BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel dan Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan asuransi yang menurut BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) berkembang selama periode 2005-2009. Dimana perusahaan yang menjadi sampel harus konsisten melaporkan laporan keuangan auditan selama tahun pengamatan, tedaftar di Bursa Efek Indonsia selama tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan asuransi yang menurut BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) berkembang selama periode 2005-2009 sebanyak 74 perusahaan. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel maka jumlah sampel akhir yang terpilih sebanyak 10 perusahaan dengan periode penilitian selama 4 tahun sehingga memiliki total sebanyak 40 sampel. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan dalam BAB III. B. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Hasil pengolahan data statistik deskriptif yang menunjukkan data penelitian seperti minimal, maksimal, rata-rata dan standar deviasi pada masing-masing variabel penelitian disajikan pada tabel berikut ini : 52
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation RE 40,02,35,1885,09612 ROA 40,01,12,0670,02710 DER 40,27 5,67 1,6538 1,34126 PBV 40,11 3,23,8388,61660 Valid N (listwise) 40 Dari hasil uji statistik deskriptif pada tabel di atas, didapatkan informasi sebagai berikut : Variabel RE memiliki rentang nilai dari` 0.02 hingga 0.35. Nilai terendah dimiliki oleh Maskapai Reasuransi pada tahun 2012 dan 2013 serta Asuransi Bintang pada tahun 2010. Dan nilai tetinggi dimiliki oleh Asuransi Multi Artha Guna pada tahun 2013. Rata rata nilai RE adalah 0,1885 dengan standar deviasi sebesar 0,09612. Variabel ROA memiliki rentang nilai dari 0,01 hingga 0,12. Nilai terendah dimiliki oleh Asuransi Bintang pada tahun 2010. Nilai tertinggi dimiliki oleh Maskapai Reasuransi pada tahun 2012. Rata-rata nilai ROA adalah 0,0670 dengan standar deviasi sebesar 0,02710. Variabel DER memiliki rentang nilai dari 0,27 hingga 5,67. Nilai terendah dimiliki oleh Lippo General Insurance pada tahun 2010. Nilai tertinggi dimiliki 53
oleh Asuransi Ramayana pada tahun 2012. Rata-rata nilai DER adalah 1,6538 dengan standar deviasi sebesar 1,34126. Variabel PBV memiliki rentang nilai dari 0,11 hingga 3,23. Nilai terendah dimiliki oleh Asuransi Multi Artha Guna pada tahun 2013. Nilai tertinggi dimiliki oleh Asuransi Bina Dana Arta. Rata-rata niali PBV adalah 0,8388 dengan standar deviasi sebesar 0,61660. C. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normailtas Pengujian normalitas menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas pada tabel 4.2 terlihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov 1,136 dan signifikansi pada 0,151. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 40 Normal Mean,0000000 Parameters a,b Std. Deviation,50967785 Absolute,180 Most Extreme Positive,180 Differences Negative -,140 Kolmogorov-Smirnov Z 1,136 Asymp. Sig. (2-tailed),151 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 54
2. Uji Multikolonieritas Hasil pengolah uji multikolonieritas disajikan pada tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.3 Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity Statistics Coefficients Coefficients B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant),390,389 1,003,322 RE -2,676 1,086 -,417-2,464,019,663 1,509 1 ROA 11,132 3,644,489 3,055,004,740 1,351 DER,125,081,271 1,548,130,618 1,618 a. Dependent Variable: PBV Pengujian multikolonieritas dilakukan dengan menggunakan nilai tolerance dan VIF. Suatu variabel menunjukkan gejala mulikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance kurang dari atau sama dengan 0,10 dan VIF (Variance Inflation Factor) lebih dari atau sama dengan 10 pada variabel-variabel bebas suatu model regresi. Berdasarkan pada tabel 4.3 variabel RE, ROA dan DER menunjukka nilai tolerance >0,10 dan nilai VIF < 10. Dapat disimpulkan bahwa data terbebas dari multikolinieritas. 55
