Rancang Bangun Alat Penentu 16 Arah Mata Angin Dengan Keluaran Suara

dokumen-dokumen yang mirip
Kompas Magnetik Digital dengan Output Suara

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S52 UNTUK KOMPAS DIGITAL

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Application Note. Oleh: Tim Digiware dan Hadid T.B. - Sihmanto - Idam F.R. (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

SABUK GETAR SEBAGAI ALAT BANTU PENUNJUK ARAH BAGI TUNA NETRA

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ABSTRAK. Kata kunci : Sinyal analog, Motor servo, Mikrokontroler, LED RGB

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

Rancang Bangun Intrumentasi Pengukur Kecepatan Arus Air Berdasarkan Sistem Kerja Baling-Baling

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

Kompas Magnetik Digital dengan Keluaran Suara Berbasis Mikrokontroler AT89S51

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

PERANCANGAN JAM CATUR BERBASIS MIKROKONTROLLER (Studi Kasus Ekstrakurikuler Catur pada MI Nurul Muta allimin 2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

RANCANG BANGUN LAMPU SINYAL DAN PEMINDAH JALUR OTOMATIS PADA PERJALANAN KERETA API SATU SEPUR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penyaring air yang mampu menyaring air dan memisahkan kotoran penyebab

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras ( Hardware Mikrokontroler BS2p40

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

PENGATUR KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

PENGONTROL ROBOT. Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng. Published By Stefanikha69

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

KOMPAS DIGITAL DENGAN OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

DT-AVR Application Note. AN186 Digital Compass

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

PERANCANGAN ALAT BANTU MOBILITAS BERSUARA DALAM RUANGAN BAGI TUNANETRA BERBASIS RFID (Radio Frequency Identification)

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

Transkripsi:

1 Rancang Bangun Alat Penentu 16 Arah Mata Angin Dengan Keluaran Suara Dedi Selong Paputungan, Elia Kendek Allo, Sherwin R. U. A. Sompie, Janny O. Wuwung, Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado-95115, Email: dedypaputungan@gmail.com Abstrak - Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas terbagi menjadi dua yaitu kompas analog dan kompas digital. Perbedaan kompas analog dan kompas digital terletak apada komponen atau materi yang digunakan. Pada kompas analog menggunakan jarum atau lempengan besi sebagai penunjuk arah, sedangkan pada kompas digital menggunakan komponen komponen elektronika seperti sensor magnet. Kebanyakan penggunaan dari kompas tersebut terbatas hanya untuk orang normal ( dapat melihat ) sedangkan untuk penyandang cacat tunanetra ataupun yang memiliki gangguan penglihatan belum tentu dapat menggunakan kompas tersebut. Oleh karena itu penulis merancang dan membuat kompas digital ( alat penentu 16 arah mata angin ) yang dilengkapi dengan output suara, sehingga penggunaannya tidak terbatas hanya untuk sebagian orang. Perancangan dan pembuatan alat ini meliputi 2 bagian, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Untuk perangkat keras, menggunakan modul kompas CMPS03 sebagai pembaca arah mata angin yang memiliki output berupa sinyal PWM yang telah dimodulasi, mikrokontroler ATmega8535 sebagai pusat pengontrol, LCD 16x2 sebagai media tampilan dan untuk output suara menggunakan IC ISD25120, dimana suara terlebih dahulu direkam ke dalam IC ini dengan durasi perekaman 120 detik. Untuk perangkat lunak, menggunakan bahasa C AVR (code vision AVR ) sebagai bahasa pemograman mikrokontroler. Adapun hasil yang diperoleh dari pengujian yang dilakukan mulai dari pengujian modul kompas CMPS03, display pada LCD, pengujian perekaman suara dan pengujian sistem keseluruhan, yaitu alat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kata kunci - CMPS-03, mikrokontroler ATmega8535, IC ISD 25120. Pembuatan kompas digital ini memerlukan suatu sensor medan magnet yang presisi untuk mendeteksi kuat medan magnet bumi, ini dikarenakan kuat medan magnet bumi cukup kecil yaitu sekitar 0,6 gauss. Pada perancangan kompas ini menggunakan CMPS03, yang di dalamnya sudah ada sensor magnet. Permasalahan lain yang timbul adalah peletakan peralatan lainnya pada Kompas seperti mikrokontroler ATmega8535, IC ISD25120 untuk penyimpanan suara, LCD dan speaker yang bias mempengaruhi kinerja dari sensor magnet CMPS03. Penempatan peralatan-peralatan ini harus efektif untuk mengurangi interferensi medan magnet yang dibangkitkan oleh komponen - komponen tersebut. Adapun kompas yang dibuat mempunyai sensitifitas paling sedikit sebesar 5º. II. LANDASAN TEORI A. Kompas Modul CMPS03 CMPS03 adalah Magnetic Compass buatan Devantech Ltd. CMPS03 yang berukuran 4 x 4 cm ini menggunakan sensor medan magnet Philips KMZ51 yang cukup sensitif untuk mendeteksi medan magnet bumi. Kompas digital ini hanya memerlukan catuan tegangan sebesar 5 Vdc dengan konsumsi arus 15mA. Pada CMPS03, arah mata angin dibagi dalam bentuk derajat yaitu : Utara (0 o ), Timur (90 o ), Selatan (180 o ) dan Barat (270 o ). Ada dua cara untuk mendapatkan informasi arah dari modul kompas digital ini yaitu dengan membaca sinyal PWM (Pulse Width Modulation) pada pin 4 atau dengan membaca data interface I2C pada pin 2 dan 3, dapat dilahat pada gambar 1. I. PENDAHULUAN Kompas merupakan salah satu alat yang penting dalam navigasi untuk menentukan arah berdasarkan posisi kutub bumi. kompas sangat dibutuhkan bagi mereka yang suka melakukan perjalanan. Demikian juga bagi para tuna netra dan orang awam yang tidak mengerti cara membaca kompas, sebuah kompas akan sangat membantu mereka untuk mengetahui posisi dan tempat yang hendak dituju. Karena itulah didisain sebuah kompas digital yang memiliki output berupa tampilan pada LCD dan suara untuk menunjukkan arah yang dapat digunakan oleh para penyandang tuna netra dan orang yang tidak bisa menggunakan kompas analog. Gambar 1. Sensor Magnet CMPS03

