PENGARUH MODEL PROBLEM - BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN TOLAK PELURU SISWA SMPN 11 PONTIANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL LEARNING COMMUNITY TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM SISWA IXA SMPK IMMANUEL II ARTIKEL PENELITIAN HENDRA AMENG NIM : F

PENGARUH METODE MODELING TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU DI SMPN 7 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN. Oleh FAHRUL RAZI NIM.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP BOLA BASKET KELAS VIII SMP

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BOLA TENIS TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS DI SMP

PENGARUH LATIHAN MERAIH BOLA DI GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NATALIA NIM F

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA XI IPS2 SMAN 6 PONTIANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (DI) TERHADAP SHOOTING BASKET DI SMAN 3 PONTIANAK

PENGARUH MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR DRIBBLE SEPAK BOLA KELAS VIII SMPN 6 PONTIANAK

PENERAPAN METODE BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM LANTAI ROLL BELAKANG DI SMP NEGERI PONTIANAK

PEMBELAJARAN KONTROL BERPASANGAN TERHADAP HASIL SEPAK SILA SEPAK TAKRAW DI SMPN 3 SUNGAI KAKAP

PENGARUH LATIHAN SEPAK SILA TERHADAP KONTROL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP HASIL SHOOTING BOLA BASKET SISWA XI IPS2 SMAN 1 SUNGAI RAYA

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PEMBELAJARAN TENDANGAN MAWASHIGERI BELADIRI KARATE DI SMP

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUBAH

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

PENGARUH MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM SEPAK TAKRAW DI SMP

PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOK DI SMP

PENGARUH PERMAINAN MELOMPATI BAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI KELAS VIII

PENGARUH METODE BERMAIN TERHADAP HASIL OVER HEAD PASS BOLA BASKET DI SMAN 7 PONTIANAK

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK TERHADAP SERVIS ATAS BOLA VOLI SISWA KELAS VIII SMPN 21 PONTIANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH VARIASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR DRIBBLE BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VII

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MELOMPAT TERHADAP HASIL BELAJAR TEHNIK DASAR LOMPAT JANGKIT DI SMA

PENGARUH VARIASI PEMBELAJARAN LARI GAWANG TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK KELAS VIII

PENGARUH METODE BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAK BOLA SISWA SMP NEGERI 4 TELUK KERAMAT

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN RUSADI PARYANTO NIM : F

PENGARUH MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH BOLAVOLI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh DAHLAN SUGITO NIM : F

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MEDIA BOLA PLASTIK TERHADAP TEKNIK DASAR SEPAK SILA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ARTIKEL PENELITIAN OLEH DONY SETIAWAN NIM F

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN LEMPAR TANGKAP BOLA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PASSING ATAS BOLAVOLI

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA SMKN 1 RASAU JAYA

PENGARUH KOMBINASI MEDIA TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA KELAS XI IPA SMAN 1 SELUAS

PENGARUH METODE BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR HEADING SEPAK BOLA PADA PESERTA DIDIK SMP

PENGARUH LATIHAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN ROLL DEPAN PADA SENAM LANTAI ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HENDI GUNAWAN NIM F

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH MEDIA BAN BEKAS TERHADAP HASIL CHESTPASS DI SMAN 7 PONTIANAK

PENGARUH METODE BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PERMAINAN FUTSAL DI SMKN 1 RASAU JAYA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING. (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN

PENGARUH MODIFIKASI BOLA BASKET TERHADAP HASIL BELAJAR CHEST PASS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LEMPAR LEMBING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TURBO PADA SISWA KELAS VII SMP

MODIFIKASI MEDIA PIRING PLASTIK TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM DI SMP

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PAPAN PERSEGI EMPAT TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH DI SDN

PENGARUH MODEL PERMAINAN TERHADAP HASIL PASSING SEPAK BOLA PADA KELAS VIIIA SMPN 4 SAMBAS

PENGARUH MEDIA DINDING TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI SMP ARTIKEL ILMIAH ADE SUHARDIONO NIM F

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN TERHADAP TEKNIK DASAR BOUNCE PASS BOLA BASKET SMPN 8 PONTIANAK

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

PENGGUNAAN MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KARET DALAM SERVIS ATAS BOLA VOLI PADA SISWI SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH: ERICK NUGRAHA NIM : F

