Volume 1 Nomor 1, Oktober ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENGURANGI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 PALU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS X SMAN 1 MOJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono yang berlokasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat dilaksanakan melalui proses belajar mengajar yang

KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT TERHADAP PENURUNAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA

UPAYA MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI KONSELING KELOMPOK REALITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON NGANJUK TAHUN PELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Istilah procrastination berasal dari bahasa latin procrastinare dengan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

III. METODOLOGI PENELITIAN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di

Penerapan Konseling Kelompok Trait Factor untuk Mengatasi Kesulitan dalam Perencanaan Karir pada Siswa

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL

Mei 2016

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011). Penggunaan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL BEHAVIORISTIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELLING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PAWYANTAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung

BAYU ADHY TAMA K

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

Pengaruh Teknik Pengelolaan Diri Terhadap Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Waktu

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

Pengaruh Penggunaan Strategi Restrukturing Kognitif dalam Konseling Kelompok terhadap Percaya Diri dalam Memilih Karier Siswa

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Dan Konseling.

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI MODELING SIMBOLIK DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMAHAMAN KARIER SISWA KELAS X SMK AL-ISLAH SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

KONSEP BEHAVIORAL THERAPY DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA TERISOLIR. Dyesi Kumalasari

HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO. Al Khaleda Noor Praseipida

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENURUNKAN KEBIASAAN MENGGUNAKAN HANDPHONE PADA SAAT JAM PELAJARAN BERLANGSUNG PADA SISWA SMP

PENERAPAN TEKNIK SELF CONTROL UNTUK MENGURANGI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI IPS 5 SMA HANG TUAH 2 SIDOARJO

Elly Ernawati *) Vitalis Djarot Sumarwoto **)

BAB II LANDASAN TEORI. mendorong maju atau bergerak maju, dan akhiran crastinus yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK KOGNITIF- PERILAKU UNTUK MENURUNKAN PERILAKU PROKRASTINASI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH KINERJA GURU BK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK TI PELITA NUSANTARA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH RATIONAL-EMOTIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP PENINGKATAN STRATEGI COPING MENGATASI KECEMASAN MENGHADAPI PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling dalam pendidikan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Adlerian Terhadap... di Jakarta Timur

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS X SMK BINA KARYA PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS VIII SMP N 1 SENTOLO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

III METODE PENELITIAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Nilai pretest X : Pembelajaran dengan pendekatan Scientific

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII F SMPN 17 KOTA JAMBI

ULUL AZAM BK FKIP UNISRI ABSTRAK. Kata kunci: layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film, konsep diri positif, mahasiswa

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

BAB II LANDASAN TEORI. atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik. seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.

III. METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pembelajaran. Tetapi juga dalam hal membimbing siswa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI SELF-MANAGEMENT DALAM KONSELING KELOMPOK TERHADAP INTENSITAS MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMK AL-ISLAH SURABAYA

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar

BAB I PENDAHULUAN. oleh dinamika-dinamika untuk mengakarkan diri dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. sumbangsih bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Untuk memajukan

BAB III METODE PENELITIAN

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

PENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

JURNAL. Oleh: NAMA : FRIGE ARDINATA EKA PUTRA SISWANTO NPM :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Desain dan Teknik Pengumpulan Data. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kuantitatif yang dilengkapi

Transkripsi:

PENGARUH LANYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORAL TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI SMK PERINTIS 29 UNGARAN TAHUN AJARAN /2015 Rahayu Praptiana Muhamad Rozikan Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih adanya siswa yang malakukan prokrastinasi akademik. Perilaku prokrastinasi akademik tersebut mengakibatkan hasil belajar yang tidak optimal. Sehingga prestasi di sekolah menurun bahkan akibat terburuknta adalah tidak naik kelas atau pun dikeluarkan dari sekolah. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah layanan konseling behavioral berpengaruh terhadap penurunan perilaku prokrastinasi akademik Ungaran. Sampel yang diambil adalah 8 siswa dengan menggunakan purposive sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui instrument penelitian skala prokrastinasi akademik siswa dengan empat alternative jawaban. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest, treatment, and posttest design. Hasil analisis dengan menggunakan sign test wilcoxon mendapatkan T-hitung = 36 sedangkan T-tabel = 4 maka T-hitung > T-tabel dengan taraf signifikansi 5%, dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh konseling kelompok dengan pendekatan behavioral terhadap penurunan perilaku prokrastinasi akademik siswa SMK PERINTIS 29 Ungaran tahun ajaran /2015. Kata kunci: Konseling kelompok, Pendekatan Behavioral, Prokrastinasi Akademik. A. PENDAHULUAN Prokrastinasi adalah kecenderungan untuk menunda dalam memulai, melaksanakan dan mengakhiri suatu aktivitas (Rumiani, 2006: 38). Sedangkang menurut Steel (dalam Oetaman, 2013: 2) prokrastinasi merupakan perilaku menunda-nunda yang dilakukan secara sengaja terhadap suatu pengerjaan tugas, meskipun tahu dampak negatif yang terjadi. Prokrastinasi pada siswa banyak berakibat negative, diantaranya adalah siswa akan mendapatkan nilai lebih rendah, menarik diri terhadap pendidikan yang lebih tinggi, memiliki tingkat kehadiran di kelas yang lebih rendah, dan dikeluarkan dari sekolah. 93

Prokrastinasi pada tugas juga memiliki akibat terhadap emosi seseorang. Ketika seseorang sadar telah melakukan prokrastinasi, maka orang tersebut mengalami berbagai perasaan dalam dirinya diantaranya adalah rendah diri, mengutuk diri, rasa bersalah, merasa melakukan kecurangan, mengalami ketegangan kepanikan, dan kecemasan dalam diri (Binder, 2006: 6). Berdasarkan dari masalah tersebut di atas, maka perlu adanya upaya dalam menangani masalah prokrastinasi akademik siswa. dimana, diharapkan agar siswa mampu menjalankan segala tugas dan kewajiban belajarnya dengan baik, sehingga tidak berdampak buruk pada perilaku kebiasaan belajar serta prestasi hasil belajarnya. Dengan demikian untuk mencapai hal tersebut dapat ditempuh dengan memberikan layanan konseling behavioral. Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialami melalui dinamika kelompok (Sukardi, 2008: 68). Dengan menggunakan layanan konseling kelompok dapat membahas masalahmasalah yang sifatnya homogeny maupun heterogen dengan anggota kelompok yang terbatas sekitar 6-10 orang. Dalam konseling kelompok, masing-masing anggota kelompok dapat diberikan kesempatan untuk mengutarakan permasalahannya dan memberikan umpan balik (Suhesti, 2012: 21). B. RUJUKAN TEORITIS 1 Prokrastinasi Akademik Istilah prokrastinasi pertama kali dicetuskan oleh Brown & Holtzman (dalam Rumiani, 2006: 38) pada tahun 1967. Istilah ini berakar dari bahasa latin procrastinare yang berarti menunda sampai hari selanjutnya. Dari pendapat tokoh lain, Milgram (dalam Binder, 2000: 2) menyatakan bahwa definisi dari prokrastinasi adalah: (a) serangkaian perilaku yang menunda-nunda, (b) mengakibatkan rendahnya mutu dari produk perilaku tersebut, (c) terkait tugas yang dianggap penting untuk 94

dilakukan oleh procrastinator tersebut, (d) menghasilkan keadaan emosional yang terganggu. Menurut Steel (Oetaman, 2013: 2) menyatakan bahwa prokrastinasi itu sendiri merupakan perilaku menunda-nunda yang dilakukan secara sengaja terhadap suatu pengerjaan tugas, meskipun tahu dampak negative yang akan terjadi. Sedangkan Yakub (dalam Pratiwi, 2009: 20) berpendapat prokrastinasi merupakan suatu bentuk penolakan untuk melakukan tugas dimana kebutuhan tersebut harus terselesaikan. Ferrari (dalam Ghufron & Risnawita, 2010: 154) membagi prokrastinasi akademik menjadi dua, yaitu: (a) functional procrasnation, yaitu penundaan pengerjaan tugas yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat, (b) disfunctional procrasnation, adalah penundaan yang tidak bertujuan yang berakibat jelek dan menimbulkan masalah. Peterson (dalam Ghufron & Risnawita, 2010: 156) mengatakan bahwa jenis-jenis tugas yang sering ditunda oleh prokrastinator ada dua, yaitu: (a) tugas akademik, yaitu penundaan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademik: tugas sekolah, tugas kursus, (b) tugas non-akademik, penundaan pada jenis tugas non formal atau tugas yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari: tugas rumah tangga, tugas sosial, tugas kantor, dsb. 2 Konseling Kelompok Pendekatan Behavioral Konseling kelompok adalah suatu upaya bantuan kepada individu dalam suasana kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, dan diarahkan pada pemberian kemudahan dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya (Natawidjaja, 2009: 37). Pengertian konseling kelompok yang lain muncul dari tokoh Sukardi & Kusmawati (2008: 79) yang menyatakan bahwa konseling kelompok merupakan konseling yang diselenggarakan dalam kelompok, dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi di dalam kelompok tersebut. Masalah-masalah yang 95

dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul dalam kelompok, yang meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan (yaitu: pribadi, sosial, belajar dan karir). Pendekatan behavioral didasari oleh pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia yaitu pendekatan yang sistematik dan terstruktur dalam konseling. Pendekatan ini memandang perilaku yang malasuai (maladjusted) sebagai hasil belajar dari lingkungan secara keliru. Konseling behavioral dikenal juga dengan modifikasi perilaku yang dapat diartikan sebagai tindakan yang bertujuan untuk mengubah perilaku (Komalasari, 2011: 153). Menurut Gunarsa (2005: 202) menganggap perilaku seseorang dengan semua aspeknya sekarang ini adalah hasil dari proses belajar dan hal ini diperoleh dalam interaksinya dengan dunia luar. Manusia dalam keadaan khusus, dianggap sebagai objek yang dapat diperlakukan dan diubah menurut keinginan dari pengubahnya. Sedangkan menurut Corey (2005: 193) terapi tingkah laku adalah penerapan aneka ragam teknik dan prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang belajar. Terapi ini menyertakan penerapan yang sistematis prinsip-prinsip belajar pada pengubahan tingkah laku kearah cara-cara yang lebih adaptif. Tujuan terapi tingkah laku menurut Corey (2005: 197) yaitu terapi tingkah laku (behavior) diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah laku baru, penghapusan tingkah laku maladaptive, serta memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang diinginkan. Tujuan umum terapi tingkah laku adalah mencipakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar. Dari pendapat yang lain, Mappiare (2011: 145) menyatakan tahapan-tahapan dalam konseling behavior adalah sebagai berikut: (a) penyusunan kontrak, (b) assessment, (c) penyusunan tujuan, (d) implementasi strategi, (e) evaluasi perilaku. 96

C. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah pre experiment sedangkan rancangan eksperimen yang digunakan adalah one group pretest-posttest design. Treatment konseling kelompok dengan menggunakan pendekatan behavioral dilakukan selama enam kali pertemuan. Sampel penelitian ditentukan berdasarkan hasil pretest dengan kategori skor tinggi dan sangat tinggi diperoleh sampel sebanyak 8 (delapan) siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala prokrastinasi akademik yang dikembangkan oleh peneliti, sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan sign test wilcoxon. D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 Deskripsi Pretest Perilaku Prokrastinasi Akademik Siswa Dari rekapitulasi hasil pretest diperoleh skor total 511 dengan ratarata 63,867. Dari data tersebut menunjukkan perilaku prokrastinasi akademik termasuk dalam kategori tinggi. Rekapitulasi Hasil Pretest No. Kode Responden Jumlah Kategori 1 XI.TB-4 67 2 XI.TB-6 54 3 XI.TB-13 53 4 XI.TB-15 67 5 XI.TB-17 66 6 XI.TB-19 66 7 XI.TB-23 68 8 XI.TB-26 70 Jumlah 511 Tertinggi 70 Terendah 53 Rata-rata/ Mean 63, 875 2 Deskripsi Posttest Perilaku Prokrastinasi Akademik Siswa Dari tabel di atas, setelah diberikan treatment maka hasil posttest diperoleh skor total 309 dengan rata-rata 38,625. 97

Rekapitulasi Hasil Posttest No. Kode Responden Jumlah Kategori 1 XI.TB-4 39 RENDAH 2 XI.TB-6 37 RENDAH 3 XI.TB-13 33 RENDAH 4 XI.TB-15 35 RENDAH 5 XI.TB-17 40 RENDAH 6 XI.TB-19 45 RENDAH 7 XI.TB-23 39 RENDAH 8 XI.TB-26 41 RENDAH Jumlah 309 Tertinggi 45 Terendah 33 Rata-rata/ Mean 38,625 3 Analisis Data Hasil Analisis Data Perilaku Prokrastinasi Akademik Siswa dengan Sign Test Wilcoxon No. Kode Data Data Responden Awal Akhir D Rd T 1 XI.TB-4 67 39 28 5 5 2 XI.TB-6 54 37 17 1 1 3 XI.TB-13 53 33 20 2 2 4 XI.TB-15 67 35 32 8 8 5 XI.TB-17 66 40 26 4 4 6 XI.TB-19 66 45 21 3 3 7 XI.TB-23 68 39 29 6.5 6.5 8 XI.TB-26 70 41 29 6.5 6.5 Jumlah 511 309 36 Berdasarkan analisis data skala prokrastinasi akademik dan didukung juga oleh informasi dari guru BK diidentifikasikan bahwa masalah prokrastinasi akademik siswa kelas XI SMK PERINTIS 29 Ungaran tergolong tinggi, maka untuk mengurangi perilaku prokrastinasi tersebut diberikan layanan koonseling kelompok dengan pendekatan behavioral. Konseling behavioral bertujuan untuk membantu siswa mengentaskan permasalahan yang dihadapi yang terkait dengan terhadinya perilaku prokrastinasi akademik yang mereka lakukan. Prokrastinasi akademik dapat menyebabkan siswa mendapatkan hasil belajar yang tidak optimal. Koonseling kelompok dengan pendekatan behavioral membantu siswa agar dapat terbuka mengungkapkan permasalahan yang dihadapi yang terkait dengan munculnya perilaku prokrastinasi akademik, sehingga kehidupan efektif sehari-hari siswa tidak terganggu dan siswa dapat belajar dengan baik sehingga mendapatkan hasil belajar yang maksimal dan dapat berprestasi di sekolah. Pengaruh dalam konseling kelompok dengan menggunakan pendekatan behavioral sebagai 98

