BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dikatakan berhasil dalam strategi pengembangan pembangunan jika laju

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang tidak terbatas, sementara factor-faktor produksi yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan sangat berarti dalam upaya pemeliharaan dan kestabilan harga bahan pokok,

BAB I PENDAHULUAN. pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN EKSPORTIR PROVINSI BALI UNTUK MELAKUKAN EKSPOR

BAB I PENDAHULUAN. dari perdagangan internasional yakni ekspor. Zakaria (2012) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

Kata kunci : Kunjungan Wisatawan,Inflasi,dan Kurs Dollar Amerika Serikat, dan Ekspor Anyaman Provinsi Bali.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan persaingan pada dunia bisnis di era globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri

: Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR NON MIGAS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembangunan yang berkelanjutan merupakan salah satu cara untuk

PERNYATAAN ORISINALITAS...

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2004

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2005

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Strategi yang pertama sering dikatakan sebagai strategi inward looking,

A. PERKEMBANGAN EKSPOR

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MARET 2017

Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. ekspor. Ekspor merupakan barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 14,43% pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEKSTIL INDONESIA TAHUN

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. perikanan. Luas wilayah laut Indonesia sangat luas yaitu sekitar 7,9 juta km 2 dan

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi dan sekaligus menghadapi

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

Perkembangan Ekspor dan Impor

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016

Perkembangan Ekspor dan Impor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN MEI 2004

Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jambi September 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan merupakan faktor penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perdagangan akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber daya yang langka dan pasar-pasar internasional yang potensial untuk berbagai produk ekspor. Kegiatan perdagangan cenderung mempromosikan pemerataan atas distribusi pendapatan dan kesejahteraan domestik maupun internasional. Hal ini berlangsung melalui suatu proses penyamaan harga-harga faktor produksi di semua negara, peningkatan pendapatan riil setiap negara yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan perdagangan internasional, serta memacu efisiensi penggunaan sumber daya di setiap negara, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya dunia secara keseluruhan. Perdagangan dapat membantu semua negara dalam menjalankan usaha-usaha pembangunan melalui promosi serta pengutamaan sektor-sektor ekonomi yang mengandung keunggulan komparatif baik itu berupa ketersediaan faktor-faktor produksi tertentu dalam jumlah yang melimpah, atau keunggulan efisiensi (produktivitas) setiap negara. Terselenggaranya suatu proses perdagangan internasional atas dasar bahwa setiap negara memiliki kelimpahan sumber daya, institusi-institusi sosial dan ekonomi, serta kapasitas pertumbuhan dan pembangunan yang sangat berbeda satu sama lain. Perdagangan menciptakan keuntungan dengan memberikan 1

peluang kepada setiap negara untuk mengekspor barang-barang produksinya menggunakan sebagian sumber daya yang melimpah di negara bersangkutan serta mengimpor barang-barang yang langka jumlahnya (Krugman, 1994:5). Keuntungan yang bisa diperoleh dari aktivitas perdagangan luar negeri, salah satunya adalah memungkinkan suatu negara untuk berspesialisasi menghasilkan barang-barang dan jasa secara lebih murah baik dari segi bahan maupun cara berproduksi. Dengan melakukan spesialisasi, ketika suatu negara dapat menghasilkan barang atau jasa yang bersangkutan secara berlebih untuk bisa mendatangkan devisa, maka barang dan jasa diekspor ke negara yang mengalami kekurangan atas barang dan jasa tersebut. Sebaliknya apabila suatu negara mengalami kekurangan atas barang dan jasa yang dibutuhkan, maka impor barang dan jasa akan dilakukan untuk memenuhi permintaan dalam negeri, tentunya dengan konsekuensi kebocoran devisa. Adanya nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor, menunjukkan majunya perekonomian suatu negara baik dari segi kegiatan perdagangan internasional, maupun dari sumbangannya terhadap pembiayaan pembangunan (Djojohadikusumo, 1995:110). Perkembangan perdagangan internasional setiap negara tidak lepas dari halhal yang sedang dan akan berlangsung dalam kegiatan perekonomian global. Arus globalisasi ekonomi dan proses perdagangan bebas yang sampai saat ini terus berkembang memberikan pengaruh, peluang serta hambatan terhadap aktivitas perdagangan ekspor yang berdampak pula pada perekonomian Indonesia. Segenap pengaruh yang menunjang maupun menghambat pembangunan 2