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

PENGARUH METODE BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

PENGGUNAAN TEKNIK PEMETAAN KONSEP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP ORGANISASI KEHIDUPAN. (Artikel) Oleh: Dian Yustie Anggraeni

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE PART-WHOLE PRACTICE

PENGARUH MODEL PBL TERHADAP KEMAMPUAN KERJA ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 3, No.1, Hal , Juni 2017

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 56-60

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

INFLUENCE LEARNING METHOD OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TO STUDENT S ANALYSIS ABILITY ON MULTICULTURAL SOCIETY CONCEPTION

Firminus, H. Kaswari 1, dan Edi Purnomo 2 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, FKIP Untan, Pontianak

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE


PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA EKSTRAKURIKULER

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

Novita Susanti, Jimmi Copriady dan Islamias Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PERSONAL (PERSONAL MODELS) TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DAN HASIL BELAJAR BERMAIN FUTSAL SISWA. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

Pengaruh Metode Discovery

PENGARUH LEMPAR TANGKAP BOLA TERHADAP CHEST PASS BOLA BASKET DI SMP NEGERI 19 PONTIANAK

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PROBLEM - BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN TOLAK PELURU SISWA SMPN 11 PONTIANAK Dheri Ariyanto, Wiwik Yunitaningrum, Edi Purnomo Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP Untan Email: Dhery_99@yahoo.co.id Abstract: The problem of this study was there any influence model of problem-based learning on students' ability SMP 11 shot put Pontianak. The purpose of this study was to determine the effect of problem-based learning models on the students' ability SMP 11 shot put Pontianak. This research method is experimental method to the shape of the pre-experimental design. The study population is a student of class VII in SMP 11 totaled 310 students. The sampling technique of purposive sampling is taking 34 students / class VII student of SMP 11 A Pontianak. Analyzed using t-test. The result showed an average initial test and final test 23.18 17.97 (an increase of 5.21). Analysis of the effect of test t-test value 15.95 is greater than the value ttable 2,035, meaning that there are significant hypothetical model of problem-based learning on students' ability SMP 11 shot put Pontianak. The percentage increase of 28.49%. Based on these results it can be concluded that the model of problem-based learning has a positive influence on shot-put capacity building. Keywords: Problem-Based Learning Model, Shot Put Abstrak : Masalah penelitian ini adalah adakah pengaruh model problembased learning terhadap kemampuan tolak peluru siswa SMPN 11 Pontianak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model problem-based learning terhadap kemampuan tolak peluru siswa SMPN 11 Pontianak. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan bentuk pre-experimental design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII di SMPN 11 berjumlah 310 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan sampling purposive yaitu mengambil 34 siswa/siswi kelas VII A SMPN 11 Pontianak. Analisis data menggunakan analisis uji-t. Hasil penelitian diperoleh rata-rata tes awal 17,97 dan tes akhir 23,18 (meningkat sebesar 5,21). Analisis uji pengaruh nilai t test 15,95 lebih besar dari nilai t tabel 2.035, artinya hipotesis terdapat pengaruh model problem-based learning terhadap kemampuan tolak peluru siswa SMPN 11 Pontianak. Persentase peningkatan sebesar 28,49%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model problem-based learning memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan tolak peluru. Kata Kunci: Model Problem-Based Learning, Tolak Peluru

