BAB I PENDAHULUAN. sendiri, dan komunikan yaitu pembaca yang membaca buku tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. A. Buku. Ali, Mohammad., dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi. Aksara, 2005.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SATWA LUMBA-LUMBA UNTUK PERTUNJUKAN DALAM PRAKTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

PENDAHULUAN. Perdagangan satwa liar mungkin terdengar asing bagi kita. Kita mungkin

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem kerap muncul sebagai bentuk reformasi dari sistem sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Cisolok Kabupaten Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Siaran Pers Untuk disiarkan segera. Jangan Tunda Lagi Untuk Mengurangi Kantong Plastik

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru.

SEJARAH KOMUNIKASI MASSA

To protect animal welfare and public health and safety

TATA CARA MASUK KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Contohnya adalah kampanye Keluarga Berencana yang dilakukan pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan saluran-saluran komunikasi. Komunikasi massa akan. didefinisikan sebagai komunikasi kepada khalayak dalam jumlah besar

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi informasi dan komunikasi, pers telah memberikan andil yang

BAB I. Pendahuluan. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut menjadi isu yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.79/Menhut-II/2014 TENTANG PEMASUKAN SATWA LIAR KE TAMAN BURU DAN KEBUN BURU

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. jaman, masyarakat dituntut untuk mengetahui berbagai informasi yang beragam. Dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

CONTOH BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anggota dari Polisi merupakan anggota masyarakat, walaupun ada aspek yang


BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

Frekuensi Pemberitaan Media Massa Bulan Oktober 2012.

MUSEUM ZOOLOGI DI BOGOR PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MORPHOSIS

TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Wenny Maya Arlena, MSi

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

BAB IV PENUTUP. sebelumnya, pada penelitian yang berjudul Strategi Kampanye Public

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

Pengelolaan dan Pengawasan Sumber Daya Genetik serta Scientific Access bagi Peneliti Asing

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. menganggap gagasan mereka mutlak benar atau sudah self evident.

BAB I PENDAHULUAN. khalayak selalu berusaha untuk secara berkala menggunakan berbagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia Ilmu komunikasi, komunikasi merupakan suatu proses

Penulis, pengarang, penerjemah, penyadur, penyuting, pengilustrasi, mampu mengembangkan buku sebanyak-banyaknya dan sebagus-bagusnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II KAJIAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia, negara kepulauan yang terkenal dengan keindahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. hukum adalah qonditio sine quanon, syarat mutlak bagi masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, maka perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang


BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dilakukan secara tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. sudah dinyatakan punah pada tahun 1996 dalam rapat Convention on

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.83/Menhut-II/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.29/MEN/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. agama. Media massa merupakan salah satu alat yang dapat digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Efektivitas dapat dikatakan berhasil apabila suatu hal terjadi secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis

BAB I PENDAHULUAN. dan satwa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Menurut rilis terakhir dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Palang Merah Indonesia merupakan lembaga organisasi kemanusiaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk berkumpul dengan keluarga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistemnya. Pasal 21 Ayat (2). Republik Indonesia. 1

BAB I PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia menjadi potensi besar sebagai paru-paru dunia,

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN III

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya tipografi Swiss yang dikenal dengan International Typographic Style

BAB I PENDAHULUAN. menumbuhkan ribuan sampai jutaan jenis tanaman dan menjadikan Indonesia memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era modern, media massa menduduki posisi strategis dalam upaya menyebarluaskan informasi maupun pesan. Informasi bagi manusia di era modernisasi seperti saat ini seperti sudah menjadi kebutuhan pokok. Untuk itu kapasitas penggunaan media untuk mendapatkan informasi juga makin besar. Media massa yang digunakan dalam menyebarkan informasi mulai dari media massa yang berbentuk cetak maupun elektronik. Salah satu bentuk media massa cetak yang digunakan yaitu buku. Buku sebagai media massa yang secara fungsional merupakan media massa cetak yang di konsumsi dengan penyajian yang mengikuti sistematika yang wajar. Sebagai media massa, buku dinilai cukup mengandung semua komponenkomponen dari sebuah media komunikasi, dimana komunikator dipegang oleh penulis itu sendriri, pesan berupa isi dari buku itu, media nya berupa buku itu sendiri, dan komunikan yaitu pembaca yang membaca buku tersebut. Buku masih diminati sebagai media komunikasi, hal itu dapat dibuktikan dengan pertumbuhan jumlah penerbit baru setiap tahun. Menurut survei yang telah dilakukan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) pada rentang Juli September 2015 melalui pengiriman kuesioner secara daring (online) serta melalui sambungan telepon ke penerbit-penerbit yang bukunya terbit dan beredar di Indonesia. Ada