terkandung dalam transfer teknologi produksi, pola-pola konsumsi yang baru, perombakan tatanan institusional dan organisasional, kesehatan, pendidikan serta sistem sosial, dan berdampak pula pada tatanan nilai-nilai, cita-cita, dan gaya hidup berbagai negara. Untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin timbul dari pengaruh tersebut, usaha pengembangan aktivitas perdagangan di Indonesia dimulai dengan membuka perekonomian kepada hubungan-hubungan komersial perdagangan dunia (seperti International Coffee Organization / ICO), serta mengarahkan masyarakat untuk menjalin interaksi dengan bangsa-bangsa lainnya, agar dapat mengundang transfer barang, jasa dan sumber daya finansial yang menguntungkan bagi Indonesia. Di tengah persaingan pasar dunia yang ketat, Indonesia menghadapi tantangan dalam upaya mencari dan mengembalikan sisi potensial yang dimiliki, yaitu dengan peningkatan berbagai jenis ekspor. Strategi pengembangan ekspor di Indonesia dapat dikatakan berhasil jika laju pertumbuhan ekspor rata-rata per tahun tinggi dan komposisi ekspor yang tidak lagi hanya didominasi oleh komoditi-komoditi pertanian dan pertambangan (termasuk migas). Untuk itu, hingga saat ini program pengembangan ekspor Indonesia lebih difokuskan pada peningkatan perdagangan komoditi nonmigas yang disesuaikan dengan kondisi sumber daya alam yang dimiliki tiap daerah di Indonesia. Untuk Provinsi Bali yang tidak memiliki sumber mineral, sumber devisa lebih banyak diperoleh dari ekspor komoditi pertanian dan hasil-hasil kerajinan. Dalam Laporan Tahunan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali 2008 terdapat 10 komoditi yang menjadi unggulan ekspor Provinsi Bali yang memiliki 3

nilai ekspor terbesar. Pada Tabel 1.1 dapat diperlihatkan keadaan 10 komoditi tersebut berdasarkan nilai ekspor yang dihasilkan dari tahun 2004-2008. Tabel 1.1 Nilai Ekspor 10 Komoditi Unggulan Provinsi Bali Tahun 2004-2008 Komoditi No Ekspor Nilai Ekspor ( juta US $) Jumlah (juta $ US) % 2004 2005 2006 2007 2008 1 TPT 213,3 141,1 121,3 130,6 129,0 735,3 35,5 2 Kerajinan Kayu 80,8 85,5 78,2 98,2 92,6 435,3 21,0 3 Ikan Tuna 23,6 29,2 37,6 58,9 79,8 229,1 11,0 4 Furniture 36,7 47,4 50,7 40,5 45,3 220,6 10,6 5 Plastik 5,8 12,7 20,0 18,9 27,7 85,1 41,0 6 Kerajinan Perak 26,9 29,0 25,8 31,7 27,4 140,8 6,7 7 Batu Padas 6,9 10,3 16,0 14,1 22,3 69,6 3,3 8 Kerajinan Bambu 14,6 12,6 12,8 8,7 16,2 64,6 3,1 9 Ikan Dalam Kaleng 3,6 5,8 6,9 13,1 15,5 44,9 2,1 10 Kerajinan Lain-lain 7,9 9,5 12,0 1,6 16,0 47,0 2,2 Jumlah (juta $ US) 420,1 383,1 381,3 416,3 471,8 2072,60 - Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, 2008 Berdasarkan Tabel 1.1, dapat diketahui nilai ekspor Provinsi Bali periode 2004-2008 didominasi oleh komoditi ekspor TPT dan Kerajinan Kayu, dengan nilai total berturut-turut sebesar $ US 735,3 juta dan $ US 435,3 juta. Dilihat dari persentase masing-masing komoditi ekspor tersebut terhadap nilai total pertahun, menunjukkan kontribusi komoditi TPT sebesar 35,5 persen, Kerajinan Kayu 21 persen, Ikan Tuna 11 persen, Furniture 10,6 persen, Plastik 41 persen, Kerajinan Perak 6,7 persen, Batu Padas 3,3 persen, Kerajinan Bambu 3,1 persen, Ikan dalam Kaleng 2,1 persen, dan Kerajinan Lain-lain sebesar 2,2 persen. Untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan nilai ekspor pada 10 komoditi 4

