60 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara berfikir dan berbuat, yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan suatu penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad, 980: 3). Sedangkan menurut Arikunto (006: 60) metodologi penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen komparatif. Metode eksperimen komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan permasalahan yang menggambarkan perbedaan karakteristik dari dua variabel atau lebih (Riduan, 008:3). Dengan latihan yang diberikan terlihat hubungan sebab akibat sebagai pengaruh pelaksanaan latihan didalam proses pemberian treatment berupa latihan permainan anak dengan alat dan permainan anak tanpa alat. B. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 998: 99). Variabel dalam penelitian ini dapat
6 di identifikasikan sebagai berikut: a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang nilai-nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya yang berguna untuk menerangkan dan meramalkan nilai variabel yang di lambangkan dengan (X). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Permainan Anak dengan Alat sebagai (X) dan Permainan Anak tanpa Alat sebagai (X). b. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang nilai-nilainya tergantung pada variabel lainnya dan merupakan variabel yang diterangkan nilainya, lambangkan dengan (Y). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kemampuan gerak (Motor Ability). C. Populasi dan Sampel. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. (Arikunto, 006: 30). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 SD Negeri Tekad yang berjumlah 6 siswa.. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 006:3). Arikunto mengemukakan Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjek kurang dari 00, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjek besar, dapat diambil 0-5% atau 0-5% atau lebih.
6 Berdasarkan pendapat tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 SD Negeri Tekad, sebanyak 6 siswa yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan siswa perempuan. D. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: K X T T OP K X T Keterangan : T T OP K K X X : Pre-test (Test Motor Ability) : Post-test (Test Motor Ability) : Ordinal Pairing : Kelompok perlakuan Pada : Kelompok Perlakuan Pata : Perlakuan dengan Pada : Perlakuan dengan Pata Adapun pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing sebagai berikut: 4 3 5 6 dst 7 E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang dipergunakan oleh peneliti
63 Instrumen penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah di olah (Arikunto, 006:60). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes motor ability yang mempunyai reliabilitas sebesar 0,93 dan validitasnya sebesar 0,87 dan terdiri dari 4 butir tes, yaitu:. Tes shuttle-run 4 x 0 meter. Tes lempar tangkap bola jarak meter dengan tembok 3. Tes stork stand positional balance 4. Tes lari cepat 30 meter Adapun petunjuk pelaksanaan setiap butir tes tersebut adalah sebagai berikut:. Tes Shuttle Run 4 x 0 meter Tujuan Alat/ Fasilitas : Mengukur kelincahan dalam bergerak mengubah arah : Stopwatch/ lintasan yang lurus dan datar dengan jarak 0 meter antara garis start dan garis finish. Pelaksanaan : Start dilakukan dengan berdiri. Pada aba-aba bersedia testee berdiri dengan salah satu ujung jari sedekat mungkin dengan garis start.. Tes Lempar Tangkap Bola Jarak meter dari Tembok Tujuan Alat/ Fasilitas Pelaksanaan : Mengukur kemampuan koordinasi mata dengan tangan : Bola tenis, stopwacth dan tembok yang rata. : Testee berdiri dibelakang garis batas sambil memegang bola tenis dengan kedua tangan di depan dada. Aba-aba ya testee dengan segera melakukan lempar
64 bola tenis dengan kedua tangan di depan dada. Aba-aba tangkap ke dinding selama 30 detik. Skor : Di hitung jumlah tangkapan bola yang dapat dilakukan selama 30 detik. 3. Tes Stork Stand Positional Balance Tujuan Alat/ Fasilitas Pelaksanaan : Mengukur keseimbangan tubuh : Stopwacth : Testee berdiri dengan tumpuan kaki yang paling kuat, kedua tangan dan letakkan di samping pinggang, lalu angkat kaki kanan dan tempatkan telapak kaki kanan di atas lutut pada kaki kiri, angkat tumit kaki kiri dan pertahankan posisi tersebut selama mungkin. Skor : Dihitung waktu yang dicapai dalam mempertahankan sikap di atas sampai dengan tidak memindahkan kaki kiri dari tempat semula. 4. Tes Lari Cepat 30 meter Tujuan Alat/ Fasilitas : Mengukur kecepatan lari : Stopwacth, lintasan lurus dan rata sejauh 30 meter, bendera. Pelaksanaan : start dilakukan dengan berdiri. Pada aba-aba bersedia testee berdiri dengan salah satu ujung jari kakinya sedekat mungkin dengan garis start. Aba-aba siap teste siap untuk berlari. Aba-aba ya testee dengan