2 Gambar 3. Konfigurasi Pin ISD25120 Sensor Magnet CMPS03 Mikrokontroler ATmega8535 IC suara ISD25120 Gambar 2. Rangkaian Sistem Minimum AVR ATMEGA8535. LCD Gambar 4. Diagram Blok Speaker Spesifikasi modul kompas CMPS03: 1. Catu Daya : 5 Vdc / 20 ma 2. Resolusi : 0.1 Derajat 3. Akurasi : Kurang lebih 3 4 derajat setelah kalibrasi 4. Kalibrasi : Pada PIN 6 yang terhubung 5. Output 1 : Puls ( 1 36,99 ms ) 6. Output 2 : I2C dengan SCL <= 1 MHz B. Sistem Minimum AVR ATMEGA8535 Sistem minimum mikrokontroler adalah sistem elektronika yang terdiri dari komponen-komponen dasar yang dibutuhkan oleh suatu mikrokontroler untuk dapat berfungsi dengan baik. Pada umumnya, suatu mikrokontroler membutuhkan dua elemen (selain power supply) untuk berfungsi: Kristal Oscillator (XTAL), dan Rangkaian RESET. Analogi fungsi Kristal Oscillator adalah jantung pada tubuh manusia. Perbedaannya, jantung memompa darah dan seluruh kandungannya, sedangkan XTAL memompa data. Adapun fungsi rangkaian RESET adalah untuk membuat mikrokontroler memulai kembali pembacaan program, hal tersebut dibutuhkan pada saat mikrokontroler mengalami gangguan dalam meng-eksekusi program. Pada sistem minimum AVR khususnya ATMEGA8535, terdapat elemen tambahan (optional), yaitu rangkaian pengendali ADC: AGND (= GND ADC), AVCC (= VCC ADC), dan AREF (=Tegangan Referensi ADC). C. IC Suara ISD25120 Information Storage Device (ISD) seri 25120 Chip Corder merupakan peralatan yang dirancang untuk merekam dan memutar ulang suara dalam satu chip. ISD25120 adalah single-chip dengan kualitas tinggi, dengan durasi rekam atau putar ulang (Record/Playback) antara 60 sampai 120 detik. Merupakan komponen CMOS yang terdiri atas on-chip oscillator, microphon preamplifier, aoutomatic gain control, antialiasing filter, smoothing filter, speaker preamplifier, dan high density multi-level storage array. III. PERANCANGAN SISTEM A. Perancangan Sistem Didalam perancangan suatu peralatan yang dioperasikan dengan suatu program, misalnya menggunakan mikrokontroler ATMega8535 akan sangat tepat jika pekerjaan terlebih dahulu dimulai dengan pembuatan perangkat kerasnya atau hardware agar dalam penyusunan deskripsi kerja akan lebih mudah pelaksanaannya. Karena pada dasarnya pembuatan perangkat lunak nantinya diharapkan bisa menggerakkan perangkat keras. Secara garis besar gambar diagram blok dari sistem rancang bangun alat penentu 16 arah mata angin dengan keluaran suara adalah seperti pada gambar 4.

3 TABEL 1 PERBEDAAN LEBAR PULS TIAP ARAH MATA ANGIN Gambar 5. Rangkaian Aplikasi CMPS03 Pin 6 Kalibrasi No. Arah Mata Angin Lebar Puls 1. Utara 67 ms 2. Utara Timur Laut 68 ms 3. Timur Laut 69 ms 4. Timur Timur Laut 72 ms 5. Timur 74 ms 6. Timur Tenggara 78 ms 7. Tenggara 79 ms 8. Selata Tenggara 81 ms 9. Selatan 82 ms 10. Selatan Barat Daya 85 ms 11. Barat Daya 87 ms 12. Barat Barat Daya 89 ms 13. Barat 92 ms 14. Barat Barat Laut 94 ms 15. Barat Laut 97 ms 16. Utara Barat Laut 98 ms Gambar 6. Rangkaian tactile switch untuk proses kalibrasi Adapun fungsi dari masing-masing bagian pada sistem alat penentu 16 arah mata angin dengan keluaran suara yaitu: 1. Sensor magnet CMPS03, yaitu input berupa medan magnet bumi (16 arah mata angin). 2. Mikrokontroler ATmega8535 3. LCD, Berfungsi sebagai tampilan dari data yang telah diproses dalam mikrokontroler, berupa karakter huruf dan angka. 4. Speaker, berfungsi sebagai penghasil suara. B. Modul CMPS03 Modul CMPS03 disini berfungsi sebagai sensor magnet,untuk supply hanya memerlukan tegangan sebesar 5 Vdc dengan konsumsi arus 15mA. Pada CMPS03, arah mata angin dibagi dalam bentuk derajat yaitu : Utara (0 o ), Timur (90 o ), Selatan (180 o ) dan Barat (270 o ). Berikut adalah skema rangkaian aplikasi CMPS03. Pin 1 sebagai input tegangan sebesar 5V. Pin 2 digunakan untuk kominikasi clock.pin 3 digunakan untuk komunikasi data. Pin 4 digunakan untuk Komunikasi PWM. Pin 6 digunakan untuk kalibrasi digital kompas. Pin ini juga memiliki resistor pullup on board dan dapat dibiarkan tidak terhubung setelah proses kalibrasi. Pin 9 dihubungkan ke ground. Pada perancangan ini menggunaka metode kalibrasi manual atau dengan Pin. Metode ini sering digunakan karena dinilai lebih mudah dan efisien. Berikut gambar rangkaian tactile switch yang digunakan untuk mengkalibrasi sensor kompas CMPS03 dapat dilihat di bawah ini. Saat melakukan kalibrasi tekan switch setelah modul kompas CMPS03 di arahkan kearah mata angin dengan kompas analog sebagai acuannya. Gambar 7. Rangkaian ISD25120 C. Perancangan Perekaman Suara Pada perancangan IC suara ini mengunakan IC ISD25120 dengan durasi perekaman sampai 120 detik. ISD25120. Dapat menyimpan pesan tanpa memerlukan tegangan dan dapat

4 dilakukan perekaman sampai dengan 100.000 kali. Gambar 7 menunjukkan gambar rangkain dari ISD25120. ms. Dapat dilihat pada gambar 10 Lebar pulsa high dari arah timur adalah 10 ms. P 0 O 1 R 2 T 3 4 B 5 6 7 Gambar 8. Konfigurasi LCD ke kit mikrokontroler Gambar 11. Keluaran sinyal dari CMPS03 (Arah Selatan) Gambar 9. Keluara sinyal dari CMPS03 (Arah Utara) Gambar 12. Keluaran sinyal dari CMPS03 (Arah Barat) Gambar 10. Keluaran sinyal dari CMPS03 (Arah Timur) D. Perancangan Output Mikrokontroler Pada LCD Gambar 8 menunjukkan Output dari mikrokontroller menggunakan Port B dengan Pin B.1 sampai dengan Pin B.7 yang ada pada port B. output dari LCD yang dirancang untuk manampilkan karakter berupa nama arah mata angin dan sudut derajat dari tiap arah mata angin yang merupakan input dari modul CMPS03 yang sebagai sensor magnet. IV.PENGUJIAN ALAT A. Pengujian Keluaran Sinyal PWM Dari CMPS03 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perioda sinyal dari setiap arah mata angin. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Osiloskop dengan skala 25 ms/div. Berikut adalah hasil gambar dari pengujian dengan osiloskop. Hasil dari pengujian dapat dilihat pada gambar 9 yang menunjukkan perioda sinyal pada arah utara sebesar 67,01 ms. Lebar puls high dari arah utara adalah 2,5 ms. Pada pengujian yang kedua dengan arah mata angin timur, menunjukkan adanya penambahan periode sinyal menjadi 74 Gambar 13. Perekaman pada IC ISD25120 Pada gambar 11 dengan arah mata angin selatan menujukkan adanya perubahan periode sinyal menjadi 82,53 ms. Lebar puls high dari arah selatan adalah 20 ms. Pada pengujian periode sinyal dengan arah mata angin barat menunjukkan perubahan periode sinyal menjadi 92 ms. Dapat dilihat pada gambar 12 Lebar pulsa high dari arah 25 ms.

5 Hasil dari pengujian sinyal PWM diatas menunjukkan semakin kompas diputar kearah barat, periode sinyal yang di hasilkan berbeda - beda dan semakin lebar. B. Pengujian Perekaman Suara Pada IC ISD25120 Pengujian ini dilakukan untuk menguji suara yang dikeluarkan oleh IC dimana sebelumnya dilakukan proses perekaman terlebih dahulu dan kemudian disimpan ke IC tersebut, setelah itu di playback kembali semua suara yang telah direkam. Proses perekaman yang dilakukan dengan cara memutar CMPS03 ke tiap arah mata angin lalu menekan tombol swicth lalu menyebutkan nama arah mata angin pada mic yang terhubung pada pin 17 IC ISD25120. Proses playback dilakukan dengan cara memutar CMPS03 ketiap arah mata angin, lalu IC akan mengeluarkan suara melalui speaker yang terhubung pada pin 14 dan 15. Hasil suara yang dikeluarkan cukup jelas. Gambar 13 menunjukkan alat yang digunakan pada proses pengujian ini. C. Pengujian Keseluruhan Sistem Pengujian keseluruhan sistem dilakukan untuk mengetahui apakah alat yang dirancang bekerja dengan baik dan tidak mengalami error. Dalam pengujian keseluruhan sistem ini menggunakan kompas analog untuk mengetahui seberapa besar keakuratan dari alat yang dirancang. Pada gambar 14 modul kompas CMPS03 dirahkan ke utara sesuai dengan arah utara kompas analog. Pada LCD menampilkan sudut 352,6 o dan arah utara, sedangkan pada speaker mengeluarkan suara sesuai dengan arah kompas yaitu utara. Pada gambar 15 modul kompas CMPS03 dirahkan ke timur sesuai dengan arah timur kompas analog. Pada LCD menampilkan sudut 84,5 o dan arah timur, sedangkan pada speaker mengeluarkan suara sesuai dengan arah kompas yaitu timur. Pada gambar 16 modul kompas CMPS03 dirahkan ke selatan sesuai dengan arah selatan kompas analog. Pada LCD menampilkan sudut 178,4 o dan arah selatan, sedangkan pada speaker mengeluarkan suara sesuai dengan arah kompas yaitu selatan. Pada gambar 17 modul kompas CMPS03 dirahkan ke barat sesuai dengan arah barat kompas analog. Pada LCD menampilkan sudut 271,9 o dan arah barat, sedangkan pada speaker mengeluarkan suara sesuai dengan arah kompas yaitu barat. Gambar 14. Perbandingan CMPS03 dan Kompas Analog ( Utara ) Gambar 16. Pengujian keseluruhan alat ( Selatan ) Gambar 15. Perbandingan CMPS03 dan Kompas Analog ( Timur ) Gambar 17. Perbandingan CMPS03 dan Kompas Analog ( Barat )

6 Penggujian keseluruhan sistem dilakukan dengan mengarahkan modul kompas CMPS03 ketiap arah mata angin dengan menggunakan kompas analog sebagai acuan. Output dari tiap proses yang dilakukan berupa tampilan sudut derajat pada LCD dan suara menyebutkan arah mata angin pada speaker. V. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan tugas akhir dengan judul rancang bangun alat penentu 16 arah mata angin dengan keluaran suara ini adalah sebagai berikut. 1. Sudut yang di tampilkan pada display angka memiliki range sudut dari 0 o sampai 359,99 o. Hal ini disebabkan karena lebar pulse maksimum dari sinyal PWM modul kompas CMPS03 yang digunakan, maksimal mencapai 35,99 ms (359,99 o ). 2. Posisi Modul digital kompas diletakkan pada posisi horizontal terhadap permukaan bumi dengan sisi komponen berada dibagian atas. 3. Ketika melakukan kalibrasi, penekanan switch dilakukan hanya 4 kali sesuai dengan 4 arah mata angin dimulai dengan arah utara sampai ke arah barat. Sedangkan 12 arah mata angin yang lainnya diatur dalam coding program dengan pembagian tiap arah mata angin sebesar 22,5 o. 4. Perbedaan sudut antara alat yang dirancang dengan kompas analog adalah sebagai berikut : untuk arah utara perbedaan sudut sebesar 0 o, arah timur 1 o, arah selatan 4,5 o dan pada arah barat 2 o. 5. Penyebab kesalahan dalam pembacaan arah mata angin ketika melakukan kalibrasi, selain pengaruh dari benda benda yang mengandung besi atau yang memiliki medan magnet ada juga yang disebabkann pada saat pengkalibrasian dimana saat penekanan switch yang terakhir untuk arah barat langsung dihentikan arah putaran modul kompas, hal ini dapat menyebabkan beberapa arah mata angin seperti barat barat laut, barat laut dan utara barat laut tidak terbaca oleh modul kompas CMPS03. DAFTAR PUSTAKA [1] A. Winoto. Mikrokontroller AVR ATmega8/16/8535. Bandung : Penerbit Informatika Bandung. 2010. [2] O. Bishop. Dasar Dasar Elektronika. Jakarta : Erlangga. 2002. [3] Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta : Balai Pustaka. [4] K.F. Ibrahim. Teknik Digital. Yogyakarta : Penerbit Andi. 1996. [5] Malvino. Prinsip Prinsip Elektronika Edisi ke 2. Jakarta : Erlangga. 1992. [6] Sudjadi, Teori dan Aplikasi Mikrokontroler. Yogyakarta : Penerbit Gava Media. 2005. [7] W. Lingga. Belajar Sendiri Mikrokontroller AVR seri Atmega8535 Simulasi, Hardware, dan Aplikasi, Andi, Yogyakarta. 2006.