P endidikan merupakan sebuah kegiatan yang mengaplikasikan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan manusia baik berhubungan dengan tingkah laku, peradaban dan kehidupan dalam pendidikan. Menurut John Dewey dalam Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati (2007) pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia. Pendidikan juga merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pada proses pendidikan terdapat beberapa macam jenis pendidikan, seperti pendidikan jasmani yang memberikan dampak positif bagi siswa, yaitu dalam pembentukan psikomotor, perkembangan afektif dan kognitif. Menurut UNESCO dalam Victor Simanjuntak dan Marzuki (2012) Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan serta pembentukan watak. Sedangkan Menurut Husdarta (2009), pendidikan jasmani dan kesehatan pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Berdasarkan alasan tersebut, maka pendidikan jasmani dimasukkan dalam kurikulum pendidikan nasional. Ditinjau dari pendidikan jasmani dan kesehatan, aktifitas gerak siswa merupakan sarana pendidikan, sehingga pendidikan jasmani dan kesehatan diharapkan dapat merangsang perkembangan dan pertumbuhan jasmani siswa. Dalam proses pendidikan jasmani, proses pembelajaran adalah yang merupakan dari ruang lingkup pendidikan, dimana proses pembelajaran merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan secara terencana dan teratur dalam sebuah kegiatan pendidikan yang diberikan untuk mencapai suatu pencapaian yang ingin diharapkan dalam suatu proses pembelajaran. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dalam Dini Rosdiani (2013) pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga terdapat beberapa materi pembelajaran antaranya adalah materi pembelajaran atletik. Menurut Yudha M. Saputra (2004) atletik merupakan kegiatan manusia seharihari yang dapat dikembangkan menjadi kegiatan bermain dan olahraga yang 1

diperlombakan dalam bentuk jalan, lari, lompat, dan lempar. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang diajarkan disekolah, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Tolak peluru adalah salah satu nomor tolakan dalam cabang olahraga atletik. Tujuan tolak peluru adalah untuk mencapai jarak tolakan yang sejauhjauhnya, sesuai dengan namanya tolak bukan lempar, tetapi ditolak atau didorong dengan tangan satu bermula diletakkan dipangkal bahu (Giri Wiarto, 2013). Sesuai dengan namanya, tolak, bukan lempar, alat itu ditolak atau didorong dengan satu tangan, bermula diletakkan dipangkal bahu. Ini berarti, siswa yang postur tubuhnya tinggi dan besar akan dapat menolak peluru dengan baik. Pencapaian prestasi tolak peluru membutuhkan koordinasi ketangkasan dan ketepatan waktu, kecepatan menolak, disamping kekuatan. Dalam keterampilan tolak peluru, ada dua cara awalan yang dapat dilakukan, yaitu awalan menyamping dan awalan mundur. Menurut Yudha M. Saputra (2004) tolak peluru merupakan salah satu jenis keterampilan menolakkan benda berupa peluru sejauh mungkin. Pendidikan jasmani di sekolah-sekolah baik itu SD, SMP, maupun SMA masih kurang di dalam proses pembelajarannya, tenaga pengajar yang tidak sesuai dengan bidangnya sangat mempengaruhi di dalam proses belajar mengajar. Metode-metode yang di berikan tidak berkembang sehingga mempengaruhi perkembangan kompetensi siswa. Untuk itu perlu adanya perubahan demi pencapaian hasil belajar yang maksimal. Pada SMP Negeri 11 Pontianak dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani dan kesehatan terdapat pembelajaran atletik khususnya pada materi tolak peluru. Tolak peluru merupakan bagian dari olahraga individu sehingga untuk menentukan kemampuan seorang siswa itu berbeda-beda. Setelah peneliti melakukan observasi di SMP Negeri 11 Pontianak, peneliti dapat mengetahui kurangnya teknik dasar tolak peluru gaya menyamping pada siswa seperti menolak peluru dengan cara melempar, posisi kaki masih banyak yang salah, dan posisi badan masih banyak yang tidak pada posisi menyamping. Selain itu siswa juga kurang aktif untuk bertanya kepada guru apa yang telah guru sampaikan. Saat pembelajaran berlangsung, siswa cenderung merasa jenuh atau bosan dengan materi tolak peluru yang disampaikan guru, karena metode atau model pembelajaran yang digunakan tidak bervariasi atau terlalu monoton. Hanya beberapa siswa saja yang mau mengikuti proses pembelajaran dengan benar, sedangkan yang lain tidak mengikuti proses pembelajaran dengan bersungguhsungguh dan dengan asal-asalan dikarenakan pengawasan yang kurang maksimal dari guru pada siswa yang berada dibarisan belakang. Sehingga 2

