LAMPIRAN. Depresi. Teori Interpersonal Depresi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

MAYOR DEPRESSION DISORDER

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

MOOD DISORDER. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A / YUNITA KURNIAWATI, S.Psi., M.Psi dita.lecture.ub.ac.id

Maramis (2005) memasukkan depresi sebagai gangguan afek dan emosi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. penutupan rumah sakit jiwa dan cepatnya pengeluaran pasien tanpa

Gangguan Mood/Suasana Perasaan

PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Artritis reumatoid (AR) merupakan suatu penyakit inflamasi kronik yang ditandai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. 1

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. dan pengurus pondok pesantren tersebut. Pesantren memiliki tradisi kuat. pendahulunya dari generasi ke generasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. disertai suatu perubahan pada keseluruhan tingkat aktivitas. 1. Gangguan afektif bipolar adalah salah satu gangguan mood yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dahulu depresi lebih dikenal dengan istilah melankolia pada zaman

BAB I PENDAHULAN. Kecemasan adalah sinyal akan datangnya bahaya (Schultz & Schultz, 1994).

BERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja yang tinggal di Indonesia seperti tuntutan sekolah yang bertambah tinggi,

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar menurut Diagnostic and Statistical Manual of

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Lhoksukon dan rumah pasien rawat jalan Puskesmas Lhoksukon.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rongga mulut merupakan gambaran dari kesehatan seluruh tubuh, karena

BAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Depresi. Depresi adalah suatu penyakit jiwa dengan gejala utama sedih, yang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas agar dapat dimanfaatkan dan digunakan. mempertahankan eksistensi bangsa di era yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. menandakan jumlah lansia dari tahun ke tahun akan bertambah. Di negara maju

PENGKAJIAN LANSIA 2 : PSIKOGERONTIK. Chairul Huda Al Husna

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari seorang anak menjadi seorang

BAB II LANDASAN TEORI. dalam aktivitas yang biasa dilakukan (Davison et al., 2007). Depresi

DERAJAT DAN FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2008 PERIODE SEPTEMBER 2009 DESEMBER

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN )

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi. Ansietas dan depresi merupakan bentuk emosional yang terbanyak pada

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian serius bagi orang tua, praktisi pendidikan, ataupun remaja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Usia lanjut adalah suatu proses yang tidak dapat dihindari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Menurut perkiraan United States Bureau of Census 1993, populasi lanjut

BAB I PENDAHULUAN. selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

HUBUNGAN ANTARA KESABARAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASKA STROKE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk

BAB II TINJAUAN TEORI

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH

Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Faktor-Faktor Pendulung..., Nisa Nur Fauziah, FPSI UI, 2008

1/17/2010. KESEHATAN JIWA DAN GIMUL Muslim, MPH KESEHATAN JIWA. tetapi KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat. dan cenderung bertambah lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN DEPRESI POSTPARTUM DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI

HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB 1 PENDAHULUAN. perilaku berkaitan dengan gangguan fungsi akibat gangguan biologik, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

BAB II Enuresis Stres Susah buang air besar Alergi TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

Pedologi. Review Seluruh Materi. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Definisi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Modul ke: Pedologi. Skizofrenia. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

ASSALAMU ALAIKUM WA RAHMATULLAHI WA BARAKATUH

Kesehatan memiliki nilai yang sangat penting dalam kehidupan. manusia, sehat bukan hanya sebagai kondisi bebas dari penyakit atau

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan

TUJUAN WAWANCARA MEDIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

BAB I PENDAHULUAN. psikososial seperti bencana dan konflik yang dialami sehingga berdampak. meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa(keliat, 2011).