unggulan Provinsi Bali Tahun 2004-2008, maka dapat dilihat persentase perkembangannya yang disajikan pada tabel berikut. Tabel 1.2 Perkembangan Nilai Ekspor 10 Komoditi Unggulan Provinsi Bali Tahun 2004-2008 Tahun Nilai Ekspor ( juta $ US) Perkembangan ( % ) 2004 420,1-2005 383,1-8,80 2006 381,3-0,05 2007 416,3 9,17 2008 471,8 13,33 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, 2008 Dari hasil perhitungan pada Tabel 1.2, sejak tahun 2004 sampai tahun 2008 perkembangan nilai ekspor Provinsi Bali cenderung meningkat setiap tahunnya, yang dilihat dari persentase perkembangan nilai ekspor yang masih mengalami penurunan sebesar 8,8 persen di tahun 2005, dan menjadi 13,3 persen di tahun 2008. Disamping perkembangan pada nilai ekspor maupun jenis ekspor Provinsi Bali tersebut, maka sejak beberapa tahun terakhir, yaitu dari tahun 2004 sampai 2008, terjadi perluasan atau diversifikasi pasar bagi ekspor Provinsi Bali. Pada Tabel 1.3 memperlihatkan realisasi nilai ekspor Provinsi Bali ke 10 negara tujuan dari tahun 2004 sampai 2008. Di tahun 2004 pasaran utama ekspor Provinsi Bali adalah Amerika Serikat dengan jumlah ekspor senilai US $ 160,7 juta, disusul oleh Itali dengan jumlah ekspor US $ 42,5 juta, dan di urutan ketiga adalah 5

Prancis dengan jumlah ekspor senilai US $ 41,7 juta, sedangkan Jepang menempati urutan keempat dengan ekspor senilai US $ 33,1 juta. Tabel 1.3 Realisasi Nilai Ekspor Unggulan Provinsi Bali ke 10 Negara Utama Tujuan Tahun 2004-2008 Nilai Ekspor per Tahun No Negara Tujuan ( juta $ US) 2004 2005 2006 2007 2008 1 USA 160,6 110,0 105,0 112,6 102,8 2 Jepang 33,0 41,2 45,4 60,3 73,3 3 Prancis 41,7 43,1 40,5 39,6 49,6 4 Itali 42,5 45,1 37,8 39,8 43,8 5 Australia 21,2 25,5 25,1 29,0 34,5 6 Spanyol 24,6 27,8 22,3 24,9 22,0 7 Jerman 25,5 19,7 18,5 23,9 21,6 8 Inggris 24,4 24,4 22,4 24,2 19,2 9 Belanda 10,4 9,8 21,6 10,9 12,9 10 Kanada 10,8 9,2 8,8 10,5 10,8 Sumber : Dinas Perindustrian Provinsi Bali, 2008 Berdasarkan Tabel 1.3, negara tujuan utama ekspor Provinsi Bali pada tahun 2008 masih dipegang oleh Amerika Serikat dengan jumlah ekspor senilai US $ 102,8 juta, Jepang pada tempat kedua dengan jumlah ekspor senilai US $ 73,3 juta, disusul Prancis senilai US $ 49,6 juta, dan Itali menempati urutan keempat dengan ekspor senilai US $ 43,8 juta. Bila diamati dari 10 negara besar tujuan ekspor Provinsi Bali selama kurun waktu 2004-2008, Eropa merupakan pasar ketiga yang sangat penting bagi ekspor Bali setelah USA dan Jepang. Negaranegara ASEAN belum termasuk pada negara utama tujuan ekspor Provinsi Bali dibandingkan dengan pasar Eropa dan pasar USA yang mencerminkan 6

