I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. tukar tereskalasi menjadi krisis multi dimensi yang dimulai akhir tahun 1997.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perbankan memiliki peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pendapatan di Indonesia. Usaha kecil yang berkembang pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 merupakan momen yang

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian global yang melanda perekonomian negara-negara di dunia dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan latar belakang. Perorangan, perusahaan, negara atau bangsa di dunia ini

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang begitu pesat perkembangannya menyebabkan dampak terhadap muncul

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. utama yang sejak dahulu kala menjadi tulang punggung operasi badan usaha

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral. dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan UMKM di Indonesia dilihat dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya roda perekonomian suatu negara yang dikenal sebagai bank. Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda sejak pertengahan tahun menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh sektor kegiatan usaha baik itu merupakan kegiatan usaha mikro,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat. Kesulitan pendanaan pun menimpa usaha-usaha kecil sampai usaha-usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang tergolong padat penduduk. Dizaman

BAB I PENDAHULUAN. tolak ukur kemajuan negara tersebut. Menurut Kasmir (2014) bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, hal ini dikarenakan adanya fungsi utama dari perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peran perbankan dan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan di Indonesia saat ini mengalami perubahan dan perkembangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam mencapai keinginan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi tersebut harus dapat diusahakan dengan kemampuan dan

I. PENDAHULUAN. peranan sangat strategis dalam struktur perekonomian nasional. Karena

KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam penambahan modal ini adalah bank. Bank sebagai sebuah lembaga

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

BAB I PENDAHULUAN. individu berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bank-bank yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang berkembang yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian baik untuk negara ataupun daerah. Peran penting UKM tersebut telah

I. PENDAHULUAN. Mencermati data laporan Bank Indonesia dari berbagai seri dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki

ekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. tercipta masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan tujuan. menengah yaitu memberikan bantuan kredit. Oleh sebab itu, sangat

I. PENDAHULUAN. sektor jasa keuangan pada umumnya dan pada perbankan khususnya. Pertumbuhan ekonomi dapat terwujud melalui dana perbankan atau potensi

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. peternak, khususnya bagi yang berminat meningkatkan skala usahanya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang membangun, ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 kondisi perekonomian Negara mengalami krisis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami goncangan akibat krisis ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Monica (2013), menyatakan bahwa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan produk perbankan seperti kartu kredit, kartu debit dan ATM membuat

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran uang, dimana lembaga keuangan memberikan peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dunia dewasa ini ditandai dengan. semakin terintegrasinya perekonomian antar negara. Indonesia mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan regional, pengembangan jiwa kewirausahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan suatu isu yang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha kecil, dalam arti umum di Indonesia, terdiri atas usaha kecil menengah (UKM) maupun industri kecil (IK) telah menjadi bagian penting dari sistem perekonomian nasional, yaitu mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi melalui misi penyediaan lapangan usaha dan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, serta ikut berperan dalam meningkatkan perolehan devisa dan memperkokoh struktur ekonomi nasional. Perkembangan Usaha kecil (UK), termasuk usaha kecil menengah memiliki nilai strategi dalam memperkokoh perekonomian nasional (ekonomi rakyat), maka selayaknya pemerintah memberi perhatian yang layak (strategi dan kebijakan) bagi pemberdayaannya (prioritas dan pemihakan), yaitu dipandang sebagai suatu kelompok unit usaha yang seharusnya terintegrasi dalam dunia usaha secara nasional yang nantinya dapat meningkatkan taraf hidup dan daya saingnya (Hubeis, 2009) Dari pengalaman krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 telah terbukti bahwa UKM dapat bertahan menghadapinya dan merupakan suatu momen yang sangat menentukan bagi kelanjutan pembangunan perekonomian Indonesia. Dampak dari krisis ini telah mengakibatkan kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah. Banyak pengusaha besar mengalami kesulitan untuk bertahan bahkan jatuh pailit karena harga bahan baku impor meningkat secara drastis sebagai akibat dari perubahan nilai mata uang rupiah yang semakin menurun terhadap dolar. Kondisi ini semakin dipersulit dengan pembayaran cicilan utang dari kredit yang diterima oleh para pengusaha dalam bentuk mata uang asing (dolar). Banyak perusahaan yang tidak mampu lagi meneruskan usaha karena tingkat suku bunga yang semakin tinggi. Disamping sektor usaha berskala besar, usaha jasa juga terkena dampak krisis tersebut, bahkan sektor perbankan juga ikut terpuruk dari sisi permodalan dan mengalami suatu keadaan yang disebut inlikuid (kekurangan likuiditas), karena banyaknya dana masyarakat yang ditarik. Pada sisi lain UKM sebagian besar tetap bertahan bahkan cenderung