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari

Pengertian Kehilangan adalah perubahan dari sesuatu yang ada menjadi tidak ada atau situasi yang diharapkan terjadi tidak tercapai. Kehilangan dapat d

Transkripsi:

LAMPIRAN Depresi Teori depresi dalam ilmu psikologi, banyak aliran yang menjelaskannya secara berbeda.teori psikologi tentang depresi adalah penjelasan predisposisi depresi ditinjau dari sudut pandang aliran tertentu. Di bawah ini, akan di kemukakan teori psikologi yang menjelaskan tentang depresi yaitu teori interpersonal dan teori kognitif. Teori Interpersonal Depresi Dalam teori ini dibahas mengenai hubungan antara orang-orang yang depresi dengan orang lain. Pada individu yang depresi cenderung memiliki sedikit jaringan sosial dan menganggap jaringan sosial hanya memberikan sedikit dukungan (Keltner & Kring, dalam Davison, 2006). Berkurangnya dukungan sosial dapat melemahkan kemampuan individu untuk mengatasi berbagai peristiwa hidup yang negatif dan membuatnya rentan terhadap depresi (Billings dkk dalam Davison, 2006). Kurangnya dukungan sosial tersebut kemungkinan disebabkan oleh fakta bahwa orang-orang yang depresi memicu reaksi negatif dari orang lain (Coyne, dalam Davison, 2006). Data menunjukkan bahwa perilaku orang yang depresi menimbulkan penolakan (Davison, 2006).Beberapa studi menunjukkan bahwa perilaku non-verbal orang yang mengalami depresi dapat berperan penting dalam hal ini. Contohnya, orang lain dapat menganggap hal-hal berikut ini sebagai sesuatu yang menyebalkan: berbicara sangat lambat, dengan banyak jeda dan keengganan, keterbukaan diri yang negatif, lebih banyak afek negaitf, jarang melakukan kontak mata, dan sedikitnya ekspresi wajah yang positif serta lebih banyak ekspresi wajah yang negatif (Field dkk, dalam Davison, 2006).

Data yang ditemukan oleh Joiner dan Schmidt mengenai para mahasiswa yang mengalami depresi ringan menunjukkan bahwa pola tidak konsisten dalam mencari dukungan memprediksi semakin beratnya mood depresi. Hal yang terpenting dalam teori interpersonal mengenai depresi adalah fakta bahwa hubungan interpersonal bersifat bi-direksional.dengan demikian, bila pada individu yang depresi secara pasti dapat memicu reaksi negatif dari orang yang berinteraksi dengan mereka, reaksi orang yang berinteraksi dengan mereka tersebut kemungkinan memberikan dampak negatif timbal balik pada para individu yang mengalami depresi.memang hubungan sosial orang yang menderita depresi lebih kompleks, lebih sulit untuk dikelola, dan lebih memerlukan usaha dibanding hubungan sosial orang-orang yang tidak mengalami depresi (Coyne dalam Davison, 2006).Kesulitan dan kurangnya hubungan interpersonal dapat menjadi penyebab depresi dan juga menjadi konsekuensinya.secara singkat, perilaku interpersonal secara jelas berperan besar dalam depresi. Teori Kognitif Depresi Dalam teori ini dibahas mengenai berbagai pola berpikir dan keyakinan dianggap sebagai faktor utama yang menyebabkan atau mempengaruhi kondisi emosional.aaron Beck mengatakan bahwa proses-proses berpikir adalah sebagai faktor penyebab depresi.aaron mengatakan bahwa orang-orang yang depresi memiliki perasaan seperti pesimis terhadap diri sendiri, keyakinan bahwa tidak ada seorangpun yang menyukai dirinya (Davison, 2006). Beck (dalam Lubis, 2009) berpendapat bahwa adanya gangguan depresi adalah akibat dari cara berpikir seseorang terhadap dirinya. Penderita depresi cenderung menyalahkan diri sendiri.hal ini disebabkan karena adanya distorsi kognitif terhadap diri sendiri dan lingkungan, sehingga dalam mengevaluasi diri dan menginterpretasi hal-hal yang terjadi mereka cenderung mengambil kesimpulan yang tidak cukup dan berpandangan negatif.pada masa kanak-kanak dan remaja, orang-orang yang depresi mengembangkan skema negatif, yaitu suatu kecenderungan untuk melihat lingkungan secara negatif- melalui

