BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah berusaha supaya mendapatkan sesuatu kepandaian. Dengan belajar membuat seseorang yang tidak bisa menjadi bisa atau dapat mengerti serta memahami apa yang dipelajarinya tersebut. Akan tetapi belajar itu membutuhkan sarana prasarana pendukung supaya didalam belajar tersebut dapat tersampaikan dengan maksimal. Salah satu faktor keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh pendekatan dan metode yang digunakan oleh seorang guru. Banyak pendekatan dan metode pembelajaran yang dapat digunakan. Dalam kaitan ini guru harus cermat dalam memilih pendekatan dan metode mana yang cocok digunakan untuk lingkunganya. Pendekatan yang dipandang lebih sesuai dengan hakikat dan fungsi IPS antara lain pendekatan komunikatif. Seorang guru dituntut memiliki kemampuan dan kreativitas yang cukup agar pembelajaran terselenggara secara efektif dan efisien sehingga pembelajaran itu tidak membosankan dan selalu monoton. Pembelajaran yang menarik akan membuat siswa secara tidak langsung merasakan kenyamanan dalam belajar dan hasil belajarnyapun seseuai yang direncanakan, dismping itu juga guru harus memiliki kemampuan untuk memahami dan menguasai materi yang akan disampaikan dalam pemabelajaran nantinya. Menurut Raka joni (1993), pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian, sehingga berdampak ibarat seseorang memakai kaca mata dengan warna tertentu pada saat memandang alam sekitar. Susilo (1998) mengemukakan bahwa pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan pendirian, filosofi, dan keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian asumsi. Pendekatan pembelajaran mengacu pada tujuan pendidikan secara umum dan tujuan pembelajaran dari bahan kajian. Misalnya tujuan pendidikan nasional 1
2 yang tercantum pada pasal 3 UU RI No.20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Akan tetapi pada umumnya pembelajaran di sekolah lebih bersifat klasikal. Dengan kata lain guru hanya mentransfer pengetahuan kepada siswa. Dalam proses pembelajaran tersebut menunjukkan kurang adanya usaha pengembangan kemampuan berpikir siswa. Hal ini menyebabkan siswa kurang terlatih dalam mngembangkan ide-idenya dalam memecahkan masalah. Karena, mereka masih minder belum mampu berpikir kritis dan kreatif sehingga tidak berani mengemukakan pendapatnya kepada pihak lain. Pola pengajaran seperti itu harus diubah. Pengajaran hendaknya memberii kesempatan kepada siswa untuk melakukan aktivitas berupa pekerjaan yang harus diselesaikan berdasarkan kemampuan siswa sendiri. Agar siswa dapat melakukan aktivitas dan menyelesaikan pekerjaan sendiri, maka hendaknya mereka diberi tugas individu disamping tugas kelompok. Hal ini bertujuan untuk membimbing siswa kearah berdiri sendiri penuh inisiatif, kritis dan befikir kreatif bertanggung jawab. Salah satu model pembelajaran yang memberiikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri menemukan pengetahuanya melalui meringkas sendiri materi pelajaran serta membuat soal beserta jawabanya sehingga dapat meningkatkan kemampuan bernalar dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh peserta didik adalah melalui penerapan metode diskusi dan media gambar. Pembelajaran IPS pada siswa kelas 4 di SDN Sentul 02 dengan materi aktivitas ekonomi hanya 30% yang mencapai ketuntasan yaitu 9 siswa dan yang belum mencapai KKM berdasarkan prosentase adalah 70% atau 14 siswa dengan nilai rata-rata kelas 60 dan masih jauh di bawah KKM yang ditentukan yaitu 75. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengenal materi aktivitas ekonomi sangat kurang sekali.
