BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak nomor empat di dunia dengan jumlah penduduk 255 juta orang. Jumlah penduduk yang banyak mempengaruhi fasilitas kebutuhan manusia. Kebutuhan tersebut salah satunya adalah fasilitas pelayanan kesehatan. Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia terus membangun fasilitas pelayanan kesehatan. Proyek pembangunan gedung pelayanan kesehatan ini diharapkan penduduk Indonesia khususnya Jakarta dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Menurut SNI-1726-2002 bangunan rumah sakit atau pelayanan kesehatan adalah bangunan yang paling tidak boleh rusak saat terjadi gempa bumi. Hal ini lah yang menjadi dasar pemikiran inovasi bangunan precast tahan gempa. Proyek pembangunan gedung pelayanan kesehatan ST. Carolus Borromeus dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap pertama meliputi pekerjaan pemasangan PC Wall dan Spun Pile. Pekerjaan tahap kedua meliputi erection kolom, balok dan hollow core slab. Pekerjaan tahap 1 sudah selesai namun sekarang masih berjalan tahap kedua. Rencananya pekerjaan tahap kedua ini selesai dibulan mei 2017. WIKA Beton di proyek ini ikut ambil bagian dalam pekerjaan struktur. Untuk tahap kedua ini difokuskan untuk menyelesaikan pekerjaan struktur seperti kolom precast, balok precast, hollow core slab. Karena produk yang dipakai di proyek ini menggunakan precast maka pekerjaan disini relatif lebih cepat karena hanya instalasi saja. Proyek ini merupakan proyek gedung yang menggunakan Sistem sambungan untuk precast berbeda dari sambungan konvensional. Sistem sambungan kolom-balok menggunakan sambungan spircon. Sistem sambungan
spircon terletak di joint antara kolom dengan balok. Tujuan dari penggunaan sistem spircon ini adalah karena komponen struktur yang digunakan disini menggunakan precast dan didesain tahan gempa. Terdapat produk dari WIKA Beton yaitu HCS, HCS sendiri fungsinya sama seperti plat lantai namun plat lantai Oleh karena itu perlu dibahas metode pelaksanaan penulangan sambungan kolom-balok menggunakan spircon dan sambungan balok-hcs. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas suatu pekerjaan perlu ditinjau untuk memanajemen waktu guna mencapai suatu pekerjaan yang efektif baik waktu dan biaya. Faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerjaan meliputi tenaga kerja,biaya, dan lingkungan kerja. Perlu adanya analisa mengenai produktivitas waktu untuk mengetahui cycle time suatu pekerjaan dan jumlah produk yang dapat dihasilkan. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam laporan magang ini adalah : 1. Bagaimana metode pelaksanaan penulangan kolom-balok? 2. Bagaimana metode pelaksanaan penulangan balok-hcs? 3. Bagaimana metode pelaksanaan bekisting pedestal? 4. Berapa produktivitas waktu dan pekerja dalam pekerjaan penulangan kolom-balok? 5. Berapa produktivitas waktu dan pekerja dalam pekerjaan penulangan balok-hcs? 6. Berapa produktivitas waktu dan pekerja dalam pekerjaan bekisting kolom? 1.3 Tujuan Tujuan dari penulisan laporan magang ini adalah : 1. Mengetahui metode pelaksanaan penulangan sambungan kolom-balok
2. Mengetahui metode pelaksanaan penulangan sambungan balok-hcs 3. Mengetahui metode pelaksanaan bekisting sambungan kolom-balok 4. Menganalisa durasi waktu dan produktivitas pekerja penulangan sambungan kolom-balok 5. Menganalisa durasi waktu dan produktivitas pekerja penulangan sambungan balok-hcs 6. Menganalisa durasi waktu dan produktivitas pekerjaan bekisting kolom. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah yang dibahas pada laporan magang ini adalah : 1. Studi yang ditinjau hanya metode pelaksanaan penulangan kolom-balok precast di basement 3 sampai lantai 1 pada proyek ST. Carolus Borromeus. 2. Studi yang ditinjau hanya metode pelaksanaan penulangan balok-hcs precast di basement 3 sampai lantai 1 pada proyek ST. Carolus Borromeus. 3. Perhitungan struktur sambungan tidak dihitung. 4. Perhitungan produktivitas waktu dan pekerja penulangan dan pembuatan bekisting kolom-balok precast dilakukan dengan cara menganalisa waktu pelaksanaan sambungan kolom-balok. 5. Analisa durasi waktu yang ditinjau hanya pada area basement 3 sampai lantai 1 gedung. 1.5 Manfaat Manfaat dari penulisan laporan magang ini adalah : 1. Pembaca dapat mengetahui metode pelaksanaan penulangan sambungan kolom-balok precast menggunakan sambungan spircon.
2. Pembaca dapat mengetahui metode pelaksanaan penulangan sambungan balok-hcs 3. Pembaca dapat mengetahui metode pelaksanaan bekisting (formwork) kepala kolom. 4. Pembaca dapat mengetahui produktivitas waktu dan pekerja dari pekerjaan penulangan dan pembuatan bekisting kolom 5. Pembaca dapat mengetahui produktivitas waktu dan pekerja dari pekerjaan penulangan dan pembuatan penulangan kolom-balok 6. Pembaca dapat mengetahui produktivitas waktu dan pekerja dari pekerjaan penulangan dan pembuatan penulangan balok-kolom 1.6 Sistematika Penulisan Laporan Magang Sistematika penulisan yang digunakan adalah : 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, tujuan, batasan masalah, manfaat, dan sistematika penulisan dalam menyelesaikan laporan magang ini. 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tinjauan pustaka atau teori sebagai acuan dalam penulisan laporan magang ini. 3. BAB III MANAJEMEN/ORGANISASI INSTANSI/PROYEK Bab ini berisi organisasi instansi, organisasi proyek, alamat instansi, visi dan misi instansi, profil perusahaan serta unsur unsur yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek. 4. BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang metode pelaksanaan sambungan penulangan kolom-balok HCS precast serta produktivitas waktu dan pekerja pelaksanaan sambungan kolom-balok precast ST. Carolus Borromeus. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penyusunan laporan magang ini.