BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan organisasi. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan. dalam bidang bisnis farmasi adalah Kimia Farma.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

1. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi organiasi dalam mengelola,

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. industri kepariwisataan di Bali, seperti restaurant dewasa ini dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. jaringan layanan masyarakat dalam bidang perbankan yang penting. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dengan yang lain. Dalam kehidupannya manusia sering

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

I. PENDAHULUAN. organisasi. Jika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia yang baik,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. mereka, mengingat kinerja karyawan yang tinggi dan disiplin kerjalah yang

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

II. LANDASAN TEORI. dan terorganisir sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik. pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. produksi yaitu tenaga kerja, modal dan keahlian dimana ketiga faktor tersebut

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan kemampuan dalam mengelola sumber daya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan yang telah disepakati oleh semua karyawan. Karyawan yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai. tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki.

2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. manusia secara profesional, di harapkan pegawai bekerja secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan guna menunjang setiap aktivitas organisasi. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pencapaian

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan, pemanfaatan, dan pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa (2008:28) mengemukakan guru sangat menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang mendatangkan wisatawan. Bali merupakan sebuah provinsi yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia sebagai pelaksana kegiatan operasionalnya tidak akan mampu

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

I. PENDAHULUAN. banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan. sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini, dimana dunia tidak lagi dibatasi

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Usaha yang dilakukan BPR adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai visi, misi dan tujuan sangat di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi organisasi. Pelaksanaan fungsi organisasi perlu didukung dengan fungsi manajemen dan perencanaan, perngorganisasian, personalia, pengarahan, serta pengawasan. Sumber daya manusia adalah aset terpenting yang harus dimiliki oleh organisasi dalam mencapai tujuan organisasi, oleh sebab itu pegawai harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Mudiartha Utama (2001:2) sumber daya manusia adalah harta yang paling berharga dan paling penting yang dimiliki oleh suatu organisasi karena keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh unsur manusia. Berperan sebagai perencana, pelaksana, dan sekaligus pengendali terwujudnya suatu organisasi. Pentingnya peranan tenaga manusia dalam organisasi menuntut pegawai mendapatkan perlakuan wajar dan adil sesuai dengan apa yang telah diberikan kepada instansi. Perlakuan yang wajar dan adil tersebut dapat berimplikasi pada kepuasan kerja. Kepuasan kerja menurut Hasibuan (2003: 202) merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaanya. Hasibuan (2003: 202) menyatakan bahwa faktor-faktor yang biasanya dicakup dalam kepuasan kerja adalah balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat dan sesuai keahlian berat ringannya suatu pekerjaan, suasana dan lingkungan kerja, peralatan yang menunjang pelaksana pekerjaan, sikap pimpinan dalam kepemimpinanya, dan 1

sikap pekerjaan yang monoton atau tidak, besar kecilnya budaya organisasi mempengaruhi kepuasan kerja. Robbins (2001:10) menyatakan bahwa kepuasan kerja mengacu pada sikap individu secara umum terhadap pekerjaanya. Seorang dengan tingkatan kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaanya, sedangkan seseorang yang tidak puas dengan pekerjaanya mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaanya. Pernyataan ini menunjukan sikap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin tinggi penilaian individu terhadap kegiatan, maka semakin tinggi pula kepuasanya terhadap kegiatan. Dengan demikian kepuasan kerja merupakan evaluasi sikap seseorang yang menggambarkan perasaan senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Penurunan tingkat kepuasan kerja oleh pegawai akan berakibat pada kinerja pegawai yang semakin menurun. Penurunan tingkat kinerja yang terjadi akan berdampak negatif pada output yang dihasilkan, sehingga pencapaian yang diharapkan lembaga tidak dapat tercapai yang pada akhirnya akan merugikan lembaga itu sendiri. Dinas Pendapatan Provinsi Bali (Dispenda Bali) merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak pada bidang pemungutan pajak. Sepenuhnya melaksanakan pekerjaan tentang pemungutan pajak kendaraan bermotor yang ada di wilayah Bali. Dispenda Bali sebagai salah satu BUMN yang menggunakan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tentu saja harus memperhatikan faktorfaktor di atas, karena kemajuan suatu lembaga pemerintahan dapat dilihat dari masyarakat yang berkunjung untuk pelayanan pajak yang tidak terlepas dari pelayanan (service) yang diberikan oleh pegawai pemerintah kepada masyarakat.

Adapun jumlah pegawai Dispenda Bali dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1 Data Jumlah Pegawai Dispenda Bali Tahun 2010 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bagian/Sub dinas. Kepala dinas Sub. Bidang kepegawaian Bidang pengkajian dan Pengembangan Bidang Non Pajak Bidang Pembinaan dan Pengawasan Bidang pajak Sub. Bidang umum Bidang Keuangan Jumlah PNS (orang) 1 12 14 14 14 15 17 23 Jumlah 110 Sumber: Dispenda Bali 2010. Dari Tabel 1.1 dapat diketahui jumlah pegawai pada dispenda Bali tahun 2010 adalah 110 orang, dan jumlah pegawai bervariasi tergantung dari banyaknya bagian dan tugas pada masing-masing departemen. Dispenda Bali merupakan lembaga pemerintah yang secara langsung berhubungan dengan pajak kendaraan, maka sudah selayaknya pegawai memberikan kinerja yang terbaik kepada masyarakat. Adanya kepuasan dari masyarakat berarti pegawai Dispenda Bali sudah menunjukkan prestasi kerja yang baik, kepedulian terhadap lembaga dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan yang nantinya dapat menguntungkan lembaga. Observasi yang dilakukan di Dispenda Bali dapat diketahui bahwa kepuasan kerja pegawai masih perlu mendapatkan perhatian yang serius, dimana hal ini dapat dilihat dari tingkat absensi pegawai. Absensi yang rendah dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Absensi adalah suatu alat ukur untuk

mengetahui hadir atau tidak hadirnya pegawai. Semakin tingginya tingkat absensi berarti tingkat kepuasan kerja semakin rendah, sebaliknya semakin rendah tingkat absensi berarti tingkat kepuasan kerja semakin tinggi Berikut akan disajikan tingkat absensi pegawai setiap bulan selama tahun 2010 pada Tabel 1.2 Tabel 1.2 Tingkat Kehadiran Pegawai Pada Dinas Pendapatan Provinsi Bali Tahun 2010 No Bulan Jumlah pegawai (Orang) Jumlah Hari Kerja Per Bulan (hari) Jumlah Hari Kerja Seharusnya Jumlah Absensi Per Bulan (hari) Jumlah Hari Kerja yang Senyatanya (hari) Prosentase Absensi (%) (A) (B) (C) (D) (E)=(C)*(D) (F) (G)=(E)-(F) (H)=(F):(E) *100% 1 Januari 19 110 2090 61 2029 2.92% 2 Pebruari 19 110 2090 55 2035 2.63% 3 Maret 19 110 2090 81 2009 3.88% 4 April 21 110 2310 57 2253 2.47% 5 Mei 17 110 1870 51 1819 2.73% 6 Juni 22 110 2420 72 2348 2.98% 7 Juli 22 110 2420 89 2331 3.68% 8 Agustus 21 110 2310 42 2268 1.82% 9 September 18 110 1980 55 1925 2.78% 10 Oktober 21 110 2310 78 2232 3.38% 11 November 20 110 2200 32 2168 1.45% 12 Desember 19 110 2090 61 2029 2.92% Jumlah 1320 26180 734 25446 33.62% Rata-rata 2.80% Sumber: Dispenda Bali, 2010 Dari Tabel 1.3 dapat dijelaskan bahwa absensi pegawai pada Dispenda Bali Periode Januari-Oktober 2010 cenderung berfluktuasi dimana rata-rata tingkat absensi pegawai sebesar 2.80 persen dan menurut Mudiartha, dkk (2001 : 93) tingkat absensi yang wajar berada dibawah 3 persen. Ini berarti rata-rata absensi pegawai termasuk baik karena masih dibawah 3 persen. Pada