2 menunjukan tingkat pertumbuhan. UKM ini dapat dikatakan sebagai suatu solusi dari sistem perekonomian yang sehat karena merupakan sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis global yang melanda dunia UKM adalah suatu usaha yang peka terhadap perubahan yang terjadi disekelilingnya, secara umum kompetisi bisnis akan diwarnai dengan perubahan kompleks yang terjadi dari berbagai kombinasi faktor politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi. Sebagai ilustrasi dari pengalaman terhadap krisis ekonomi yang terjadi diberbagai belahan negara, sektor UKM dapat membuktikan bahwa sektor ini dapat bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi dibandingkan dengan sektor usaha swasta lainnya. Dalam menghadapi perkembangan ekonomi nasional yang tidak lepas dari pengaruh ekonomi regional dan global dengan segala macam bentuk peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan, maka sektor UKM harus dapat menciptakan suatu usaha yang kondusif untuk terus memberikan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat dan memberikan kontribusi yang handal bagi kemajuan suatu negara. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa UKM (Gambar 1) memiliki peranan sangat penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, namun dukungan dari pemerintah dan pihak terkaitnya lainnya, baik dalam hal kebijakan, ketentuan maupun peraturan yang mendukungnya sampai sekarang dirasa belum maksimal. Demikian juga kebijakan yang diambil oleh pemerintah cenderung berlebihan namun tidak efektif, lamban, kurang terarah. Padahal UKM masih memiliki banyak permasalahan yang perlu mendapatkan penanganan yang cepat dari pemerintah sebagai otoritas untuk mengatasinya, baik dalam hal permodalan, manajerial, pemasaran, akses pasar, perizinan dan lain sebagainya.

3 Gambar 1. Salah satu potret UKM. Pada umumnya UKM memiliki sejumlah permasalahan yang unik dan memerlukan suatu spesialisasi tertentu dalam pemecahannya. Dikatakan unik, karena meskipun menghadapi berbagai macam permasalahan yang ada, sektor usaha ini terus tetap jalan, tetap beroperasi bahkan menunjukan tingkat pertumbuhan yang baik. Oleh karena begitu banyaknya sektor usaha yang ada di UKM, setiap UKM memiliki permasalahan tersendiri yang tidak dimiliki oleh sektor UKM lainnya dan untuk itu diperlukan tenaga khusus yang handal pada bidangnya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada (spesialisasi). Hubeis (2009) menyatakan bahwa permasalahan yang sering terjadi pada sektor UKM adalah : 1. Permasalahan yang bersifat klasik, seperti sulitnya mendapatkan permodalan, sistem pemasaran dan sumber daya manusia (SDM). Permodalan merupakan suatu yang sangat penting dalam menjalani suatu usaha, karena tanpa modal cukup, maka proses suatu produksi akan terganggu. Semakin besar modal yang dimiliki, maka pemilik usaha dapat melakukan suatu ekspansi, inovasi dari perluasan usahanya kearah yang lebih baik. Bagi sektor UKM, untuk mendapatkan bantuan modal berupa pinjaman dari pihak lembaga keuangan (perbankan) merupakan suatu yang sangat berarti bagi pengembangan usahanya, tetapi realita di lapangan tidak semudah itu. Pihak lembaga keuangan mempunyai aturan dan

4 persyaratan tersendiri yang sangat ketat yang harus dipenuhi oleh para sektor UKM untuk mendapatkan dana pinjaman. Hal utama yang menjadi kendala adalah permasalahan agunan. Hampir sebahagian besar sektor UKM tidak memiliki agunan yang dipersyaratkan oleh lembaga keuangan. Oleh karena itu pihak lembaga keuangan (perbankan) diharapkan mendapatkan suatu strategi tepat, walaupun sektor UKM tidak memiliki agunan tetapi sebenarnya layak memperoleh pinjaman modal dari pihak perbankan. 2. Permasalahan yang bersifat umum, yaitu keterlibatan instansi terkait yang berhubungan langsung dengan proses kelancaran usaha dan dapat memberikan bantuan dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi di lapangan, misalnya permasalahan hukum yang berhubungan dengan prosedur perizinan, perpajakan, agunan dan hukum. 3. Permasalahan dalam hal manajerial, sektor UKM dikenal sangat lemah di bidang manajerial, mulai dari perencanaan produksi, cara berorganisasi, sampai dengan pengawasan, dikarenakan kurangnya pengetahuan secara formal yang dimiliki oleh para UKM. Pada umumnya pola usaha yang di temui disebagian besar sektor UKM dikenal dengan sebutan One Man Show. Hal ini di artikan bahwa roda produksi, mulai dari perencanaan, produksi, pengawasan sampai dengan pemasaran dikendalikan oleh pemilik usaha tersebut. Dan hal ini sangat mengkhawatirkan sekali, karena apabila pemilik tidak dapat melakukan usahanya, maka secara otomatis produksi akan berhenti, maka diperlukan suatu pendelegasian tugas dan pengetahuan tentang usahanya kepada orang lain yang dapat dipercaya. 4. Permasalahan di bidang pemasaran. Sukses tidaknya suatu usaha tergantung dari besar kecilnya penjualan produk, apalagi untuk sektor UKM penjualan menjadi suatu barometer keberhasilan usaha disektor ini. Salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran pada umumnya dihadapi oleh para UKM adalah : tekanan-tekanan persaingan, baik dari dalam maupun luar negeri. Apalagi saat ini barang-barang impor dari luar negeri sudah banyak masuk ke Indonesia dengan harga jual murah,

