BAB I PENDAHULUAN. tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis harus direspon dengan sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. mencetak tenaga yang terdidik dan siap memasuki dunia kerja. di antara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan akuntansi,

BAB I PENDAHULUAN. yang disedikan oleh para unversitas negeri ataupun universitas swasta di

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara lain, baik berupa barang, jasa, investasi, modal dan juga sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak era globalisasi ini, pertumbuhan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penelitian tentang Pengaruh Pelatihan Profesional, Parental Influence dan

BAB I PENDAHULUAN. akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan

BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Bastian (2007:11), pendidikan adalah kunci kemajuan semua bidang.

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi dan juga adanya

BAB I PENDAHULUAN. seseorang menurut pandangan orang banyak. Semakin bagus karir yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu juga mereka termotivasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. publik. Krisis atau menurunnya kepercayaan dari masyarakat terhadap mutu jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa profesional akuntan publik. Kasus-kasus manipulasi yang telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong sebagai angkatan

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi Akuntan. Pendidikan ini harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) Kemenkeu mencatat kurang lebih dari enam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Setiap individu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan dalam karir. Terkadang beberapa orang tidak melakukan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN sehingga Institut

BAB I PENDAHULUAN. fenomena kebangkrutan perusahaan, seperti kasus Bank Mega skandal Enron

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal

BAB I PENDAHULUAN. munculnya lembaga keuangan baik perbankan, non perbankan serta perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyumbang penerimaan Negara dalam rangka kemandirian. sehingga banyak terdapat industri-industri dari berbagai sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan para tenaga ahli yang handal dalam bidangnya masing-masing.

BAB 1 PENDAHULUAN. menghasilkan sarjana akuntansi yang berkualitas dan siap dipakai.

PERSEPSI KARAKTERISTIK INDIVIDU TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN. (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Surakarta) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Tantangan tersebut adalah diberlakukannya perdagangan bebas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar untuk memilih jurusan. Baik itu berasal dari diri

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang sehat dan efisien. Seiring dengan berjalan nya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya jumlah akuntan publik yang ada di Indonesia mendapat perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis di Indonesia saat ini menunjukkan perkembangan yang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung hanya kepada lulusan perguruan tinggi negeri tertentu atau melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. oleh Basuki (1999) dalam Wany (2011) Akuntansi mendapat tempat yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik (KAP), yaitu jasa assurance dan jasa non assurance. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. memilih jurusan Ekonomi baik jurusan Manajemen maupun Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Memilih dan mencari pekerjaan memiliki tingkat kesulitan dan keunikan sendiri

BAB I PENDAHULUAN. berkembang termasuk Indonesia, telah mempengaruhi pasar tenaga kerja. Perubahanperubahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey pada Auditor pada KAP Wilayah Jawa Tengah)

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007)

BAB I PENDAHULUAN. saatnya nanti akan mecapai yang dicita-citakanya. Seorang individu diharapkan bisa

BAB I PENDAHULUAN. mejadi titik penting dalam perjalanan hidup manusia, oleh karenanya karir seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Jasa akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam. suatu negara. Ditintajau dari fungsinya, jasa akuntansi berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap manusia dihadapkan dalam beberapa pilihan hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing auditor berbeda. Auditor pemerintah dibedakan menjadi dua yaitu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dari lulusan S1 akuntansi perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Hal ini membuat

KATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul

aktivitas-aktivitas investasi, perbankan dan capital raising, jasa perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pengaruh dari lingkungan etika, pengalaman auditor dan kompleksitas

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Audit laporan keuangan berperan untuk mengurangi risiko informasi yang terkandung

BAB I PENDAHULUAN. oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Akuntan Publik Sumber: PPPK Kementerian Keuangan RI (2014),

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, profesi auditor mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata mata bekerja untuk. dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi jurusan

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat sekarang ini dapat

ABSTRAK. professional mempunyai hasil Chi-kuadrat hitung = dan Chi-kuadrat tabel = jadi H