3. Uji Heteroskedastisitas Dari tabel 4.4 terlihat bahwa nilai dari variabel independen tidak ada yang signifikan pada 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. (Constant),136,283,481,633 1 RE -,396,789 -,099 -,502,618 ROA 4,127 2,646,291 1,560,128 DER -,005,059 -,016 -,078,938 a. Dependent Variable: RES2 4. Uji Autokorelasi Tampilan output SPSS pada tabel 4.5 menunjukkan nilai DW sebesar 1,929. Dengan menggunakan signifikansi dl 1,338 dan du 1,659 untuk n=40 dan k=3. DW hitung adalah du< d<4-du, berarti tidak ada korelasi. Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1,563 a,317,260,53049 1,929 a. Predictors: (Constant), DER, ROA, RE b. Dependent Variable: PBV 56
D. Uji Kesesuaian Model 1. Uji Determinasi (R 2 ) Tampilan output SPSS pada tabel 4.6 menunjukkan hasil Adjusted R Square sebesar 0,260. Hal ini berarti 26% variasi PBV dapat dijelaskan oleh variasi dari ke tiga variabel independen RE, ROA, dan DER. Sedangkan sisanya (100%-26%= 74%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model seperti Ukuran Perusahaan, Good Governance, Kepemilikan Institusional, dan Keputusan Pendanaan. Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,563 a,317,260,53049 a. Predictors: (Constant), DER, ROA, RE a. Uji F-test Dari hasil uji statistik F pada tabel 4.7, nilai f hitung sebesar 5,563 dengan nilai signifikansi sebesar 0,03 < 0,05. Hal ini berarti model regresi dapat digunakan untuk memprediksi PBV dan variabel independent RE, ROA dan DER secara bersama sama berpengaruh terhadap PBV. Tabel 4.7 Uji Statistik F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 4,697 3 1,566 5,563,003 b 1 Residual 10,131 36,281 Total 14,828 39 a. Dependent Variable: PBV b. Predictors: (Constant), DER, ROA, RE 57
E. Uji Hipotesis 1. Uji t test Uji t-test menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya dengan batas nilai signifikansi 0,05. Tabel 4.8 Uji t-test Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant),390,389 1,003,322 RE -2,676 1,086 -,417-2,464,019 ROA 11,132 3,644,489 3,055,004 DER,125,081,271 1,548,130 a. Dependent Variable: PBV Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa: a. Pengaruh Laba ditahan terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis pertama menguji pengaruh variabel RE terhadap PBV. Dari tabel 4.9 terlihat bahwa tingkat signifikansi probabilitas RE sebesar 0,019 < 0,05 dengan koefisien Beta -2,676. Hal ini menunjukkan bahwa Laba ditahan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi laba ditahan semakin rendah nilai perusahaan, maka hipotesis pertama (H1) diterima. 58
b. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis kedua menguji pengaruh variabel ROA terhadap PBV. Dari tabel 4.9 terlihat bahwa tingkat signifikansi probabilitas ROA sebesar 0,004 < 0,05 dengan koefisien Beta 11,132. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai Profitabilitas semakin rendah nilai perusahaan. Maka dapat disimpulkan hipotesis kedua (H2) diterima. c. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis ketiga menguji pengaruh variabel DER terhadap PBV. Dari tabel 4.9 ditampilkan bahwa tingkat signifikansi probabilitas sebesar 0,13 > 0,05 dengan koefisien Beta 0,125. Hal ini menunjukkan bahwa Leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Berarti tinggi rendahnya leverage (DER) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) ditolak. 59