2 1.246 penerbit anggota IKAPI yang di survei ditambah dengan 100 penerbit nonanggota yang bukunya beredar di pasar atau dijual di toko-toko buku. 1 Penggunaan buku sebagai media massa salah satu nya dalam melakukan kampanye. Kampanye menurut Rogers dan Story (1987) mendefinisikan kampanye sebagai Serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. 2 Kampanye adalah bentuk tindakan komunikasi yang bertujuan mengubah pola pikir, prilaku termasuk didalamnya adalah membangun kesadaran itu sendiri. Masing-masing organisasi penyelenggara kampanye, baik pemerintah, perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat maupun lembaha lainnya mempunyai tujuan yang berbeda-beda. 3 Buku layak dijadikan media kampanye karena dapat berpengaruh atau dapat memberi efek bagi khalayak yang membaca buku tersebut. Hal ini dapat dilihat bagaimana seorang pengarang atau penulis menyusun semua isi pikiranya ke dalam buku yang ia tulis sehingga ide dan gagasan yang ingin disampaikan akan dapat diterima dengan baik oleh pembacanya. Kampanye yang dapat dilakukan bisa kampanye politik namun juga kampanye sosial maupun lingkungan. Salah satu contoh kampanye lingkungan 1 Industri Penerbitan Buku Indonesia: Dalam Data dan Fakta, 2015, 11-12 2 Siti Muyasaroh, Kampanye Perubahan Sosial (Kesadaran Masyarakat, Aspek Perubahan Kognitif dan Prilaku). Jurnal. Universitas Yudharta Pasuruan. 2013 hal 17 3 Ibid. 18

3 yaitu kampanye kesejahteraan hewan di Indonesia yang dilakukan organisasi Jakarta Animal Aid Network (JAAN). Jakarta Animal Aid Network (JAAN) merupakan organisasi non-profit non-pemerintah yang didedikasikan untuk meningkatkan kehidupan hewan di Indonesia. Jakarta Animal Aid Network (JAAN) sejak tahun 2009 telah aktif melakukan kampanye terhadap kesejahteraan hewan di Indonesia salah satunya kampanye yang masih berlangsung yaitu stop eksploitasi terhadap lumba-lumba. Gambar 1 1 Logo Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Berbagai bentuk kekerasan terhadap hewan yang terjadi ternyata menjadi sorotan yang cukup besar di masyarakat luas, bahkan telah menjadi isu internasional. Salah satu contoh tindak kekerasan hewan yaitu eksploitasi terhadap lumba-lumba.

4 Dibawah ini merupakan salah satu contoh kekerasan terhadap hewan lumbalumba. Gambar 1 2 Lumba-lumba dipelihara di kolam kecil Beberapa poin kekerasan dan eksploitasi terhadap hewan lumba-lumba di Indonesia sebagai berikut: 1. Memelihara lumba-lumba di tempat yang tidak layak 2. Hewan dijadikan objek komersil untuk lahan bisnis 3. Penangkapan lumba-lumba secara illegal Menurut data yang diambil dari wesite resmi milik Jakarta Animal Aid Network (JAAN) terdapat hampir 70 ekor lumba-lumba yang ditangkap, mati kemudian diganti dengan lumba-lumba liar yang ditangkap di Indonesia, dibawah otorisasi dari Departemen Kehutanan Jawa Tengah (BKSDA Jateng) dan Departemen Kehutanan Bali (BKSDA Bali). Penangkapan lumba-lumba dari alam termasuk salah satu tindakan eksploitasi.