perdagangan antara Indonesia, khususnya Provinsi Bali dengan negara-negara di ASEAN masih pada tahap infant. Pola strategi pengembangan ekspor yang sedang diupayakan Provinsi Bali dimulai dari penilaian tingkat diversifikasi, baik dalam arti variasi produk (pendalaman struktur) maupun diversifikasi pasar (negara tujuan). Keberhasilan upaya pengembangan ekspor Provinsi Bali tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kondusif untuk menciptakan incentive impuls bagi para pengusaha untuk berkreasi atau meningkatkan produktivitas ekspor. Beberapa faktor tersebut antara lain faktor ekonomi (seperti daya beli, nilai tukar, ketersediaan sumber daya, kerjasama dan lapangan pekerjaan), faktor skill (seperti kemampuan bahasa, pengalaman, pengetahuan, dan teknologi), faktor pasar (seperti potensi dan persaingan pasar), faktor sosial (seperti pengaruh individual dan lingkungan), serta faktor politik (seperti kondisi negara, hukum, dan pemerintahan). Untuk melaksanakan ekspor, seorang eksportir harus memperhatikan beberapa faktor tersebut, agar apa yang diharapkan menjadi kenyataan. Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah. 1) Apakah faktor ekonomi, faktor skill, faktor pasar, faktor sosial, dan faktor politik berpengaruh secara simultan terhadap keputusan eksportir Provinsi Bali untuk melakukan ekspor? 2) Bagaimana pengaruh faktor ekonomi, faktor skill, faktor pasar, faktor sosial, dan faktor politik secara parsial terhadap keputusan eksportir Provinsi Bali untuk melakukan ekspor? 7

3) Diantara faktor ekonomi, faktor skill, faktor pasar, faktor sosial, dan faktor politik, faktor manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan eksportir Provinsi Bali untuk melakukan ekspor? 1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui pengaruh faktor ekonomi, faktor skill, faktor pasar, faktor sosial, dan faktor politik secara simultan terhadap keputusan eksportir Provinsi Bali untuk melakukan ekspor. 2) Untuk mengetahui pengaruh signifikan faktor ekonomi, faktor skill, faktor pasar, faktor sosial, dan faktor politik, secara parsial terhadap keputusan eksportir Provinsi Bali untuk melakukan ekspor. 3) Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan eksportir Provinsi Bali untuk melakukan ekspor. 1.2.2 Kegunaan Penelitian Sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian, maka manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Kegunaan Teoritis Kegunaan Teoritis yang dihasilkan dari penelitian ini, sebagai berikut. a) Bagi Khasanah Ilmu Pengetahuan 8

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, serta pemahaman dan manfaat untuk dapat menambah informasi mengenai faktor ekonomi, faktor skill, faktor pasar, faktor sosial, dan faktor politik dalam keputusan eksportir Provinsi Bali untuk melakukan ekspor. b) Bagi Mahasiswa Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan teori yang didapat dibangku kuliah dan memperoleh tambahan pengetahuan serta informasi dari penelitian ini. 2) Kegunaan Praktis Kegunaan praktis dari penelitian ini, sebagai berikut. a) Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi eksportir Provinsi Bali dalam mengidentifikasikan variabel mana yang dapat mempengaruhi keputusan untuk melakukan ekspor. b) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Pemerintah Daerah Provinsi Bali dalam menentukan kebijakan yang tepat berkaitan dengan perdagangan internasional guna meningkatan partisipasi pengusaha untuk melakukan ekspor. 1.3 Sistematika Penulisan Pembahasan penelitian ini disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis, sehingga antara bab satu dengan bab lainnya mempunyai hubungan yang 9

erat. Adapun penyajiannya adalah sebagai berikut. Bab I : Pendahuluan Pada bab ini diuraikan menenai latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini akan menguraikan tiga hal, yaitu landasan teori, pembahasan hasil penelitian sebelumnya dan rumusan hipotesis. Dalam landasan teori akan dibahas mengenai pengertian perdagangan internasional, teori-teori dalam perdagangan internasional, pengertian ekspor, dan beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan eksportir untuk melakukan ekspor. Bab III : Metode Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data, metode penentuan populasi dan sampel, metode pengumpulan data, pengukuran data, uji validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data. Bab IV : Pembahasan Bab ini dilakukan pembahasan mengenai permasalahan penelitian yang terdiri dari gambaran umum ekspor, karakteristik responden, 10

menggunakan uji validitas dan reliabilitas, melakukan transformasi data ordinal menjadi data interval dengan MSI, melakukan uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, serta uji simultan dan uji parsial. Bab V : Simpulan dan Saran Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Pemerintah Daerah Provinsi Bali dalam usaha meningkatkan partisipasi pengusaha melakukan ekspor. 11