Titik Chomariyati F BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikannya, hal ini terjadi karena akuntan merupakan produk dari

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana pengacara dalam melaksanakan keahliannya akan memperoleh fee dari klien

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. penilai yang bebas terhadap seluruh aktivitas perusahaan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia profesi Akuntan publik atau Auditor mulai berkembang pada tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang tentang penanaman modal asing. Sekarang Akuntan di Indonesia berada dalam sebuah organisasi profesi yang disebut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). IAI berdiri pada tahun 1957 dan beranggotakan akuntan dari berbagai bidang yang terbagi dalam 4 (empat) komponen, yaitu akuntan publik (Auditor), akuntan manajemen, akuntan pemerintahan, dan akuntan pendidik. Sampai saat ini profesi akuntan publik terus mengalami perkembangan, akan tetapi hingga sekarang di Indonesia masih sangat kekurangan akuntan publik (Auditor). Hal itu dapat disebabkan salah satunya karena kurangnya minat mahasiswa yang setelah lulus sarjana untuk berprofesi sebagai akuntan publik. Slameto (2010:180), menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Dapat disimpulkan bahwa seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang dikarenakan hal tersebut datang dari dalam diri seseorang yang didasarkan rasa suka dan tidak adanya paksaan dari pihak luar. Namun seperti yang diketahui minat berprofesi sebagai akuntan publik (auditor) pada mahasiswa akuntansi masih rendah. 1

2 Banyaknya persyaratan yang harus ditempuh bagi para mahasiswa sebelum ataupun sesudah menjadi akuntan publik (Auditor) juga menjadi penyebab kurangnya minat untuk menjadi akuntan publik (Auditor). Namun akhir-akhir ini pemerintah bersama dengan IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia) berupaya untuk mengurangi persyaratan-persyaratan yang sekiranya memberatkan agar banyak dari lulusan mahasiswa nanti dapat memilih karir menjadi akuntan publik (Auditor). Diantaranya yaitu direncanakannya ujian langsung sertifikasi untuk menjadi akuntan publik, sehingga bagi mahasiswa Akuntansi yang sudah lulus sarjana dapat langsung mengikuti ujian tersebut tanpa harus mengikuti pendidikan profesi akuntansi. Namun tentu saja persiapan yang dibutuhkan harus lebih ekstra dibanding yang sudah mengikuti pendidikan profesi akuntansi. Indonesia saat ini telah mengahasilkan lulusan-lulusan sarjana dari berbagai jurusan yang terbaik. Seperti yang telah di ketahui, lulusan dari perguruan tinggi ini menghasilkan individu yang matang dan berkualitas. Lulusan sarjana di anggap cukup siap dalam memasuki dunia kerja dengan modal pengetahuan yang di peroleh ketika telah melakukan pendidikan jenjang profesi perguruan tinggi. Mahasiswa-mahasiswa ekonomi yang telah lulus dari perguruan tinggi merupakan salah satu calon pekerja yang akan memasuki dunia kerja. Pemilihan sebuah karir merupakan tahap awal dalam memulai karir tersebut. Pilihan karir yang akan dipilih bukan karena hanya faktor suka atau sekedar iseng tetapi ada berbagai hal yang dipertimbangkan oleh individu dalam memilih pilihannya. Pilihan karir dalam profesi akuntansi dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian utama menurut Dian dan Andriani (2011), yaitu: 1) Akuntansi Publik atau auditor, adalah