5 Sebelumnya pada tahun 2013 sempat ada pelarangan bagi sirkus lumbalumba keliling untuk tidak lagi beroperasi. Pelarangan tertuang dalam Surat Dirjen Perlindungan Hutan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan RI No. S 388/IV-KKH/2013. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa, BKSDA Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Dan Daerah Istimewa Yogyakarta tanpa kecuali berkewajiban untuk menertibkan dan menghentikan segala kegiatan sirkus lumbalumba keliling diwilayah kerja masing-masing, mengambil tindakan untuk menarik kembali satwa tersebut ke lembaga konservasi asalnya serta tidak mengeluarkan SATS-DN (Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Dalam Negeri) bagi peragaan lumba-lumba keliling. Namun setahun kemudian muncul pedoman tentang sirkus keliling tersebut. 4 Hal ini merupakan tindakan yang memalukan bagi Indonesia karena Indonesia menjadi negara terakhir yang masih menyelenggarakan sirkus dan atraksi yang menggunakan lumba-lumba sebagai objek utamanya. Padahal beberapa negara di dunia seperti Amerika Serikat (California, New York, South Carolina, Hawai), Bolivia, Chili, Kosta Rika, Kroasia, Siprus, Yunani, Hungaria, India, Nikaragua, Slovenia, Swiss, Brazil, Luksemburg, Norwegia, dan Inggris melarang penggunaan satwa laut untuk acara hiburan berbayar. 5 Melihat fenomena diatas penulis ingin membuat perancangan sebuah media informasi, yang diaplikasikan dalam bentuk media cetak berupa buku kampanye 4 www.tangeranghits, diakses pada tanggal 19 Mei 2016 5 www.takeapart.com, diakses pada tanggal 10 Oktober 2015

6 pelestarian dan stop eksploitasi hewan lumba-lumba dalam bentuk cerita bergambar (cergam). Buku cerita bergambar adalah salah satu media yang baik sebagai penyampaian pesan dengan berbagai alasan. Alasan pertama, yaitu karena bentuknya sebagai buku yang memudahkan seseorang untuk berinteraksi langsung dengan sumber informasi tersebut. Kedua, yang dimana cerita bergambar sebagai daya tarik pembaca dan juga penjelas maksud dari pesan tersebut. Ketiga, buku cerita bergambar memiliki tingkat efektifitas yang cukup tinggi dalam penyampaian informasi. Buku juga merupakan media cetak yang dapat berperan mendidik untuk semua kalangan. Melalui buku inilah merupakan salah satu cara yang efektif untuk anak-anak belajar. Jenis buku yang disukai anak adalah buku yang didalamnya memiliki ilustrasi kartun. Disamping itu menurut Stewing (1980:118) buku ilustrasi mempunyai beberapa keunggulan, misalnya untuk mengembangkan bahasa tulis dan lisan secara produktif yang mengikuti gambar. 6 Keterampilan pemahaman buku juga dapat dikembangnkan pada saat anak membaca cerita tentang lumbalumba ini. Pendekatan dari buku ini lebih bersifat persuasi yaitu mengajak pembaca untuk melakukan hal yang disarankan oleh penulis. Untuk itu penulis membuat media kampanye yang berupa buku ini dibandingkan media lain adalah ingin menyampaikan informasi yang dapat mengedukasi dan mempersuasi masyarakat sehingga nantinya masyarakat mampu 6 Elizabeth B. Hurlock, Development Psychology: A Life-Span Approach, Fifth edition. McGraw- Hil, Inc. 1980 hal 118

7 dengan mudah mengolah informasi yang kemudian akan dapat merubah perilaku yang salah terhadap hewan, dan diharapkan dengan buku kampanye ini dapat memberhentikan kegiatan eksploitasi hewan lumba-lumba di Indonesia sehingga hewan lumba-lumba bisa tetap lestari. 1.2 Permasalahan Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalahan dapat dirumuskan sebegai berikut: 1. Bagaimana merancang buku bergambar sebagai media kampanye pelestarian dan stop eksploitasi lumba-lumba oleh Jakarta Animal Aid Network (JAAN)? 1.3 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan buku ini adalah sebagai media kampanye dalam pelestarian dan stop eksploitasi hewan lumba-lumba di Indonesia. 1.4 Manfaat Perancangan Manfaat perancangan buku kampanye pelestarian dan stop eksploitasi lumba-lumba adalah:

8 1.4.1 Manfaat Akademis Perancangan buku ini diharapkan dapat menambahkan pengetahuan tentang mendesain sebuah buku bergambar sebagai media kampanye. Perancangan buku ini juga diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi peneliti-peneliti berikutnya dan diharapkan peneliti berikutnya mampu memperbaiki dan melengkapi kekurangan dalam skripsi aplikatif ini. 1.4.2 Manfaat Praktis Perancangan buku ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Jakarta Animal Aid Network (JAAN) sebagai media kampanye yang menarik dan dapat menyampaikan pesan yang mengedukasi dan mempersuasi, khususnya mempersuasi target pembaca untuk ikut melestarikan dan stop eksploitasi lumba-lumba.