3 Informasi yang peneliti peroleh dari hasil pengamatan di SDN Sentul 02 bahwa pembelajaran mata pelajaran IPS kurang efektif dan kurang kondusif hal ini dilihat ketika proses pembelajaran guru lebih banyak menggunakan metode ceramah serta metode yang dipakai tidak sesuai dengan materi dan juga kurangnya alat peraga sehingga banyak siswa yang pasif dalam mengikuti pembelajaran misalnya siswa hanya duduk diam sehingga bosan dan akhirnya mengganggu temanya, Dari beberapa kekurangan tersebut peneliti akan melakukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Upaya meningkatkan hasil belajar IPS siswa SDN Sentul 02 kelas 4 melalui metode diskusi dan media gambar dengan harapan terjadi pembelajaran yang berakhir dengan hasil yang memuaskan. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, teridentifikasi maslah penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas 4 SDN Sentul 02 tentang memahami materi pokok aktivitas ekonomi adalah sebagai berikut: 1) Pembelajaran IPS di kelas 4 SDN Sentul 02 tentang materi pokok aktivitas ekonomi hanya 30% atau 9 siswa dari 29 siswa yang mencapai ketuntasan belajar. 2) Guru dalam menerapkan materi tentang aktivitas ekonomi dikelas 4 menerapkan metode ceramah. 3) Kurangnya guru memberii kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 4) Kurangnya alat peraga yang digunakan oleh guru serta ketidak sesuaian alat peraga dengan materi ajar. Setelah dianalisis, penyebab-penyebab terjadinya kemerosotan hasil pembelajaran tersebut dikarenakan guru tidak tepat dalam memilih metode pembelajaran dengan kondisi siswa seta kurangnya alat peraga yang digunakan. Untuk itu, dalam penelitian tindakan kelas ini akan dicari alternatif pemecahanya
4 menggunakan metode diskusi kelompok dan media gambar sebagai langkah perbaikan pembelajaran. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah setelah dianalisis, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah melalui metode diskusi dan media gambar hasil pemebelajaran IPS pada materi pokok aktivitas ekonomi siswa SDN Sentul 02 kelas 4 dapat ditingkatkan? 2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar IPS pada materi pokok aktivitas ekonomi siswa kelas 4 SDN Sentul 02 melalui metode diskusi dan media gambar? 1.4 Tujuan Penelitian Keberhasilan pembelajaran ditunjukkan dengan dikuasainya tujuan pembelajaran oleh siswa, guru adalah faktor penting secara formal selalu mengusahakan terciptanya situasi proses belajar mengajar yang memungkinkan proses pengalaman belajar bagi diri siswa sebagai tujuan yang dirumuskan. Pada kenyataanya keberhasilan dalam pembelajaran kadang kurang memuaskan, sehingga perlu dilakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri dengan tujuan: 1) Mengetahui apakah melalui metode diskusi dan media gambar hasil pemebelajaran IPS pada materi pokok aktivitas ekonomi siswa SDN Sentul 02 kelas 4 dapat ditingkatkan? 2) Mendiskripsikan cara meningkatkan hasil belajar IPS pada materi pokok aktivitas ekonomi siswa kelas 4 SDN Sentul 02 melalui metode diskusi dan media gambar?
5 1.5 Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas mempunyai manfaat yang sangat besar bagi siswa, guru dan sekolah, khususnya SD Negeri Sentul 02. 1) Siswa Bagi siswa, dengan dilaksankannya penelitian tindakan kelasini, siswa yang mendapatkan nilai kurang dan mengalami kesulitan dalam pembelajaran dapat diatasi sehingga nilai atau prestasi yang meningkat 2) Guru Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini, guru dapat mengetahui metode-meode yang sesuai dengan materi pemebelajaran dan kondisi siswanya. Kecuali itu, dalam melaksanakan pembelajaran guru hendaknya menggunakan alat peraga sebagai sarana penunjang. 3) Sekolah Penelitian tindakan kelas ini dapat memberiikan masukan kepada pihak sekolah dalam upaya perbaikan pembelajaran bagi guru di sekolah tersebut serta upaya untuk menambah atau melengkapi sarana yang dapat menunjang materi pelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik.