BAB I PENDAHULUAN. hasilnya (Kotler dan Armstrong, dalam Erdogmus et al, 2012:399). Nilai suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat, mengingat semakin banyak produk yang berbasis teknologi tinggi dari

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pelaku bisnis untuk menciptakan atau menarik konsumen pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia. Peta persaingan juga mulai meningkat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dengan mengikuti perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian serta industri di Indonesia, semakin mengarah pada

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. cara menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimilki produk tersebut. Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbedaannya yang mendukung penelitian ini. yang berjudul Measuring customer-based brand equity : empirical evidence

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

BAB I PENDAHULUAN. peminatnya. Perkembangan motor matic di Indonesia dimulai saat Kymco

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih Universitas Mercu Buana

BAB I PENDAHULUAN. Suzuki, Kawasaki, TVS, ( Market Motor All Brand Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bisa menarik konsumen, menawarkan produk yang berkualitas dan. memperhatikan merek sertai juga harga yang ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan transportasi telah maju, sarana transportasi telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Niat pembelian merupakan perilaku konsumen dalam melakukan pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Hal ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari dimana

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan mengembangkan keunggulan kompetitif dengan pesaingnya. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA JUPITER MX DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. ketahun menunjukkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana. menggunakan sepeda motor. Permintaan akan sepeda motor menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan nilai lebih pada produk yang ditawarkan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal mobilitas dari satu tempat ketempat lain. Hal. favorit masyarakat karena dianggap paling efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

BAB I PENDAHULUAN. bertahan lama sesuai dengan keadaan serta situasi yang ada dan. bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, sarana transportasi merupakan suatu kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menghadapi persaingan ketat akibat banyaknya perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai sudut jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah, selain itu

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan antar daerah secara merata. merupakan alat transportasi yang praktis dan lincah apabila digunakan untuk

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SEPEDA MOTOR MERK HONDA BEAT (Studi Kasus di Dealer AHASS Gedangan) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. pendatang baru, sepeda motor Yamaha yang sudah lama berada di Indonesia

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TEHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

Tabel 1.1 Penjualan Sepeda Motor Suzuki TVS Yamaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor saat ini yaitu jenis automatik, sepeda motor jenis automatik menguasai pangsa

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

I PENDAHULUAN. kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk. dialami oleh seorang konsumen dalam melakukan pembelian.

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perusahaan industri sepeda motor di indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlalu mahal, dan kondisi jalan yang semakin padat membuat sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun pasar global. Walaupun konsumen tetap ada namun daya

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dibidang otomotif. Dilihat dari ukuran, harga dan pengoperasiannya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam skala besar, sedang,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan industri otomotif begitu cepat seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia maupun di negara-negara lainnya baik dari segi technology, style,

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor. peningkatan volume penjualan sepeda motor pada Tabel 1.1.

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri sepeda motor merupakan industry yang sedang tumbuh pesat di

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin tinggi, sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan alat transportasi

I. PENDAHULUAN. memenangkan persaingan. Melihat banyaknya produk yang dihasilkan produsen

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun

BAB I PENDAHULUAN. tentunya para konsumen sudah banyak melakukan pembelian berulang.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan. Dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. pada segmen roda dua (sepeda motor), karena masyarakat Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya industri sepeda

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merek memiliki peranan yang sangat penting di pasar saat ini sebagai sarana membangun ikatan yang kuat (loyalitas merek) dengan pengguna, memberikan profitabilitas dan keberlangsungan untuk perusahaan sebagai hasilnya (Kotler dan Armstrong, dalam Erdogmus et al, 2012:399). Nilai suatu merek dagang terbentuk dari kepercayaan para konsumen terhadap ekuitas merek dagang perusahaan. Merek yang kuat adalah merek yang telah mempunyai ekuitas merek yang tinggi. Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa (Kotler dan Keller, 2008:263). Kepercayaan terhadap suatu merek membentuk relasi antara merek dan konsumen yang mendorong preferensi, loyalitas merek dan keinginan untuk mempertimbangkan produk dan jasa baru yang ditawarkan perusahaan di masa depan dengan merek tertentu (Sumarwan et al, 2011). Menurut (Aaker dalam Kotler dan keller, 2008:266) ekuitas merek merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kesadaran merek. Kesadaran merek menggambarkan keberadaan merek di dalam pikiran konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa kategori dan biasanya mempunyai peranan kunci dalam ekuitas merek. Meningkatkan kesadaran adalah suatu mekanisme untuk memperluas pasar merek dimana semakin tinggi kesadaran merek maka semakin banyak konsumen yang mengenal citra dari produk tersebut. Citra merek memainkan peran penting dalam membedakan suatu produk dari para pesaingnya. 1

