BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Era of Documentation Sumber: Autodesk, 2016b

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) DALAM PERANCANGAN BANGUNAN BETON BERTULANG 4 LANTAI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

STUDI PENERAPAN METODE REKAYASA NILAI PADA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BUILDING INFORMATION MODELING

Sebagai gambaran, telah dilakukan perhitungan pekerjaan arsitektur proyek Citra Lake Suites Apartment Tower A lantai typical dengan menggunakan metode

1.1. JUDUL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dibidang pembangunan gedung bertingkat semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan life cycle. Life cycle bangunan tersebut memiliki beberapa fase dari mulai

Autodesk Revit Project Completion. Greg Gegana, S.Ars, M.Arch BIM CONSULTANT JAKARTA. Seri Building Information Modeling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah

PERENCANAAN STRUKTUR STADION MENGGUNAKAN INTEGRASI TEKLA STRUCTURE DAN SAP2000

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi utamanya di dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PERANGANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Menurut Nursid dalam Edward (2013), pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu proyek konstruksi biasanya pihak pemberi tugas atau Owner akan membagibagikan

APLIKASI PROGRAM BANTU TEKLA STRUCTURES 15 UNTUK PERANCANGAN GEDUNG GRAHA NUSANTARA MENGGUNAKAN SITEM PRACETAK

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kerusakan Hotel Ambacang akibat gempa di Padang, Sumatera Barat, Rabu (30/09/2009), (Sumber : wikipedia.org).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

Proposal. Workshop Mata Kuliah AR 2250 Studio Komputasi Arsitektur. Aswin Indraprastha. 23 September 2015

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PROJECT MANAGER (PM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI III-1

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penulangan beton dan formwork atau bekisting. Diantara ketiga komponen tersebut,

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Pengolahan Data. Penyajian Data. Perbandingan Data.

Analisis struktur dan biaya bekisting semi sistem pada proyek Pejaten Mall BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini industri konstruksi di Indonesia berkembang begitu pesat

INOVASI DALAM SISTEM PENAHAN BEBAN GRAVITASI UNTUK GEDUNG SUPER-TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. beton bertulang dituntut tidak hanya mampu memikul gaya tekan dan tarik saja, namun

BAB III METODOLOGI. LAPORAN TUGAS AKHIR III 1 Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran Badan Pusat Statistik

DAFTAR PUSTAKA. xiv

ANALISIS BIAYA STRUKTUR BAJA YANG DIFABRIKASI DI PABRIK DAN DI LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Beban-beban dinamik yang merusak struktur bangunan umumnya adalah bebanbeban

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 MENYIAPKAN BIDANG KERJA PENGGAMBARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiringnya jumlah penduduk yang terus bertambah mengacu pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Bab I - Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan dalam bidang ekonomi global menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Cinthia Ayu Berlian P., Randy Putranto Adhi, Arif Hidayat *), Hari Nugroho *)

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan berkembangnya zaman maka beriringan pula dengan berkembangnya

Awareness dan Pemanfaatan BIM : Studi Eksplorasi

viii 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Metoda yang banyak digunakan dalam mendesain struktur beton bertulang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menggunakannya, dan hanya dilakukan oleh pemerintah kota belum sampai

Pelat Dinding Tangga Pondasi Sistem Informasi Definisi Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari pada sebuah sistem yang diolah secara manual, juga akan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material utama yang banyak digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. syarat bangunan nyaman, maka deformasi bangunan tidak boleh besar. Untuk. memperoleh deformasi yang kecil, gedung harus kaku.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan gedung biasanya dibangun dengan metode konvensional dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan bangunan semakin meningkat. Hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik itu BUMN, BUMD, dan Swasta, untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sketsa Pembangunan Pelabuhan di Tanah Grogot Provinsi Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, salah satu dari tahapan itu adalah pemilihan penggunaan alat berat tower

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah struktur portal beton bertulang dengan dinding bata. Pada umumnya

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Jurnal MITSU Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 3, No. 1, April ISSN :

DAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Umum Beban Gempa Menurut SNI 1726: Perkuatan Struktur Bresing...

BAB I PENDAHULUAN. 1.5 Metodologi Penelitian. 1.1 Latar Belakang. Metodologi yang digunakan untuk. Pembangunan sarana fisik di

Pada saat gempa terjadi, titik tangkap gaya gempa terhadap bangunan berada pada pusat massanya, sedangkan perlawanan yang dilakukan oleh bangunan berp

III - 1 BAB III METODOLOGI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan infrastruktur (gedung, jalan, dan lainnya) dalam setiap daerah dalam rangka meningkatkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat menyebabkan pesatnya sektor pembangunan dari tahun ke tahun. Laporan Global Construction 2025 memproyeksikan sektor konstruksi Indonesia akan naik lima peringkat dari posisi sepuluh menuju posisi kelima sebagai pasar konstruksi terbesar dunia dalam kurun waktu 2012-2025 (Berkah, 2015). Seiring berkembangnya sektor Architecture, Engineering and Construction (AEC Industry), banyak perangkat lunak yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan mengurangi human error akibat pengolahan data secara manual. Perangkat lunak AutoCAD keluaran dari Autodesk merupakan program yang termasuk dalam kategori Computer Aided Drawing (CAD) dan sudah mulai dipakai sejak 1981. Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa penggunaan CAD sudah digunakan di seluruh dunia pada tahun 1986 pada berbagai macam industri karena kemudahannya dalam menggambar. Gambar 1.1 Era of Documentation Sumber: Autodesk, 2016b Istilah Building Information Modeling (BIM) muncul pertama kali pada tahun 1992 yang ditulis oleh G.A. van Nederveen dan F.P. Tolman, tetapi BIM 1 Universitas Kristen Maranatha