alternative terhadap penurunan perilaku prokrastinasi akademik Ungaran merupakan hal yang tepat, karenan teknik yang sesuai dengan permasalahan siswa untuk membantu menyelesaikan masalah yang dialami, salah satunya yaitu self management, dimana pemimpin kelompok berperan sebagai pencetus gagasan, fasilitator yang membantu merancang program, serta motivator bagi konseli. Dalam pelaksanaan self management diikuti dengan pengaturan lingkungan untuk mempermudah terlaksananya pengelolaan diri. Pengaturan lingkungan dimaksudkan untuk menghilangkan faktor penyebab (antecedent) dan lingkungan untuk perilaku yang akan dikurangi. Pemberian konseling kelompok dengan pendekatan behavioral ini pada jangka waktu tertentu dapat secara efektif berpengaruh positif terhadap penurunan prokrastinasi akademik siswa. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa konseling behavioral berpengaruh terhadap perilaku prokrastinasi akademik Ungaran tahun ajaran /2015 dapat diterima. Untuk membuktikan hipotesis penelitian terkait maka dapat dilihat dari hasil perhitungan yang diperoleh hasil t hitung = 36. Selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikan 5% dengan N = 8 yaitu sebesar = 4, maka t hitung > t tabel. Dengan demikian koefisien t hitung = 36 adalah signifikan pada taraf signifikan 5%. Atas dasar perhitungan tersebut maka konseling behavioral terbukti memberikan pengaruh terhadap penurunan perilaku prokrastinasi akademik Ungaran tahun ajaran /2015. E. SIMPULAN DAN SARAN 1 Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan analisis rumus uji T wilcoxon diperoleh hasil t hitung sebesar = 36 selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikan 5% dengan N = 8 yaitu sebesar = 4, maka t hitung > t tabel adalah 36 > 4. Atas dasar 99

perhitungan tersebut maka hipotesis alternative Ha yang berbunyi pengaruh layanan konseling behavioral terhadap penurunan perilaku prokrastinasi akademik Ungaran diterima pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok dengan pendekatan behavioral berpengaruh terhadap penurunan perilaku prokrastinasi akademik akademik Ungaran tahun ajaran /2015. 2 Saran a. Bagi Guru BK Bagi guru BK agar lebih mengefektifkan bimbingan dan konseling, khususnya konseling kelompok untuk membantu mengatasi masalah prokrastinasi akademik dengan menggunakan pendekatan behavioral. b. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengkaji masalah prokrastinasi akademik berdasarkan dari faktor/ sebab yang menimbulkan perilaku prokrastinasi akademik ini muncul, karena masalah prokrastinasi adalah masalah yang kompleks sehingga untuk menanganinya diperlukan berbagai macam pendekatan dan teknik sesuai dengan penyebab timbulnya prokrastinasi akademik ini. DAFTAR PUSTAKA Binder, Kelly. 2000. The Effect of Academic Procrastination Treatment On tudent Procrastination And Subjective well Being. (Google.com: National Library Of Canada). Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung : PT Refika Aditama Ghufron, Nur; Risnawati, Rini. 2010. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Gunarsa, Singgih. 2004. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : Gunung Mulia. Komalasari,Gantina;Wahyuni,Eka; Karsih. 2011. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta : Indeks. Mappiare, Andi. 2011. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 100

Natawidjaja, Rochman. 2009. Konseling Kelompok Konsep Dasar dan Pendekatan.Bandung : Rizqi Press. Oetman, Christinalia Selvy. 2013. Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi-Universitas Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1. Pratiwi, Indah Setyo. 2009. Hubungan Antara Pengambilan Keputusan dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.Skripsi. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata. Sukardi, Dewa Ketut; Kusmawati, Nila. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta. Rumiani.2006. Prokrastinasi Akademik ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Stres Mahasiswa.Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No.2.Progdi Psikologi Universitas Islam Indonesia. Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolahan.Jakarta: PT Rineka Cipta. 101