Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Inisiasi Terbang Parasitoid Telur Trichogrammatoidea cojuangcoi Nagaraja (Hymenoptera: Trichogrammatldae)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN INANG PADA SUHU RENDAH TERHADAP PREFERENSI SERTA KESESUAIAN INANG BAGI

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Persiapan Penelitian Koleksi dan Perbanyakan Parasitoid Perbanyakan Serangga Inang Corcyra cephalonica

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

MURTIYARINI, DAMAYANTI BUCHORI, DAN UTOMO KARTOSUWONDO

BAHAN DAN METODE. Faktor II (lama penyinaran) : T 0 = 15 menit T 1 = 25 menit T 2 = 35 menit

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi dan siklus hiduptrichogramma spp. (Hymenoptera : Famili Trichogrammatidae merupakan parasitoid telur yang

PENUNTUN PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIOLOGI SERANGGA. DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH : Dr. RESTI RAHAYU

KAPASITAS REPRODUKSI PARASITOID TELUR Trichogrammatoidea nana Zehntner (Hymenoptera:Trichogrammatidae)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi BALITKABI-Malang pada bulan

Utara, Medan, 2 Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan *Corresponding author:

Kupersembahkan karya kecilku untuk yang kusayangi: Bapa, Mamah, Aa, Ceu 'Ndah, Evan, Ayu, dan Opi

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Proteksi Tanaman

TANGGAP FUNGSIONAL PARASITOID TELUR Trichogramma pretiosum Riley terhadap TELUR INANG Corcyra cephalonica Stainton pada PERTANAMAN KEDELAI

Parasitoid Larva dan Pupa Tetrastichus brontispae

POPULASI Corcyra cephalonica (LEPIDOPTERA;PYRALIDAE) PADA

DAMAYANTI BUCHOR1, ERNA DWI HERAWATI, ADHA SARI. Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), klasifikasi S. inferens adalah sebagai berikut:

Yati Setiati, Neneng Hayatul Mutmainah, M. Subandi. Jurusan Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung

Key Words: Ultra Violet, Frozen egg, Trichogramma, Corcyra cephalonica (Stainton)

EVALUASI TINGKAT PARASITISASI PARASITOID TELUR DAN LARVA TERHADAP PLUTELLA XYLOSTELLA L. (LEPIDOPTERA: YPONOMEUTIDAE) PADA TANAMAN KUBIS-KUBISAN

ANALISIS MUTU PARASITOID TELUR Trichogrammatidae (Quality assessment of Trichogrammatid) DAMAYANTI BUCHORI BANDUNG SAHARI ADHA SARI

Prosiding Seminar Nasional Agribisnis Agroindustri, Palembang 7 Oktober 2002

HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Parasitisasi

KESESUAIAN TELUR KEPIK KEDELAI UNTUK PEMBIAKAN MASSAL Anastatus dasyni FERR. (HYMENOPTERA: EUPELMIDAE), PARASITOID TELUR KEPIK LADA

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Boj. (Lepioptera: Crambidae) Bentuk telur jorong dan sangat pipih, diletakkan dalam 2-3 baris tersusun

J. Agroland 15 (1) : 27-31, Maret 2008 ISSN : X

TINJAUAN PUSTAKA. berkelompok (Gambar 1). Kebanyakan telur ditemukan di bawah permukaan daun,

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

EKSPLORASI PARASITOID TELUR Plutella xylostella PADA PERTANAMAN KUBIS Brassica oleracea DI DAERAH MALANG DAN KOTA BATU ABSTRACT

PENGGUNAAN BEAUVERIA BASSIANA DAN BACILLUS THURINGIENSIS UNTUK MENGGENDALIKAN Plutella xylostella L. (Lepidoptera: Plutellidae) DI LABORATORIUM

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Parasitoid

PENGARUH PERANGKAP WARNA BERPEREKAT DAN AROMA REMPAH UNTUK MENGENDALIKAN HAMA GUDANG

KINERJA PARASITOID Trichogramma evanescens Westwood DALAM PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG JAGUNG Ostrinia furnacalis Guenee DI LAPANGAN

Pengaruh Beauveria bassiana terhadap Mortalitas Semut Rangrang Oecophylla smaragdina (F.) (Hymenoptera: Formicidae)

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo saccharipaghus Bojer (Lepidoptera: Pyralidae) mengkilap. Telur berwarna putih dan akan berubah menjadi hitam sebelum

ABSTRACT. Keywords: Graphium agamemnon, Graphium doson, Mechelia champaca, Annona muricata, life cycle, food consumption.