kehilangan orang yang disayang, tragedi yang terjadi susul-menyusul, penolakan sosial oleh teman sebaya. Gangguan Depresi Mayor atau Major Depression merupakan suatu gangguan mood yang paling sering dijumpai dan paling parah (Bjornlund, 2010). Kebanyakan dari kita pasti pernah mengalami keadaan seperti ini sepanjang perjalanan hidup kita sebagai seorang manusia. Namun begitu, gangguan depresi mayor secara klinis yang sebenar adalah suatu gangguan mood di mana perasaan sedih, marah, kehilangan, atau frustasi mengganggu kehidupan seharian seseorang untuk suatu jangka masa yang lama (National Institute of Mental Health, 2008). Etiologi dan Faktor Resiko Gangguan Depresi Mayor Etiologi Gangguan Depresi Mayor tidak diketahui secara jelas namun kemungkinan yang melibatkan gangguan psikologis dan biologis bisa menyumbang kepada terjadinya gangguan depresi mayor. Menurut Potter GG, 2007, dalam Belmaker, 2008, penderita dengan gangguan depresi mayor mungkin mempunyai penyakit jantung yang berkaitan dengan masalah disfungsi endotelial. Penderita dengan personaliti depresi dan ansietas juga sering disebabkan oleh pengalaman sewaktu kecil (Kendler, 2000). Menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP), resiko untuk terjadinya depresi pada anak-anak dan remaja di masa hadapan bisa ditentukan oleh beberapa parameter, seperti riwayat episode depresi terdahulu, dysthymia, dan gangguan ansietas. Faktor-faktor biologis seperti genetik, kelainan neuroendokrin atau neurodegeneratif juga dikatakan memainkan peran dalam terjadinya depresi.

Diagnosis Gangguan Depresi Mayor Diagnosa gangguan depresi mayor adalah berdasarkan karakteristik perilaku, psikologis dan fisiknya.biasanya, langkah pertama dalam mendiagnosa gangguan depresi mayor termasuk menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa menyebabkan timbulnya gejala-gejala yang berkaitan. Pemeriksaan fisik, lab, skrining dan sebagainya bisa membantu dokter untuk menegakkan diagnosa, apakah gejala yang timbul ada kaitan dengan kemungkinan lain. Apabila dokter sudah menyingkirkan semua kemungkinan, barulah pasien akan melalui uji diagnostik psikologi. Pemeriksaan ini termasuklah pemeriksaan simptom yang dialami penderita, tahap kesehatan mental dan sebagainya (Bjornlund, 2010). Kriteria diagnostik yang digunakan secara meluas untuk gangguan depresi mayor ialah dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Edition, Text Revision (DSM-IV-TR).Suatu episode depresi mayor ditandai dengan munculnya 5 atau lebih gejala di bawah ini, dalam waktu periode 2 minggu.salah satu gejala yang timbul harus termasuk poin pertama (depresi mood) atau poin kedua (penurunan minat). Kriteria ini termasuklah: >Depresi mood dialami hampir sepanjang hari, dan hampir setiap hari --- Pada anak -anak dan remaja, iritabilitas bisa terlihat >Penurunan minat secara drastis dalam semua atau hampir semua aktivitas, hampir sepanjang hari, hampir setiap hari >Terjadi kehilangan atau pertambahan berat badan yang signifikan (contoh : perubahan lebih dari 5% dari berat badan dalam sebulan), atau penurunan atau pertambahan selera makan hampir setiap hari --- Pada anak-anak, pertimbangkan kegagalan untuk mencapai berat badan yang sesuai untuk usianya >Setiap hari (atau hampir setiap hari) mengalami insomnia atau hipersomnia (tidur berlebihan)

>Agitasi yang berlebihan atau melambat respon gerakan hampir setiap hari >Rasa lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari >Rasa diri tidak berharga atau salah tempat atau rasa bersalah yang berlebihan atau tidak tepat hampir setiap hari > Berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi atau berpikir jernih atau membuat keputusan hampir setiap hari >Pikiran yang muncul berulang kali tentang kematian atau bunuh diri tanpa suatu rencana yang spesifik, atau munculnya suatu percobaan bunuh diri, atau mempunyai rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri.