Cinematography. London : Focal Press. Shenk, D. (2007). Voices of Alzheimer s-the healing Companion: Stories for Courage, Comfort and Strength. New York : Lachance Publishing. Williams, R. (2001). The Animator s Survival Kit: a Manual of Methods, Principles, and Formulas for Classical, Computer, Games, Stop Motion, and Internet Animators. United States : Faber and Faber. Mascelli, JV. (1998). The Five C s of Cinematography: Motion Picture Filming Techniques. Los Angeles : Silman-James Press. Riwayat Penulis Stephen Herman Lahir di kota Bandung, 6 Desember 1993. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Desain Komunikasi Visual peminatan animasi pada tahun 2015.