2 Citra merek adalah persepsi konsumen dari merek yang tercermin oleh kesadaran merek yang ada dalam benak konsumen. Dengan kata lain, itu mencerminkan persepsi konsumen tentang merek berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka (Van Auken dalam Hardeep Chalal, 2010:347). Hubungan antara citra merek terhadap ekuitas merek menandakan bahwa citra merek menentukan loyalitas merek dan tingkat loyalitas merek menentukan nilai dari ekuitas merek. Asosiasi merek adalah asosiasi apapun yang terkait dengan merek tertentu. Asosiasi merek dibentuk oleh identitas yang dimiliki merek tersebut. Asosiasi merek ini akan terbentuk di benak pelanggan dan akan membantu proses mengingat serta memberikan informasi terhadap proses pemilihan suatu merek. Asosiasi merek terdiri dari semua pikiran, perasaan, persepsi, citra, pengalaman, kepercayaan, sikap, dan sebagainya yang berkaitan dengan merek (Kotler dan Keller, 2008:182). Seperti persepsi kualitas, asosiasi merek ini juga menjadi basis dalam eksistensi merek. Persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan. Sedangkan loyalitas merek adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu merek. Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karena hal ini merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek, seorang konsumen yang loyal akan tetap setia pada satu merek. Loyalitas merek, dalam konteks ini, adalah dimensi akhir resonansi pengguna merek, (urutan atas hirarkis) melambangkan hubungan utama pengguna

3 dan tingkat identifikasi dengan merek (Keller, dalam Erdogmus et al, 2012:400). Loyalitas ini menjadi ukuran seberapa besar kemungkinan pelanggan akan pindah ke merek lain. Loyalitas yang menjamin pelanggan tidak berpindah ke merek lain, walaupun pesaing menerapkan harga yang lebih murah atau yang berkualitas lebih baik (Kotler dan Keller, 2008;246). Manfaat yang didapatkan apabila pelanggan memiliki loyalitas yang kuat akan menghemat biaya karena mempertahankan pelanggan lama jauh lebih murah dari pada pelanggan baru. Dalam rangka untuk membentuk dan mempertahankan loyalitas, pada umumnya manajer perusahaan mempertimbangkan berbagai dimensi yang terkait produk dan non produk dalam posisi merek mereka untuk menciptakan asosiasi merek yang unggul, kuat dan unik di benak pengguna (Keller, dalam Erdogmus et al, 2012:399). Pada era globalisasi yang sedang bergulir pesat saat ini alat transportasi merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang, dengan adanya alat transportasi maka jarak tempuh ataupun tingkat mobilitas seseorang akan semakin meningkat. Hal itu berdampak pula pada jenis - jenis alat transportasi yang semakin bervariasi digunakan, salah satu alat transportasi yang disukai oleh masyarakat adalah sepeda motor. Hal itu disebabkan karena tingkat kepadatan di kota Surabaya sendiri yang mulai terus meningkat sehingga berdampak pada kemacetan di jalan - jalan kota, maka dari itu sepeda motor dianggap alat transportasi yang paling fleksibel. Pada saat ini banyak sekali merek - merek sepeda motor yang beredar di sekitar kita, namun hanya beberapa merek saja yang terus mendominasi penjualan sepeda motor di indonesia. Berikut data penjualan sepeda motor sampai akhir Desember 2012 :