5 terutama dari Cina. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi laju pertumbuhan sektor UKM di Indonesia. 5. Permasalahan di bidang teknologi, selain perencanaan, manajerial, SDM dan pemasaran yang baik, maka satu hal yang sangat membantu untuk pencapaian hasil maksimal dalam suatu proses produksi adalah bentuk teknologi (mesin-mesin dan alat-alat produksi) yang digunakan. Perkembangan teknologi saat ini sudah semakin pesat, sementara sektor UKM masih menggunakan teknologi lama dengan mesin-mesin dan alatalat produksi yang sudah tua dan ketinggalan zaman. Keterbelakanagan teknologi inilah yang menyebabkan sektor UKM tidak mampu bersaing, serta menyebabkan rendahnya produktivitas dan efisiensi didalam proses produksi. Pada hakekatnya, sektor UKM juga menginginkan dapat menggunakan teknologi canggih yang sesuai dengan usahanya, sehingga dapat meningkatkan proses produktivitas, tetapi juga penerapan teknologi yang memerlukan penanaman modal besar. Hal tersebut tidak dimiliki oleh sektor UKM. Dari penjelasan permasalahan yang dihadapi sektor UKM, maka dapat ditarik hal berikut : 1. Permodalan menjadi permasalahan klasik yang dihadapi oleh sebagian besar sektor UKM dan menjadi salah satu faktor kunci utama menuju kesuksesan usaha. 2. Diperlukan suatu lembaga keuangan (perbankan) yang dapat memenuhi apa yang yang menjadi kebutuhan sektor UKM (modal). Disamping memenuhi kebutuhan permodalan sektor UKM, upaya penyediaan modal tersebut dapat menjadi bisnis menguntungkan bagi sektor lembaga keuangan (perbankan) dalam penyaluran kredit mikro. 3. Dalam memberikan kredit, perbankan juga mempunyai persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh sektor UKM untuk memperoleh kredit dari perbankan. Inilah menjadi kendala besar dan sangat sulit untuk dipenuhi sektor UKM, maka diperlukan suatu strategi tepat, yaitu strategi

6 yang dapat memenuhi kebutuhan sektor UKM (permodalan) dan juga memenuhi persyaratan peraturan dan ketentuan perbankan. Bank adalah suatu lembaga intermediasi, yaitu suatu lembaga keuangan yang mempunyai tugas utama menghimpun dana simpanan dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk pinjaman (kredit). Bank XYZ adalah Bank milik Pemerintah Republik Indonesia dan memiliki aset terbesar di Indonesia, memiliki jumlah cabang yang tersebar diseluruh pelosok negara ini, dilengkapi dengan teknologi canggih dalam mendukung operasional dan menghadapi persaingan perbankan yang semakin meningkat saat ini. Dalam tugasnya menyalurkan kredit, Bank XYZ memiliki Peraturan dan Ketentuan yang harus dipenuhi oleh calon debitur Bank XYZ. B. Perumusan Masalah Dari uraian yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada disektor UKM, strategi untuk mendapatkan kredit mikro yang sesuai dengan kebutuhan dan sesuai peraturan, serta persyaratan yang telah ditetapkan oleh perbankan, yaitu : 1. Faktor-faktor internal dan eksternal apakah yang berperan dalam penyusunan strategi pemasaran kredit mikro kepada UKM, sehingga pihak perbankan memperoleh keuntungan optimal dan pihak UKM juga dapat memperoleh modal yang dibutuhkan untuk memperluas usahanya? 2. Apakah strategi yang tepat diterapkan pihak perbankan (Bank XYZ) didalam pemasaran kredit mikro kepada UKM? 3. Permasalahan dan kendala apakah yang ditemui di lapangan didalam penyusunan strategi pemasaran kredit mikro kepada UKM? 4. Bagaimana strategi jitu yang diterapkan pihak perbankan (Bank XYZ) didalam menghadapi/mencari solusi terhadap berbagai macam permasalahan dan kendala yang ditemui di lapangan didalam menyusun strategi pemasaran kredit mikro kepada UKM?

7 C. Tujuan Kajian 1. Mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan (Bank XYZ). 2. Menentukan posisi strategis Bank XYZ dalam usaha pemasaran kredit mikro. 3. Penyusunan alternatif strategi usaha dalam pemasaran kredit mikro kepada para UKM. 4. Menentukan prioritas pengembangan strategi untuk pemasaran kredit mikro bagi pengusaha disektor UKM.