kemampuan tolak peluru pada siswa tidak akan dapat berkembang dengan maksimal dan proses pembelajaran tidak mencapai hasil yang memuaskan. Masih banyak kemampuan menolak peluru pada siswa seperti teknik melempar. Salah satu pencapaian tujuan pembelajaran tolak peluru, peneliti menggunakan model problem-based learning. Problem-based learning atau PBM dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah (Wina Sanjaya, 2008). Tujuan peneliti menggunakan model problem-based learning adalah agar siswa lebih aktif dan kreatif untuk menyelesaikan masalah yang telah diberikan oleh guru secara berkelompok dan saling bekerjasama antar sesama temannya. David Johnson & Johnson dalam Wina Sanjaya (2008) mengemukakan 5 langkah pembelajaran berbasis masalah melalui kegiatan kelompok. a) Mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan dari peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik, hingga siswa menjadi jelas masalah apa yang akan dikaji. Dalam kegiatan ini guru bisa meminta pendapat dan penjelasan siswa tentang isu-isu hangat yang menarik untuk dipecahkan. b) Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta menganalisis berbagai faktor baik faktor yang bisa menghambat maupun faktor yang dapat mendukung dalam penyelesaian masalah. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam diskusi kelompok kecil, hingga pada akhirnya siswa dapat mengurutkan tindakan-tindakan prioritas yang dapat dilakukan sesuai dengan jenis penghambat yang diperkirakan. c) Merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas. Pada tahapan ini setiap siswa didorong untuk berpikir mengemukakan pendapat dan argumentasi tentang kemungkinan setiap tindakan yang dapat dilakukan. d) Menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan. e) Melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengetahui Pengaruh model problem-based learning Terhadap Kemampuan Tolak Peluru Gaya Menyamping Pada Siswa kelas VII SMP Negeri 11 Pontianak 3

METODE Metode penelitian yaitu eksperimen dengan bentuk desain eksperimen pre-experimental design. Pre-experimental design adalah desain penelitian dimana masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen, jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol (Sugiyono, 2010). Untuk desain penelitian eksperimen yang lebih spesifik, penulis menggunakan model penelitian one-group pretest-posttest design. O1 X O2 Keterangan : O1 : Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) O2 : Nilai posttest (setelah diberi perlakuan) X : Perlakuan Dalam penelitian ini subyek yang digunakan sebagai populasi adalah siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 11 Pontianak yang berjumlah 310 siswa dan siswi. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive. Sampling Purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Berdasarkan pendapat tersebut maka didalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan kelas VII A SMP N 11 Pontianak berjumlah 34 siswa dan siswi yang terdiri dari 19 siswi putri dan 15 siswa putra. Karena dari hasil observasi yang telah dilakukan peneliti, siswa-siswi kelas VII A masih banyak yang belum memahami teknik dasar tolak peluru gaya menyamping dengan benar, seperti gerak kaki, tangan, dan posisi tubuh yang masih salah. Kebanyakan siswa kelas VII A masih melakukan gerakan tolak peluru dengan cara melempar, bukan ditolak dan banyak siswa yang kurang aktif untuk bertanya kepada gurunya. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan tolak peluru gaya menyamping. Proses tes yang dilakukan dalam penelitian ini beracukan pada kisi-kisi penilaian keterampilan gerak dasar dalam tolak peluru gaya menyamping. Adapun kisi-kisi penilaian dalam kemampuan tolak peluru gaya menyamping terdiri dari gerakan sebagai berikut : 4

Tabel 1. Kisi-kisi Rubrik Penilaian Tolak Peluru No Aspek Penilaian Poin 1. Fase Persiapan 2. Fase Pelaksanaan 1. Kedua kaki dibuka selebar bahu dan posisi badan menyamping kearah tolakan. 2. Kaki kiri lurus di depan dan kaki kanan di belakang dengan lutut sedikit ditekuk. 3. Peluru dipegang tangan kanan dan diletakkan pada leher, sedangkan tangan kiri ke depan dengan relaks untuk penyeimbang 4. Pandangan mata ke arah tolakan. 1. Berat badan bertumpu pada kaki kanan. 2. Siku tangan kiri digerakkan ke samping belakang. 3. Putar pinggang ke depan dan ikuti meluruskan kaki kanan dengan cepat. 4. Tolakkan tangan kanan ke depan atas dan lepaskan peluru ketika posisi tangan kanan lurus ke depan 3. Fase Lanjutan 1. Setelah peluru dilepaskan, kaki kanan untuk menmpu dan menolak menggantikan posisi kaki kiri ke depan. 2. Sikap kedua tangan relaks di samping badan untuk menjaga keseimbangan. 1 2 3 4 Prosedur penelitian terdiri dari tes awal (pretest) yaitu tes yang diberikan pada siswa sebelum siswa diberikan perlakuan, merupakan tes untuk mengetahui kemampuan awal sampel penelitian, selanjutnya treatment dalam penelitian ini dilakukan berpanduan pada RPP sebanyak 3 kali pertemuan. Dimana dalam satu minggu terdiri dari 1 kali pertemuan, selanjutnya dilakukan 5

tes akhir (posttest) dengan tujuan mengetahui peningkatan kemampuan sampel penelitian. Didalam langkah memilih model penelitian, telah dikemukakan beberapa desain eksperimen diantaranya telah disertai rumus/cara analisis datanya. Untuk testing signifikansi, maka digunakan rumus t-test. Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan model penelitian. Sebelum dilakukan uji hipotesis maka perlu dilakukan uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan homogenitas. Selanjutnya uji pengaruh yang digunakan yaitu dengan rumus analisis t-tes. Adapun uji pengaruh yang digunakan yaitu dengan rumus t-tes (Ali Maksum, 2007) sebagai berikut : t = Keterangan : D = Perbedaan setiap pasangan skor (pretest-posstest) N = Jumlah Sampel HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah seluruh siswa siswi kelas VII A di SMP Negeri 11 Pontianak yang berjumlah 34 orang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan atau hasil belajar tolak peluru gaya menyamping pada siswa dengan menggunakan model Problem-Based Learning. Pengolahan data hasil penelitian berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan terhadap hasil belajar yang dimiliki siswa dengan analisis uji pengaruh. Hasil analisis data dibandingkan dan diambil kesimpulan untuk mengetahui hasil penelitian sebagai jawaban dari masalah penelitian. Berdasakan hasil penelitian adapun deskripsi data penelitian yang diperoleh dari tes awal sampai tes akhir adalah sebagai berikut: 6

Tabel 2 Data Deskriptif Kemampuan Tolak Peluru Gaya Menyamping Pada Siswa-siswi Kelas VII A SMPN 11 Pontianak Deskripsi Min Max Mean Std. Deviasi Tes awal (Pretest) 14 26 17,97 2,99 Tes akhir (Posttest) 20 32 23,18 3,02 Berdasarkan hasil dari pelaksanaan perlakuan yang telah dilakukan peneliti pada kelas VII A SMP Negeri 11 Pontianak dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model problem-based learning terhadap kemampuan tolak peluru gaya menyamping pada siswa-siswi kelas VII A SMPN 11 Pontianak. Adapun nilai dari perbandingan antara tes awal dan tes akhir di uraikan pada tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3 Rata-rata Kemampuan Tolak Peluru Gaya Menyamping Pada Siswa-siswi Kelas VII A SMPN 11 Pontianak. Data Rata-rata Hasil Belajar Tes Awal (Pretest) 17,97 Tes Akhir (Posttest) 23,18 Sedangkan berdasarkan hasil analisis deskriptif data tes awal dan tes akhir pada tabel 3 maka didapat rata-rata kemampuan tolak peluru gaya menyamping pada siswa-siswi kelas VII A SMPN 11 Pontianak, yaitu rata-rata tes awal 17,97 dan rata-rata tes akhir 23,18. Adapun hasil rata-rata tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambar garfik 1 sebagai berikut: 17,97 23,18 Tes Awal Tes Akhir Gambar 1 Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Tolak Peluru Gaya Menyamping Pada Siswa VII A SMPN 11 Pontianak Berdasarkan gambar grafik 1 diuraikan bahwa rata-rata terjadi peningkatan antara tes awal dan tes akhir, adapun peningkatan yang terjadi sebesar 5,21. 7

Sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis. Adapun pengujian persaratan analisis dilakukan dengan uji normalitas. Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung (pretest) = 10,089 dan Chi Kuadrat hitung (posttest) = 16,572, selanjutnya dibandingkan dengan Chi Kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) = 6. Berdasarkan tabel Chi Kuadrat (x 2 ), dapat diketahui bahwa bila dk = 6 dan kesalahan 1%, maka harga Chi Kuadrat tabel = 16,8. Karena Chi Kuadrat hitung untuk pretest = 10,089 dan posttest = 16,572 lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel (16,8). Data dalam penelitian yang dapat dianggap normal jika t hitung < t tabel, maka distribusi data statistik 34 siswa tersebut dapat dinyatakan normal. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan didapat hasil data pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 sebagai berikut: Interval Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Batas Z-skor Batas luas Luas Fh Nyata daerah daerah 13,5-1,49 0,4319 0,1352 4,5968 5 0,035 14 15 15,5-0,83 0,2967 16 17 0,0636 0,2331 7,9254 13 3,249 17,5-0,16 18 19 0,1951 0,2587 8,7958 9 0,005 19,5 0,51 20 21 0,3810 0,1859 6,3206 2 2,953 21,5 1,18 22 23 0,4678 0,0868 2,9512 3 0,001 23,5 1,85 24 25 0,4941 0,0263 0,8942 1 0,013 25,5 2,52 26 27 0,4993 0,0052 0,1768 1 3,833 27,5 3,19 34 10,089 Fo Interval 20 21 22 23 Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Data Posttest Batas Z-skor Batas luas Luas Fh Fo Nyata daerah daerah 19.5 21.5 23.5-1,22-0,56 0,11 0,3888 0,2123 0,0438 0,1765 6,001 10 2,6649 0,2561 8,7074 12 1,2451 8

24 25 0,77 0,2356 8,0104 7 0,1274 25.5 0,2794 26 27 1,43 0,1442 4,9028 1 3,1068 27.5 0,4236 28 29 2,09 0,0581 1,9754 2 0,0003 29.5 0,4817 30 31 2,75 0,0153 0,5202 1 0,4425 31.5 0,4970 32 33 3,42 0,0027 0,0918 1 8,9850 33.5 0,4997 34 16,572 Harga F hitung dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang sama, kebetulan jumlah n 1 dan n 2 sama yaitu 34 (dk pembilang dan dk penyebut sama), jadi berdasarkan tabel F, maka harga F hitung lebih kecil dari F tabel (1,06 < 2,30) untuk F tabel 5%. Dengan ketentuan F hitung < F tabel sebuah data dapat dikatakan homogen, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian data yang akan dianalisis homogen. Adapun hasil uji homogenitas yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.7 dan tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 6 Hasil Uji Homogenitas data Pretest Interval F X F.X X-µ (X-µ) 2 F (X-µ) 2 14 15 5 14,5 72,5-3,47 12,0409 60,2045 16 17 13 16,5 214,5-1,47 2,1609 28,0917 18 19 9 18,5 166,5 0,53 0,2809 2,5281 20 21 2 20,5 41 2,53 6,4009 12,8018 22 23 3 22,5 67.5 4,53 20,5209 61,5627 24 25 1 24,5 24.5 6,53 42,6409 42,6409 26 27 1 26,5 26.5 8,53 72,7609 72,7609 34 280,5906 S 2 = = 8,25 9

Tabel 7 Hasil Uji Homogenitas data Posttest Interval F X F.X X-µ (X-µ) 2 F (X-µ) 2 20 21 10 20,5 205-2,68 7,1824 71,824 22 23 12 22,5 270-0,68 0,4624 5,5488 24 25 7 24,5 171,5 1,32 1,7424 12,1968 26 27 1 26,5 26,5 3,32 11,0224 11,0224 28 29 2 28,5 57 5,32 28,3024 56,6048 30 31 1 30,5 30,5 7,32 53,5824 53,5824 32 33 1 32,5 32,5 9,32 86,8624 86,8624 34 297,6416 S 2 = = 8,75 Uji Homogenitas sebagai berikut: F = = = 1,06 Adapan uji pengaruh yang dilakukan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak yaitu dengan menggunakan analisi uji-t. Berdasarkan hasil penghitungan melalui pengaplikasian rumus uji-t didapatkan data pada tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 8 Hasil Uji-t antara Pretest dan Posttest Taraf Uraian Rata-rata t test d.b. t tabel Signifikansi Pretest 17,97 Posttest 23,18 15,95 33 2,035 5% Berdasarkan data pada tabel 4.8 maka didapat nilai t test yaitu sebesar 15,95. Dengan melihat tabel statistika dimana pada derajat kebebasan dk=(n-1) adalah 34-1=33 dan pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai t tabel sebesar 2.035. Dengan demikian nilai dari t test = 15,95 lebih besar dari nilai t tabel = 2.035, artinya hipotesis dapat diterima karena T test > T tabel. Berarti terdapat pengaruh model problem-based learning terhadap kemampuan tolak peluru 10

gaya menyamping pada siswa kelas VII A SMP Negeri 11 Pontianak. Adapun persentase peningkatan adalah sebesar 28,49 % Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen tentang pengaruh model problem-based learning terhadap kemampuan tolak peluru gaya menyamping pada siswa-siswi kelas VII A SMPN 11 Pontianak. Penelitian dilakukan dengan menganalisis uji pengaruh antara tes awal dan tes akhir untuk mengetahui uji peningkatan hasil belajar yang telah dilakukan siswa. Setelah siswa melakukan treatment yang telah diberikan peneliti dan peneliti melakukan tes kedua (posttest) siswa-siswi telah menunjukan perubahan atau peningkatan yang lebih dari tes sebelumnya (pretest). Pada penelitian ini model problem-based learning terhadap kemampuan tolak peluru gaya menyamping menjadi obyek utama dalam pembahasan penelitian ini. Model problem-based learning yang diterapkan pada siswa-siswi merupakan model pembelajaran yang membuat seluruh siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam suatu proses belajar dengan cara memecahkan masalah dari suatu materi ajar yang telah diberikan oleh gurunya. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja bersama dengan kelompoknya dan memecahkan masalah secara bersama tanpa harus terus menerima materi dari guru. Berdasarkan hasil pengambilan data baik tes awal atau tes akhir penelitian, didapatkan bahwa pada tes awal sebelum diberikan perlakuan melalui pembelajaran rata-rata hasil kemampuan tolak peluru gaya menyamping pada siswa-siswi kelas VII A SMPN 11 Pontianak, yaitu rata-rata tes awal 17,97 dan rata-rata tes akhir 23,18. Selanjutnya berdasarkan analisis uji pengaruh penarikan hipotesis nilai dari t test = 15,95 lebih besar dari nilai t tabel = 2.035, artinya hipotesis diterima berarti terdapat pengaruh model problem-based learning terhadap kemampuan tolak peluru gaya menyamping pada siswa-siswi kelas VII A SMPN 11 Pontianak. Adapun persentase peningkatan adalah sebesar 28,49%. Peningkatan kemampuan tersebut merupakan pengaruh dari proses pembelajaran dengan menggunakan model problem-based learning. Berdasarkan hasil pengolahan data melalui analisis statistik dapat dilihat bahwa setelah membandingkan antara tes awal dan tes akhir sebagian besar hasil yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Hal ini tentunya tidak lepas dari pengaruh model problem-based learning dengan cara siswa memecahkan masalah pembelajaran secara kelompok yang telah diberikan oleh gurunya.. Namun, ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam penelitian ini yaitu 11

lapangan di SMP Negeri 11 Pontianak terbuat dari semen semua. Jadi pada saat melakukan tes, lapangan yang menjadi sektor tolakan diberi matras yang sudah tidak digunakan lagi untuk menghindari lapangan agar tidak pecah terkena peluru yang asli. Dengan usaha demikian yang telah dilakukan oleh peneliti dan guru, penelitian dapat berjalan dengan cukup baik. Kemudian penelitian ini berkendala pada jumlah pertemuan yang sangat terbatas, sehingga peningkatan yang didapatpun hanya sebesar 28,49%. DAFTAR RUJUKAN Wiarto, Giri. (2013). ATLETIK. Yogyakarta : Graha Ilmu. Husdarta.(2009). Manajemen Pendidikan Jasmani.Bandung. Alfabeta. Rosdiani, Dini. (2013). Perencanaan Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media. Saputra, Yudha M. (2004). Dasar-dasar Keterampilan Atletik (Pendekatan Bermain untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama). Jakarta : Direktorat Jenderal Olahraga. Simanjuntak, Victor dan Marzuki. (2012). Bahan Ajar Pendalaman Materi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Pontianak : KAMI Pontianak. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta 12