3 akuntan yang bekerja di kantor akuntan publik. akuntan publik adalah akuntan yang bergerak dalam bidang akuntansi publik, yaitu menyerahkan berbagai macam jasa akuntansi untuk perusahaan-perusahaan bisnis. Akuntan publik merupakan satusatunya profesi yang berhak memberikan opini atas kewajaran dari laporan keuangan yang disusun manajemenjenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh kantor akuntan publik adalah pemeriksaan laporan keuangan dan konsultasi di bidang keuangan. Jenis pekerjaan tersebut mencerminkan seorang akuntan yang bekerja di kantor akuntan publik akan selalu berhubungan dengan klien, yaitu perusahaan yang meminta jasa pada kantor akuntan publik. 2) akuntan perusahaan atau auditor intern, adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan ekfektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi. 3) akuntan pendidik, merupakan profesi yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang akuntan lainnya. Akuntan pendidik melaksanakan proses penciptaan profesional, baik profesi akuntan publik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah. Seiring dengan perkembangan perekonomian yang pesat, maka dibutuhkan akuntan yang semakin banyak pula. Dalam konteks permasalahan inilah diperlukan pemenuhan kebutuhan akan tenaga akuntan pendidik. 4) akuntan pemerintah, adalah akuntan yang bekerja pada instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang ditunjuk oleh unit-unit organisasi dalam pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditunjuk kepada pemerintah.

4 Mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinya terdiri dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilainilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik (Auditor), bisa jadi dipengaruhi oleh faktor yang berbeda dengan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan pendidik, demikian juga kemungkinan faktor-faktor itu berbeda apabila mahasiswa memilih karir yang berbeda (Rahayu dkk dalam Nanang, 2014). Pemilihan karir mahasiswa sebagian besar juga di pengaruhi oleh pandangan yang mereka bentuk sendiri. Maka persepsi dan pandangan mengenai karir tersebut merupakan hal yang penting yang harus di pikirkan oleh individu sejak awal. Pada umumnya persepsi mereka di pengaruhi oleh pemahaman akan suatu profesi atau informasi yang di peroleh dari keluarga atau kerabat, teman, alumni terdahulu, dosen dan media informasi lainnya. Saat itu cenderung banyak mahasiswa yang kurang paham akan profesi yang mereka pilih. Perkembangan lingkungan bisnis yang begitu cepat menuntut mahasiwa untuk merubah keputusan mereka dari waktu ke waktu. Persepsi seseorang akan suatu hal juga dapat mempengaruhi pemikiran orang tersebut. Dalam hal ini persepsi mahasiswa akuntansi mengenai profesi auditor. Robbins S (2008 : 175) menyatakan bahwa persepsi sebagai sebagai gambaran seseorang tentang suatu objek yang menjadi fokus permasalahan yang sedang di hadapi. Persepsi sangat tergantung pada faktor-faktor, antara lain individu yang membuat persepsi, situasi yang terjadi pada saat persepsi itu

5 dirumuskan, serta gangguan-ganguan yang mempengaruhi dalam proses pembentukan persepsi. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Apabila seseorang mempunyai persepsi yang positif akan sesuatu hal, maka cenderung akan mendukung hal tersebut. Begitu pula sebaliknya apabila seseorang mempunyai persepsi yang negatif akan sesuatu hal maka cenderung untuk menghindari hal tersebut. Mahasiswa Akuntansi dalam mempersepsikan mengenai profesi akuntan publik bermacam-macam. Ada yang mempersepsikan mengenai akuntan publik itu positif maupun negatif sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi keinginanya untuk berprofesi sebagai auditor. Terdapat faktor lain yang yang bisa mempengaruhi minat menjadi auditor adalah motivasi dari mahasiswa itu sendiri. Marihot Tua (2002 : 321), mendefinisikan motivasi sebagai faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah. Motivasi sering pula di aritkan dengan keinginan, tujuan, kebutuhan, atau dorongan. Motivasi sangatlah di butuhkan oleh setiap manusia karena dari motivasi dapat membuat seseorang lebih giat dan berantusias dalam bekerja untuk mendapatkan hasil yang optimal. Motivasi merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Dalam kehidupan sehari-hari motivasi dibutuhkan karena dapat menyemangati diri seseorang untuk mencapai apa yang diinginkannya. Seseorang yang mempunyai motivasi yang kuat akan sesuatu hal pasti cenderung akan