4 Tabel 1.1 TABEL PENJUALAN SEPEDA MOTOR TAHUN 2012 Merek Desember 2012 Pangsa (%) Honda 305.567 4.092.693 57,31 Yamaha 139.809 2.433.354 34,07 Suzuki 32.095 465.630 6,52 Kawasaki 10.404 131.657 1,84 TVS 966 18.252 0,26 Total 488.841 7.141.586 100 Sumber : data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Dari data diatas menunjukkan bahwa produk sepeda motor yang memiliki posisi kuat sebagai sepeda motor yang diminati oleh banyak konsumen adalah Honda dan Yamaha. Dari data penjualan tahun 2012 penjualan jenis skutik kian mendominasi sampai 59,33% dari total keseluruhan penjualan kendaraan roda dua dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mampu menjual 51,60% (www.autoblogindonesia.com) Hadirnya jenis sepeda motor skutik (skuter matik) menjadi opsi yang dilirik oleh banyak konsumen karena desain yang ramping dan penggunaannya yang mudah. Saat ini, penjualan terbesar dari sepeda motor Honda diraih oleh Honda Beat dengan berhasil mencatatkan diri sebagai yang terlaris dengan catatan penjualan mencapai 1.183.050 unit. Terlaris kedua masih direbut Honda dengan Vario Techno 125 PGM-FI yang tercatat 681.940 unit. Dan yang ketiga adalah

5 dari merek pabrikan lain yaitu Yamaha Mio J Teen 402.799 unit (www.autoblogindonesia.com). Tabel 1.2 Sepeda Motor Terlaris TAHUN 2012 Model Penjualan (unit) 1. BeAT Karburator Casting Wheel (NC 11 BC A/T) 1.183.050 2. Vario 125 PGM-Fi (NC 12A CBF) 681.940 3. Mio J Teen 402.799 4. Honda SupraX125 (NF 125 TR) 322.345 5. V-Ixion 320.444 6. Soul GT 294.775 7. Vario Karburator (NC 110 CW) 282.715 8. BeAT PGM-FI (NC 11 BFC) 258.711 9. New Vega Z DB 241.319 10. New Jupiter MX CW 236.991 Sumber : data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Beragamnya jenis motor yang ada pada saat ini membuat konsumen mudah untuk beralih pada motor automatic jenis baru. Untuk menjaga konsumen agar tidak beralih pada merek lainnya dan menjadi pelanggan yang setia maka perlu membangun suatu merek menjadi merek yang kuat dan bernilai (ekuitas merek). Saat ini kondisi yang terjadi di pasar menunjukkan adanya persaingan yang ketat antara Honda yang diwakili oleh Beat dan Yamaha yang diwakili oleh Mio sebagai ujung tombak penjualannya. Data penjualan pada triwulan pertama

6 2013 ini menunjukan penjualan Honda Beat jauh lebih memimpin pasar sepeda motor matic di angka 437.776 unit dan Yamaha Mio yang hanya mampu menjual 72.976 unit di triwulan pertama (AISI). Dengan demikian perlu diketahui faktorfaktor yang menentukan ekuitas merek dan loyalitas konsumen motor automatic Honda Beat dan Yamaha Mio sehingga dapat diketahui konsumen dari merek Yamaha atau Honda yang lebih mudah untuk beralih pada merek lain. Berikut data pertimbangan konsumen sebelum membeli produk Honda Beat dan Yamaha Mio : Tabel 1.3 Data Pertimbangan Kosumen Sebelum Membeli 19 Januari 2013 Konsumen Honda Konsumen Yamaha Sumber : http://proud2rideblog.com

7 Berdasarkan tabel diatas kedua konsumen memiliki pertimbangan masing - masing sebelum membeli produk, karena masing - masing konsumen memiliki tingkat loyalitas tertentu pada merek. Kosumen yang memiliki loyalitas pada merek honda maka konsumen dengan pertimbangan yang mereka miliki mereka akan membeli produk motor honda demikian juga sebaliknya. Berdasarkan pertimbangan kondisi diatas digambarkan bahwa ekuitas merek menandakan konsumen lebih memiliki pengenalan merek yang tinggi dan citra merek yang tertancap jelas dalam benak konsumen sehingga konsumen dapat mempersepsikan kualitas yang tinggi dari sebuah merek dan menghasilkan kesetiaan kepada sebuah merek (Tong dan Hawley, 2009). Berdasarkan latar belakang di atas dan fenomena yang terjadi pada saat ini terkait dengan ekuitas merek, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Pengukuran Kualitas Merek Berbasis Pelanggan Studi Kasus Pada Pengguna Honda Beat Dan Yamaha Mio Di Surabaya. 1.2 Perumusan Masalah 1. Apakah kualitas yang dirasakan, kesadaran merek, citra merek, asosiasi merek, dan loyalitas merek secara bersama-sama berpengaruh terhadap ekuitas merek sepeda motor Honda Beat dan Yamaha Mio? 2. Apakah kualitas yang dirasakan, kesadaran merek, citra merek, asosiasi merek, dan loyalitas merek secara parsial berpengaruh terhadap ekuitas merek sepeda motor Honda Beat dan Yamaha Mio? 3. Apakah terdapat perbedaan loyalitas merek antara konsumen sepeda motor Honda Beat dan Yamaha Mio?

8 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui signifikasi pengaruh kualitas yang dirasakan, kesadaran merek, citra merek, asosiasi merek, dan loyalitas merek secara bersamasama berpengaruh terhadap ekuitas merek sepeda motor Honda Beat dan Yamaha Mio 2. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh kualitas yang dirasakan, kesadaran merek, citra merek, asosiasi merek, dan loyalitas merek secara parsial berpengaruh terhadap ekuitas merek sepeda motor Honda Beat dan Yamaha Mio. 3. Perbedaan loyalitas merek antara konsumen sepeda motor Honda Beat dan Yamaha Mio. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Penulis Dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dapat lebih jauh dalam mempelajari mengenai ekuitas merek sebagai eleman yang bersifat tidak terlihat oleh mata yang dipengaruhi oleh kualitas yang dipersepsikan, loyalitas pelanggan serta citra merek yang kuat dibenak pelanggan. 2. Bagi Perusahaan Dari hasil penelitian ini diharapkan perusahaan selaku pemain dalam sektor ini dapat mengatahui lebih baik akan pengaruh dari kesadaran merek, citra merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek terhadap ekuitas merek merek sehingga akan dapat menjadi pendorong untuk meningkatkan kemampuannya dalm upaya memenuhi kenutuhan pelanggannya.

9 3. Peneliti lain Setelah melakukan penelitian tantang ekuitas merek, semoga penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti yang akan mengadakan penelitian yang serupa. 4. Hasil penelitian ini dapat menjadi perbendaharaan atau koleksi perpustakaan STIE Perbanas Surabya khususnya kajian tentang ekuitas merek, sehingga dapat menjadi acuan bagi mahasiswa dalam penyusunan penelitian ilmiah berikutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan, yang dimulai dengan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai tinjauan pustaka yang antara lain meliputi penelitian terdahulu yang akan menjadi acuan dalam penyusunan penelitian ini dan teori-teori yang menjadi landasan dalam menyelesaikan permasalahan penelitian, kerangka pemikiran penelitian, dan hipotesis penelitian.

10 BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini akan memberikan penguraian mengenai metode penelitian yang antara lain adalah desain penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, instrumen penelitian, populasi, sampel, data dan metode pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, serta teknik analisis data yang digunakan dalam pemecahan masalah. BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini menyajikan tentang gambaran subyek penelitian yang secara garis besar menjelaskan tentang responden penelitian dari aspek demografis, serta analisis data yang menjelaskan dari hasil penelitian yang terdiri dari analisis deskriptif, pengujian hipotesis dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran yang berguna bagi perusahaan serta penyempurnaan untuk penelitian selanjutnya.