mulai dikenal pada tahun 2002 ketika Autodesk merilis tulisan berjudul Building Information Modeling (van Nederveen and Tolman, 1992). Dengan teknologi BIM, suatu model virtual yang akurat dapat dibangun secara digital. Model yang dibuat dalam komputer menyimpan geometri dan data yang dibutuhkan dalam aktivitas membangun, fabrikasi, dan lainnya untuk merealisasi sebuah bangunan (Eastman, Teicholz, Sacks, and Liston, 2011). BIM memfasilitasi proses desain dan konstruksi terintegrasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, pengeluaran serta durasi proyek yang berkurang dan terkendali. Autodesk juga merilis perangkat lunak berbasis BIM yang disebut Revit. Revit ini mengintegrasi interdisiplin ilmu arsitektur, struktur, dan Mechanical, Electrical, Plumbing (MEP). Di luar negeri, praktik BIM sudah diimplementasikan pada pembangunan. Gambar 1.2 menunjukkan penggunaan BIM di Amerika Utara naik dari 28% ke 71% pada tahun 2007 dan 2012 (Autodesk, 2016b). Amerika dan Britania Raya juga menghimbau pemakaian BIM dalam proyek-proyek baru. Penggunaan perangkat lunak berbasis BIM dapat merubah cara arsitektur, konsultan dan kontraktor mengerjakan suatu proyek. Pada Gambar 1.3 memperlihatkan perkiraan beberapa tahun ke depan penggunaan BIM akan semakin dipakai dan memegang peran penting dalam AEC Industry. Di Indonesia, penggunaan BIM masih sangat minim. Profesional dan ahli enggan untuk beralih ke BIM dengan berbagai alasan, antara lain: ada yang merasa dirugikan karena harus meluangkan waktu untuk belajar BIM, produktivitas berkurang selama masa transisi ke BIM. BIM hanya untuk perusahaan dan proyek besar. Ini adalah salah satu alasan mengapa orang enggan untuk menggunakan BIM, terutama pada bangunan kecil. Penggunaan BIM dapat dilakukan dalam skala kecil maupun besar. BIM membantu menghitung biaya dalam desain untuk menghemat waktu dalam estimasi biaya. Pengguna dapat memvisualisasikan sebuah bangunan secara 3 dimensi dengan mudah dan mempresentasikan proyek tanpa menggunakan jasa drafting luar (Autodesk, 2016a). 2 Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.2 Era of Optimization Sumber: Autodesk, 2016b Gambar 1.3 Era of Connection Sumber : Autodesk, 2016b Belajar BIM itu memerlukan waktu dan produktivitas menjadi berkurang dalam masa transisi ke BIM (Autodesk, 2016a). Anggapan ini juga sering menjadi alasan para praktisi mengapa enggan beralih ke BIM. Sebuah riset dari sebuah perusahaan di Savanna, GA yang membandingkan penggunaan BIM dan CAD pada proyek yang sama membuktikan BIM menghemat jam kerja dan meningkatkan produktivitas sampai 37%. Peningkatan produktivitas yang diperoleh pada jangka panjang lebih berharga dibandingkan dengan waktu yang diluangkan untuk belajar pada tahap awal (Autodesk, 2016a). Sebenarnya, penggunaan BIM memberi banyak manfaat. Mengapa Indonesia belum menerapkan BIM pada konstruksi? Apakah penggunaan BIM hanya untuk skala proyek konstruksi besar? Jawaban dari argumen-argumen sebelumnya akan dievaluasi lebih lanjut dalam penelitian studi aplikasi BIM dalam bangunan tingkat rendah. Penelitian akan meninjau kelebihan apa saja yang 3 Universitas Kristen Maranatha

ditawarkan oleh BIM dan tantangannya agar dapat diterapkan pada praktik di Indonesia. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah merancang bangunan 4 lantai dengan menggunakan perangkat lunak BIM. 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah: 1. Pemodelan gedung dengan bantuan perangkat lunak Revit 2016; 2. Analisis struktur dihitung dengan bantuan perangkat lunak terintegrasi dengan Revit; 3. Peninjauan dilakukan pada segi arsitektur (denah, potongan, tampak) dan struktur (analisis gaya dalam, penulangan, shop drawing), dan perhitungan volume yang terintegrasi; 4. Meninjau bagian upper structure dan struktur utama gedung; 5. Peraturan yang digunakan untuk menganalisis beban gempa adalah SNI 1726:2012, peraturan pembebanan mengacu pada SNI 1727:2013, peraturan beton bertulang mengacu pada SNI 2847:2013. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan adalah: BAB I: Pendahuluan, latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II: Tinjauan Literatur, berisi tentang teori yang dipakai untuk analisis dan pembahasan pada studi kasus ini. BAB III: Metode Penelitian, berisikan diagram alir penelitian, data, dan denah bangunan BAB IV: Analisis Data dan Pembahasan, berisi tentang penjelasan atau pemaparan analisis bangunan gedung sampai pada pencapaian tujuan. 4 Universitas Kristen Maranatha

BAB V: Simpulan dan Saran, berisi tentang simpulan dan saran hasil penelitian. 5 Universitas Kristen Maranatha