6 berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hal tersebut. Sehingga ia akan melakukan apapun untuk mencapai hal yang diinginkanya. Motivasi dapat digambarkan dengan kemauan untuk maju, kemampuan dalam mengambil inisiatif dan bertindak efektif, serta kemampuan dalam menghadapi kegagalan. Mahsiswa akuntansi yang memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi auditor, pasti akan selalu berusaha sebaik mungkin agar dapat mencapai keinginanya tersebut. Motivasi mahasiswa akuntansi yang ingin berkarir sebagai auditor saat ini masih rendah. Contohnya pada mahsiswa akuntansi yang ada di STIE PERBANAS SURABAYA. Motivasi yang ada pada mahasiswa akuntansi yang ingin berkarir sebagai auditor di STIE PERBANAS SURABAYA masih rendah. Hal ini di dasari oleh masih sedikit mahasiswa akuntansi yang menempuh mata kuliah audit fraud. Mahasiswa akuntansi yang menempuh mata kuliah audit sebayak 29 mahsiswa sedangkan kuota yang di tentukan adalah 60 mahasiswa. ini menunjukkan bahwa Jika mahasiswa ingin berprofesi sebagai auditor maka mahasiswa tersebut harus menempuh mata kuliah audit fraud. Tetapi pada kenyataannya menunjukan hal yang berbeda yaitu masih sedikit mahasiswa yang menempuh mata kuliah audit fraud di STIE PERBANAS SURABAYA, sehingga dapat di simpulkan bahwa masih kurangnya motivasi yang ada pada diri mahasiwa akuntansi di STIE PERBANAS SURABAYA yang ingin bekarir atau berprofesi sebagai auditor. Kurangnya motivasi mahasiswa akuntansi STIE PERBANAS SURABAYA untuk menjadi auditor juga di sebabkan oleh pandangan mahasiswa tentang profesi auditor. Mahasiswa memandang profesi

7 auditor lebih sulit di jalani dari pada profesi yang lain, sehingga menyebabkan kurangnya minat mahasiwa untuk berkarir menjadi auditor. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Motivasi dan Persepsi Mengenai Profesi Auditor terhadap Minat Mahasiswa Program Studi Akuntansi di STIE PERBANAS SURABAYA untuk berprofesi sebagai auditor. Penelitian ini dianggap perlu dilakukan karena dengan adanya motivasi dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang profesi auditor bagaimana nantinya dapat mempengaruhi langsung terhadap minat menjadi auditor. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraikan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan, yaitu: 1. Apakah Motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat menjadi auditor? 2. Apakah Persepsi mempunyai pengaruh yang signifikan signifikan terhadap minat menjadi auditor? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari motivasi terhadap minat menjadi auditor. 2. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari persepsi terhadap minat menjadi auditor.

8 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat di ambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk STIE Perbanas Surabaya Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi bagi STIE Perbanas Surabaya mengenai cara-cara untuk meningkatkan minat mahasiwa akuntansi untuk berkarir menjadi auditor dan menghasilkan lulusan sarjana ekonomi yang berkualitas yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. 2. Untuk Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi dan persepsi dalam minat menjadi auditor. 3. Untuk Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi mahasiswa dan menjadi bahan pertimbangan dalam minat menjadi Auditor. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Berikut ini penulis akan menyajikan uraian singkat materi pokok yang akan dibahas pada masing-masing bab, sehingga dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang proposal penelitian ini: BAB I PENDAHULUAN Bab pertama dari proposal penelitian ini menguraikan secara singkat mengenai isi proposal penelitian yang meliputi latar belakang

9 masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan proposal. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memaparkan tentang Penelitian Terdahulu, Landasan Teori, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan berbagai hal, diantaranya Rancangan Penelitian, Batasan Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel, Instrumen Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel, Data dan Metode Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Pada bab ini akan di jelaskan tentang gambaran subyek penelitian dan analisis data dari hasil penelitian yang meliputi analisis deskriptif, analisis statistik, dan pembahasan. BAB V PENUTUP Pada bab ini akan di uraikan tentang kesimpulan dari penelitian yang merupakan jawaban atas rumusan masalah, keterbatasan penelitian dan saran.