PENGELOLAAN HAMA SECARA HAYATI Oleh : Awaluddin (Widyaiswara)

PENGARUH LAMANYA INOKULASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitan ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan dan Penyakit

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae)

KAJIAN BEBERAPA KARAKTERISTIK BIOLOGI PENGGEREK BATANG TEBU BERKILAT CHILO AURICILIUS DAN PARASITOIDNYA (TRICHOGRAMMA CHILONIS)

III. BAHAN DAN METODE

FITNESS VARIATION AMONG TRICHOGRAMMA SPECIES/STRAINS ON EGGS OF PLUTELLA XYLOSTELLA (L.) (LEPIDOPTERA: PLUTELLIDAE) Siti Herlinda

AUGMENTASI DAN KONSERVASI KEANEKARAGAMAN PARASITOID : ANALISIS EKOLOGI AGROEKOSISTEM UNTUK. Damayanti Buchori, IPB Nurindah, BALITTAS

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Persiapan tanaman uji, tanaman G. pictum (kiri) dan tanaman A. gangetica (kanan)

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)

RINGKASAN DAN SUMMARY

Hama penggerek batang dan penggerek tongkol pada jagung merupakan

KARAKTER MORFOLOGI, SIKLUS HIDUP DAN PERILAKU PARASITOID, Trichogramma spp. ASAL DOLAGO KABUPATEN PARIGI-MOUTONG

Keterangan : Yijk = H + tti + Pj + (ap)ij + Sijk. Sijk

PARASITASI Trichogramma evanescens Westwood PADA BERBAGAI TINGKAT POPULASI DAN GENERASI BIAKAN PARASITOID TERHADAP TELUR PENGGEREK BATANG JAGUNG

Pengaruh Ukuran Pupa Beberapa Penggerek Batang Tebu terhadap Jumlah Populasi Tetrastichus sp. (Hymenoptera : Eulophidae) di Laboratorium

TINJAUAN PUSTAKA. Serangga Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera : Scolytidae). Penggerek buah kopi (PBKo, Hypothenemus hampei) merupakan serangga

INFORMASI DASAR PARASITOID TELUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

BAHAN DAN METODE. Gambar 2 Mikroskop video Nikon SMZ-10A (a), dan Alat perekam Sony BLV ED100 VHS (b)

TAHAP TAHAP PERKEMBANGAN TAWON KEMIT (Ropalidia fasciata) YANG MELIBATKAN ULAT GRAYAK (Spodopteraa exigua)

Yati Setiati, Neneng Hayatul Mutmainah, M. Subandi, *)

PENGARUH UMUR LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) JANTAN TERHADAP NISBAH KELAMIN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Metode Penelitian Penyediaan Koloni Lalat Puru C. connexa untuk Penelitian Lapangan

Penentuan Waktu dan Titik Pelepasan Parasitoid Trichogrammatoidea bactrae-bactrae

THE GROWTH AND DEVELOPMENT OF Corcyra cephalonica (STAINTON) (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE) REARED ON LOCAL FEED: QUALITY CONTROL OF FACTITIOUS HOST

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penyiapan Tanaman Pakan Pembiakan Serangga Uji

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BENTUK DAN KETINGGIAN PERANGKAP STICKY TRAP KUNING TERHADAP LALAT BUAH

APLIKASI BEBERAPA PENGENDALIAN TERHADAP LALAT BIBIT (Ophiomya phaseoli Tryon) DI TANAMAN KEDELAI. Moh. Wildan Jadmiko, Suharto, dan Muhardiansyah

76. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

UJI EFEKTIFITAS BEBERAPA ENTOMOPATOGEN PADA LARVA Oryctes rhinoceros L. (Coleoptera: Scarabaeidae) DI LABORATORIUM SKRIPSI. Oleh :

Markamah, G Pengaruh Pola Ketiadaan Inang Terhadap Ekologi Reproduksi Snellenius manilae ASHMEAD (Hymenoptera : Braconidae)

Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

ABSTRACT. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea Makasar 90245

HASIL A. Teknik Penangkaran T. h. helena dan T. h. hephaestus

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap (RAL) yaitu dengan pemberian insektisida golongan IGR dengan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN PRAKATA v

BioLink Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan

Tetratichus brontispae, PARASITOID HAMA Brontispa longissima

Program Studi Entomologi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado * korespondensi:

RINGKASAN. Pembimbing Utama : Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc. Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Muhammad Ridla, M.Agr.

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo sacchariphagus Bojer (Lepidoptera: Crambidae) diletakkan secara berkelompok dalam 2-3 baris (Gambar 1). Bentuk telur jorong

BAB III METODE PENELITIAN. (BALITTAS) Karangploso Malang pada bulan Maret sampai Mei 2014.