65 segera lari menuju garis finish dengan jarak 30 meter, sampai melewati garis finish. Skor : dihitung waktu yang di tempuh dalam melakukan lari sejauh 30 meter. F. Teknik Analisis Data. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji untuk melihat apakah data penelitian yang diperoleh mempunyai distribusi atau sebaran normal atau tidak. Untuk pengujian normalitas ini adalah menggunakan uji Liliefors. Langkah pengujiannya mengikuti prosedur dari Sudjana (99: 466) yaitu: a. Pengamatan x, x,...xn dijadikan bilangan baku z, z,...zn dengan menggunakan rumus z i x i x SD Keterangan: SD: simpangan baku Zi : skor baku xi : row skor x : rata-rata b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi baku normal, kemudian dihitung peluang F (zi) = P ( z zi ) c. Selanjutnya dihitung proporsi z,z,...zn yang lebih kecil atau sama dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan dengan S (zi) maka banyaknya.. Z, Z,..., Z n... yang Z i S( Z i ) n
66 d. Hitung selisih F(zi) S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Ambil harga paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini dengan L0. Setelah harga L0 nilai hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan taraf signifikan 0,05. Bila harga L0 L tabel maka data yang akan diolah tersebut berdistribusi normal sedangkan bila L0 dari L tabel maka data tersebut berdistribusi tidak normal.. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh informasi apakah kedua kelompok sampel memiliki varian yang homogen atau tidak. Untuk pengujian homogenitas digunakan rumus sebagai berikut: F = Varian terbesar Varian terkecil Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan rumus: Dk pembilang : n- (untuk varian terbesar ) Dk penyebut : n- (untuk varian terkecil ) Taraf signifikan (0,05 ) maka dicari pada tabel F Didapat dari tabel F dengan kriteria pengujian Jika: F hitung F tabel tidak homogen F hitung F tabel berarti homogen 3. Uji t Berdasarkan kenormalan atau tidaknya serta homogen atau tidaknya varian antara kedua antara kedua kelompok sampel maka analisis yang digunakan
67 dapat dikemukakan beberapa alternatif, sebagai berikut: a. Data berdistribusi normal dan kedua kelompok mempunyai varian yang homogen (σ=σ ) maka uji t yang dipergunakan untuk menguji hipotesis penelitian seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (99:39) adalah: t hitung S X gab X n n S gab keterangan : ( n ) x S n ( n n ) x S X X S S n n : rerata kelompok eksperimen : rerata kelompok kontrol : simpangan baku kelompok eksperimen : simpangan baku kelompok kontrol : jumlah sampel kelompok eksperimen : jumlah sampel kelompok kontrol b. Salah satu data berdistribusi normal dan data yang lain tidak berdistribusi normal (σ σ) kedua kelompok sampel yang mempunyai varians homogen atau tidak homogen maka rumus yang digunakan menurut Sudjana (99: 4) adalah: t hitung = ( X X ) S n S n
68 keterangan: X X S S n n : rerata kelompok eksperimen : rerata kelompok kontrol : simpangan baku kelompok eksperimen : simpangan baku kelompok kontrol : jumlah sampel kelompok eksperimen : jumlah sampel kelompok kontrol c. Bila kedua data berdistribusi tidak normal, kedua kelompok sampel homogen atau tidak, maka rumus yang digunakan adalah: Z N N U N N ( n n ) U N N U N ( n n ) R N ( n n ) R Pengujian taraf signifikan perbedaan antara kelompok eksperimen A dan kelompok eksperimen B adalah jika Z hitung Z tabel berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen A dan kelompok eksperimen B dan sebaliknya, jika Zhitung Ztabel berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen A dan kelompok eksperimen B. 4. Uji Pengaruh Untuk mengetahui pengaruh latihan permainan anak dengan alat dan permainan, maka digunakan rumus uji pengaruh menurut Sujdana (99: 4) sebagai berikut:
69 t = B Sb/ n Keterangan: B Sb : selisih rata-rata pre-tes dan post-tes kelompok eksperimen : standar deviasi dari selisih kelompok antara post-tes dan pre-tes : akar dari jumlah sampel kelompok eksperimen.