2. Analisis Regresi Linier Dari model persamaan regresi yang digunakan, ada tiga hipotesis yang diuji, hasil perhitungan regresi ditunjukkan dalam tabel 4.9 sebagai berikut. Tabel 4.9 Analisis Regresi Linier Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant),390,389 1,003,322 RE -2,676 1,086 -,417-2,464,019 ROA 11,132 3,644,489 3,055,004 DER,125,081,271 1,548,130 a. Dependent Variable: PBV Dari tabel 4.9 dengan melihat nilai pada kolom B maka dapat diketahui nilai konstanta dan koefisien regresi, maka dapat dibentuk persamaan regeresi liner berganda sebagai berikut. Y = a + b1x1 + b2x2 + e Nilai Perusahaan = 0,390 2,676 RE + 11,132 ROA + 0,125 DER Dari hasil persamaan sebelumnya dapat diartikan sebagai berikut : a = 0,390 artinya jika Retained Earning (RE), Profitabilitas (ROA), dan Leverage (DER) bernilai nol maka nilai perusahaan akan bernilai sebesar 0,390. Pernyataan tersebut artinya apabila tingkat 60
profitabilitas dan leverage naik serta jumlah retained earning rendah maka nilai perusahaan suatu perusahaan asuransi baik. 1. Koefisien Regresi a. Koefisien regresi Laba Ditahan (RE) sebesar -2,676 artinya pada variable Retained Earning (RE) terdapat hubungan negatif dengan nilai perusahaan (PBV). Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1 persen dari Retained Earning (RE) akan menurunkan nilai perusahaan (PBV) yang diterima sebesar nilai koefisien regresinya. b. Koefisien regresi Profitabilitas (ROA) sebesar 11,132 artinya pada Profitabilitas (ROA) terdapat hubungan positif dengan nilai perusahaan (PBV). Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1 persen dari Profitabilitas (ROA) akan menyebabkan kenaikan nilai perusahaan (PBV) yang diterima sebesar nilai koefisien regresinya. c. Koefisien regresi Leverage (DER) sebesar 0,125 artinya pada Leverage (DER) terdapat hubungan positif dengan nilai perusahaan (PBV). Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1 persen dari Profitabilitas (ROA) akan menyebabkan kenaikan nilai perusahaan (PBV) yang diterima sebesar nilai koefisien regresinya 61
F. Pembahasan Hasil analisis data menunjukkan bahwa RE berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan asuransi. Penelitian yang menunjukkan hasil yang sama yakni hasil penelitian Chung & Wright (1998). Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen (dividend payout) sehingga menimbulkan kecenderungan perusahaan untuk overinvest. Menurut Isti Faridah (2013:19) dividen memberikan keuntungan yang penting dalam mengawasi atau mengendalikan tendency perusahaan untuk overinvest (investasi yang berlebihan). Hasil survey BAPEPAM mengenai perusahaan asuransi menyatakan bahwa selama 5 tahun dari tahun 2005 hingga 2009 jumlah aset asuransi meningkat dari tahun ke tahun. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan asuransi cenderung overinvest. Hasil analisis data di atas menunjukkan bahwa ROA bepengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan asuransi. Sesuai dengan hasil penelitian Sri Hermunigsih (2013) dan Umi Mardiyati, et al (2012). Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan. Selain merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya, laba perusahaan juga merupakan elemen dalam menentukan nilai perusahaan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa DER tidak berpengaruh siginifikan terhadap nilai perusahaan asuransi. Hasil ini konsisten dengan hasil 62
penelitian yang diperoleh Wahyudi dan Pawestri (2006) dan Soliha dan Taswan (2003). Hasil ini mengindikasikan bahwa besar kecil angka rasio DER tidak mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan. Hasil ini menandakan bahwa jumlah utang yang dimiliki perusahaan asuransi swasta nasional dalam jumlah yang tinggi, sehingga biaya atas hutang lebih tinggi dari tingkat pengembalian yang diterma oleh perusahaan atas investasi yang di danai oleh hutang tersebut, hal ini berakibat pada hutang tidak menambah nilai perusahaan. 63