PARASITISASI DAN KAPASITAS REPRODUKSI COTESIA FLAVIPES CAMERON (HYMENOPTERA: BRACONIDAE) PADA INANG DAN INSTAR YANG BERBEDA DI LABORATORIUM

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN PUPA PARASITOID Eretmocerus mundus (HYMENOPTERA: APHELENIDAE) PADA SUHU RENDAH TERHADAP KEBUGARANNYA

Pengaruh Instar Larva Inang Spodoptera litura Fabricius (Lepidoptera: Noctuidae) terhadap Keberhasilan Hidup

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan

KAJIAN PARASITOID: Eriborus Argenteopilosus Cameron (Hymenoptera : Ichneumonidae) PADA Spodoptera. Litura Fabricius (Lepidoptera : Noctuidae)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 17. Kandang Pemeliharaan A. atlas

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Bojer. (Lepidoptera: Crambidae) Imago betina meletakkan telur secara berkelompok pada dua baris secara

PERILAKU, POLA PELETAKAN TELUR DAN EFISIENSI PEMARASITAN PARASITOID

EFEKTIVITAS ISOLAT DAN METODE PAPARAN Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin TERHADAP MORTALITAS DAN MIKOSIS Spodoptera litura Fabricius

Sari M. D. Panggabean, Maryani Cyccu Tobing*, Lahmuddin Lubis

Transkripsi:

Pest Tropical Journal, Vol. 1 No. 1, Juli 2003 ISSN 1693-2854 Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Inisiasi Terbang Parasitoid Telur Trichogrammatoidea cojuangcoi Nagaraja (Hymenoptera: Trichogrammatldae) Desita Salblah Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Riau ABSTRACT The objective this research is to obtain information about the effect of environment temperature toward flight inisiation egg parasitoid. The experiment use tool like Prasad ef a/. (1999) method wich a PVC cylinder with measurement of high cylinder is 30 cm and diameter cylinder is 7,5 cm. This experiment arranged in a randomized complete design with three environment temperature (13, 18 & 28 C ). Flight inisiation consist of short flight (8-10 cm) and far flight (20-30 cm). The results showed sum of adult flight inisiation of short flight reduce at increase temperature but sum of adult flight inisiation of far increase at increase temperature Key word : inisiation flight, egg parasitoid Trichogrammatoidea cojuangcoi PENDAHULUAN Pengendalian hama dengan memanfaatkan musuh aiami seperti parasitoid yaitu serangga yang mampu menekan hama dari golongan serangga juga pada tahap pradewasa dapat dilakukan secara inokulasi atau inundasi. Pengendalian hama secara inundasi yaitu dengan melepaskan sejumlah parasitoid ke lapangan dalam jumlah besar sehingga dapat menekan populasi hama dengan segera. Pengendalian cara ini memerlukan jumlah parasitoid dalam jumlah besar. Oleh karena itu sebelum melakukan pengendalian diperlukan penyediaan parasitoid dalam jumlah yang cukup dan berkesinambungan. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan pembiakan parasitoid secara massal di laboratorium. Menurut pendapat Prasad etal. (1999) suhu selama pembiakan massal di laboratorium berpengaruh nyata terhadap inisiasi terbang parasitoid Trichogramma sibericum Sorkina. Proporsi inisiasi terbang parasitoid tiertambah dengan kenaikan suhu lingkungan. Parasitoid yang diperbanyak pada suhu 16 C lebih mungkin untuk inisiasi terbang pada suhu 16 C dari pada parasitoid yang diperbanyak pada suhu arcatau 26 C. Lysyk (2000) melaporkan bahwa perkembangan rata-rata pradewasa serangga Muscidifurax raptor(hymenoptera: Pteromalidae) dipengaruhi oleh suhu dan jenis 1

Salbiah D. kejamin. Jantan berkembang lebih cepat dari pada betina dan rata-rata perkembangan meningkat pada suhu 30 C. Pada parasitoid lalat rumah {Musca domestica L.) dan lalat Stomyx calcitrans (L.) nisbah kelamin yang muncul rata-rata 55-75% dan jumlah pupa meningkat pada saat suhu meningkat, tetapi lama hidup betina, waktu rata-rata oviposisi dan lama masa reproduksi menurun pada saat suhu meningkat. Rata-rata total reproduktif terendah pada suhu 15 C dan 33 C dan tertinggi pada suhu 25 C. Rata-rata jumlah generasi menurun dengan adanya peningkatan suhu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu lingkungan terhadap inisiasi terbang parasitoid. der dialas dengan cawan petri berdiameter 9 cm yang dilapisi dengan kertas hitam pada bagian luar. Bagian atas silinder ditutup dengan kertas hitam yang bagian tengah dibuat lubang berdiameter 2 cm tempat cahaya masuk. Bagian luar silinder dilapisi dengan aluminium foil. Bagian dasar silinder dialas dengan cawan petri yang pada bagian tengahnya diletakkan cawan berdiameter 3,5 cm dan tidak ditutup di atas platform (Gambar 1). Cawan diisi dengan tabung yang berisi pias yang berisi telur C. cephalonica yang telah terparasit parasitoid T'oidea cojuangcoisebanyak 50 telur dengan imago pada generasi ke 50 telah keluar pada hari pertama. Untuk memastikan ada penerbangan atau tidak, dioleskan lem serangga sebagai perangkap pada ketinggian 8-10 cm di atas dasar cawan petri untuk menangkap pelompat dan penerbang jarak pendek. Lem serangga juga dioleskan 1 cm dari bagian atas silinder untuk menangkap individu yang terbang lebih dari 10 cm tetapi kurang dari 30 cm. Tutup silinder juga diolesi lem serangga untuk menangkap individu yang terbang sejajar cahaya. Individu ini dinamakan sebagai penerbang jauh. Tabung diletakkan di dalam inkubator selama 2 jam sesuai dengan perlakuan suhu. Kemudian tabung dikeluarkan dari inkubator dan dihitung jumlah parasitoid yang terperangkap pada lem serangga. Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan beberapa suhu lingkungan ( 13, 18 dan 28 C ). Masingmasing percobaan diulang sebanyak 10 kali. BAHANDANMETODE Bahan yang digunakan adalah parasitoid Trichogrammatoidea cojuangcoi yang diambil dari telur Plutella xylostella yang terparasit pada pertanaman brokoli di Ciloto (Jawa Barat), kemudian dikembangbiakkan secara massal pada telur Corcyra cephalonica di Laboratorium Pengendalian Hayati, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada suhu 26-30 C. Alat yang digunakan dengan memakai metode Prasad et al. (1999) yaitu alat berupa silinder piastik yang berukuran tinggi 30 cm dengan diameter 7,5 cm. Dasar silinlutang cahft', tjbuna. scfi»no3.j Gambar 1. Alat uji inisiasi terbang HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh suhu lingkungan terhadap nisiasi terbang parasitoid terdiri dari dua jenis nisiasi terbang yaitu penerbang pendek [terbang pada jarak 8-10 cm dari dasar jilinder) dengan total imago yang muncul sebanyak 132 ekor dari 500 telur yang jiletakkan (26,4%) dan penerbang jauh ( erbang pada jarak 20-30 cm dari dasar silinder) dengan total imago yang muncul 2 Pest Tropical Journal, Vol. 1 No.1: 200

Pengaruh Suhu Lingkungan terhadap Inisiasi Terbang Parasitoid Telur 238 ekor dari 500 telur yang diletakkan Basil analisis sidik ragam perbe- (47,6%). daan suhu lingkungan terhadap inisiasi Hasil analisis sidik ragam menunjuk- terbang dapat dilihat pada gambar 2 yang kan bahwa suhu lingkungan dapat mempe- diambil dari data pada tabel 1 dan pada ngaruhi inisiasi terbang parasitoid (Tabel 1 gambar 3 yang diambil dari data pada tabel dan 2, p= 0,0001). Peningkatan suhu ling- 2 di bawah ini. kungan menyebabkan jumlah imago dengan Hasil percobaan menunjukkan inisiasi terbang 20-30 cm (penerbang jauh) bahwa suhu lingkungan dapat mempengaruhi meningkat dan menurunkan jumlah imago inisiasi terbang parasitoid. Jumlah imago dengan inisiasi terbang 8-10 cm (penerbang dengan inisiasi terbang pada ketinggian 20- pendek). Tabel 1. Pengaruh perbedaan suhu terhadap penerbangan pendek Jumlah imago pada suhu Kriteria 13 C 18''C 28 C Total (Rataan± SD) Total (Rataan± SD) Total (Rataant SD) Penerbang pendek 75 (56,8 %) 7,5± 6,8 a 55 (41,7%) 5,5 ± 3,87 b 2 (1,5%) 0,2 ± 0,63 c (8-10 cm) Angka diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata dengan uji lanjut LSD pada taraf 5% Tabel 2. Pengaruh perbedaan suhu terhadap penerbangan jauh Jumlah Imago pada suhu Kriteria 13 C 18 C 28 C Total (Rataant SD) Total (Rataan± SD) Total (Rataan± SD) Penerbang jauh 56 (23,5%) 5,6± 3,98 c 71(29,9%) 7,1+4,28b 111 (46,6%) 11,1 13,0 a (20-30 cm) Angka diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata dengan uji lanjut LSD pada taraf 30 cm dari dasar silinder (penerbang jauh) meningkat dengan meningkatnya suhu lingkungan. Sebaliknya jumlah imago dengan inisiasi terbang pada ketinggian 8-10 cm dari dasar silinder (penerbang pendek) akan menurun pada saat suhu lingkungan meningkat. Hal ini sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh Prasad et al. (1999) bahwa proporsi inisiasi terbang akan meningkat dengan meningkatnya suhu lingkungan. Inisiasi terbang juga dipengaruhi oleh suhu pada saat diperbanyak secara massal di laboratorium. Parasitoid yang dipakai pada percobaan II adalah parasitoid yang diperbanyak pada suhu kamar 26-30 C dan RH 65-91 % oleh karena itu jumlah imago dengan inisiasi terbang 20-30 cm ( penerbang jauh) tertinggi ditemukan pada suhu lingkungan 28 C yaitu 111 ekor dan terendah pada suhu 13 C yaitu 56 ekor. Sedangkan parasitoid jenis penerbang pendek (8-10 cm) jumlah imago akan menurun dengan bertambahnya suhu lingkungan yaitu pada suhu 28 C yaitu 2 ekor Pest Tropical Journal, Vol. 1 No.1: 200 3

Salbiah D. P P SUHU (C) Gambar 2. Grafik beberapa suhu lingkungan (13,18,28 C) dan jumlah imago pada inisiasi terbang jenis penerbang pendek (PP). Gambar 3. Grafik beljerapa suhu lingkungan (13,18,28 C) dan jumlah imago pada inisiasi terbang jenis penerbang jauh (PJ). dan pada suhu 13 C yaitu 75 ekor. Keadaan ini disebabkan parasitoid yang diperbanyak pada suhu tinggi (28 C) harus dapat menyesuaikan keadaan dengan suhu rendah (13 C) sehingga jumlah imago dengan inisiasi terbang sebagai penerbang jauh akan menurun pada suhu lingkungan yang rendah. Menumt pendapat Scott etal. (1997) penyesuaian ikiim mempengaruhi keberhasilan hidup dan komponen kebugaran yang lain dari parasitoid Trichogramma carverae (Oatmen & Pinto). Bourchier & Smith (1996 c/a/am Speight ef a/. 1999) menyatakan bahwa parasitoid dapat bergerak lebih cepat pada suhu tinggi dan dapat mencari inang dan meletakkan telur lebih banyak pada inang persatuan waktu. KESIMPULAN Peningkatan suhu lingkungan mempengaruhi inisiasi terbang parasitoid yaitu semakin meningkatnya suhu lingkungan maka semakin meningkat pula jumlah imago parasitoid dengan inisiasi terbang di ketinggian 20-30 cm (penerbang jauh) dan menurunkan jumlah imago parasitoid dengan inisiasi terbang di ketinggian 8-10 cm (pener- 4 Pest Tropical Journal, Vol. 1 No.1: 200

Pengaruh Suhu Lingkungan terhadap Inisiasi Terbang Parasitoid Telur bang pendek) parasitoid yang diperbanyak pada suhu 26-30 C di laboratorium. DAFTAR PUSTAKA Bellow TS &TW Fisher. 1999. Hanbook of biological control (Principle and applica tion of biological control. Academic Press. London. Lysyk TJ. 2000. Relationships between temperature and life history parameters of Muscidifurax raptor (Hymenoptera: Pteromalldae). J. Environ Entomol 29(3)596-605. Prasad R.P, Bernard D.R, Deborah H. 1999. The effect of rearing temperatur on flight Initiation of Trichogramma sibericum Sorkina at ambient temperatures. J Biol Cont 16: 291-298. Scott M, David B, Ary AH. 1997. Cost and benefits of acclimation to elevated temperature in Trichogramma carverae.j Entomol ExpetAppI 85:211-219. Speight MR, Mark DH, Allan DW. 1999. Ecology of insects ( concepts and application). Blackwell Science. London. 350 p. Wajnberg E & SA Hassan. 1994. Biological control with egg parasitoid. CAB International Wallingford. Oxon OX10 SDE. UK. Pest Tropical Journal, Vol. 1 No.1: 200 5