kenyataannya ada beberapa pegawai yang hanya melakukan absen pada mesin fingerprint, dan kemudian meninggalkan tempat kerja (mangkir/bolos). Dari hasil data yang diperoleh tingkat kehadiran pegawai terdapat pegawai yang terlambat datang, pulang mendahului jam kerja, yang merupakan indikasi kerja yang tidak optimal. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.3 Tabel 1.3 Persentase Tindakan Indisiplin Pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Bali Periode Januari Desember 2010 No Keterangan Jumlah Persentase ( Orang) (%) 1 Pegawai yang terlambat datang 55 52.77 2 Pegawai yang pulang kerja lebih awal 45 51.76 Sumber : Dispenda Bali 2010 Tabel 1.3 menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan pegawai pada Dinas Peendapatan Provinsi Bali mengalami penurunan yang signifikan, ini ditunjukkan dengan persentase kedisiplinan pegawai yang sudah melebihi 50 persen dari periode Januari Desember 2010. Dari gambaran di atas dapat diindikasikan bahwa adanya masalah dalam kepuasan kerja pegawai. Keberhasilan dalam suatu organisasi dapat dicapai dengan adanya pimpinan yang mampu untuk meningkatkan kualitas maupun keterampilanya dalam mengelola organisasi yang dipimpinnya. Pola kepemimpinan adalah kunci dalam kelangsungan hidup perusahan atau instansi itu sendiri karena pimpinan merupakan pencetus tujuan, merencanakan, mengorganisasikan, dan menggerakan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Menurut Thoha (2001:9) kepemimpinan adalah kegiatan yang mempengaruhi

perilaku orang lain atau seni mempengaruhi prilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Robbins (2003:26) menyatakan bahwa kepemimpinan dalam dimensi keprilakuan organisasi termasuk dalam tingkatan prilaku kelompok yaitu bagaimana individu individu dalam kelompok dipengaruhi oleh pola prilaku yang diharapkan dan derajat saling tertariknya anggota-anggota kelompok. Kepemimpinan dalam dalam suatu organisasi merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu organisasi. Hasil wawancara dengan seluruh pegawai Dispenda Bali dan pengamatan yang dilakukan pada Dispenda Bali terdapat permasalahan pada kepemimpinan. Dimana hal ini dapat dilihat dari kurangnya pimpinan instansi menerapkan fungsifungsi kepemimpinan secara intensif seperti 1). Sikap dan tindakan pimpinan kurang tegas terhadap pegawai yang sering tidak masuk kerja 2). Pimpinan selama ini belum melibatkan pendapat bawahan akan suatu keputusan sehingga para pegawai merasa kurang dihargai keberadaanya dalam instansi Salah satu cara pimpinan perusahaan untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai adalah dengan mengatur penempatan sumber daya manusia sesuai dengan latar belakangnya. Penempatan adalah salah satu aspek penting dalam proses perencanaan sumber daya manusia, menurut Moekijat (2007:11) penempatan adalah suatu penunjukan kembali seseorang pegawai ke suatu jabatan baru. Hal ini disebabkan penempatan mempunyai hubungan yang erat dengan efesiensi dan keadilan dimana setiap pegawai diberi peluang yang sama untuk berkembang. Penempatan pegawai bukan hanya pegawai baru tetapi penting juga

pada pegawai lama yaitu berhubungan dengan promosi, mutasi atau pemindahan tugas lainnya. Penempatan pegawai yang kurang sesuai akan menyebabkan pegawai tidak berkembang dan mengakibatkan menurunnya kepuasan kerja pegawai. Mudiartha dkk. (2001:140) menyatakan penempatan sumber daya manusia merupakan proses kegiatan yang dilaksanakan manajer sumber daya manusia dalam suatu perusahaan dalam menentukan lokasi dan posisi seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Lingkungan kerja menurut Nitisemito (2000:19) adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja yang dapat mempengaruhi pegawai di dalam melakukan pekerjaanya. Penciptaan lingkungan kerja yang baik juga akan membantu memelihara kondisi fisik sehingga kesehatan pegawai tetap terjaga, tidak cepat lelah, tidak lesu dalam bekerja dan dapat bekerja lebih lama. Kondisi fisik pegawai yang terjaga ini membuat pegawai mempunyai mental yang baik (tidak stres/tegang, tidak tertekan, tidak bosan, merasa nyaman, senang) di dalam menyelesaikan tugasnya. Keadaan yang demikian juga tentu saja memberikan kepuasan kepada pegawai dan mereka cenderung akan mempunyai semangat kerja yang tinggi sebaliknya, suatu lingkungan kerja kurang baik seperti suara bising, suhu udara panas, kebersihan tidak terjaga, dan sebagainya dapat menurukan kondisi fisik dan kondisi mental pegawai. Indikasi penurunan kondisi fisik dapat berupa kelelahan, kelesuan kerja, gangguan kesehatan/sakit, bahkan kecelakaan kerja. Pernyataan tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Anwar Prabu (2005) yang menyatakan

bahwa lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang significan terhadap tingkat kepuasan kerja. Muhaimin (2004) yang juga menyimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan faktor internal yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja pegawai. Lingkungan kerja yang baik akan memberikan kenyamanan sehingga pegawai dapat mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik pula. Karena letak Dispenda Bali terletak di pusat kota, pegawai masih kurang menemukan kegairahan dan kepuasan di dalam bekerja karena masih ditemukan adanya permasalahan disekitar tempat mereka bekerja seperti suara bising, suhu udara panas, kebersihan tidak terjaga, berkas-berkas yang tidak tertata rapi yang dapat menurunkan kondisi fisik pegawai. Dispenda Bali harus mengusahakan agar lingkungan kerjanya baik dan memenuhi standar. Bila kondisi itu tidak dapat diupayakan maka hal ini dapat berdampak besar terhadap kepuasan kerja pegawai. Motivasi menurut Nawawi (2003:351) adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung secara sadar. Menurut Robins (2003:351) motivasi adalah kesediaan mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang di kondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi kebutuhan individu. Motivasi merupakan suatu pendorong yang mempengaruhi perilaku manusia dalam melakukan suatu pekerjaan di mana manusia merupakan unsur terpenting dalam suatu perusahaan, karena itu perlu diperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan motivasi karyawan untuk menjaga keselarasan antara keinginan organisasi dan keinginan karyawan sebagai pribadi. Motivasi juga mempunyai peranan penting bagi pimpinan dalam rangka menggerakkan dan mengarahkan segala

potensi karyawan ke arah pemanfaatan yang optimal sesuai dengan batas-batas kemampuan. Motivasi yang tepat akan dapat mendorong karyawan melaksanakan tugasnya semaksimal mungkin sehingga akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Pemberian motivasi dari pihak perusahanan bertujuan menciptakan kepuasan kerja para karyawan sehingga nantinya bisa memberi kontribusi secara maksimal kepada perusahaan. Untuk memotivasi karyawan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Motivasi dapat digolongkan menjadi motivasi finansial dan motivasi non finansial. Motivasi finansial merupakan dorongan yang dilakukan dengan memberi imbalan kepada karyawan, imbalan tersebut sering disebut insentif atau kompensasi. Motivasi non finansial merupakan dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial atau uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, tempat kerja yang aman, fasilitas yang memadai, perasaan aman, pengembangan potensi diri karyawan serta menghargai hak-hak karyawan Memotivasi pegawai dapat dilakukan dengan berbagai cara. Namun, Pada Dispenda Bali ditemukan adanya permasalahan mengenai motivasi, dimana adanya keluhan pegawai mengenai pemberian motivasi non finansial yang merupakan pendorong dalam bekerja sehingga menimbulkan pengaruh kepada kepuasan kerja, dimana kurangnya penghargaan atau reward yang di berikan kepada pegawai apabila dia telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Dispenda Bali kurang mengadakan pendidikan dan pelatihan terhadap pegawainya sehinga

pegawai kurang dapat menunjukan inovasi dan mengembangakan kreativitasnya dalam bekerja. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalahnya adalah faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai pada Dispenda Bali. 1.2 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai pada Dispenda Bali. 1.2.2 Kegunaan penelitian Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bukti empiris penelitian di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia terutama yang berkaitan dengan kepuasan kerja pegawai. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengkaji kepuasan kerja pegawai pada Dispenda Bali.

1.3 Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bab, dimana masing-masing bab dibagi dalam bagian-bagian yang lebih mendalam dan terperinci, yang akan mempunyai kaitan satu dengan yang lainya. Secara sistematis akan disajikan dengan susunan sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Bab ini merupakan pengantar untuk dapat mengetahui permasalahan yang ada dalam skripsi ini, diawali dengan uraian latar belakang masalah penelitian, kemudian perumusan pokok permasalahannya, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan pada skripsi ini yaitu mengenai pengertian kepuasan kerja pegawai, serta variable-variable yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai, dan pembahasan hasil penelitian sebelumnya. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data.

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab ini menguraikan tentang data dan pembahasan data yang memaparkan gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, serta pembahasan hasil-hasil dari teknik analisis data yang digunakan. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dan saran-saran yang dipandang perlu baik untuk pihak manajemen perusahaan maupun penelitian selanjutnya.